Tag: Sekali

FK UNAIR Adakan Posyandu Balita Tiap Satu Bulan Sekali –FK UNAIR Adakan Posyandu Balita Tiap Satu Bulan Sekali –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menyelenggarakan posyandu balita setiap satu bulan sekali. Kegiatan ini rutin diadakan setiap hari kamis minggu kedua.

Di Bulan Juni ini, Posyandu Balita Melati FK UNAIR diselenggarakan pada hari Kamis, 8 Juni 2023. Bertempat di area Sekretariat DWP FK UNAIR, acara dihadiri kurang lebih 56 ibu dan balita yang berdomisili di kedungsroko dan Kedung tarukan.

Posyandu yang dikelola oleh Dharmawanita Persatuan (DWP) ini menggandeng beberapa departemen di FK UNAIR. Diantaranya departemen Ilmu Kesehatan Anak, Penyakit Dalam, Obstetri & Ginekologi , Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Bedah Umum dan beberapa departement pendukung lainnya.

Pada Kamis lalu, 6 tenaga dokter Spesialis dan PPDS dari tim Tumbuh kembang Ilmu Kesehatan Anak serta 20 Pengurus DWP FK UNAIR terjun dalam posyandu balita.

Ketua DWP FK UNAIR, Dra. Elmi Mufidah, Apt., M.Kes mengungkapkan, program posyandu balita ini bertujuan untuk memantau status perkembangan balita sehingga dapat mendeteksi adanya kelainan pertumbuhan dan perkembangan (Stunting) balita lebih dini.

“Ibu-ibu pelaksana posyandu Balita ini telah mendapat pelatihan /pengarahan dari tim pelaksana Puskesmas Pacar Keling yang telah diadakan pada hari Senin, 29 Mei 2023. Koordinasi rutin diberikan oleh puskesmas Pacarkeling untuk pelaksanaannya agar sesuai dengan SIP ( Sistem Informasi Posyandu),” terangnya.

Adapun sasarannya untuk menjamin kesehatan balita di Lingkungan Karyawan di Lingkungan FK Unair dan lingkungan masyarakat disekitarnya.

“Pelaksanaan Posyandu Balita ini disambut antusias oleh warga sekitar karena berbeda dengan pelayanan di tempat tinggalnya,” tambahnya.

Setelah balita diperiksa perkembangan dan pertumbuhannya, ibu dan balita dapat berkonsultasi langsung oleh tenaga staff dokter spesialis tumbuh kembang RSUD Dr. Soetomo.

Kegiatan rutin Posyandu Balita Melati FK UNAIR meliputi pendataan ibu dan balita danpenimbangan berat badan, lingkar kepala dan tinggi badan balita. Selain itu konsultasi tumbuh kembang dari tim dokter tumbuh kembang.

Kemudian konsultasi kesehatan gigi balita. Pemberian makanan tambahan berupa nasi, sup ayam, telur, puding dan Snack PMT.

“DWP FK UNAIR berharap kegiatan ini terus mendapatkan dukungan dan respon positif dari masyarakat. Sehingga kedepannya bisa melayani pemeriksaan kesehatan ibu dan balita mulai dari melayani vaksinasi, imunisasi maupun kebutuhan kesehatan lainnya” tukasnya.

enulis : Ismaul Choiriyah

Penderita Kanker Serviks Bertambah 2-3 Kasus Per Jam, Dosen Patologi Anatomik FK UNAIR Dorong Wanita Pap Smear Setahun Sekali –Penderita Kanker Serviks Bertambah 2-3 Kasus Per Jam, Dosen Patologi Anatomik FK UNAIR Dorong Wanita Pap Smear Setahun Sekali –

Kanker Serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertiggi pada wanita di Indonesia. Pasalnya, 75 persen kanker leher rahim ini baru ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini berbanding terbalik pada negara maju yang 75 persen kasusnya ditemukan pada stadium dini.

Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) menyebut, ada 2-3 kasus kanker serviks baru per jam. Artinya setiap tahun ada 20.928 kasus baru.

