Tag: Stunting

Dosen FK UNAIR Jadi Narasumber Dalam Monev Pencegahan Stunting di SidoarjoDosen FK UNAIR Jadi Narasumber Dalam Monev Pencegahan Stunting di Sidoarjo

Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Dr. Sulistiawati menjadi narasumber dalam monitoring dan evaluasi (monev) aksi integrasi stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Selasa 6 Desember 2022.

Dokter Sulis membawakan materi mengenai upaya peningkatan kesehatan ibu dalam rangka penurunan AKI, AKB dan stunting.

“Kesehatan ibu mengambil peran penting yang mempengaruhi angka kematian ibu, angka kematian bayi serta bayi lahir stunting. Jika ibu sehat sejak hamil, maka potensi tiga permasalahan kesehatan tadi juga rendah, pun sebaliknya” ujarnya.

Kesehatan ibu ini, salah satunya didapatkan dari pemenuhan nutrisi ibu selama hamil. Ibu hamil perlu untuk memperhatikan betul asupan nutrisi. Karena selain memberikan manfaat kesehatan kepada ibu sendiri, asupan nutrisi ini juga besar dampaknya pada kesehatan bayi sejak dari kandungan.

“Jika nutrisi terpenuhi, perkembangan anak termasuk otak di dalam kandungan juga akan baik. Sehingga nanti juga lahir anak yang sehat,” tambah Wakil Dekan III FK UNAIR ini.

FK UNAIR berkomitmen dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia. Karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Semakin sedikit anak lahir stunting, semakin cerah masa depan Indonesia ke depan.

“Kami aktif mengedukasi masyarakat mengenai stunting ini. Mulai lewat pengabdian masyarakat, juga bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat seperti ini,” tukasnya.

Acara ini terselenggara atas undangan Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Dr. Fenny Apridawati, dr.,M.Kes yang juga alumni Prodi Doktor Ilmu Kedokteran FK UNAIR. (ISM)

Angkat Isu Stunting, Ratusan Mahasiswa FK UNAIR Berangkat Pengmas Ke Pasuruan –Angkat Isu Stunting, Ratusan Mahasiswa FK UNAIR Berangkat Pengmas Ke Pasuruan –

Selama tiga hari ini, 360 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mengadakan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Mereka akan melakukan serangkaian kegiatan. Mulai dari penyuluhan kesehatan hingga memberikan layanan pengobatan gratis ke masyarakat.

Sebagai calon tenaga kesehatan, pengmas ini menjadi salah satu wujud perhatian mahasiswa FK UNAIR pada masalah kesehatan di Indonesia. Karenanya, stunting menjadi tema yang diangkat kali ini. Mengingat saat ini pemerintah sedang berupaya untuk menekan angka stunting.

Stunting sendiri merupakan keadaan anak tumbuh pendek atau sangat pendek yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi maupun infeksi kronis yang terjadi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Karenanya edukasi kepada masyarakat mengenai stunting ini kami lakukan. Harapannya, melalui pengetahuan yang didapatkan, masyarakat bisa menekan angka stunting setidaknya dari lingkup keluarga sendiri. Dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan anak sesuai tumbuh kembangnya,” ujar Ketua Panitia

Acara, Berliana Salsabila ditemui seusai upacara pemberangkatan baksos oleh Wakil Dekan 1 di Ruang Kuliah Propadause FK UNAIR, Kamis, 13 Juli 2023.

Selain penyuluhan kesehatan, pada Hari Minggu nanti mahasiswa juga akan mengadakan layanan pengobatan gratis kepada warga. Layanan yang diberikan mulai pemeriksaan kesehatan umum, cek tensi dan kadar kolesterol serta pemberian obat.

Dalam pemeriksaan kesehatan ini, mahasiswa juga akan menyiapkan sembako gratis kepada masyarakat yang hadir memeriksakan diri.

Kegiatan ini merupakan acara puncak dari bakti sosial mahasiswa FK UNAIR semester empat yang dinamai dengan Baksos STIMULATOR. Rangkaian pembukaan baksos ini dimulai pada bulan lalu dengan mengundang anak berkebutuhan khusus dari berbagai sekolah di Surabaya untuk berkreasi bersama.

“Baksos angkatan ini merupakan agenda rutin mahasiswa semester empat. Di mana mahasiswa secara kolektif diharapkan untuk mengabdi kepada masyarakat,” tambahnya.

