Tag: Pengmas

Pengmas BEM KM FK UNAIR Gelar Cek Kesehatan Bagi Masyarakat Desa KuripansariPengmas BEM KM FK UNAIR Gelar Cek Kesehatan Bagi Masyarakat Desa Kuripansari

Pada tanggal 26 November 2022, Departemen Pengabdian Masyarakat BEM KM FK UNAIR baru saja melaksanakan cek kesehatan di Desa Kuripansari Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Cek kesehatan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari program kerja Desa Binaan yang sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Kegiatan cek kesehatan ini akan dilakukan oleh anggota PENGMAS, volunteer, dan dokter. Kegiatan ini mendapat antusias yang sangat luar biasa dari masyarakat Desa Kuripansari.

Rangkaian cek kesehatan dibagi menjadi beberapa pos dimulai dengan registrasi peserta yang dilakukan di POS 1. Setiap peserta dipanggil sesuai urutan untuk mengisi data yang dibutuhkan di pos-pos selanjutnya. Pada POS 2, akan dilakukan cek tinggi badan, berat badan, dan BMI peserta. Selanjutnya, peserta akan diberikan edukasi mengenai BMI apabila hasil penghitungan BMI-nya lebih atau kurang dari angka BMI normal. Pemeriksaan ini sangat berguna bagi peserta agar dapat menjaga pola makan dan mengatur kegiatan sehari-hari agar dapat memenuhi BMI normal.

Kemudian, peserta berpindah di POS 3 yang akan dilakukan cek tensi dan anamnesis. Anamnesis bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai keluhan penyakit peserta. Peserta terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan anamnesis yang diberikan. Hal ini tentu akan mempermudah untuk menemukan diagnosis yang tepat. Pada pos selanjutnya, beberapa anggota Pengmas melakukan cek gula darah, asam urat, dan kolesterol peserta sekaligus memberikan edukasi.

Tidak hanya sampai di situ, Pengmas juga menggandeng dua dokter sebagai wadah peserta untuk berkonsultasi mengenai penyakit yang dikeluhkan sehingga peserta dapat secara langsung memperoleh penanganan dan obat yang tepat. Pada akhir rangkaian cek kesehatan, peserta akan mendapatkan obat sesuai dengan resep yang diberikan dokter beserta konsumsi. Obat-obatan disiapkan oleh beberapa anggota Pengmas dengan penuh kehati-hatian untuk menghindari kesalahan.

Kegiatan cek kesehatan ini memberikan pengalaman dan manfaat yang luar biasa bagi anggota maupun peserta magang Pengmas karena kami bisa mengaplikasikan hasil belajar kami saat perkuliahan dan juga banyak belajar hal-hal baru. Kami berharap kegiatan ini juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat Desa Kuripansari untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup yang baik.

Penulis : Alivia Zahraturahma/ 111221134/ S1 Kedokteran

Pengmas BEM KM FK UNAIR, Bekali Warga dengan Pertolongan Pertama pada KegawatdaruratanPengmas BEM KM FK UNAIR, Bekali Warga dengan Pertolongan Pertama pada Kegawatdaruratan

Pertolongan Pertama pada Kegawatdaruratan atau yang biasa disingkat PPGD merupakan ilmu pertolongan pertama yang penting untuk dipelajari dan dimiliki oleh masyarakat awam, karena cedera bahkan kematian dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan dapat dialami oleh siapa saja. Keadaan gawat darurat dapat disebabkan oleh penyakit maupun kecelakaan dan bencana alam. Pada umumnya yang pertama kali menangani penderita gawat darurat di tempat kejadian adalah masyarakat, sehingga penting bagi masyarakat untuk mempelajari dan memiliki ilmu dari PPGD tersebut. Oleh karena itu, Pengmas BEM KM FK UNAIR merasa memiliki kewajiban untuk membantu mengedukasi masyarakat terkait PPGD dengan memberikan materi dan juga praktik pijat jantung (RJPO/CPR).

Pada hari Jum’at, 25 November 2022, Pengmas BEM FK UNAIR melakukan sosialisasi PPGD tersebut kepada masyarakat, tepatnya kepada ibu-ibu PKK, bapak-bapak Kepada Dusun, dan remaja karang taruna di desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, yang memang merupakan desa binaan dari Pengmas BEM FK Unair saat ini.

Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Warijan selaku Kepala Desa Kuripansari dengan memberikan sambutan, harapan, dan doa. Selanjutnya, anggota Pengmas BEM FK Unair mulai memberikan materi. Penjelasan diawali dengan materi pembuka berupa teori PPGD tentang CPR (Cardiopulmonary resuscitation) atau RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak). Setelah itu, dilakukan demonstrasi praktik pertolongan RJPO. Penjelasan dilakukan oleh anggota Pengmas dengan mempraktikkan RJPO pada manekin. Kemudian, masyarakat yang hadir diberi kesempatan untuk mencoba melakukan RJPO pada manekin dengan tempo dan tekanan yang benar sesuai penjelasan dan contoh yang telah diberikan. Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Masyarakat pun antusias bertanya dan para anggota Pengmas menjawab berbagai pertanyaan dari masyarakat.

Sosialisasi dan workshop tersebut merupakan salah satu cara Pengmas BEM FK Unair untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, mengingat bahwa pihak yang pertama kali merespons kecelakaan sering kali merupakan masyarakat awam. Dengan edukasi semacam ini, diharapkan respons pertama oleh warga tidak hanya cepat, tapi juga tepat.

Oleh: Nur Farhana Fatimah

Pengmas FKUA 1983 – Pengabdian adalah Nafas Ku di Pamekasan MaduraPengmas FKUA 1983 – Pengabdian adalah Nafas Ku di Pamekasan Madura

Kegiatan yang dilakukan oleh alumni FK Unair Angkatan 1983 yakni mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bagi warga Pamekasan, meliputi skrining kesehatan 100 lansia dan khitanan massal 100 anak.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di RSU Asyifa Husada, Pemekasan, Madura  tepatnya pada Hari Sabtu & Minggu tanggal 15 hingga 16 Oktober 2022.

Sebelum dilaksanakannya kegiatan tersebut, para alumni berkumpul di lapangan setengah lingkaran FK UNAIR dan diawali dengan sambutan yang dipimpin oleh Bapak Dekan FK UNAIR yakni Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG (K) yang mana beliau mengatakan – “ Dengan dilaksanakannya kegiatan pengabdian atau bakti sosial ini, semoga bisa bermanfaat bagi sesame dan menjadi amalan baik bagi kita semua yang menjadi bekal dikemudian hari “.

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan, banyak sekali alumni yang turut hadir dan turut mensukseskan acara.

Direktur RSUD Dr.Soetomo yakni Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS juga menjadi salah satu alumni Angkatan 1983 yang turut serta dalam kegiatan ini, -“ Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, kita semua harus berbuat baik antar sesama dan memberikan dampak baik bagi sekeiling kita “.

“ Syukur Alhamdulillah seluruh kegiatan berjalan dengan lancar. Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran acara “ ujar salah satu dokter alumni FK UNAIR Angkatan 1983 (Mas)

Pengmas FKUA 1984 – Sehat Bersama di Pulau Gili Genting SumenepPengmas FKUA 1984 – Sehat Bersama di Pulau Gili Genting Sumenep

Para alumni FKUA 1984 telah melaksanakan 2 kegiatan Pengabdian Masyarakat. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1984 turut memeriahkan Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang ke 109 dengan melakukan 2 kegiatan pengabdian masyarakat. Yang pertama adalah Pengabdian Masyarakat di Desa Biting Ponorogo dan yang kedua adalah Pengabdian Masyarakat di Pulau Gili Genting Sumenep bersama Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga.

Kegiatan Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Pulau Gili Genting Sumenep ini dilaksanakan pada hari Minggu, 30 Oktober 2022 dengan Visi Mengarungi Samudera dalam mencapai Kesehatan Ibu dan Anak.

Rangkaian kegiatan disana ada Penyuluhan mengenai Stunting, Pelaksanaan Ibu Hamil, Pemeriksaan Kesehatan anak serta Pelatihan apabila terjadi perdarahan pada Ibu hamil. Seluruh kegiatan yang dilakukan sangat diikuti secara antusias oleh masyarakat, penutupan kegiatan kali ini juga dilakukan bagaimana cara melakukan resusitasi atau pertolongan pertama pada bayi dan balita.

Semoga seluruh kegiatan yang dilakukan memberikan banyak manfaat bagi yang membutuhkan dan dijadikan amalan baik bagi kita semua.