Sementara itu, ada 1 kematian akibat kanker serviks setiap jamnya. Artinya setiap tahun kematian akibat kanker ini sebanyak 9.498 orang.

“Karenanya sangat disayangkan kalau kita tidak ada usaha untuk menurunkan angka kejadian ini,” ujarnya dalam Penyuluhan Pap Smear kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan secara daring, Rabu, 19 Juli 2023.

Berbeda dengan kanker lain, kanker serviks sudah diketahui jelas penyebab utamanya. 90 persen penyebab kanker ini adalah infeksi Human papillomavirus atau HPV. Virus ini menular melalui aktifitas seksual.

Sebenarnya, 75 persen wanita yang sudah menjalani hubungan seksual aktif, sebagian besar pernah terinfeksi virus HPV selama hidupnya. Namun pada sebagian orang dengan faktor resiko tertentu, infeksi HPV menetap dan menjadi kanker serviks.

“Beberapa kondisi yang menyebabkan virus ini kerasan dalam tubuh dan lama-lama membuat mutasi selnya menjadi sel yang ganas diantaranya hubungan seksual usia muda, berganti-ganti pasangan, kurang menjaga kebersihan daerah kelami,” tambah Wakil Departemen PA ini.

Selain itu anak banyak, kebiasaan merokok, dan suami yang tidak dikhitan, sering terkena infeksi daerah kelamin, wanita yang imunitasnya kurang baik juga menjadi faktor resiko kanker serviks.

Sayangnya, kanker serviks jarang menimbulkan gejala. Jika sudah menimbulkan gejala, berarti infeksi sudah melibatkan jaringan atau organ sekitar. Keputihan berkepanjangan dan berbau, haid setelah menopause, nyeri panggul dan nyeri setelah berhubungan merupakan tanda-tanda kanker serviks stadium lanjut

Para Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan yang menjadi peserta seminar daring Penyuluhan Pap Smear

Pentingnya Rutin Melakukan Skrining Lewat Pap Smear

Sebelum menjadi kanker serviks sebenarnya memerlukan waktu yang cukup lama. Inilah kenapa skrining harus rutin dilakukan untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks. Fase ini merupakan fase pra kanker. Di mana selnya belum menjadi ganas namun sudah tidak normal. Fase ini tidak menunjukkan keluhan apapun.

Diagnosa kanker serviks adalah dengan melakukan Pap Smear. Apabila deteksi dilakukan di fase pra kanker, maka kesembuhannya bisa mencapai 100 persen. Begitu juga jika terdeteksi di stadium 1.
Dr. Etty Hary Kusumastuti, Sp.P.A., Subsp.S.P.(K), FIAC menyarankan Pap Smear dilakukan setiap satu tahun sekali. Ini berdasarkan rekomendasi dari American Cancer Society.

Untuk menghindari lupa, Dokter Etty menyarankan agar Pap Smear dilakukan di momen-momen special. Misalnya saat ulang tahun, ulang tahun pernikahan, kenaikan kelas, sehabis lebaran dan lain sebagainya.

“Ini lebih mudah diingat sehingga tidak sampai terlewat lebih dari satu tahun,” terangnya.

Tidak perlu malu atau takut untuk melakukan Pap Smear. Karena skrining ini tidak menimbulkan nyeri, melalui pemeriksaan sederhana, tidak memerlukan obat-obatan, hasil cepat diketahui dan dengan biaya yang cukup terjangkau.

“Pap Smear ini merupakan metode skrinning kanker yang diakui paling berhasil. Akurasinya sebesar 88-98 persen,” tambahnya.

Pap Smear dianjurkan untuk dilakukan bagi wanita tiga tahun setelah aktif melakukan hubungan seksual dan sebaiknya dilakukan sebelum mengalami gejala apapun.

