Tag: Pap

Penderita Kanker Serviks di Indonesia Bertambah 58 Orang Perhari, Departemen PA FK UNAIR Beri Penyuluhan Pap Smear untuk Nakes di Bangkalan –Penderita Kanker Serviks di Indonesia Bertambah 58 Orang Perhari, Departemen PA FK UNAIR Beri Penyuluhan Pap Smear untuk Nakes di Bangkalan –

Dua hingga tiga wanita Indonesia terdeteksi kanker serviks setiam jamnya. Artinya dalam sehari ada 58 kasus baru. Dan 20.928 setiap tahunnya.

Di negara maju, 75 persen penderitanya ditemukan pada stadium awal. Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia, 75 persen penderita ditemukan dalam stadium akhir.

Ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana diagnosa penyakit ini bisa ditegakkan lebih awal. Dengan demikian tingkat keparahan dan resiko kematian bisa dicegah.

Saat ini diagnosa yang paling akurat untuk mendeteksi kanker serviks adalah dengan Pap Smear Karenanya Departemen Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memberikan penyuluhan Pap Smear kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan, Rabu, 19 Juli 2023.

Pelatihan yang diselenggarakan secara online melalui zoom meeting ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat Departemen PA tahun 2023.

Wakil Ketua Departemen PA, dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) mengungkapkan, penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai Pap Smear bagi Nakes di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan.

Wakil Ketua Departemen PA, dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) saat memberi sambutan di awal acara seminar

“Kami yakin para nakes yang hadir di sini sudah menguasai tata laksana Pap Smear. Kami berikan penyuluhan ini untuk merefresh pengetahuan. Sehingga siap jika sewaktu-waktu diharapkan untuk melakukan Pap Smear,” ujarnya dalam sambutan.

Seminar ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama merupakan materi mengenai kanker serviks yang dibawakan langsung oleh dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K). Kemudian materi kedua mengenai tata laksana Pap Smear yang dibawakan oleh Dr. Etty Hary Kusumastuti, Sp.P.A., Subsp.S.P.(K), FIAC.

Rangkaian kegiatan ini akan dilanjutkan dengan Pap Smear gratis untuk masyarakat di Bangkalan yang akan diselenggarakan pada tanggal 22 Juli mendatang.

Kegiatan Pengmas ini menggandeng Persatuan Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PDSPA) cabang Surabaya. (ISM)

Penderita Kanker Serviks Bertambah 2-3 Kasus Per Jam, Dosen Patologi Anatomik FK UNAIR Dorong Wanita Pap Smear Setahun Sekali –Penderita Kanker Serviks Bertambah 2-3 Kasus Per Jam, Dosen Patologi Anatomik FK UNAIR Dorong Wanita Pap Smear Setahun Sekali –

Kanker Serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertiggi pada wanita di Indonesia. Pasalnya, 75 persen kanker leher rahim ini baru ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini berbanding terbalik pada negara maju yang 75 persen kasusnya ditemukan pada stadium dini.

Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) menyebut, ada 2-3 kasus kanker serviks baru per jam. Artinya setiap tahun ada 20.928 kasus baru.

Sementara itu, ada 1 kematian akibat kanker serviks setiap jamnya. Artinya setiap tahun kematian akibat kanker ini sebanyak 9.498 orang.

“Karenanya sangat disayangkan kalau kita tidak ada usaha untuk menurunkan angka kejadian ini,” ujarnya dalam Penyuluhan Pap Smear kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan secara daring, Rabu, 19 Juli 2023.

Berbeda dengan kanker lain, kanker serviks sudah diketahui jelas penyebab utamanya. 90 persen penyebab kanker ini adalah infeksi Human papillomavirus atau HPV. Virus ini menular melalui aktifitas seksual.

Sebenarnya, 75 persen wanita yang sudah menjalani hubungan seksual aktif, sebagian besar pernah terinfeksi virus HPV selama hidupnya. Namun pada sebagian orang dengan faktor resiko tertentu, infeksi HPV menetap dan menjadi kanker serviks.