“ Kegiatan pengabdian masyarakat ini ini sebenarnya bukan hanya dalam rangka Dies Natalis saja tapi Insyaa Allah akan kami lakukan berkesinambungan sebagai bentuk bakti untuk negeri atas izin Allah SWT “-Ujar salah satu alumni.(Mas)

Mahasiswa FK – AMSA Unair Adakan Pengmas Desa Binaan untuk warga RW 04 Simomulyo Baru SurabayaMahasiswa FK – AMSA Unair Adakan Pengmas Desa Binaan untuk warga RW 04 Simomulyo Baru Surabaya

Desa Binaan merupakan acara yang diselenggarakan oleh divisi Community Outreach AMSA-Unair yang merupakan bentuk pelayanan dari mahasiswa kepada masyarakat. Pada tahun ini, desa binaan yang termasuk didalamnya juga mahasiswa FK UNAIR, membawakan tema Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 4 kali dalam waktu yang berbeda-beda. Pada Day 1 yang diadakan Minggu, 11 Desember 2022, Kegiatan dimulai dengan pemberian materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang diberikan oleh narasumber terpercaya, yakni Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes. Lalu, kami melanjutkan dengan sesi FGD (Focus Group Discussion) dan diakhiri dengan sesi Medical Check Up yakni pemeriksaan kesehatan gratis berupa pemeriksaan tinggi badan, berat badan, tekanan darah, gula darah, dan asam urat.  Inovasi yang diberikan Desa Binaan kali ini yaitu merekap hasil pemeriksaan kesehatan untuk nantinya diberikan ke dokter yang akan memberi konsultasi ke warga di Day 4.

Selanjutnya pada Day 2 yang diadakan Minggu, 8 Januari 2023, Selain Medical Check Up, terdapat intervensi abate yang juga dijelaskan oleh dokter-dokter dari departemen parasitologi, ambil jentik di tiap rumah warga, dan pemberian sejumlah abate. Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap jentik nyamuk. Setelah rangkaian intervensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kegiatan dilanjutkan dengan sesi Medical Check Up.

Minggu, 26 Februari 2023 merupakan pelaksanaan kegiatan Day 3, hari dimulai dengan senam pagi bersama warga. Didampingi oleh instruktur senam, warga sangat bersemangat untuk melakukan gerakan yang menyehatkan badan. Tak hanya itu, warga juga dengan antusias membawa karya-karya dari masing-masing RW untuk mengikuti lomba daur ulang. Mulai dari bungkus minuman yang dijadikan tas dan meja, sampai plastik yang dibentuk sedemikian rupa menjadi bunga warna-warni. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi Kesehatan Keluarga oleh Dr. Widati Fatmaningrum, dr., M.Kes, Sp.GK. dan diakhiri dengan sesi Medical Check Up.

Day 4 diadakan pada Minggu, 19 Maret 2023 merupakan puncak dari kegiatan desa binaan. Pada hari itu dilaksanakan konsultasi oleh 2 Dokter, yakni dr. Abu Rizal Dwikatmono Johan dan juga dr. Yunobi Azhari.. Warga diberi kesempatan untuk melakukan konsultasi hasil Medical Check Up yang telah dilaksanakan selama Day 1-3.

Desa Binaan tahun ini berjalan sangat lancar. Desa Binaan tahun ini mampu diikuti dengan total 144 warga dari Day 1-4. Kelancaran kegiatan ini tak luput dari bantuan para panitia, sukarelawan, dan tentunya warga yang mengikuti. Besar harapan kami, kegiatan Desa Binaan selanjutnya dapat berlangsung lebih baik lagi tanpa kendala, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas, dapat menjadi wadah pengalaman yang besar bagi panitia yang mengikuti. Diharapkan juga agar pengalaman sampai evaluasi yang didapat oleh Desa Binaan tahun ini bisa menjadi bekal yang berguna untuk kegiatan Desa Binaan selanjutnya.

Penulis Berita : Luthfiana Rofhani – Vice Project Officer

Wakil Dekan 1 Lepas KPLA Pengmas Ke Tuban –Wakil Dekan 1 Lepas KPLA Pengmas Ke Tuban –

Kelompok Pengkaji Lingkungan Aesculap (KPLA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memiliki agenda bakti sosial tahunan yang dinamakan Gelar Bakti Aesculap. Tahun ini, pengabdian masyarakat akan dilakukan di Desa Genaharjo, Kabupaten Tuban mulai Jumat-Minggu, 19-21 Mei 2023. Keberangkatan mereka dilepas oleh Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk.(K).