Dosen Pembimbing, Dr. Sulistiawati, dr. M. Kes menyebutkan, pengabdian masyarakat ini menjadi kesempatan bagi calon dokter dan bidan dari FK UNAIR untuk berkontribusi ke masyarakat. Ini juga sebagai ajang untuk melatih mahasiswa untuk terjun langsung menangani pasien.

“Baksos ini mencakup muatan keterampilan medis (Tramed) dan juga melatih kemampuan bermasyarakat adik-adik mahasiswa. Karenanya sebelum berangkat saya pesankan agar adik-adik menguasai materi dengan baik,” pintanya dalam sambutan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk.(K), “Kami berharap kedatangan adik-adik mahasiswa FK UNAIR ini memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat di Desa Jimbaran,” terangnya.

Lebih lanjut, Wakil Dekan mengusulkan agar kegiatan baksos bisa dilakukan berkelanjutan. Artinya mahasiswa bisa membimbing satu daerah secara kontinyu dalam rentang waktu tertentu. Sehingga dampaknya akan lebih terasa ke masyarakat.

“Kegiatan pengmas mahasiswa FK UNAIR kan banyak. Ada pengmas Angkatan seperti ini, dari BEM, maupun organisasi mahasiswa. Akan lebih baik jika semua ini disinergikan untuk membina satu desa. Ini impactnya akan jauh lebih besar karena adik-adik akan membawa peradaban yang baru untuk masyarakat,” tukasnya.

Penulis : Ismaul Choiriyah

Kompak, Satu Angkatan di FK UNAIR Pengmas Ke Desa Lokus Stunting di Pasuruan –Kompak, Satu Angkatan di FK UNAIR Pengmas Ke Desa Lokus Stunting di Pasuruan –

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di Indonesia menurun ke angka 14 persen per tahun 2024 mendatang. Data tahun 2021 menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan penurunan 2,7 persen setiap tahunnya.

Sebagai calon tenaga kesehatan, mahasiswa FK UNAIR tak menutup mata pada tantangan kesehatan ini. Karenanya, isu stunting diangkat dalam kegiatan Bakti Sosial (Baksos) angkatan tahun ini. Mereka mendatangi salah satu lokus stunting di Jawa Timur yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan.

Pengabdian masyarakat ini dimulai sejak Jumat, 15 Juli hingga Senin 17 Juli 2023. Total ada 360 mahasiswa yang berangkat untuk menggelar serangkaian acara selama empat hari. Berbagai kegiatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat pun dilakukan. Mulai dari kegiatan promotif dan preventif hingga kuratif.

Promosi kesehatan dilakukan dengan jemput bola dari rumah ke rumah untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya nutrisi yang adekuat untuk mencegah stunting. Edukasi diberikan kepada ibu hamil dan ibu dengan balita.

“Teman-teman mahasiswa menyebar ke beberapa dusun untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu di rumah. Kami berharap dengan begini edukasi yang kami berikan bisa lebih mengena untuk masyarakat,” ujar Berliana Salsabila Koordinator Baksos Stimulator ini.

Dalam empat hari pengmas ini, ditemukan beberapa tantangan yang perlu dicari solusinya. Selain stunting ini, berdasarkan laporan dari petugas BKKBN setempat, angka pernikahan dini di desa Jimbaran juga masih tinggi.

Karenanya Dosen Pembimbing Pengmas, Dr. Sulistiawati, dr. M. Kes, Minggu, 16 Juli 2023 mengupayakan agar pengmas di desa Jimbaran ini bisa berkelanjutan. Harapannya dengan begitu banyak hal yang bisa dikerjakan untuk membantu mengurai masalah di desa tersebut.

“Kami akan mengupayakan itu. Jika tidak dengan pengmas ini mungkin dalam bentuk kegiatan lain,” ungkap Wakil Dekan 3 ini.

Lokasi pengmas kali ini bisa dikatakan cukup unik. Desa Jimbaran sendiri merupakan salah satu desa penghasil susu perah terbanyak di Pasuruan. Kendati demikian, Desa Jimbaran menghadapi tantangan angka stunting yang cukup tinggi. Dari tahun 2021-2023, Jimbaran masih bertahan sebagai Lokasi Khusus (Lokus) stunting.