“Beberapa kondisi yang menyebabkan virus ini kerasan dalam tubuh dan lama-lama membuat mutasi selnya menjadi sel yang ganas diantaranya hubungan seksual usia muda, berganti-ganti pasangan, kurang menjaga kebersihan daerah kelami,” tambah Wakil Departemen PA ini.

Selain itu anak banyak, kebiasaan merokok, dan suami yang tidak dikhitan, sering terkena infeksi daerah kelamin, wanita yang imunitasnya kurang baik juga menjadi faktor resiko kanker serviks.

Sayangnya, kanker serviks jarang menimbulkan gejala. Jika sudah menimbulkan gejala, berarti infeksi sudah melibatkan jaringan atau organ sekitar. Keputihan berkepanjangan dan berbau, haid setelah menopause, nyeri panggul dan nyeri setelah berhubungan merupakan tanda-tanda kanker serviks stadium lanjut

Para Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSIA Hikmah Sawi, Bangkalan yang menjadi peserta seminar daring Penyuluhan Pap Smear

Pentingnya Rutin Melakukan Skrining Lewat Pap Smear

Sebelum menjadi kanker serviks sebenarnya memerlukan waktu yang cukup lama. Inilah kenapa skrining harus rutin dilakukan untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks. Fase ini merupakan fase pra kanker. Di mana selnya belum menjadi ganas namun sudah tidak normal. Fase ini tidak menunjukkan keluhan apapun.

Diagnosa kanker serviks adalah dengan melakukan Pap Smear. Apabila deteksi dilakukan di fase pra kanker, maka kesembuhannya bisa mencapai 100 persen. Begitu juga jika terdeteksi di stadium 1.
Dr. Etty Hary Kusumastuti, Sp.P.A., Subsp.S.P.(K), FIAC menyarankan Pap Smear dilakukan setiap satu tahun sekali. Ini berdasarkan rekomendasi dari American Cancer Society.

Untuk menghindari lupa, Dokter Etty menyarankan agar Pap Smear dilakukan di momen-momen special. Misalnya saat ulang tahun, ulang tahun pernikahan, kenaikan kelas, sehabis lebaran dan lain sebagainya.

“Ini lebih mudah diingat sehingga tidak sampai terlewat lebih dari satu tahun,” terangnya.

Tidak perlu malu atau takut untuk melakukan Pap Smear. Karena skrining ini tidak menimbulkan nyeri, melalui pemeriksaan sederhana, tidak memerlukan obat-obatan, hasil cepat diketahui dan dengan biaya yang cukup terjangkau.

“Pap Smear ini merupakan metode skrinning kanker yang diakui paling berhasil. Akurasinya sebesar 88-98 persen,” tambahnya.

Pap Smear dianjurkan untuk dilakukan bagi wanita tiga tahun setelah aktif melakukan hubungan seksual dan sebaiknya dilakukan sebelum mengalami gejala apapun.

Dianjurkan Pap Smear dilakukan 5 hari setelah masa haid berakhir. Juga tidak dilakukan setelah melakukan hubungan seksual. Ini untuk menghindari kekaburan evaluasi sel. (ISM)

Departemen Patologi Anatomik FK UNAIR Buka Layanan Pap Smear Gratis Untuk Masyarakat Bangkalan –Departemen Patologi Anatomik FK UNAIR Buka Layanan Pap Smear Gratis Untuk Masyarakat Bangkalan –

Departemen Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) membuka layanan pemeriksaan Pap Smear gratis kepada masyarakat di Bangkalan, Sabtu, 21 Juli 2023. Berlokasi di Rumas Sakit Hikmah Sawi Bangkalan, kegiatan diikuti oleh 100 orang.

Papsmear merupakan metode deteksi dini kanker serviks paling akurat saat ini. Dalam kanker serviks, semakin dini kanker serviks terdeteksi, tingkat kesembuhannya pun semakin tinggi.

