Tag: Penyuluhan

FK UNAIR Beri Penyuluhan Penanganan Trauma Pasca Bencana di LumajangFK UNAIR Beri Penyuluhan Penanganan Trauma Pasca Bencana di Lumajang

Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memberikan penyuluhan trauma paska bencana untuk anak-anak di Desa Kertowono, Lumajang, Kamis, 20 Oktober 2022. Mereka menggandeng tim dokter dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa untuk memaparkan materi. Penyuluhan diikuti oleh 25 kader posyandu dan 10 perangkat desa.

Ketua Pengabdian Masyarakat, Kusuma Eko Purwantari, dr., M.Si menyampaikan, di Tahun 2021, Kertowono dua kali mengalami bencana alam. Antara lain gempa bumi dan gunung meletus. Karenanya diharapkan melalui penyuluhan ini, anak-anak yang terdampak bencana bisa mendapatkan dukungan baik fisiologis maupun psikis yang baik jika musibah ini terulang kembali.

“UNAIR sebagai salah satu kampus yang cukup dikenal di Jawa Timur. Kami juga ingin memberikan perhatian kepada saudara kita yang terkena musibah,” terangnya.

Penyuluhan diberikan oleh Izzatul Fitriyah, dr., Sp.KJ(K) dibantu oleh dua orang residen IKJ, Efendi Rimba, dr dan Igha Vinda H, dr.

Kader posyandu dipilih karena di desa, mereka merupakan perpanjangan tangan dari tenaga kesehatan tingkat dasar. Mereka memegang peranan penting berbagai informasi mengenai kesehatan bisa sampai ke masyarakat.

“Kader-kader ini kami berikan simulasi kasus dan penanganan. Serta permainan-permainan yang bisa melupakan kesedihan dan memperbaiki trauma mereka,” terangnya.

Beri Pengobatan Gratis Ke 70 Lansia

Selain memberikan penyuluhan, tim pengmas Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi juga memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada 90 lansia. Pemeriksaan lab dasar meliputi tes gula, tensi dan kolesterol. Selain itu masyarakat juga bisa konsultasi mengenai kesehatannya kepada dokter-dokter yang terlibat.

“Kami juga menyediakan obat-obatan. Seperti obat-obatan darah tinggi kami berikan juga. Karena sudah masuk musim hujan keluhannya banyak yang flu,” tambahnya.

Penyuluhan PHBS dan Pengukuran Lingkar Kepala pada 64 Siswa SD

Tak hanya menyasar orang tua, pengmas Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi ini juga menyasar anak-anak. Tim datang ke SD Kertowono 1 Lumajang untuk memberikan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Lucky Prasetiowati, dr., M.Biomed selaku ketua pelaksana pengmas di sekolah menjelaskan, penyuluhan PHBS ini merupakan penyuluhan 8 langkah PHBS di sekolah. “Anak-anak separuh harinya di sekolah ketemu banyak teman dan banyak dilakukan. Karenanya menjaga lingkungan sekolah yang sehat siswanya juga sehat. Dan kalua sehat, tentu status gizi mereka juga meningkat. Dan tentu prestasi akademik juga ikut mengikuti. ,” ujarnya.

8 bentuk PHBS di sekolah ini antara lain meliputi cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Konsumsi jajanan sehat di kantin sekolah. Memakai jamban yang bersih. Dan olahraga teratur.

Kemudian timbang badan dan mengukur tinggi badan rutin setiap bulan. Lalu buang sampah ditempatnya. Tidak merokok di sekolah dan memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah. Semua itu diharapkan dilakukan secara rutin.

“Agar siswa bisa mengingat, kami juga diberikan poster untuk ditempel di sekolah, “ terangnya.

Pengukuran Antropometri untuk Siswa

Selain diberikan penyuluhan PHBS, para siswa juga menjalani pengukuran antropometri. Yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks masa tubuh (BMI). Juga pemeriksaan antropometri yang lain meliputi lingkar lengan atas, Perut, panggul, lemak bawah kulit.

Tujuan pemeriksaan antropometri ini untuk mengetahui status gizi dari siswa,” tambah Dokter Lucky.
Selain untuk data perbandingan status gizi antara anak-anak di pedesaan dan perkotaan, hasil dari pengukuran juga akan dilaporkan ke pihak sekolah. (ISM)

Dosen FK UNAIR Beri Penyuluhan Tentang DBD di Bintan, Kepulauan RiauDosen FK UNAIR Beri Penyuluhan Tentang DBD di Bintan, Kepulauan Riau

Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi masalah kesehatan serius di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut data dari Kemenkes per tanggal 15 Juni lalu ditemukan 45.387 kasus. Sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus. Tingginya kasus ini mendorong pakar kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes selalu mengedukasi masyarakat di setiap kesempatan.

