Tag: Kulit

Prof Saut, Guru Besar Departemen Kulit GugurProf Saut, Guru Besar Departemen Kulit Gugur

Guru Besar Departemen Dermatologi dan Venerologi FK UNAIR, Prof.Dr. Saut Sahat Pohan, dr.,Sp.KK(K),FINDV.,FAADV berpulang. Almarhum menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa 1 November 2022 Pukul : 17.28 WIB. Kemudian diberikan penghormatan terakhir di Aula FK UNAIR pada Kamis, 03 November 2022.

Mewakili UNAIR, Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Ahmad Chusnu Romdhoni dr., Sp.THT-KL(K)., FICS menyampaikan duka cita mendalam. Tak lupa juga terima kasih atas pengabdian dan dedikasi almarhum pada pengembangan keilmuan dan Pendidikan di FK UNAIR.

“Kehilangan almarhum merupakan kehilangan yang besar bagi FK UNAIR. Kami ucapkan terima kasih atas sumbangsihnya dalam ilmu pengetahuan, khususnya di departemen dermatologi dan venerologi. Ilmu yang beliau sampaikan memberikan manfaat pada murid-muridnya juga masyarakat,”terangnya dalam sambutan.

Almarhum lulus dokter di FK UNAIR pada tahun 1970. Kemudian ia mendapatkan gelar dokter spesialis kulit dan kelamin pada tahun 1973. Kemudian mendapatkan gelar konsultan di tahun 2001. Dua tahun setelahnya ia meraih gelar doctor.

Suami dari Sutyastuti, dr.,Sp.PK ini mulai bekerja di FK UNAIR pada tahun 1971 dan mendapatkan gelar guru besar di tahun 2008. Hingga akhirnya dibergentikan dengan hormat dengan hak pensiun pada tahun 2009. (ISM)

FK UNAIR – Asosiasi Dokter Spesialis Kulit Kamboja Jalin Kerjasama –FK UNAIR – Asosiasi Dokter Spesialis Kulit Kamboja Jalin Kerjasama –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) terus memperluas jaringan baik di dalam hingga luar negeri. Yang terbaru, FK UNAIR menjalin kolaborasi dengan Asosiasi Dokter Spesialis Kulit Kamboja (Cambodia Dermotological Society). Penandatangan Kerjasama (MoA) dilakukan pada 8 Maret 2023.
Lima institusi terlibat dalam penandatangan Kerjasama ini. Antara lain FK UNAIR, RSUD Dr. Soetomo dan RS. UNAIR. Serta – Asosiasi Dokter Spesialis Kulit Kamboja dan Khmer Soviet Friendship Hospital.

Proses Penandatanganan Kerjasama (MoA) (dari kiri ke kanan : Wakil Direktur Perencanaan dan Keuangan RSUD Dr. Soetomo Primada Kusumaninggar, drg., M.Kes. ; Direktur RS Unair Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD (K-PTI), FINASIM-ICAHS ; President of Cambodian Dermatological Society & Deputy Director of KSFH  Dr. Chan Vicheth ; Wakil Dekan I FK UNAIR Dr. Ahmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Supsp. Onk(K)., FICS)

Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Ahmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Supsp. Onk(K)., FICS berharap, melalui perjanjian kerjasama ini, Tri Dharma Perguruan Tinggi di kelima institusi bisa meningkat.

“Tentunya yang kami harapkan adalah peningkatan dalam hal penelitian, pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Mari Bersama-sama untuk mewujudkan hal tersebut,” terangnya di Aula FK UNAIR.

Dr. Chan Vicheth, Sebagai Presiden Asosiasi Dokter Spesialis Kulit Kamboja berharap, kerjasama ini mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari lima institusi yang terlibat. “Khususnya dalam bidang Kesehatan Kulit dan kelamin,” terang Perwakilan dari Departemen Kulit Khmer Soviet Friendship Hospital ini. (ISM)

Kulit Sehat di Usia Senja –Kulit Sehat di Usia Senja –

“Kulit Sehat di Usia Senja” adalah tema yang diangkat di acara Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Departemen/KSM Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) – RSUD Dr. Soetomo Surabaya berkolaborasi dengan Departement of Dermatology Khmer-soviet Friendship Hospital, Jumat, 13 Oktober 2023.

Dilansir dari data Badan Pusat Statistik, angka harapan hidup penduduk Indonesia meningkat menjadi 72,32 tahun pada tahun 2023. Peningkatan angka ini hendaknya dapat sejalan dengan peningkatan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

Seiring bertambahnya usia dan memasuki lanjut usia, kita dihadapkan pada berbagai tantangan masalah kesehatan. Diantaranya adalah keluhan nyeri sendi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, katarak dan gangguan pendengaran. Kesehatan kulit pada lansia juga harus diperhatikan.