“Sebelum menjadi kanker serviks sebenarnya memerlukan waktu yang cukup lama. Fase ini merupakan fase pra kanker. Di mana selnya belum menjadi ganas namun sudah tidak normal. Jika dalam fase ini terdeteksi, maka kesembuhan bisa mencapai 100 persen,” ujar Ketua Departemen PA FK UNAIR, dr. Dyah Fauziah, Sp.P.A., Subsp.S.M.(K).

Karenanya, pihaknya mendorong agar perempuan yang sudah menikah untuk melakukan Pap Smear berkala satu tahun sekali. Sehingga jika ada gejala dapat segera tertangani.

“Kanker Serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertiggi pada wanita di Indonesia. Pasalnya, 75 persen kanker leher rahim ini baru ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini berbanding terbalik pada negara maju yang 75 persen kasusnya ditemukan pada stadium dini. Karenanya mari kita cegah dengan melakukan Pap Smear rutin,” tambahnya.

Pemeriksaan Pap Smear gratis untuk masyarakat ini dilakukan oleh dokter spesialis patologi anatomik dari FK UNAIR -RSUD Dr. Soetomo. Tidak sendiri, mereka juga dibantu oleh para tenaga kesehatan di RSUD Hikmah Sawi, Bangkalan.

Sebelumnya, pada tanggal 19 Juli 2023, nakes ini sudah diberikan penyuluhan mengenai tata laksana Pap Smear dan kanker serviks secara daring.

“Kami yakin para nakes sudah memahami prosedur Pap Smear yang benar. Penyuluhan yang kami berikan hanya untuk refresh pengetahuan saja,” imbuh Dokter Dyah.

Selain Pap Smear, peserta yang hadir juga diberikan penyuluhan mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks.

Serangkaian kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat dari Departemen PA FK UNAIR untuk mendorong perempuan menjadi lebih mawas akan kesehatannya. (ISM)

Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Pap Smear Gratis untuk Masyarakat Ngoro, Mojokerto –Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Pap Smear Gratis untuk Masyarakat Ngoro, Mojokerto –

Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian akibat kanker terbanyak di Indonesia. Hal ini dikarenakan 75 persen penderitanya ditemukan pada stadium lanjut. Prihatin akan hal ini, Departemen Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menyediakan layanan pemeriksaan Pap Smear Gratis kepada 100 wanita di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.

Layanan Pap Smear gratis ini dilakukan di di RSIA Mawadah, Ngoro. Dokter spesialis PA FK UNAIR kompak untuk turun menangani langsung. Mereka juga dibantu oleh tenaga kesehatan (Nakes) di sana.

Ketua Departemen PA FK UNAIR, dr. Dyah Fauziah, Sp.P.A., Subsp.S.M(K) menjelaskan, sebelum kegiatan ini dilakukan, Para nakes ini diberikan penyuluhan tata laksana ap smear secara daring pada Selasa, 25 Juli 2023.

Selain penyuluhan, mereka juga diberikan pemaparan mengenai kanker serviks dan pentingnya deteksi dini. Harapannya, ilmu yang dimiliki bisa disebarluaskan kepada pasien RSIA Mawadah dan masyarakat lain.

Tak berhenti di situ, sebelum pemeriksaan gratis dilakukan, pasien juga diberikan penyuluhan dengan topik yang sama. Penyuluhan diberikan oleh Dr. Anny Setijo Rahaju, dr., Sp. P..A(K)

Ini tak lepas dari masih tingginya angka kanker serviks di Indonesia. Setidaknya ada 2-3 kasus kanker serviks baru per jam. Artinya setiap tahun ada 20.928 kasus baru. Ini menempatkan kanker serviks sebagai salah satu penyebab kematian wanita tertinggi di Indonesia.

Pap Smear menjadi metode deteksi dini kanker serviks paling akurat saat ini. Pap Smear mampu mendeteksi kelainan sel sejak fase awal pra kanker.