“Saya sangat bahagia dan berbangga karena melalui kegiatan ini, adik-adik KPLA dapat menunjukkan eksistensi FK UNAIR. Bahwa FK UNAIR ini ada untuk masyarakat, dan adik-adik disini berperan sebagai perwakilan Fakultas, yang tidak hanya berprestasi secara akademik, namun juga selalu berupaya untuk terus bermanfat bagi masyarakat luas” ujar beliau dalam sambutan di Ruang Sidang A, Jumat, 19 Mei 2023

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa inipun turut menyumbang capaian kegiatan Sustainable Development Goals (SDG’S) FK UNAIR. Hal ini penting untuk mempertahankan posisi FK UNAIR sebagai peringkat pertama Fakultas Kedokteran Indonesia berdasarkan Times Higher Education (THE) World University Ranking (WUR) By Subject of Clinical and Health in the Field of Medicine & Dentistry 2023.

“Ini semua tidak lepas dari partisipasi dan sumbangsih adik-adik mahasiswa,” lanjutnya.

Wadek 1 yang akrab disapa Dokter Dani ini berharap, kegiatan bakti sosial mahasiswa KPKA FK UNAIR dapat bersinergi dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat FK UNAIR secara keseluruhan, antara lain dengan baksos Angkatan, BEM dan yang ada di bawah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Artinya baksos tersebut dapat dilakukan di lingkungan yang sama dan kontinyu dengan mengambil target yang khas dari masing-masing program.

Sehingga tidak hanya membantu pembangunan dari luar saja, namun diharapkan juga dapat mendukung masyarakat untuk membentuk pola pikir dan pola hidup masyarakat yang lebih baik. Dengan demikian, slogan Excellent with Morality yang menjadi tagline UNAIR bisa diterapkan secara nyata.

“Saya kira dengan ini akan membentuk peradaban masyarakat yang lebih baik di masa depan” tambah wadek 1.

Pengobatan Gratis Hingga Penanaman Pohon

Gelar Bakti Aesculap Tahun 2023 terdiri dari banyak kegiatan. Selain memberikan bantuan materi kepada masyarakat, juga disediakan beberapa layanan kesehatan. Diantaranya cek kesehatan beserta pengobatannya bila diperlukan. Pemeriksaan kesehatan yang spesifik seperti katarak, skrining kanker serviks dengan metode IVA, serta skrining stunting pun tak luput dilakukan.

“Keenam kegiatan ini kami sesuaikan dengan kebutuhan yang ada di desa tersebut,” ujar Ketua pelaksana, Ikhsan Abdullah.

Sosialisai stunting menjadi salah satu penekanan dalam baksos kali ini. Hal ini karena berdasarkan data yang dikumpulkan lewat bidan desa terkait data stunting di desa Genaharjo, yang ternyata masih cukup tinggi. Hal ini antara lain terkait dengan rendahnya angka pemberian ASI Eksklusif di desa tersebut.

“Kami mengajak senior kami, DM dan dokter untuk memberikan sosialisasi terkait stunting ini dan masalah lain yg spesifik di Desa Genaharjo,” terangnya.

Sesuai dengan semangat cinta alam dari KPLA, dalam baksos kali ini juga dilakukan kegiatan penanaman pohon sebagai upaya untuk pencegahan banjir.

“Kami meneruskan keluhan oleh bapak kepala desa terkait banjir. Setelah diskusi, kami putuskan untuk membelikan bibit pepohonan untuk ditanam di sana,” tukasnya. (ISM)

Pengmas Departemen BTKV FK UNAIR, Beri Pelatihan di RSUD Blambangan –Pengmas Departemen BTKV FK UNAIR, Beri Pelatihan di RSUD Blambangan –

Departemen/Prodi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular (BTKV) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memberikan pelatihan mengenai tata laksana BTKV terupdate di RSUD Blambangan, Banyuwangi, 17 Mei 2023.

Kegiatan yang termasuk dalam pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh Guru Besar, Prof. Dr. Med. Puruhito, dr. SpBTKV Subsp. VE (K), Kepala Departemen,Heroe Soebroto,dr. SpB SpBTKV Subsp. JPK(K), serta Koordinator Program Studi Dr. Yan Efrata Sembiring, dr. SpB SpBTKV Subsp dan para staf lainnya.

