Tag: Tuban

Wakil Dekan 1 Lepas KPLA Pengmas Ke Tuban –Wakil Dekan 1 Lepas KPLA Pengmas Ke Tuban –

Kelompok Pengkaji Lingkungan Aesculap (KPLA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memiliki agenda bakti sosial tahunan yang dinamakan Gelar Bakti Aesculap. Tahun ini, pengabdian masyarakat akan dilakukan di Desa Genaharjo, Kabupaten Tuban mulai Jumat-Minggu, 19-21 Mei 2023. Keberangkatan mereka dilepas oleh Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk.(K).

“Saya sangat bahagia dan berbangga karena melalui kegiatan ini, adik-adik KPLA dapat menunjukkan eksistensi FK UNAIR. Bahwa FK UNAIR ini ada untuk masyarakat, dan adik-adik disini berperan sebagai perwakilan Fakultas, yang tidak hanya berprestasi secara akademik, namun juga selalu berupaya untuk terus bermanfat bagi masyarakat luas” ujar beliau dalam sambutan di Ruang Sidang A, Jumat, 19 Mei 2023

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa inipun turut menyumbang capaian kegiatan Sustainable Development Goals (SDG’S) FK UNAIR. Hal ini penting untuk mempertahankan posisi FK UNAIR sebagai peringkat pertama Fakultas Kedokteran Indonesia berdasarkan Times Higher Education (THE) World University Ranking (WUR) By Subject of Clinical and Health in the Field of Medicine & Dentistry 2023.

“Ini semua tidak lepas dari partisipasi dan sumbangsih adik-adik mahasiswa,” lanjutnya.

Wadek 1 yang akrab disapa Dokter Dani ini berharap, kegiatan bakti sosial mahasiswa KPKA FK UNAIR dapat bersinergi dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat FK UNAIR secara keseluruhan, antara lain dengan baksos Angkatan, BEM dan yang ada di bawah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Artinya baksos tersebut dapat dilakukan di lingkungan yang sama dan kontinyu dengan mengambil target yang khas dari masing-masing program.

Sehingga tidak hanya membantu pembangunan dari luar saja, namun diharapkan juga dapat mendukung masyarakat untuk membentuk pola pikir dan pola hidup masyarakat yang lebih baik. Dengan demikian, slogan Excellent with Morality yang menjadi tagline UNAIR bisa diterapkan secara nyata.

“Saya kira dengan ini akan membentuk peradaban masyarakat yang lebih baik di masa depan” tambah wadek 1.

Pengobatan Gratis Hingga Penanaman Pohon

Gelar Bakti Aesculap Tahun 2023 terdiri dari banyak kegiatan. Selain memberikan bantuan materi kepada masyarakat, juga disediakan beberapa layanan kesehatan. Diantaranya cek kesehatan beserta pengobatannya bila diperlukan. Pemeriksaan kesehatan yang spesifik seperti katarak, skrining kanker serviks dengan metode IVA, serta skrining stunting pun tak luput dilakukan.

“Keenam kegiatan ini kami sesuaikan dengan kebutuhan yang ada di desa tersebut,” ujar Ketua pelaksana, Ikhsan Abdullah.

Sosialisai stunting menjadi salah satu penekanan dalam baksos kali ini. Hal ini karena berdasarkan data yang dikumpulkan lewat bidan desa terkait data stunting di desa Genaharjo, yang ternyata masih cukup tinggi. Hal ini antara lain terkait dengan rendahnya angka pemberian ASI Eksklusif di desa tersebut.

“Kami mengajak senior kami, DM dan dokter untuk memberikan sosialisasi terkait stunting ini dan masalah lain yg spesifik di Desa Genaharjo,” terangnya.

Sesuai dengan semangat cinta alam dari KPLA, dalam baksos kali ini juga dilakukan kegiatan penanaman pohon sebagai upaya untuk pencegahan banjir.

“Kami meneruskan keluhan oleh bapak kepala desa terkait banjir. Setelah diskusi, kami putuskan untuk membelikan bibit pepohonan untuk ditanam di sana,” tukasnya. (ISM)

Dosen dan Mahasiswa FK UNAIR Melakukan Pengmas “Nyeri Punggung Bawah” di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban –Dosen dan Mahasiswa FK UNAIR Melakukan Pengmas “Nyeri Punggung Bawah” di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban –

Tim Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) selalu semangat bergerak dan tak pernah lelah berkontribusi untuk masyarakat luas. Salah satu bentuk nyata kontribusi tim ini adalah berupa pengabdian masyarakat (pengmas) di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kegiatan pengmas ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 14 Juli 2023 dan bertempat di salah satu rumah penduduk setempat.

Salah satu dosen FK UNAIR yang juga sebagai konsultan nyeri dan nyeri kepala FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo Surabaya, yaitu: Assoc. Prof. Dr. Hanik Badriyah Hidayati, dr, SpN, Subsp. NN-NK menerangkan kepada para penduduk setempat tentang nyeri punggung bawah (NPB). Pengmas ini dr. Hanik bekerja bersama tim pengmas yaitu dosen FK UNAIR dr. Kusuma Eko Purwantari, dr, MSi, dan mahasiswa FK UNAIR Ahmad Nur Fikri Abror.

dr. Hanik, yang juga merupakan ketua pokdi nyeri PERDOSSI Cabang Surabaya,  lebih lanjut mengatakan bahwa “NPB merupakan masalah bersama baik individu, keluarga maupun negara. NPB bisa menyebabkan gangguan baik berupa finansial, sosial maupun fisik bagi penderitanya”.

“NPB bisa dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, seperti: obesitas, terutama obesitas sentral (obesitas berpusat di perut), mengangkat beban berlebihan, posisi duduk yang lama, merokok dan alkohol. Rencanakan cara mengangkat, kerjakan bersama asisten, & gunakan alat mekanik (seperti tuas) untuk menurunkan resiko NPB” katanya.

Sebagai ketua tim pengmas ini, dr. Hanik menjelaskan bahwa “NPB bisa mengenai semua usia, dengan puncak usia pada usia 55-64 tahun”. “Pengobatannya dilakukan secara multimodal, di antaranya adalah dengan pemberian obat minum anti nyeri. Jika dengan obat minum belum berhasil, maka pasien bisa diinjeksi dengan panduan ultrasonografi (USG) atau C-arm”.” lanjut dr. Hanik, spesialis saraf subspesialis nyeri dan nyeri kepala yang praktek di RSUD DR. Soetomo, RS  Mitra Keluarga Satelit dan RS Wijaya Wiyung Surabaya. “Tetaplah aktif. Lakukan olah raga agar otot2 yang kaku bisa menurun. Olah raga juga menguatkan otot punggung yang lebih lanjut diharapkan dapat menurunkan NPB”.

dr. Hanik, dosen di FK UNAIR, berharap dengan dilakukannya pengmas ini maka pengetahuan masyarakat tentang penyebab, cara pencegahan serta pengobatan NPB dapat meningkat”. “Semoga dengan adanya pengmas ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang NPB  di kecamatan Jatirogo, kabupaten Tuban, Jawa Timur,” tutupnya. (*)

Penulis: Ahmad Nur Fikri Abror

Editor: Hanik Badriyah Hidayati