Tag: Wanita

FK UNAIR Adakan Pengajian Khusus Wanita Peringati Ramadan & Kartini –FK UNAIR Adakan Pengajian Khusus Wanita Peringati Ramadan & Kartini –

Masih dalam rangka memperingati Ramadhan 144H, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menggelar pengajian. Bedanya, pengajian kali ini hanya diikuti oleh perempuan. Mengingat pengajian ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kartini yang akan jatuh pada tanggal 21 April mendatang.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) FK UNAIR. Diharapkan mampu meningkatkan ketaqwaan selama bulan Ramadhan. Juga sebagai momentum untuk mengenang kembali semangat juang yang dimiliki oleh RA Kartini.

Tafsir Al Quran Pertama di Indonesia Lahir Atas Jasa Kartini

Kartini dikenal sebagai pahlawan nasional sekaligus pelopor emansipasi. Namun masih belum banyak yang tahu bahwa ia adalah sosok di adanya tafsir Quran pertama di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ustadzah Evi Silfia saat mengisi tausiah di FK UNAIR memperingati Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah dan Hari Kartini 2023.

“Bukan hanya pahlawan nasional, ibu kartini ini lah merupakan sosok dibalik tafsir al quran pertama di Indonesia,” ujarnya dihadapan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) FK UNAIR dan civitas akademika yang hadir, Kamis, 13 April 2023.

Ustadzah Evi Silfia saat mengisi tausiah di FK UNAIR

Secara tidak langsung ini mengajarkan bahwa sosok Kartini saja, yang juga mencurahkan pikirannya untuk kesetaraan, juga masih memikirkan tentang agamanya. Mendorong untuk mempelajari tafsir sehingga mengetahui isi al quran bukan dan menerapkannya, bukan hanya membacanya.

“Karena Al Quran itu menuntun manusia bersikap. Bagaimana berperilaku dari bangun hingga tidur lagi. Karenanya tidak hanya meneladani semangatnya, hendaknya perempuan juga meneladani ketaqwaan Kartini pada agama,” tambahnya.

Apalagi, lanjutnya perempuan merupakan calon ibu. Seorang pendidik anak-anak yang harus cerdas dan paham agama. Karena tak dipungkiri, ibu adalah kunci dibalik lahirnya sosok yang hebat.

Sejarah Penyusunan Tafsir Al Quran Atas Usulan Kartini

Di Jepara, saat belajar mengaji pada KH Sholeh Darat, Kartini kecil terkesan dengan tafsir berbahasa Jawa yang diajarkan oleh guru ngajinya tersebut. Ia merasa, karena mampu meresapi makna al Quran melalui tafsir, hatinya menjadi tenang.

Saat itu, KH Sholeh masih menyelesaikan 13 juz untuk ditafsirkan. Kartini kecil memberikan usulan kepada guru ngajinya ini untuk menyelesaikan 30 juz tafsirnya. Kyai Sholeh saat itu mengatakan bahwa tafsir al Quran tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Seorang harus menguasai ilmu ilmu bantu tafsir yang lengkap. Dari gramatika Arab, nahwu, sharaf, ilmu badi’, ma’ani, bayan, muhasnatil kalam, nasikh mansukh, asbaabul wurud, asbaabun nuzul, dan lain-lain. Setelah menguasai semuanya, baru diperbolehkan menafsirkan Alquran.

Namun Kartini meyakinkan Kyai Sholeh bahwa ia memiliki kemampuan tersebut. Mendengar kalimat tersebut, KH Sholeh menangis karena takjub. Anak sekecil itu memiliki usulan mengenai tafsir.
Mendengar usulan tersebut hanya meminta doa agar dimampukan dalam menyusun kitab tafsir berbahasa Jawa. Hingga beberapa tahun kemudian Kiai Sholeh mulai menafsirkan Alquran dalam bahasa Jawa, Faid ar-Rahman fii Tafsir Ayat Alquran karya KH Sholeh Darat.

Kisah ini dikutip dari cerita Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah dan Pendiri STAI An-Nawawi Purworejo, KH Achmad Chalwani Nawawi di kajian Kisah Raden Ajeng Kartini Mengaji Alquran di kanal Youtube NU Online.

Bazar Ramadhan, Pengajian dan Pembagian Sembako

Kegiatan keagamaan di FK UNAIR kali ini diselenggarakan oleh DWP FK UNAIR. Selain tausiah, acara diisi dengan penampilan grup banjari, bazar Ramadhan serta pembagian sembako kepada tim kebersihan di FK UNAIR.

Pembagian sembako yang diberikan kepada petugas kebersihan yang ada di FK UNAIR

Ketua DWP FK UNAIR, Dra. Elmi Mufidah, M.Kes berharap, kegiatan ini menjadi memontum untuk meningkatkan ketaqwaan dalam bulan Ramadhan. Selain itu juga sekaligus mengingatkan semangat juang Kartini.