“Rombongan diterima dengan hangat oleh jajaran direksi RSUD Blambangan yang dipimpin langsung oleh Direktur RSUD Blambangan Dr. H. Widji Lestariono, M. Kes., “ ujar Kepala Departemen, Dokter Heroe Soebroto.

Pada kegiatan ini terdapat 4 sesi acara, sesi yang pertama tentang Update Penanganan Operasi Jantung Koroner. Sesi ke -2 mengenai manajemen dan tatalaksana bedah jantung pediatrik dan kongenital, Sesi ke-3 mengenai Peran Sp.BTKV dalam pelayanan Bedah Vaskular , dan sesi ke-4 mengenai Tindakan pembedahan pada kasus Bedah Toraks oleh Spesialis BTKV.

“Kegiatan ini disambut antusias oleh tenaga Kesehatan RSUD Blambangan. Jumlah peserta yang hadir 115 peserta, diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin untuk memberikan wawasan dan update mengenai pelayanan di bidang Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular,” tambahnya.

Program Studi Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular FK UNAIR juga turut serta dalam program Pengabdian Masyarakat ini. Prodi BTKV mengadakan penyuluhan di Poli Bedah RSUD Blambangan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pengenalan kaki diabet, bagaimana pencegahannya, dan pilihan-pilihan tatalaksananya.

Kegiatan tersebut disambut dengan sangat antusias oleh para pasien di poli Bedah RSUD Blambangan, dan dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan pada sesi interaksi. Semoga dengan program ini mampu membuka wawasan baru dan Kerjasama yang sudah terjalin ini mampu membawa kemajuan bagi peningkatan kesehatan masyarakat.

Angkat Isu Stunting, Ratusan Mahasiswa FK UNAIR Berangkat Pengmas Ke Pasuruan –Angkat Isu Stunting, Ratusan Mahasiswa FK UNAIR Berangkat Pengmas Ke Pasuruan –

Selama tiga hari ini, 360 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mengadakan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Mereka akan melakukan serangkaian kegiatan. Mulai dari penyuluhan kesehatan hingga memberikan layanan pengobatan gratis ke masyarakat.

Sebagai calon tenaga kesehatan, pengmas ini menjadi salah satu wujud perhatian mahasiswa FK UNAIR pada masalah kesehatan di Indonesia. Karenanya, stunting menjadi tema yang diangkat kali ini. Mengingat saat ini pemerintah sedang berupaya untuk menekan angka stunting.

Stunting sendiri merupakan keadaan anak tumbuh pendek atau sangat pendek yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi maupun infeksi kronis yang terjadi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Karenanya edukasi kepada masyarakat mengenai stunting ini kami lakukan. Harapannya, melalui pengetahuan yang didapatkan, masyarakat bisa menekan angka stunting setidaknya dari lingkup keluarga sendiri. Dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan anak sesuai tumbuh kembangnya,” ujar Ketua Panitia

Acara, Berliana Salsabila ditemui seusai upacara pemberangkatan baksos oleh Wakil Dekan 1 di Ruang Kuliah Propadause FK UNAIR, Kamis, 13 Juli 2023.

Selain penyuluhan kesehatan, pada Hari Minggu nanti mahasiswa juga akan mengadakan layanan pengobatan gratis kepada warga. Layanan yang diberikan mulai pemeriksaan kesehatan umum, cek tensi dan kadar kolesterol serta pemberian obat.

Dalam pemeriksaan kesehatan ini, mahasiswa juga akan menyiapkan sembako gratis kepada masyarakat yang hadir memeriksakan diri.

Kegiatan ini merupakan acara puncak dari bakti sosial mahasiswa FK UNAIR semester empat yang dinamai dengan Baksos STIMULATOR. Rangkaian pembukaan baksos ini dimulai pada bulan lalu dengan mengundang anak berkebutuhan khusus dari berbagai sekolah di Surabaya untuk berkreasi bersama.

“Baksos angkatan ini merupakan agenda rutin mahasiswa semester empat. Di mana mahasiswa secara kolektif diharapkan untuk mengabdi kepada masyarakat,” tambahnya.