“Kenapa anak-anak kita ini sampai kena stunting. Padahal susunya ada. Oh, ternyata di sini ibu-ibunya ke posyandu tidak aktif. Dianggap anak dua tahun ke atas tidak perlu posyandu. Inilah masyarakat perlu sosialisasi.

Berbagai upaya untuk menekan angka stunting juga sudah dilakukan. Salah satunya dengan BKKBN setempat. Kehadiran mahasiswa FK UNAIR ini diapresiasi untuk semakin meningkatkan pemahaman masyarakat akan stunting.

“Karenanya ada sosialisasi dari Mahasiswa FK UNAIR seperti ini ya Alhamdulillah. Masyarakat semakin paham. Kami berharap ini tidak berhenti di sini saja,” pintanya.

Tak hanya soal stunting, ada banyak kegiatan yang dilakukan mahasiswa FK UNAIR dalam pengmas kali ini. Mulai edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke sekolah-sekolah. Kegiatan jalan sehat hingga pengobatan gratis kepada masyarakat yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Juli pagi.

Pengobatan gratis ini sendiri diikuti oleh warga sekitar. Dengan mahasiswa sebagai fasilitastor dan ditangani oleh 12 dokter spesialis dari FK UNAIR.

Penulis : Ismaul Choiriyah

Prevent Stunting for Better and Healthier Generation –Prevent Stunting for Better and Healthier Generation –

Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional tahun 2023 yang jatuh pada tanggal 25 Januari, SCOPH CIMSA UNAIR mengadakan kegiatan PROTEIN (Prevent Stunting for Better and Healthier Generation) di sepanjang tanggal 7–23 Januari 2023. Kegiatan yang merupakan program kedua selama masa jabatan periode ini diadakan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait pencegahan stunting dan peran generasi muda dalam mendukungnya. Stunting sendiri merupakan kondisi gangguan perkembangan ketika anak tumbuh lebih pendek dibanding teman sebayanya akibat kekurangan gizi kronis. Stunting dapat mengganggu kinerja akademik yang dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga berkaitan dengan penurunan kesejahteraan pada individu dengan kondisi tersebut. Hal ini dapat menjadi salah satu masalah besar bagi generasi mendatang di Indonesia apabila tidak disikapi dengan cepat dan baik. Oleh karena itu, SCOPH CIMSA UNAIR memutuskan untuk bertindak bersama dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat, khususnya terkait stunting, melalui pengadaan rangkaian kegiatan PROTEIN.

Pada kegiatan Upgrading yang merupakan salah satu rangkaian pre-event dari kegiatan PROTEIN, salah satu member yang telah menjalani pelatihan pada 7 Januari 2023 sebelumnya sebagai trainer dari CIMSA Public Health Leader (PHL) diundang untuk berbagi informasi berharga terkait promosi kesehatan, stunting, dan malnutrisi. Amilia Putri Larasati sebagai CIMSA PHL berbagi ilmu terkait dasar dari promosi kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat, yang merupakan topik yang relevan dengan SCOPH sebagai SCO yang bergerak di bidang public health. Selain itu, Caesariska Deswima selaku CIMSA PHL juga berbagi ilmu terkait hubungan antara stunting dengan kondisi gizi buruk. Wawasan ini penting bagi para member untuk dapat memahami tindakan mereka terhadap masalah stunting sebelum memasuki pemberdayaan masyarakat pada Main Event PROTEIN.

Main Event dari PROTEIN sendiri dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2023. SCOPH CIMSA UNAIR memutuskan untuk bekerjasama dengan Puskesmas Mojo terkait sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini meliputi seminar dan workshop yang dihadiri oleh ibu-ibu dari Posyandu Kelurahan Mojo yang memiliki bayi di bawah usia lima tahun. Sekitar 40 ibu hadir bersama anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan ini. Suasana acara terasa menyenangkan melihat ruang aula penuh oleh anak-anak yang sibuk bermain bersama sementara para ibu mendengarkan seminar. Seminar pada main event ini dibawakan oleh dr. Ratna Megasari, M. Kes., selaku Kepala Puskesmas Mojo. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam memahami stunting dan hubungannya dengan malnutrisi. Selain itu, topik yang dibawakan juga menekankan pentingnya MPASI (Makanan Pendamping ASI) dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.

