Tag: Peran

Indonesia Menduduki Peringkat TBC di Dunia, Bagaimana Peran Bidan dalam Eliminasi TBC? –Indonesia Menduduki Peringkat TBC di Dunia, Bagaimana Peran Bidan dalam Eliminasi TBC? –

Tahun 2022 Indonesia menempati ranking dua terbesar beban kasus Tuberkulosis (TBC). Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki kasus TBC tinggi. TBC anak merupakan salah satu faktor penyebab kematian Anak. TBC pada anak memiliki kemungkinan tidak ditemukan karena ketidaktahuan dan ketidaksadaran orang tua sehingga diperlukan upaya pencegahan dengan melibatkan masyarakat.

Wahyul Anis S.Keb.,Bd.,M.Kes sebagai dosen Bidan FK Unair sekaligus sebagai PIC Program Eliminasi TBC pada anak di Geliat Unair (Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Berbasis Keluarga dan Masyarakat) bekerjasama dengan UNICEF sejak Tahun 2023 aktif dalam Upaya Eliminasi TBC pada anak. Pada tanggal 24 Januari 2023 telah dilaksanakan kegiatan monitoring evaluasi kegiatan eliminasi TBC anak di Kecamatan Pabean Cantian. Pabean Cantian menjadi lokasi pertama Upaya eliminasi TBC anak oleh Geliat Unair karena merupakan salah satu kantong TBC di Kota Surabaya. Kegiatan monitoring evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk memantau kegiatan yang dilakukan sebelumnya yaitu peran Kader Surabaya Hebat (KSH) dalam melakukan edukasi dan skrining TBC anak pada masyarakat.

Penulis : Wahyul Anis

Inisiasi Kerja Sama Prodi Kebidanan FK Unair bersama DP3AK Provinsi Jawa Timur untuk  Meningkatkan Peran Civitas Akademika dalam Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan KependudukanInisiasi Kerja Sama Prodi Kebidanan FK Unair bersama DP3AK Provinsi Jawa Timur untuk  Meningkatkan Peran Civitas Akademika dalam Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Kependudukan

Tanggal 21 Juni 2023 di Ruang Rapat DP3AK Provinsi Jawa Timur, Program Studi Kebidanan FK Unair melakukan inisiasi Kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK Jatim) melalui pertemuan untuk mendiskusikan terkait rencana kolaborasi yang akan dilakukan. Diskusi  membahas terkait usulan draft MoU yang telah dikirimkan sebelumnya. Pada pertemuan dihadiri oleh 3 dosen Prodi Bidan bersama Perwakilan DP3AK Jawa Timur yaitu Kepala Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak yaitu Ibu One Widyawati, SKM.,M.Kes. Dalam pertemuan membahas beberapa program DP3AK sebagai salah satu peluang program kerjasama yang akan dilakukan. Ibu One juga memberikan saran agar intitusi pendidikan memiliki Satgas penanganan masalah perempuan dan anak serta memiliki perspektif gender dalam segala aspek. Peluang Kerjasama juga bisa dengan melibatkan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan yang dilakukan DP3AK seperti Workshop Peningkatan Kapasitas Mitra dan Organisasi Kemasyarakatan dalam Pencegahan Perkawinan Anak, Kesetaraan Gender, kolaborasi dalam pencegahan anemia pada remaja, stunting dan sebagainya. Tindak lanjut pertemuan diskusi adalah review draft MoU yang telah diajukan serta berkoordinasi dengan bidang Kerjasama pemerintah daerah provinsi Jawa Timur.

Penulis: Wahyul Anis

Peran serta Alumni FK UNAIR dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember –Peran serta Alumni FK UNAIR dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember –

Alumni FK UNAIR Angkatan 1990 melaksanakan Pengabdian Masyarakat pada Hari Sabtu, Tanggal 28 Oktober 2023, dalam rangka turut berpartisipasi pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dies Natalis ke-69 Fakultas Kedokteran UNAIR dan Peringatan 110 Tahun Pendidikan Dokter di Surabaya.

Kegiatan Pengmas tersebut dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Jawa Timur. Dihadiri oleh Perwakilan dari Kecamatan Ambulu, Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Ketua IKA Airlangga Kabupaten Jember, 12 Staff Puskesmas yang berasal dari Pukesmas Ambulu, Puskesmas Sabrang dan Puskesmas Andongsari Kabupaten Jember serta para kader kesehatan dari 7 desa yang berada dalam wilayah kerja ketiga Puskesmas tersebut.

Dalam kegiatan ini kami juga mengundang balita stunting, terdiri dari 11 balita stunting usia kurang dari 12 bulan dan 89 balita stunting usia diatas 12 bulan, yang didampingi oleh ibunya masing-masing.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan oleh dokter spesialis kebidanan-kandungan dan dokter spesialis anak kepada para ibu balita stunting dengan harapan agar lebih memahami permasalahan putra-putri mereka yang sedang mengalami masalah dalam pertumbuhannya dan mendapatkan kiat-kiat yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Selain berupa penyuluhan, kegiatan Pengmas ini juga diisi dengan pemeriksaan dan konsultasi gratis oleh dokter spesialis anak serta pemberian paket makanan tambahan berupa susu, kacang hijau dan biskuit kepada setiap balita stunting, sebanyak 100 paket.

Dari seluruh rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat yang telah kami laksanakan, diharapkan kedepannya angka balita stunting, khususnya di Kecamatan Ambulu dapat turun dan diikuti seluruh daerah di Indonesia pada umumnya sehingga harapan menuju Generasi Indonesia Sehat dapat tercapai.