Dosen Pembimbing, Dr. Sulistiawati, dr. M. Kes menyebutkan, pengabdian masyarakat ini menjadi kesempatan bagi calon dokter dan bidan dari FK UNAIR untuk berkontribusi ke masyarakat. Ini juga sebagai ajang untuk melatih mahasiswa untuk terjun langsung menangani pasien.

“Baksos ini mencakup muatan keterampilan medis (Tramed) dan juga melatih kemampuan bermasyarakat adik-adik mahasiswa. Karenanya sebelum berangkat saya pesankan agar adik-adik menguasai materi dengan baik,” pintanya dalam sambutan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk.(K), “Kami berharap kedatangan adik-adik mahasiswa FK UNAIR ini memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat di Desa Jimbaran,” terangnya.

Lebih lanjut, Wakil Dekan mengusulkan agar kegiatan baksos bisa dilakukan berkelanjutan. Artinya mahasiswa bisa membimbing satu daerah secara kontinyu dalam rentang waktu tertentu. Sehingga dampaknya akan lebih terasa ke masyarakat.

“Kegiatan pengmas mahasiswa FK UNAIR kan banyak. Ada pengmas Angkatan seperti ini, dari BEM, maupun organisasi mahasiswa. Akan lebih baik jika semua ini disinergikan untuk membina satu desa. Ini impactnya akan jauh lebih besar karena adik-adik akan membawa peradaban yang baru untuk masyarakat,” tukasnya.

Penulis : Ismaul Choiriyah

Dosen dan Mahasiswa FK UNAIR Melakukan Pengmas “Nyeri Punggung Bawah” di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban –Dosen dan Mahasiswa FK UNAIR Melakukan Pengmas “Nyeri Punggung Bawah” di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban –

Tim Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) selalu semangat bergerak dan tak pernah lelah berkontribusi untuk masyarakat luas. Salah satu bentuk nyata kontribusi tim ini adalah berupa pengabdian masyarakat (pengmas) di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kegiatan pengmas ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 14 Juli 2023 dan bertempat di salah satu rumah penduduk setempat.

Salah satu dosen FK UNAIR yang juga sebagai konsultan nyeri dan nyeri kepala FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo Surabaya, yaitu: Assoc. Prof. Dr. Hanik Badriyah Hidayati, dr, SpN, Subsp. NN-NK menerangkan kepada para penduduk setempat tentang nyeri punggung bawah (NPB). Pengmas ini dr. Hanik bekerja bersama tim pengmas yaitu dosen FK UNAIR dr. Kusuma Eko Purwantari, dr, MSi, dan mahasiswa FK UNAIR Ahmad Nur Fikri Abror.

dr. Hanik, yang juga merupakan ketua pokdi nyeri PERDOSSI Cabang Surabaya,  lebih lanjut mengatakan bahwa “NPB merupakan masalah bersama baik individu, keluarga maupun negara. NPB bisa menyebabkan gangguan baik berupa finansial, sosial maupun fisik bagi penderitanya”.

“NPB bisa dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, seperti: obesitas, terutama obesitas sentral (obesitas berpusat di perut), mengangkat beban berlebihan, posisi duduk yang lama, merokok dan alkohol. Rencanakan cara mengangkat, kerjakan bersama asisten, & gunakan alat mekanik (seperti tuas) untuk menurunkan resiko NPB” katanya.

Sebagai ketua tim pengmas ini, dr. Hanik menjelaskan bahwa “NPB bisa mengenai semua usia, dengan puncak usia pada usia 55-64 tahun”. “Pengobatannya dilakukan secara multimodal, di antaranya adalah dengan pemberian obat minum anti nyeri. Jika dengan obat minum belum berhasil, maka pasien bisa diinjeksi dengan panduan ultrasonografi (USG) atau C-arm”.” lanjut dr. Hanik, spesialis saraf subspesialis nyeri dan nyeri kepala yang praktek di RSUD DR. Soetomo, RS  Mitra Keluarga Satelit dan RS Wijaya Wiyung Surabaya. “Tetaplah aktif. Lakukan olah raga agar otot2 yang kaku bisa menurun. Olah raga juga menguatkan otot punggung yang lebih lanjut diharapkan dapat menurunkan NPB”.