Setelah berdiskusi serius tentang stunting dan MPASI, para peserta masih antusias untuk mengikuti rangkaian kegiatan workshop setelah seminar berakhir. Acara ini mendemonstrasikan cara memasak kroket nasi, sebagai salah satu MPASI sehat bergizi dengan biaya bahan yang terjangkau, dipandu oleh Vivin Retno Lestari, selaku Konselor Anak Puskesmas Mojo. Para ibu tampak bersemangat untuk mempelajari resep-resep baru yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.

Setelah mengalami pengalaman luar biasa dalam Main Event PROTEIN dengan Puskesmas Mojo dan Posyandu, rangkaian acara ditutup dengan melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran peran generasi muda dalam mencegah stunting sebagai masalah kesehatan masyarakat. Post-event berupa kampanye yang dilakukan ini merupakan talkshow yang disiarkan melalui Instagram live yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2023. Bersama Dominikus Raditya Atmaka, B.Sc.(Nutr.), MPH selaku dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, kami membahas secara tuntas mengenai pentingnya peran generasi muda dalam mencegah stunting. Dengan suksesnya post-event ini, rangkaian kegiatan PROTEIN telah mencapai akhir.

Selama proses persiapan keseluruhan rangkaian acara ini, tentunya kami sempat bertemu dengan beberapa kendala yang tetap tidak menghalangi kami untuk dapat melaksanakan acara sebagaimana mestinya. Meski demikian, besar harapan kami agar acara yang serupa juga dapat diadakan pada tahun kepengurusan berikutnya yang juga bertujuan untuk memperingati Hari Gizi Nasional. Mengingat masih cukup banyak problema kesehatan terkait gizi di negara Indonesia yang dapat diangkat untuk disosialisasikan, acara serupa cukup penting untuk diadakan kembali.

Penulis: Nathanael Jonathan Tjipta (Kedokteran 2021)

Dosen dan Mahasiswa Bidan FK UNAIR Melaksanakan Upaya Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan –Dosen dan Mahasiswa Bidan FK UNAIR Melaksanakan Upaya Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan –

SURABAYA – Permasalahan anak balita pendek (stunting) menjadi masalah kesehatan masyarakat yang global. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting atau anak pendek dan anemia defisiensi besi merupakan masalah utama pada balita di Indonesia. Oleh karena itu, penyuluhan mengenai stunting menjadi salah satu prioritas kegiatan promosi kesehatan di masyarakat. Hasil pengkajian di wilayah binaan, RT 5 RW 1 Kelurahan Putat Gede, tidak ditemukan adanya kasus stunting. Namun, penyuluhan mengenai stunting tetap dilaksanakan karena merupakan program yang sedang digalakkan untuk mencapai target prevalensi stunting turun menjadi 14% di tahun 2024.

Dosen profesi bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Ratna Dwi Jayanti, S.Keb, M.Keb, Bd. Sebagai pemateri penyuluhan stunting mengatakan “Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kurangnya pemenuhan gizi pada 1000 hari Pertama Kehidupan (HPK)” Ujarnya dalam pertemuan di Balai RT.05 RW.1 Putat Gede Surabaya, Selasa, 21 Maret 2023.

Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. Para peserta yang terdiri dari ibu ibu PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH) terlihat antusias dan aktif mengikuti sesi diskusi serta tanya jawab. “Adanya penyuluhan mengenai stunting, kami sebagai kader mendapat gambaran apa saja faktor faktor yang menyebabkan stunting. Sehingga, kami dapat melakukan pendampingan keluarga secara optimal terutama pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan bayi” ujar Bu Partini, TPK RT. 05 RW.01 Putat Gede. Para peserta diharapkan bisa berbagi informasi dan sharing mengenai stunting kepada anak atau saudaranya perempuannya yang ingin merencanakan kehamilan atau sedang hamil. Dengan bertambahnya pengetahuan stunting, diharapkan para peserta bisa lebih peduli dan saling mengingatkan mengenai pentingnya mencegah stunting.

Penulis: Wahyul Anis,S.Keb.,Bd., M.Kes. dan Ratna Dwi Jayanti S.Keb.,Bd.,M.Keb.