Dianjurkan Pap Smear dilakukan 5 hari setelah masa haid berakhir. Juga tidak dilakukan setelah melakukan hubungan seksual. Ini untuk menghindari kekaburan evaluasi sel. (ISM)

Dokter Patologi Anatomik Anjurkan Pap Smear Rutin Setahun Sekali –Dokter Patologi Anatomik Anjurkan Pap Smear Rutin Setahun Sekali –

Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian akibat kanker terbanyak di Indonesia. Hal ini dikarenakan 75 persen penderitanya ditemukan pada stadium lanjut. Prihatin akan hal ini, Departemen Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menyediakan layanan pemeriksaan Pap Smear Gratis kepada 100 wanita di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.

Layanan Pap Smear gratis ini dilakukan di di RS Mawaddah Medika, Ngoro. Dokter spesialis PA FK UNAIR kompak untuk turun menangani langsung. Mereka juga dibantu oleh tenaga kesehatan (Nakes) di sana.
“Anjuran Pap Smear satu tahun sekali ini mengacu pada rekomendasi dari American Cancer Society,” ujar Ketua Panita Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen PA, Dr.Anny Setijo Rahaju, dr.,Sp.P.A., Subsp. U.R.L. (K) saat mengisi penyuluhan mengenai Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks kepada pasien di RS Mawaddah Medika, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.

Pap Smear merupakan prosedur diagnosa yang paling akurat untuk mendeteksi kanker serviks. Pap smear mampu mendeteksi gejala kanker serviks sejak stadium awal bahkan dalam fase pra kanker. Dengan pap smear rutin, diharapkan tanda-tanda kanker serviks ini sudah ditemukan sejak fase pra kanker.

“Sama halnya kanker lain, semakin awal diagnosa, maka semakin mudah disembuhkan. Sebaliknya, jika baru dideteksi saat stadium lanjut, maka risiko kematian juga tinggi,” paparnya.

Hal ini yang menyebabkan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia yang masih tinggi. Hal ini karena 75 persen kasusnya ditemukan dalam stadium akhir.

Angka kesakitan kanker di Indonesia pun masih cukup tinggi. Setidaknya 2 hingga 3 orang menderita kanker serviks setiap jamnya. Artinya dalam sehari setidaknya ada 20.928 kasus baru.

Departemen Patologi Anatomik (PA) FK UNAIR saat melakukan pelayanan pemeriksaan Pap Smear Gratis kepada 100 wanita di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.

Kendati dianjurkan, tidak semua wanita bisa melakukan pap smear. Mereka yang sudah menikah atau yang aktif melakukan hubungan seksual saja yang dianjurkan untuk pap smear rutin satu tahun sekali. Dianjurkan bagi wanita tiga tahun setelah aktif melakukan hubungan seksual dan sebaiknya dilakukan sebelum mengalami gejala apapun.

“Sementara yang belum menikah belum perlu untuk melakukan pap smear,” tambahnya.

Tak dipungkiri sebagian perempuan merasa takut atau risih karena pemeriksaan ini dilakukan di bagian vital. Namun perlu diketahui bahwa skrining ini tidak menimbulkan nyeri.

“Pemeriksaannya juga cenderung sederhana dan tidak memerlukan obat-obatan,” tambahnya.

Untuk menghindari lupa, Dokter Anny menyarankan agar Pap Smear dilakukan di momen-momen spesial. Misalnya saat ulang tahun, ulang tahun pernikahan, kenaikan kelas, sehabis lebaran dan lain sebagainya.

“Ini lebih mudah diingat sehingga tidak sampai terlewat lebih dari satu tahun,” terangnya.

Penyuluhan kanker serviks ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen PA FK UNAIR tahun 2023. 100 ibu muslimat juga hadir dalam kegiatan ini. Selain mendapatkan materi, para peserta juga mendapatkan layanan pemeriksaan pap smear gratis.

Wakil Bupati Mojokerto, Shofiya Hana, Lc, yang turut hadir mengapresiasi kegiatan ini, “Ini memberikan motivasi masyarakat khususnya di Kabupaten Mojokerto untuk mawas diri dan juga peduli terhadap diri sendiri khususnya di kaum wanita,” tukasnya.