Hal-hal yang dapat terjadi pada proses penuaan kulit diantaranya:

1. Perubahan struktur dan penurunan fungsi

2. Penurunan jumlah kolagen dan elastin

3. Penipisan lapisan epidermis kulit

4. Penurunan produksi keringat dan minyak di kulit

Perubahan-perubahan tersebut membuat lansia rentan mengalami gangguan pada kulit diantaranya:

1. Kulit menjadi mudah cedera

2. Rentan mengalami gangguan pembuluh darah

3. Penyembuhan luka lebih lama

Masalah paling sering pada kulit lansia adalah Xerosis kutis atau kulit kering. Kulit kering merupakan kondisi kulit yang mengalami kekurangan kandungan air pada lapisan kulit. Kondisi tersebut sering terjadi pada lansia akibat menurunnya aktivitas kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta menurunnya jumlah pelembap alami kulit atau kondisi penyakit lainnya.  Kasus xerosis kutis menempati urutan ke-5 kasus terbanyak kunjungan poliklinik kulit kelamin divisi umum dan geriatri RS Dr. Soetomo pada bulan Januari-September 2023.

Gejala kulit kering adalah gatal dengan tampakan mulai dari kemerahan, kulit bersisik, hingga kulit pecah pecah yang sering ditemukan terutama pada area tungkai bawah dan panggul. Apabila kulit yang gatal dan kering digaruk, akan rentan terjadi perlukaan atau infeksi kuman pada kulit. Oleh karena itu, lansia membutuhkan perawatan kulit dasar untuk sehari-hari.

Berikut ini langkah-langkah memakai produk perawatan kulit wajah untuk lansia:

1. Pada pagi hari, cuci wajah dengan pembersih wajah, kemudian mengoleskan pelembap wajah dan juga tabir surya dengan minum SPF 30 untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari.

2. Pada malam hari, cuci wajah dengan pembersih wajah, kemudian mengoleskan pelembap wajah dan gunakan krim malam yang mengandung bahan aktif retinoid.

Ada pula tambahan perawatan kulit wajah yang dapat digunakan misalnya toner, serum dan tindakan oleh dokter spesialis DVE (Dermatologi, Venereologi dan Estetik) sesuai kebutuhan (seperti mikrodermabrasi, peeling, laser, botok, filler dan lainnya).

Selain itu, faktor nutrisi juga sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit antara lain:

1. Kita perlu mengkonsumsi antioksidan setiap hari. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker dan lainnya. Antioksidan dapat ditemukan pada vitamin, mineral dan astaxanthin.

2. Vitamin A meningkatkan produksi kolagen sehingga mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan. Kita membutuhkan 650RE (Retinol Ekuivalen) vitamin A setiap harinya. Vitamin A dapat kita peroleh dari telur, susu, keju, ubi, sereal, wortel, brokoli dan mangga.

3. Vitamin C meningkatkan produksi kolagen sehingga meningkatkan elastisitas dan kekencangan kulit. Kita membutuhkan 90mg vitamin C setiap harinya. Vitamin C dapat kita peroleh dari buah jeruk, nanas, stroberi, mangga, paprika, tomat dan sayuran hijau.

4. Vitamin D mempercepat penyembuhan luka, mendukung sistem kekebalan kulit, melindungi terhadap peradangan, membantu mengurangi munculnya jerawat. Kita membutuhkan 20mcg vitamin D setiap harinya. Vitamin D dapat kita peroleh dari ikan salmon, tuna, telur, susu, paparan sinar matahari.

5. Vitamin E merupakan antioksidan kuat untuk membantu melembapkan kulit, sehingga mengurangi munculnya garis halus dan kerutan. Kita membutuhkan 15mcg vitamin E setiap harinya. Vitamin E dapat kita peroleh dari brokoli, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, mangga, kiwi dan alpukat.

6.Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah, mengurangi memar dan memperkuat dinding pembuluh darah. Kita membutuhkan 65 vitamin K setiap harinya. Vitamin K dapat kita peroleh dari sayuran hijau, blueberry, keju, telur dan daging.

7. Zat besi membantu meningkatkan kekuatan dan elastisitas kulit melalui produksi kolagen. Kita membutuhkan 9mg zat besi setiap harinya. Zat besi dapat kita peroleh dari daging merah, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan sayuran hijau.

8. Seng bersifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi reaksi peradangan dan kerusakan akibat radikal bebas. Kita membutuhkan 11mg seng setiap harinya. Seng dapat kita peroleh dari kerang, unggas, kacang-kacangan, gandum dan sereal.

9. Tembaga merupakan komponen penting dari kolagen. Tembaga memberi kekuatan dan elastisitas kulit, sehingga menjaga kulit tetap kencang dan kenyal. Kita membutuhkan 900mcg tembaga setiap harinya. Tembaga dapat kita peroleh dari kerang, kacang-kacangan dan biji-bijian.

10. Astaxanthin merupakan pigmen merah pada hewan-hewan laut, seperti udang dan salmon. Astaxanthin berfungsi melindungi sel dari kerusakan dan meningkatkan fungsi serta sistem kekebalan tubuh.

Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan perawaan kulit pada lansia. Mari bersama merawat kulit lansia agar terus terjaga kesehatannya. Seperti pepatah, usia hanyalah angka. Lansia pun berhak atas kulit yang sehat dan hidup yang berkualitas. Lansia sehat, Indonesia kuat!