Inovasi Mahasiswa Bidan FK UNAIR Menggalakan Kegiatan PROLAKTIN (Penuhi Program MP-ASI, Galakkan Anti Stunting) –Inovasi Mahasiswa Bidan FK UNAIR Menggalakan Kegiatan PROLAKTIN (Penuhi Program MP-ASI, Galakkan Anti Stunting) –

Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang harus segera terselesaikan. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak-anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO. Saat ini, Surabaya berada pada angka 4,8 persen. Sedangkan target nasional, penurunan stunting di tahun 2024 mencapai angka 14 persen. Untuk mengejar angka tersebut salah satu yang memiliki peranan penting adalah bidan. Dalam bentuk kepedulian serta kontribusi calon bidan, oleh karena itu pada tanggal 18 Februari 2023 himpunan mahasiswa kebidanan HIMAWARY Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) terjun langsung ke masyarakat melakukan bakti sosial dengan tema PROLAKTIN: Penuhi Program MP-ASI, Galakkan Anti Stunting.

Untuk menyukseskan acara bakti sosial PROLAKTIN, mahasiswa S1 Kebidanan angkatan 2021 yang tergabung dalam HIMAWARY sepakat menggandeng Kader Posyandu dan Puskesmas RW VII Pacar Kembang, serta Ikatan Lembaga Mahasiswa Kebidanan Indonesia Nasional (IKAMABINAS). Bakti sosial ini berisikan penyuluhan, demonstrasi MPASI, pembagian sembako dan obat-obatan, serta pemeriksaan kesehatan gratis untuk ibu hamil dan masyarakat RW VII Pacar Kembang. Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi tinggi badan, berat badan, IMT, tekanan darah, asam urat dan gula darah. Lebih dari 60 peserta yang meliputi ibu hamil, ibu menyusui dan kader Posyandu RW VII Pacar Kembang, Surabaya menghadiri penyuluhan dan demonstrasi MPASI. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan tersebut dihadiri oleh 90 peserta mulai dari ibu hamil, orang dewasa hingga lanjut usia baik perempuan maupun laki-laki. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat membantu menurunkan angka stunting khususnya di RW VII Pacar Kembang, Surabaya.

Penulis: Wahyul Anis dan Ari Tricahyanti

Kolaborasi Prodi Kebidanan FK UNAIR Bersama BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting –Kolaborasi Prodi Kebidanan FK UNAIR Bersama BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting –

Tanggal 17 April 2023 Prodi Kebidanan FK Unair melakukan pertemuan dengan Kepala dan jajaran BKKBN Provinsi Jawa Timur. Tujuan pertemuan adalah sebagai salah satu langkah awal kerjasama dan diskusi terkait realisasi Kerjasama. Kerjasama direncanakan dapat dilaksanakan dalam mendukung Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu kegiatan penting dan utama yang akan direalisasikan dalam Kerjasama adalah kegiatan dalam mendukung penurunan stunting melalui pendampingan keluarga. Civitas akademika Prodi Kebidanan FK Unair siap untuk bersama BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam pendampingan keluarga. Kepala BKKBN provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati M.M. memberikan respon yang positif saat diskusi bersama. Kegiatan diskusi juga dihadiri oleh Koordinator Program Studi Dr. Budi Prasetyo,dr. Sp.O.G.,Subsp.Obginsos., dr Zekson Alpian dan tim Dosen Prodi Kebidanan FK Unair. Hasil kegiatan kemudian akan ditindaklanjuti dengan segera penandatanganan Perjanjian Kerjasama (MoU) dan rapat koordinasi tindaklanjut yang akan melibatkan BBKBN dan Dinas Kesehatan pada tingkat Kabupaten Kota.

Penulis: Wahyul Anis

Prodi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter FK UNAIR berkolaborasi dengan SMA Lombok Barat untuk Menurunkan Stunting –Prodi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter FK UNAIR berkolaborasi dengan SMA Lombok Barat untuk Menurunkan Stunting –

Masalah stunting di Indonesia adalah ancaman serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukkan kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi dengan menyentuh angka 30,8%. Salah satu pilar upaya penanganan gizi buruk dan stunting adalah perubahan perilaku. Berdasarkan sasarannya, strategi intervensi dilakukan dengan pendekatan intervensi gizi spesifik dan sensitif. Intervensi gizi sensitif menyasar masyarakat umum, khususnya keluarga yang dikerjakan dengan lintas sektor non- kesehatan. Pernikahan dini, kesadaran dan kesiapan remaja akan kesehatan reproduksi menjadi salah satu penyebab stunting.

