Tag: Tetap

Tetap Sehat dan Semangat, Puluhan Lansia Senam di Halaman FK UNAIR –Tetap Sehat dan Semangat, Puluhan Lansia Senam di Halaman FK UNAIR –

Tetap enerjik, puluhan lansia mengikuti senam lansia di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Selasa, 6 Juni 2023. Usia yang tak lagi muda tak menghalangi mereka untuk aktif bergerak mengikuti instruktur. Bahkan untuk memacu semangat, sesekali mereka berseru riang.

Senam lansia ini diselenggarakan oleh Dharmawanita Persatuan (DWP) FK UNAIR. Acara bertujuan untuk memperingati hari lansia nasional yang jatuh pada tanggal 29 Mei.

Ketua DWP FK UNAIR, Dra. Elmi Mufidah, M. Kes menuturkan, ini merupakan tahun kedua DWP FK UNAIR merayakan hari lansia. Ia berharap, ini bisa memacu semangat lansia untuk tetap semangat menjaga kesehatan tubuhnya.

“Ini merupakan tahun kedua kami merayakan hari lansia. Seperti sebelumnya, kami mengawali kegiatan dengan senam bersama,” ujarnya ditemui seusai acara.

Ajakan untuk hidup lebih sehat ini juga diwujudkan dengan seminar yang disampaikan langsung oleh Nuniek Nugraheni dr., Sp.KFR-K yang membahas manfaat olahraga untuk lansia.

Beberapa manfaat olahraga bagi lansia antara lain memperlambat penuaan fisik, mengoptimalkan perubahan komposisi tubuh, meningkatkan kapasitas kognitif dan kesehatan mental, membantu pengelolaan penyakit kronis dan mengurangi resiko jatuh, kecacatan fisik dan ketergantungan fungsi.

“Olahraga manfaatnya baik sekali ke jantung, otak dan otot. Sehingga disarankan untuk rutin melakukan olahraga sesuai kapasitasnya,” terang Dokter Nuniek.

Adapun beberapa olahraga yang sesuai untuk lansia seperti jalan lari, berenang dan bersepeda.

Dalam perayaan hari lansia ini juga disediakan posyandu lansia di mana para lansia bisa memeriksakan kondisi kesehatannya pada dokter spesialis yang bertugas. Mulai dari spesialis penyakit dalam, rehabilitasi medis hingga kedokteran fisik dan rehabilitasi. (ISM)

Tetap Kokoh, Aula FK Unair Berusia 100 Tahun –Tetap Kokoh, Aula FK Unair Berusia 100 Tahun –

Sebagai salah satu fakultas kedokteran tertua kedua di Indonesia, FK UNAIR memiliki banyak bangunan cagar budaya. Salah satunya Gedung Aula FK UNAIR yang pada Bulan Juli 2023 ini memasuki usia 100 tahun.

Gedung ini masuk dalam sejarah panjang perjalanan sekolah kedokteran di Surabaya. Yang mana pada masa pemerintah Kolonial Belanda berdiri sebuah sekolah kedokteran yang dinamai dengan Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS).

“Keberadaan sekolah kedokteran di Surabaya itu mendahului (berdirinya) dari gedung ini. Karena sekolah kedokteran itu mulai berdiri tahun 1913 yang disebut NIAS itu. Yang dulu awalnya berada di Kedungdoro,” terang Dekan FK Unair, Prof Dr. Budi Santoso dr., Sp. OG, Subsp. F.E.R (K) usai acara peringatan 100 tahun Aula FK, Rabu, 5 Juli 2023.

Kemudian pada tahun 1923, NIAS pindah ke bangunan baru di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo yang menjadi FK Unair sekarang.

Dekan FK UNAIR Prof Dr. Budi Santoso dr., Sp. OG, Subsp. F.E.R (K) saat memberi sambutan di acara Peringatan 100 Tahun Aula FK UNAIR, Rabu (05/07)

Gedung FK Unair peninggalan NIAS yang hingga kini masih kokoh berdiri mencakup aula, hingga bangunan di samping kanan dan kiri aula. Selain itu, juga ada Ruang Kuliah Propadause yang berusia sama.

Dekan yang akrab disapa Prof Bus ini tak menampik jika Gedung Aula FK Unair tak 100 persen seperti bangunan aslinya. Namun dia menjamin jika keaslian gedung ini mencapai di atas 90 persen.

“Kalau keaslian 100 persen tidak ya. Mungkin di atas 90 persen, iya, tambahnya.

Adapun bagian yang sudah tidak asli terletak pada penggunaan cat untuk plafon atap. Prof Budi menuturkan jika aslinya plafon atap menggunakan plitur kayu. Sementara saat ini menggunakan cat.

“Permintaan Almarhum Prof Sudarso saat beliau masih sugeng (hidup), beliau berpesan agar sebaiknya dikembalikan seperti dulu, ”lanjut dekan.

Dekan mempertimbankan masukan yang diberikan. Pengembalian ke tampilan lama akan menambah keotentikan bangunan.

Kendati demikian, untuk mengembalikan dari cat ke bentuk asli tidak semudah itu. Diperlukan proses pembakaran sehingga cat yang masuk ke pori-pori plafon bisa lepas. Baru kemudian diplitur.

“Padahal ruangan ini penggunaannya sangat padat. Setiap hari bergantian digunakan untuk kegiatan. Sehingga nanti akan diluangkan waktu andaikan nanti akan dipugar,” tambahnya.

Penulis : Ismaul Choiriyah