“Ini juga kali pertama pengajian diadakan offline. Tahun lalu kami adakan online. Semoga ini menjadi keberkahan untuk kita semua,” ujarnya dalam sambutan. (ISM)

Penderita Kanker Serviks Bertambah 2-3 Kasus Per Jam, Dosen Patologi Anatomik FK UNAIR Dorong Wanita Pap Smear Setahun Sekali –Penderita Kanker Serviks Bertambah 2-3 Kasus Per Jam, Dosen Patologi Anatomik FK UNAIR Dorong Wanita Pap Smear Setahun Sekali –

Kanker Serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertiggi pada wanita di Indonesia. Pasalnya, 75 persen kanker leher rahim ini baru ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini berbanding terbalik pada negara maju yang 75 persen kasusnya ditemukan pada stadium dini.

Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) menyebut, ada 2-3 kasus kanker serviks baru per jam. Artinya setiap tahun ada 20.928 kasus baru.

Sementara itu, ada 1 kematian akibat kanker serviks setiap jamnya. Artinya setiap tahun kematian akibat kanker ini sebanyak 9.498 orang.

“Karenanya sangat disayangkan kalau kita tidak ada usaha untuk menurunkan angka kejadian ini,” ujarnya dalam Penyuluhan Pap Smear kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan secara daring, Rabu, 19 Juli 2023.

Berbeda dengan kanker lain, kanker serviks sudah diketahui jelas penyebab utamanya. 90 persen penyebab kanker ini adalah infeksi Human papillomavirus atau HPV. Virus ini menular melalui aktifitas seksual.

Sebenarnya, 75 persen wanita yang sudah menjalani hubungan seksual aktif, sebagian besar pernah terinfeksi virus HPV selama hidupnya. Namun pada sebagian orang dengan faktor resiko tertentu, infeksi HPV menetap dan menjadi kanker serviks.

“Beberapa kondisi yang menyebabkan virus ini kerasan dalam tubuh dan lama-lama membuat mutasi selnya menjadi sel yang ganas diantaranya hubungan seksual usia muda, berganti-ganti pasangan, kurang menjaga kebersihan daerah kelami,” tambah Wakil Departemen PA ini.

Selain itu anak banyak, kebiasaan merokok, dan suami yang tidak dikhitan, sering terkena infeksi daerah kelamin, wanita yang imunitasnya kurang baik juga menjadi faktor resiko kanker serviks.

Sayangnya, kanker serviks jarang menimbulkan gejala. Jika sudah menimbulkan gejala, berarti infeksi sudah melibatkan jaringan atau organ sekitar. Keputihan berkepanjangan dan berbau, haid setelah menopause, nyeri panggul dan nyeri setelah berhubungan merupakan tanda-tanda kanker serviks stadium lanjut

Para Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan yang menjadi peserta seminar daring Penyuluhan Pap Smear

Pentingnya Rutin Melakukan Skrining Lewat Pap Smear

Sebelum menjadi kanker serviks sebenarnya memerlukan waktu yang cukup lama. Inilah kenapa skrining harus rutin dilakukan untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks. Fase ini merupakan fase pra kanker. Di mana selnya belum menjadi ganas namun sudah tidak normal. Fase ini tidak menunjukkan keluhan apapun.

Diagnosa kanker serviks adalah dengan melakukan Pap Smear. Apabila deteksi dilakukan di fase pra kanker, maka kesembuhannya bisa mencapai 100 persen. Begitu juga jika terdeteksi di stadium 1.
Dr. Etty Hary Kusumastuti, Sp.P.A., Subsp.S.P.(K), FIAC menyarankan Pap Smear dilakukan setiap satu tahun sekali. Ini berdasarkan rekomendasi dari American Cancer Society.

Untuk menghindari lupa, Dokter Etty menyarankan agar Pap Smear dilakukan di momen-momen special. Misalnya saat ulang tahun, ulang tahun pernikahan, kenaikan kelas, sehabis lebaran dan lain sebagainya.

“Ini lebih mudah diingat sehingga tidak sampai terlewat lebih dari satu tahun,” terangnya.

Tidak perlu malu atau takut untuk melakukan Pap Smear. Karena skrining ini tidak menimbulkan nyeri, melalui pemeriksaan sederhana, tidak memerlukan obat-obatan, hasil cepat diketahui dan dengan biaya yang cukup terjangkau.

“Pap Smear ini merupakan metode skrinning kanker yang diakui paling berhasil. Akurasinya sebesar 88-98 persen,” tambahnya.

Pap Smear dianjurkan untuk dilakukan bagi wanita tiga tahun setelah aktif melakukan hubungan seksual dan sebaiknya dilakukan sebelum mengalami gejala apapun.

Dianjurkan Pap Smear dilakukan 5 hari setelah masa haid berakhir. Juga tidak dilakukan setelah melakukan hubungan seksual. Ini untuk menghindari kekaburan evaluasi sel. (ISM)