“Semakin cepat ditemukan, maka tingkat kesembuhannya juga tinggi. Jika kanker ditemukan di fase pra kanker, kesembuhan bisa sampai 100 persen,” ujarnya.

Di sinilah pentingnya Pap Smear perlu dilakukan secara rutin. Sehingga gejala kanker ini sudah bisa tertangani pada fase pra kanker.

“Berdasarkan rekomendasi dari American Cancer Society. Sebaiknya kanker dilakukan satu tahun sekali,” tambah Dyah.

Dyah mengakui, tak sedikit wanita yang enggan melakukan Pap Smear karena merasa risih. Tak mengherankan karena pemeriksaan dilakukan di daerah vital. Kendati demikian, lebih baik menahan perasaan tidak nyaman sebentar demi memastikan kesehatan yang dampaknya jangka panjang.

Pap smear dan penyuluhan kanker serviks ini merupakan rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen PA FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo. Selain di Mojokerto, pengmas yang sama juga dilakukan di Bangkalan, Madura pada pekan sebelumnya. (ISM)

Belum Menikah, Bolehkah Pap Smear? –Belum Menikah, Bolehkah Pap Smear? –

Dokter Spesialis Patologi Anatomi (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menghimbau para perempuan untuk melakukan Pap Smear setahun sekali. Himbauan ini ditujukan untuk menekan angka kejadian kanker serviks yang tergolong masih tinggi di Indonesia.

“Anjuran Pap Smear satu tahun sekali ini mengacu pada rekomendasi dari American Cancer Society,” ujar Wakil Ketua Departemen PA, dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) saat mengisi penyuluhan mengenai Kanker Serviks dan Pap Smear untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) di RS Mawaddah Medika, Mojokerto secara daring, Selasa, 25 Juli 2023.

Pap Smear merupakan prosedur diagnosa yang paling akurat untuk mendeteksi kanker serviks. Pap smear mampu mendeteksi gejala kanker serviks sejak stadium awal bahkan dalam fase pra kanker.

“Sama halnya kanker lain, semakin awal diagnosa, maka semakin mudah disembuhkan. Sebaliknya, jika baru dideteksi saat stadium lanjut, maka risiko kematian juga tinggi,” paparnya.

Hal ini yang menyebabkan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia yang masih tinggi. Hal ini karena 75 persen kasusnya ditemukan dalam stadium akhir.
Kendati dianjurkan, tidak semua wanita bisa melakukan pap smear. Mereka yang sudah menikah atau yang aktif melakukan hubungan seksual saja yang dianjurkan untuk pap smear rutin satu tahun sekali. Dianjurkan bagi wanita tiga tahun setelah aktif melakukan hubungan seksual dan sebaiknya dilakukan sebelum mengalami gejala apapun.

“Sementara yang belum menikah belum perlu untuk melakukan pap smear,” tambah Dr. Etty Hary Kusumastuti, Sp.P.A., Subsp.S.P.(K), FIAC dalam kesempatan yang sama.

Tak dipungkiri sebagian perempuan merasa takut atau risih karena pemeriksaan ini dilakukan di bagian vital. Namun perlu diketahui bahwa skrining ini tidak menimbulkan nyeri.

“Pemeriksaannya juga cenderung sederhana dan tidak memerlukan obat-obatan,” tambahnya.

Untuk menghindari lupa, Dokter Etty menyarankan agar Pap Smear dilakukan di momen-momen special. Misalnya saat ulang tahun, ulang tahun pernikahan, kenaikan kelas, sehabis lebaran dan lain sebagainya.

“Ini lebih mudah diingat sehingga tidak sampai terlewat lebih dari satu tahun,” terangnya.