Seperti dalam acara Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2022 di Desa Pengudang, Kecamatan Sebong, Kabupaten Bintan, Riau, pada 19 hingga 22 Juni lalu . Dokter Sulis memberikan penyuluhan mengenai DBD dan pencegahannya kepada ibu-ibu yang hadir.

“DBD ini menjadi perhatian bersama karena setiap tahun kasusnya ada. Apalagi memasuki musim peralihan menuju ke hujan,” terang Dokter Sulis.

Acara ACDH 2022 ini menggandeng berbagai Fakultas di Universitas Airlangga. Dokter Sulis sendiri bergabung dalam kluster kesehatan bersama dengan dosen dari Fakultas Keperawatan dan Fakultas Psikologi. Selain Dokter Sulis, Fakultas Kedokteran juga menerjunkan Linda Dewanti,dr., M.Kes, MHSC., Ph.D yang memberikan edukasi mengenai pneumonia dan diare pada anak-anak.

Tak hanya fakultas-fakultas kesehatan, Fakultas sosial seperti ekonomi dan bisnis juga bergabung untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat terutama ibu-ibu di Bintan.

“Pengmas ini memang sasarannya adalah ibu dan balita. Kami berharap terjadi peningkatan kesehatan dan ekonomi untuk ibu-ibu di Kepulauan Riau ini,” tukasnya. (ISM)

Anak Obesitas Rentan Mengalami DBD Berat

Sebelum tahun 60-an, DBD banyak menjangkit anak-anak di bawah usia 15 tahun. Namun semakin berjalannya waktu terjadi pergeseran. Kini orang dewasa pun juga memiliki resiko sama besarnya. Kendati demikian, tingkat keparahan antara pasien satu dan yang lain akan berbeda.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan DBD ini. Diantaranya respon imun. Kemudian etnis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dokter Sulis, orang yang berkulit putih seperti etnis Tionghoa memiliki resiko DBD berat dibandingkan etnis lain.

Penyakit komorbid juga menjadi salah satu faktor pemberat saat menderita DBD, “Pasien obesitas juga beresiko mengalami keparahan saat terjangkit DBD,” terangnya.

Namun yang paling krusial diantara yang disebut diatas adalah gaya hidup. Gaya hidup yang dimaksud adalah bagaimana pasien mau menjaga tubuhnya saat sakit. Rutin tidaknya pasien konsumsi makanan sehat, minum air putih serta dan obat teratur berpengaruh besar pada tingkat keparahan penyakit.

Mendeteksi penyakit DBD lebih awal juga bisa menekan tingkat keparahan penyakit hingga kematian. Lalu seperti apa gejala DBD yang bisa diketahui.

Gejala DBD diantaranya panas naik turun selama 3-7 hari. Namun yang perlu diwaspadai DBD adalah Ketika di lingkungan sekitar sudah ada orang yang terjangkit DBD, baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Didukung dengan kondisi cuaca yakni terjadi di musim penghujan.

Kemudian terjadi pendarahan. Keluar bintik-bintik merah dan mual, pusing, meriang dan sakit perut karena pembengkakan liver.

“Jadi kalau gejala diatas muncul di fase satu minggu ini kita harus berhati-hati. Apalagi sampai terjadi kejang. Jangan sampai terlambat mengirim ke rumah sakit karena resikonya bisa fatal,” tukasnya.

Saat gejala demam terjadi, pasien boleh minum pereda panas seperti parasetamol diiringi dengan minum air putih yang banyak. Namun jika panas tak kunjung turun, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan tepat. (ISM)

Penderita Kanker Serviks di Indonesia Bertambah 58 Orang Perhari, Departemen PA FK UNAIR Beri Penyuluhan Pap Smear untuk Nakes di Bangkalan –Penderita Kanker Serviks di Indonesia Bertambah 58 Orang Perhari, Departemen PA FK UNAIR Beri Penyuluhan Pap Smear untuk Nakes di Bangkalan –

Dua hingga tiga wanita Indonesia terdeteksi kanker serviks setiam jamnya. Artinya dalam sehari ada 58 kasus baru. Dan 20.928 setiap tahunnya.

Di negara maju, 75 persen penderitanya ditemukan pada stadium awal. Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia, 75 persen penderita ditemukan dalam stadium akhir.

Ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana diagnosa penyakit ini bisa ditegakkan lebih awal. Dengan demikian tingkat keparahan dan resiko kematian bisa dicegah.

Saat ini diagnosa yang paling akurat untuk mendeteksi kanker serviks adalah dengan Pap Smear Karenanya Departemen Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memberikan penyuluhan Pap Smear kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan, Rabu, 19 Juli 2023.

Pelatihan yang diselenggarakan secara online melalui zoom meeting ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat Departemen PA tahun 2023.

Wakil Ketua Departemen PA, dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) mengungkapkan, penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai Pap Smear bagi Nakes di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan.

Wakil Ketua Departemen PA, dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) saat memberi sambutan di awal acara seminar

“Kami yakin para nakes yang hadir di sini sudah menguasai tata laksana Pap Smear. Kami berikan penyuluhan ini untuk merefresh pengetahuan. Sehingga siap jika sewaktu-waktu diharapkan untuk melakukan Pap Smear,” ujarnya dalam sambutan.

Seminar ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama merupakan materi mengenai kanker serviks yang dibawakan langsung oleh dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K). Kemudian materi kedua mengenai tata laksana Pap Smear yang dibawakan oleh Dr. Etty Hary Kusumastuti, Sp.P.A., Subsp.S.P.(K), FIAC.

Rangkaian kegiatan ini akan dilanjutkan dengan Pap Smear gratis untuk masyarakat di Bangkalan yang akan diselenggarakan pada tanggal 22 Juli mendatang.

Kegiatan Pengmas ini menggandeng Persatuan Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PDSPA) cabang Surabaya. (ISM)

Mahasiswa Bidan FK Unair Melakukan Upaya Preventif Anemia pada Remaja Melalui Pemberian Tablet Tambah Darah dan Penyuluhan –Mahasiswa Bidan FK Unair Melakukan Upaya Preventif Anemia pada Remaja Melalui Pemberian Tablet Tambah Darah dan Penyuluhan –

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan buka bersama dan pembentukan kader posyandu remaja yaitu hari sabtu tanggal 25 Maret 2023 di Balai RW 02 Kelurahan Manukan Kulon. Pemberian Tablet Tambah Darah dilakukan di depan pintu masuk bersama dengan pemberian leaflet setelah mengisi daftar hadir. Kegiatan ini diikuti oleh 13 remaja putri dari RW 02 dengan diberikan 4 tablet tiap remaja. Dengan harapan meningkatkan konsumsi remaja selama 1 bulan dengan jangka 1 minggu 1 tablet dan dilanjutkan dengan program pemberian tablet oleh puskesmas di satu bulan setelah acara dan seterusnya.

Kegiatan ketika peserta telah memasuki ruangan pertemuan remaja meliputi menyaksikan bersama beberapa film pendek mengenai masalah-masalah kesehatan yang dapat merusak remaja. Selanjutnya para remaja diberikan penyuluhan, diskusi dan tanya jawab mengenai pentingnya Tablet Tambah Darah pada masa remaja

Penulis: Wahyul Anis dan Euvanggelia Dwilda Ferdinandus (Dosen Bidan FK Unair)

Dosen dan Mahasiswa Bidan FK UNAIR Melaksanakan Upaya Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan –Dosen dan Mahasiswa Bidan FK UNAIR Melaksanakan Upaya Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan –

SURABAYA – Permasalahan anak balita pendek (stunting) menjadi masalah kesehatan masyarakat yang global. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting atau anak pendek dan anemia defisiensi besi merupakan masalah utama pada balita di Indonesia. Oleh karena itu, penyuluhan mengenai stunting menjadi salah satu prioritas kegiatan promosi kesehatan di masyarakat. Hasil pengkajian di wilayah binaan, RT 5 RW 1 Kelurahan Putat Gede, tidak ditemukan adanya kasus stunting. Namun, penyuluhan mengenai stunting tetap dilaksanakan karena merupakan program yang sedang digalakkan untuk mencapai target prevalensi stunting turun menjadi 14% di tahun 2024.

Dosen profesi bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Ratna Dwi Jayanti, S.Keb, M.Keb, Bd. Sebagai pemateri penyuluhan stunting mengatakan “Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kurangnya pemenuhan gizi pada 1000 hari Pertama Kehidupan (HPK)” Ujarnya dalam pertemuan di Balai RT.05 RW.1 Putat Gede Surabaya, Selasa, 21 Maret 2023.

Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. Para peserta yang terdiri dari ibu ibu PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH) terlihat antusias dan aktif mengikuti sesi diskusi serta tanya jawab. “Adanya penyuluhan mengenai stunting, kami sebagai kader mendapat gambaran apa saja faktor faktor yang menyebabkan stunting. Sehingga, kami dapat melakukan pendampingan keluarga secara optimal terutama pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan bayi” ujar Bu Partini, TPK RT. 05 RW.01 Putat Gede. Para peserta diharapkan bisa berbagi informasi dan sharing mengenai stunting kepada anak atau saudaranya perempuannya yang ingin merencanakan kehamilan atau sedang hamil. Dengan bertambahnya pengetahuan stunting, diharapkan para peserta bisa lebih peduli dan saling mengingatkan mengenai pentingnya mencegah stunting.

Penulis: Wahyul Anis,S.Keb.,Bd., M.Kes. dan Ratna Dwi Jayanti S.Keb.,Bd.,M.Keb.

Dosen Bidan FK UNAIR Bersama Kader Surabaya Hebat Melakukan Penyuluhan dan Skrining TBC Anak –Dosen Bidan FK UNAIR Bersama Kader Surabaya Hebat Melakukan Penyuluhan dan Skrining TBC Anak –

Tahun 2022 Indonesia menempati ranking dua terbesar beban kasus Tuberkulosis (TBC). Kasus TBC pada anak seperti fenomena gunung es. Jika orang tua tidak peduli dan tidak mengetahui tanda gejala TBC maka anakpun ada kemungkinan tidak mendapatkan akses untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan TBC. Wahyul Anis sebagai dosen Kebidanan FK Unair secara aktif bersama GELIAT Unair dan UNICEF melakukan kegiatan dalam rangka eliminasi TBC anak khususnya di Kota Surabaya.  Upaya tersebut dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat bersama Kader Surabaya Hebat (KSH). Setelah memberikan peningkatan kapasitas pada KSH terkait TBC anak maka tindak lanjut kegiatan adalah melakukan penyuluhan dan skrining TBC anak. Kegiatan tersebut bisa dilakukan di posyandu, sekolah maupun rumah anak di Kecamatan Pabean Cantian. Kegiatan pendampingan kepada KSH yang melakukan penyuluhan dan skrining dilakukan di 4 posyandu yaitu Posyandu Wijaya Kusuma 2 Kelurahan Tanjung Perak yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2023, Posyandu Melati 3 Kelurahan Bongkaran tanggal 10 Mei 2023, Posyandu Cempaka Kelurahan Nyamplungan pada tanggal 11 Mei 2023 dan Posyandu Dahlia 1 Kelurahan Krembangan Selatan pada tanggal 17 Mei 2023. Hasil kegiatan skrining kemudian akan ditindaklanjuti bersama Puskesmas Perak Timur.

Penulis: Wahyul Anis (Dosen Kebidanan, FK UNAIR)

Kasus Diabetes Anak Terus Meningkat, FK UNAIR Beri Penyuluhan untuk Remaja –Kasus Diabetes Anak Terus Meningkat, FK UNAIR Beri Penyuluhan untuk Remaja –

Diabetes Mellitus (DM), atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis umumnya dikenal sebagai penyakit yang hanya diderita oleh orang tua. Namun ternyata penyakit ini juga dapat dijumpai pada usia muda, bahkan anak-anak. Angka kejadian diabetes pada anak di Indonesia naik sebanyak 70 kali lipat pada tahun 2023 dibanding tahun 2010, mencapai hingga 1645 anak. Terdapat 3jenis diabetes pada anak, yaitu antara lain: DM tipe 1, 2 dan Monogenic. Diabetes melitus tipe 1 lebih banyak dijumpai pada anak.

Akhir-akhir ini berbagai studi melaporkan peningkatan kasus DM tipe-2 pada anak. Faktor risiko yang dilaporkan antara lain obesitas, genetik, etnik, serta riwayat DM tipe-2 di keluarga. Gejala diabetes anak seringkali tidak khas, sehingga banyak pasien diabetes datang dan pertama kali terdiagnosis dalam keadaan Ketoasidosis Diabetikum (KAD)—kondisi yang ditandai dengan keadaan sesak serta kadar gula darah yang tinggi dan membahayakan nyawa.

