Tag: NTT

Dekan FK UNAIR Berangkatkan Tim Dokter RSTKA Ke NTT –Dekan FK UNAIR Berangkatkan Tim Dokter RSTKA Ke NTT –

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp.F.E.R memberangkatkan tim relawan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) untuk berlayar menuju kepulauan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 10 Mei 2023. Mereka berangkat pada Rabu sore dan akan melakukan pelayanan hingga 3 Juni mendatang.

Dalam pelayarannya kali ini RSTKA membawa 17 tenaga medis yang terdiri dari 7 dokter umum, 1 dokter spesialis, dan 6 dokter level chief yakni dokter tersebut akan lulus dalam waktu dekat dan berhak menyandang status sebagai spesialis.

“Support yang selalu kita bantu tentu dalam bentuk SDM. Dokter-dokter PPDS yang sudah mau lulus atau biasa disebut chief. Kami persilahkan bagi yang mau berpartisipasi dan kita berikan perizinan dan legalitasnya,” ujar dekan usai menemui tim RSTKA di Ruang Sidang Dekan.

Dekan menyebut, semangat RSTKA bukan menyelesaikan seluruh masalah. Namun memberikan model atau percontohan bagi institusi yang lain, baik center pendidikan ataupun daerah untuk mencontoh apa yang dilakukan oleh RSTKA.

Yang berbeda kali ini, RSTKA bukan hanya mengajak relawan dokter dari FK UNAIR saja. Namun juga membuka kesempatan bagi dokter dari kampus lain untuk bergabung. Diantaranya dari Unisma Malang dan UNS.

“RSTKA merupakan persembahan dari UNAIR yang saat ini merupakan milik nasional. Sehingga kami senang jika banyak dokter dari kampus lain juga tertarik,” ujarnya.

Dekan juga berencana untuk membuatkan sebuah program sehingga dokter-dokter dari kampus luar negeri dapat bergabung dengan RSTKA untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kepulauan.

“Ini juga akan sampaikan di forum AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) sehingga Fakultas kedokteran lain juga bisa mengirimkan lulusan dokternya untuk bergabung dalam RSTKA ini,” tambah ketua AIPKI ini.

Sementara itu, Direktur RSTKA, Agus Harianto, dr., Sp.B(K) menyebut, engungkapkan pelayanan kegiatan yang akan dilakukan antara lain skrining kasus penyakit jantung bawaan (PJB), upaya pencegahan dan eliminasi stunting, upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, kegiatan-kegiatan community development dan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan sesuai permintaan.

“Operasi-operasi (terkait penyakit jantung bawaan) saat ini sudah canggih tapi apakah masyarakat kepulauan itu sudah menikmatinya. Makanya misi kita adalah apapun operasi yang bisa dilakukan (RSUD Dr Soetomo) juga harus bisa dinikmati masyarakat kepulauan karena setiap orang pulau berharga,” ujarnya.

“Kemudian kenapa stunting? Karena itu berkaitan dengan generasi bangsa. Ini salah satu upaya kita untuk membantu menyelesaikan masalah stunting,” sambungnya.

Diungkapkan Agus jika daerah NTT menjadi salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting yang cukup tinggi. Ini kenapa pihaknya memilih NTT dan NTB sebagai wilayah pengabdian RSTKA. (ISM)