dr. Hanik, dosen di FK UNAIR, berharap dengan dilakukannya pengmas ini maka pengetahuan masyarakat tentang penyebab, cara pencegahan serta pengobatan NPB dapat meningkat”. “Semoga dengan adanya pengmas ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang NPB  di kecamatan Jatirogo, kabupaten Tuban, Jawa Timur,” tutupnya. (*)

Penulis: Ahmad Nur Fikri Abror

Editor: Hanik Badriyah Hidayati

Kompak, Satu Angkatan di FK UNAIR Pengmas Ke Desa Lokus Stunting di Pasuruan –Kompak, Satu Angkatan di FK UNAIR Pengmas Ke Desa Lokus Stunting di Pasuruan –

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di Indonesia menurun ke angka 14 persen per tahun 2024 mendatang. Data tahun 2021 menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan penurunan 2,7 persen setiap tahunnya.

Sebagai calon tenaga kesehatan, mahasiswa FK UNAIR tak menutup mata pada tantangan kesehatan ini. Karenanya, isu stunting diangkat dalam kegiatan Bakti Sosial (Baksos) angkatan tahun ini. Mereka mendatangi salah satu lokus stunting di Jawa Timur yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan.

Pengabdian masyarakat ini dimulai sejak Jumat, 15 Juli hingga Senin 17 Juli 2023. Total ada 360 mahasiswa yang berangkat untuk menggelar serangkaian acara selama empat hari. Berbagai kegiatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat pun dilakukan. Mulai dari kegiatan promotif dan preventif hingga kuratif.

Promosi kesehatan dilakukan dengan jemput bola dari rumah ke rumah untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya nutrisi yang adekuat untuk mencegah stunting. Edukasi diberikan kepada ibu hamil dan ibu dengan balita.

“Teman-teman mahasiswa menyebar ke beberapa dusun untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu di rumah. Kami berharap dengan begini edukasi yang kami berikan bisa lebih mengena untuk masyarakat,” ujar Berliana Salsabila Koordinator Baksos Stimulator ini.

Dalam empat hari pengmas ini, ditemukan beberapa tantangan yang perlu dicari solusinya. Selain stunting ini, berdasarkan laporan dari petugas BKKBN setempat, angka pernikahan dini di desa Jimbaran juga masih tinggi.

Karenanya Dosen Pembimbing Pengmas, Dr. Sulistiawati, dr. M. Kes, Minggu, 16 Juli 2023 mengupayakan agar pengmas di desa Jimbaran ini bisa berkelanjutan. Harapannya dengan begitu banyak hal yang bisa dikerjakan untuk membantu mengurai masalah di desa tersebut.

“Kami akan mengupayakan itu. Jika tidak dengan pengmas ini mungkin dalam bentuk kegiatan lain,” ungkap Wakil Dekan 3 ini.

Lokasi pengmas kali ini bisa dikatakan cukup unik. Desa Jimbaran sendiri merupakan salah satu desa penghasil susu perah terbanyak di Pasuruan. Kendati demikian, Desa Jimbaran menghadapi tantangan angka stunting yang cukup tinggi. Dari tahun 2021-2023, Jimbaran masih bertahan sebagai Lokasi Khusus (Lokus) stunting.

“Kenapa anak-anak kita ini sampai kena stunting. Padahal susunya ada. Oh, ternyata di sini ibu-ibunya ke posyandu tidak aktif. Dianggap anak dua tahun ke atas tidak perlu posyandu. Inilah masyarakat perlu sosialisasi.

Berbagai upaya untuk menekan angka stunting juga sudah dilakukan. Salah satunya dengan BKKBN setempat. Kehadiran mahasiswa FK UNAIR ini diapresiasi untuk semakin meningkatkan pemahaman masyarakat akan stunting.

“Karenanya ada sosialisasi dari Mahasiswa FK UNAIR seperti ini ya Alhamdulillah. Masyarakat semakin paham. Kami berharap ini tidak berhenti di sini saja,” pintanya.

Tak hanya soal stunting, ada banyak kegiatan yang dilakukan mahasiswa FK UNAIR dalam pengmas kali ini. Mulai edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke sekolah-sekolah. Kegiatan jalan sehat hingga pengobatan gratis kepada masyarakat yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Juli pagi.

Pengobatan gratis ini sendiri diikuti oleh warga sekitar. Dengan mahasiswa sebagai fasilitastor dan ditangani oleh 12 dokter spesialis dari FK UNAIR.

Penulis : Ismaul Choiriyah