Untuk meningkatkan pengetahuan remaja akan diabetes mellitus, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Endokrinologi RSUD Dr. Soetomo – FK UNAIR Surabaya mengadakan acara pengabdian masyrakat bagi santri Pondok Pesantren Thursina Malang pada tanggal 18 Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 180 santri SMP Kelas 8 dan 9. Acara dibuka dengan sambutan oleh Ustadz Rois Haqiqi M.Pd. selaku kepala sekolah SMP Thursina Malang serta Dr. dr. Nur Rochmah, Sp.A(K) selaku perwakilan dari FK UNAIR. Dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan lingkar perut kepada para santri sebelum pemberian materi. Para santri yang tergolong dalam kategori overweight dan obesitas kemudian dilakukan pemeriksaan kadar gula acak kapiler. Dari 60 santri yang diperiksa gula darah, tidak ada yang menunjukkan kadar gula darah acak yang tinggi.

Acara dilanjutkan dengan pemberian materi tentang diabetes mellitus pada remaja oleh dr. Rayi Kurnia Perwitasari, Sp.A., M.Ked.Klin dan sesi tanya jawab dengan 3 pakar endokrin anak (Dr. dr. Nur Rochmah, Sp.A(K), dr. Yuni Hisbiyah, Sp.A, MMRS, dan dr. Rayi Kurnia Perwitasari, Sp.A., M.Ked.Klin). Tidak hanya teori, materi yang diberikan juga meliputi tips serta ajakan untuk melakukan gaya hidup sehat sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyakit diabetes mellitus. Para santri tampak antusias mendengarkan materi dan banyak mengajukan pertanyaan setelah materi selesai dipaparkan. Tingkat pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan dinilai menggunakan Pre-test dan Post-test yang dibagikan kepada para santri. Secara keseluruhan, terdapat peningkatan rata-rata nilai Pre-test dan Post-test yang menunjukkan meningkatnya pengetahuan para santri akan penyakit diabetes mellitus, terutama pada remaja.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan remaja akan penyakit diabetes mellitus. Para santri diharapkan dapat menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat guna mencegah penyakit diabetes mellitus baik pada masa remaja, maupun kelak nanti pada usia dewasa.

Penulis: Qorri ‘Aina

Alumni Prodi Sp1 Patologi Anatomik Ikut Cegah Stunting dengan Penyuluhan tentang Merariq Kodeq dan Skrining TBC Kelenjar –Alumni Prodi Sp1 Patologi Anatomik Ikut Cegah Stunting dengan Penyuluhan tentang Merariq Kodeq dan Skrining TBC Kelenjar –

Alumni Prodi Sp1 Patologi Anatomik FK Unair dari seluruh Indonesia tidak ketinggalan ikut mendukung pengabdian masyarakat dalam rangka Dies Natalis FK Unair ke-69 serentak di 37 titik se-Indonesia. Lokasi yang dipilih adalah wilayah Kelurahan Gomong, Kecamatan Salaparang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Dalam kesempatan kali ini, penyuluhan difokuskan pada 2 topik yang berkaitan budaya dan fenomena yang terjadi di masyarakat setempat , yaitu  Pencegahan Merariq Kodeq (menikah di bawah umur) utk Mencegah Terjadinya Stunting oleh Dr.dr.Lina Nurbaiti, M.Kes. FISPH, FISCM yang juga selaku direktur RS Universitas Mataram. Topik berikutnya adalah Pentingnya Skrining Limfadenopati pada Anak Stunting untuk Mendeteksi Terjadinya Infeksi TBC kelenjar oleh Dr.Hj. Fathul Djannah, dr. Sp.P.A. Suasana penyuluhan berlangsung sangat meriah, dihadiri oleh pejabat setempat yaitu Bapak Lurah Gomong dan Ibu Lurah yang juga sebagai Ketua TP PKK Kelurahan Gomong, Anggota Dewan Kota Mataram, Kepala Puskesmas Gomong, Kepala lingkungan, serta para alumni Prodi PA dengan sasaran peserta yaitu Ibu-ibu dengan anak stunting, remaja  Karang Taruna, Kader posyandu, tim penggerak PKK, pegawai puskesmas serta pegawai  kelurahan orang, dengan total peserta 100 orang.

Para peserta sangat antusias dalam bertanya dalam diskusi dan berinteraksi dalam kuis karena topik yang dibahas merupakan masalah yang mereka alami sehari-hari.

Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan contoh menu sehat yang menampilkan video demo memasak dan pembagian resep masakan sederhana namun lezat dan kaya gizi. Bagi anak stunting yang hadir, dilakukan pula pemeriksaan fisik skrining adanya limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening) sebagai deteksi awal adanya TBC kelenjar yang juga menjadi salah satu penyebab stunting, diakhiri dengan pembagian PMT dan multivitamin.