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi yang berprevalensi underweight tertinggi di Indonesia. Lombok Barat adalah salah satu wilayah di NTB yang mempunyai prevalensi status gizi (BB/U) balita tertinggi yaitu sebesar 22,8%, lebih tinggi dari rerata NTB sendiri. Sedangkan prevalensi stunted sebesar 20,73% di tahun 2019 dan 18,98% di tahun 2021. Meski terjadi penurunan namun angka tersebut masih jauh lebih tinggi dari target nasional. Untuk itu masih dibutuhkan penguatan kolaborasi banyak pihak dalam mengatasi stunting ini.

Prodi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) merasa terpanggil untuk berperan serta dalam Gerakan penurunan stunting melalui pengabdian masyarakat yang bertema “Penguatan Upaya Intervensi Gizi Sensitif dalam Rangka Menurunkan Stunting melalui Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Mitra sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah SMA Negeri 1 Gunungsari di Lombok Barat. Sekolah ini merupakan SMA negeri satu-satunya yang ada di kawasan ini.

Kegiatan PKM yang akan dilakukan merupakan skema Program Kemitraan Masyarakat dengan fokus pengabdian bidang kesehatan yang bertumpu pada kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 28 Juli 2023 dengan mengangkat materi yang sesuai dengan permasalahan mitra. Pada kegiatan tersebut disampaikan pengetahuan tentang stunting, deteksi dan dampaknya oleh Eka Arum Cahyaning Putri, dr, MKes; pengetahuan tentang Kesehatan repoduksi remaja oleh Dr Reny I’tishom, MSi; edukasi gizi dan ketrampilan pemeriksaan Kesehatan reproduksi remaja dan gizi oleh Dr Purwo Sri Rejeki, dr, MKes; dan Penguatan karakter remaja untuk menunjang Kesehatan reproduksi remaja dalam memfiltrasi arus informasi di era teknologi digital oleh Eko Purwanto, ST, MM.Peserta kegiatan terdiri dari 50 peserta yang terdiri dari 25 orang siswa PMR SMAN Gunungsari 1 Surabaya dan 25 orang Guru. Guru ini terdistribusi  2 orang dari SMKN 2 Linggar, 2 orang SLBN 1 Lombok Barat, 2 orang dari SMKN 1 Gunungsari, 4 orang dari SMKN Batulayar dan sisanya dari SMAN 1 Gunungsari.

Acara diawali dengan senam bersama, kemudian pembukaan, penyampaian cindera mata, penyampaian materi dan ditutup dengan pemeriksaan antropometri serta kadar Glukosa darah. Acara disambut baik oleh peserta maupun pihak sekolah dan berharap Kerjasama makin ditingkatkan di tahun depan.

Penulis : Uswatun

FK UNAIR – Pemkot Surabaya Bersinergi Turunkan Stunting, Kematian Ibu & Anak –FK UNAIR – Pemkot Surabaya Bersinergi Turunkan Stunting, Kematian Ibu & Anak –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menggelar diskusi dengan PemKot (Pemerintah Kota) Surabaya pada Selasa, 8 Agustus 2023. Diskusi ini membahas mengenai percepatan penanganan kesehatan di Surabaya, khususnya dalam menekan angka stunting, gizi buruk, serta kematian ibu dan anak.

Dalam diskusi yang bertempat di Aula FK UNAIR ini, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, S.T., M.T hadir bersama Kepala Dinas kesehatan Kota Surabaya dan beberapa direktur rumah sakit di Kota Surabaya.

“Kami akan upayakan agar angka stunting, gizi buruk dan kematian ibu dan anak di Surabaya bisa ditekan,” ungkapnya.

Eri menyadari, untuk mewujudkan semua itu, pemkot tidak bisa berjalan sendiri. Karenanya ia menggandeng FK UNAIR.

“Kota Surabaya memiliki perguruan tinggi yang sangat hebat, yakni Fakultas Kedokteran UNAIR, dari hasil pemaparan beliau tadi (para dokter) muncul keyakinan dan semangat baru insyaallah di akhir tahun ini kita bisa melewati itu semuanya,” tambahnya.

Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp. F.E.R menyebut tiga poin yang diusulkan dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak ini. Pertama adalah memberikan pelatihan USG dasar kepada semua puskesmas di Surabaya. Tak hanya mendeteksi jenis kelamin, USG juga memegang peranan krusial dalam mendeteksi kelainan pada janin. Jika USG rutin dilakukan, maka Angka Kematian Bayi bisa ditekan.