Penyuluhan kanker serviks dan pap smear daring ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen PA FK UNAIR tahun 2023. Kegiatan dilanjutkan dengan layanan pap smear gratis kepada 100 pasien RS Mawaddah Medika, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023 (Ism)

Dokter Patologi Anatomik Anjurkan Pap Smear Rutin Setahun Sekali –Dokter Patologi Anatomik Anjurkan Pap Smear Rutin Setahun Sekali –

Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian akibat kanker terbanyak di Indonesia. Hal ini dikarenakan 75 persen penderitanya ditemukan pada stadium lanjut. Prihatin akan hal ini, Departemen Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menyediakan layanan pemeriksaan Pap Smear Gratis kepada 100 wanita di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.

Layanan Pap Smear gratis ini dilakukan di di RS Mawaddah Medika, Ngoro. Dokter spesialis PA FK UNAIR kompak untuk turun menangani langsung. Mereka juga dibantu oleh tenaga kesehatan (Nakes) di sana.
“Anjuran Pap Smear satu tahun sekali ini mengacu pada rekomendasi dari American Cancer Society,” ujar Ketua Panita Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen PA, Dr.Anny Setijo Rahaju, dr.,Sp.P.A., Subsp. U.R.L. (K) saat mengisi penyuluhan mengenai Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks kepada pasien di RS Mawaddah Medika, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.

Pap Smear merupakan prosedur diagnosa yang paling akurat untuk mendeteksi kanker serviks. Pap smear mampu mendeteksi gejala kanker serviks sejak stadium awal bahkan dalam fase pra kanker. Dengan pap smear rutin, diharapkan tanda-tanda kanker serviks ini sudah ditemukan sejak fase pra kanker.

“Sama halnya kanker lain, semakin awal diagnosa, maka semakin mudah disembuhkan. Sebaliknya, jika baru dideteksi saat stadium lanjut, maka risiko kematian juga tinggi,” paparnya.

Hal ini yang menyebabkan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia yang masih tinggi. Hal ini karena 75 persen kasusnya ditemukan dalam stadium akhir.

Angka kesakitan kanker di Indonesia pun masih cukup tinggi. Setidaknya 2 hingga 3 orang menderita kanker serviks setiap jamnya. Artinya dalam sehari setidaknya ada 20.928 kasus baru.

Departemen Patologi Anatomik (PA) FK UNAIR saat melakukan pelayanan pemeriksaan Pap Smear Gratis kepada 100 wanita di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.

Kendati dianjurkan, tidak semua wanita bisa melakukan pap smear. Mereka yang sudah menikah atau yang aktif melakukan hubungan seksual saja yang dianjurkan untuk pap smear rutin satu tahun sekali. Dianjurkan bagi wanita tiga tahun setelah aktif melakukan hubungan seksual dan sebaiknya dilakukan sebelum mengalami gejala apapun.

“Sementara yang belum menikah belum perlu untuk melakukan pap smear,” tambahnya.

Tak dipungkiri sebagian perempuan merasa takut atau risih karena pemeriksaan ini dilakukan di bagian vital. Namun perlu diketahui bahwa skrining ini tidak menimbulkan nyeri.

“Pemeriksaannya juga cenderung sederhana dan tidak memerlukan obat-obatan,” tambahnya.

Untuk menghindari lupa, Dokter Anny menyarankan agar Pap Smear dilakukan di momen-momen spesial. Misalnya saat ulang tahun, ulang tahun pernikahan, kenaikan kelas, sehabis lebaran dan lain sebagainya.

“Ini lebih mudah diingat sehingga tidak sampai terlewat lebih dari satu tahun,” terangnya.

Penyuluhan kanker serviks ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen PA FK UNAIR tahun 2023. 100 ibu muslimat juga hadir dalam kegiatan ini. Selain mendapatkan materi, para peserta juga mendapatkan layanan pemeriksaan pap smear gratis.

Wakil Bupati Mojokerto, Shofiya Hana, Lc, yang turut hadir mengapresiasi kegiatan ini, “Ini memberikan motivasi masyarakat khususnya di Kabupaten Mojokerto untuk mawas diri dan juga peduli terhadap diri sendiri khususnya di kaum wanita,” tukasnya.