“Kami berikan pelatihan ini, nanti pemkot yang melengkapi alatnya di puskesmas-puskesmas. Jika ini berjalan dengan baik, maka dampak positifnya juga tinggi,” ungkap dekan.

Sinergi ini juga disempurnakan dengan menerjunkan mahasiswa sebagai pendamping ibu hamil di Surabaya. Mereka akan mendampingi ibu dari hamil hingga melahirkan. Dan pendampingan ini akan berlanjut jika bayi yang lahir stunting.

Konsepnya, nantinya satu mahasiswa akan mendampingi satu ibu hamil. Pendamping berperan untuk memantau kondisi kehamilan, mengingatkan untuk kontrol, dan sebagainya. Jika ada keluhan, maka mahasiswa akan mencatat dan melaporkan. Kemudian FK UNAIR yang memiliki Departemen Obstetri dan Ginekologi akan terjun dalam kondisi diperlukan.

“Program pendampingan ini sebenarnya sudah berjalan satu tahun sebelum pandemi. Mahasiswa kami mendampingi setidaknya 10 puskesmas. Karenanya ini akan kami hidupkan kembali,” tambah dekan.
Mendukung program pengentasan gizi buruk dan stunting, departemen pediatri juga akan mengakomodir konsultasi gizi di puskesmas.

Sebenarnya tidak kurang upaya FK UNAIR untuk menekan angka stunting di Surabaya. Dalam beberapa tahun terakhir, dosen dan mahasiswa rutin melakukan pengabdian masyarakat dan penelitian dengan tema stunting. Ini dilakukan untuk merumuskan inovasi pelayanan kesehatan yang efektif untuk penanganan stunting. (ISM)

Pengabdian Masyarakat Alumni FK Unair, Sinergi Alumni dan Masyarakat  “FK Unair Cegah Stunting Menuju Generasi Indonesia Sehat” –Pengabdian Masyarakat Alumni FK Unair, Sinergi Alumni dan Masyarakat  “FK Unair Cegah Stunting Menuju Generasi Indonesia Sehat” –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengadakan pengabdian masyarakat dalam rangka Dies Natalis ke-69 serentak di 37 titik se-Indonesia dengan tema “FK Unair Cegah Stunting Menuju Generasi Indonesia Sehat” pada hari ini Sabtu, 28 Oktober 2023. Agenda ini juga akan dicatatkan pada  Rekor MURI sebagai  Penyuluhan dan Edukasi Stunting di Lokasi Terbanyak oleh Alumni Fakultas Kedokteran di Satu Perguruan Tinggi. Salah satu titik kegiatan adalah di Kota Depok yang dilaksanakan oleh Alumni FK Unair Angkatan 1999 bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok di Puskesmas Abadi Jaya. Acara yang digelar oleh alumni FK Unair Angkatan 1999 ini berupa pemberian edukasi dan informasi kepada masyaraakat dan tenaga kesehatan dalam mencegah dan menangani stunting.

Dalam kesempatan kali ini, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan apresiasi kepada FK Unair atas terselenggarakannya agenda pengabdian masyakarat di Kota Depok dengan tema stunting ini. Meskipun angka Stunting di Kota Depok di bawah rata-rata Jawa Barat dan Nasional, namun tingkat zero new stunting belum terpenuhi, sehingga dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan akademisi diharapkan usaha tersebut dapat diwujudkan.

“Tahun ini Dies Natalis FK Unair mengambil tema stunting sejalan dengan program pemerintah dalam mengatasi problem stunting di Indonesia, melalui peran sektor pendidikan”, ungkap dr. Roethmia Sp.PD perwakilan Alumni FK Unair Angkatan 99.

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 orang secara luring dan daring ini dihadiri pula perwakilan dari lintas sektor yaitu dinas kesehatan, Kelurahan, Kader Posyandu, Ahli Gizi, Alumni FK Unair, serta perwakilan dari dunia usaha yang turut mendukung acara ini.

Alumni FK Unair Angkatan 99 juga menyerahkan secara simbolis  sejumlah bantuan berupa Makanan Tambahan dan vitamin kepada ahli gizi puskesmas untuk disalurkan ke balita yg membutuhkan.erta Buku edukasi stunting dan resep menu balita sehat kepada perwakilan Kader Postandu setempat.