Tag: kesehatan

Pengmas BEM KM FK UNAIR Gelar Cek Kesehatan Bagi Masyarakat Desa KuripansariPengmas BEM KM FK UNAIR Gelar Cek Kesehatan Bagi Masyarakat Desa Kuripansari

Pada tanggal 26 November 2022, Departemen Pengabdian Masyarakat BEM KM FK UNAIR baru saja melaksanakan cek kesehatan di Desa Kuripansari Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Cek kesehatan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari program kerja Desa Binaan yang sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Kegiatan cek kesehatan ini akan dilakukan oleh anggota PENGMAS, volunteer, dan dokter. Kegiatan ini mendapat antusias yang sangat luar biasa dari masyarakat Desa Kuripansari.

Rangkaian cek kesehatan dibagi menjadi beberapa pos dimulai dengan registrasi peserta yang dilakukan di POS 1. Setiap peserta dipanggil sesuai urutan untuk mengisi data yang dibutuhkan di pos-pos selanjutnya. Pada POS 2, akan dilakukan cek tinggi badan, berat badan, dan BMI peserta. Selanjutnya, peserta akan diberikan edukasi mengenai BMI apabila hasil penghitungan BMI-nya lebih atau kurang dari angka BMI normal. Pemeriksaan ini sangat berguna bagi peserta agar dapat menjaga pola makan dan mengatur kegiatan sehari-hari agar dapat memenuhi BMI normal.

Kemudian, peserta berpindah di POS 3 yang akan dilakukan cek tensi dan anamnesis. Anamnesis bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai keluhan penyakit peserta. Peserta terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan anamnesis yang diberikan. Hal ini tentu akan mempermudah untuk menemukan diagnosis yang tepat. Pada pos selanjutnya, beberapa anggota Pengmas melakukan cek gula darah, asam urat, dan kolesterol peserta sekaligus memberikan edukasi.

Tidak hanya sampai di situ, Pengmas juga menggandeng dua dokter sebagai wadah peserta untuk berkonsultasi mengenai penyakit yang dikeluhkan sehingga peserta dapat secara langsung memperoleh penanganan dan obat yang tepat. Pada akhir rangkaian cek kesehatan, peserta akan mendapatkan obat sesuai dengan resep yang diberikan dokter beserta konsumsi. Obat-obatan disiapkan oleh beberapa anggota Pengmas dengan penuh kehati-hatian untuk menghindari kesalahan.

Kegiatan cek kesehatan ini memberikan pengalaman dan manfaat yang luar biasa bagi anggota maupun peserta magang Pengmas karena kami bisa mengaplikasikan hasil belajar kami saat perkuliahan dan juga banyak belajar hal-hal baru. Kami berharap kegiatan ini juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat Desa Kuripansari untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup yang baik.

Penulis : Alivia Zahraturahma/ 111221134/ S1 Kedokteran

Prodi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Jalani Visitasi Akreditasi LAMPT-KesProdi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Jalani Visitasi Akreditasi LAMPT-Kes

Program Studi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak (Sp1 IKA) menjalani visitasi akreditasi dari LAMPT-Kes, Senin, 19 Desember 2022. Visitasi ini untuk memperbaharui akreditasi S2 IKA yang sudah habis di bulan November lalu.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Departemen S2 IKA, Dr. Muhammad Faizi, dr., Sp.A(K), “28 November lalu sudah berakhir (akreditasi) yang lama. Karenanya kita perbaharui lagi,” ujarnya di Aula.

Dokter Faizi menuturkan, akreditasi diperlukan untuk membuktikan peningkatan kualitas suatu prodi. Diharapkan prodi dapat mempertahankan akreditasi A seperti tahun-tahun sebelumnya.

Akreditasi Prodi Spesialis IKA ini akan berjalan selama dua hari hingga besok. Dekan FK UNAIR, Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subs. F.E.R. berharap akreditasi berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil terbaik.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa dan Alumni UNAIR, Prof. Dr. Bambang Septiari Lukiswanto, DEA, DVM . Peningkatan kualitas Pendidikan melalui akreditasi ini, lanjutnya, diharapkan bisa sejalan dengan penambahan kuota penerimaan mahasiswa PPDS baru. Jika daya tampung peserta PPDS diperbanyak, ia yakin masalah kekurangan dokter spesialis bisa terpecahkan.

“Kontribusi peningkatan kualitas pendidikan kesehatan menjadi komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis yang saat ini jadi masalah krusial yang perlu dipecahkan bersama,” tambahnya.

Akreditasi Sp1 IKA dinilai oleh dua orang assessor. Antara lain Prof. Dr. Aryono Hendarto, dr., Sp. A(K) dari Universitas Indonesia (UI) dan Dr.Supriatmo, dr., M.Ked(Ped), Sp.A (K) dari Universitas Sumatra Utara (USU), Medan. (ISM)

Beri Pesan Selalu Jaga Kesehatan, FK UNAIR Tutup 2022 dengan Lari 15KBeri Pesan Selalu Jaga Kesehatan, FK UNAIR Tutup 2022 dengan Lari 15K

Perayaan tahun baru di Indonesia identik dengan makan-makan, riuh terompet hingga pesta kembang api. Namun cara berbeda digelar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR). Dalam menyambut tahun baru 2023, kampus kedokteran tertua di Surabaya ini menggelar fun run bertajuk ’15K Year End Run’.

Kegiatan lari tersebut digelar di tengah rintik hujan yang mengguyur Kota Surabaya, Sabtu, 31 Desember 2022, pagi. “Orang itu kan macam-macam memeringati tahun baru. Kebetulan dengan komunitas lari saya, supervisor, staf-staf di FK Unair dan RSUD Dr Soetomo juga PPDS, 4 hari yang lalu baru muncul ide (15K Year End Run) ini,” ujar Dekan FK Unair Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG., Subs. F.E.R usai gelaran ’15K Year End Run’.

“Ini memang acara spontanitas, tapi kami punya program tahunan, Airlangga Run. Itu sempat terhenti selama 2 tahun karena pandemi. Di tahun 2023 nanti akan kami hidupkan kembali. Membuat event lari besar, mungkin 5K, 10K, dan 25K di seputaran Surabaya,” sambungnya.

Menempuh jarak 15 kilometer, lanjut Prof Budi, kegiatan ’15K Year End Run’ ini sebagai wujud syukur atas pencapaian di sepanjang 2022.

“Mensyukuri kita selama 2022 diberikan kesehatan. Kita lari bersama,” tukasnya.
Turut dalam kegiatan tersebut adalah dosen senior FK Unair Dr. Pudjo Hartono, dr., Sp.OG(K). Meski tak lagi muda namun Pudjo terlihat semangat mengikuti kegiatan ’15K Year End Run’.

“Ini acara yang cukup bagus digagas pak Dekan kita. Lepas dari kegiatan kita sehari-hari. Kegiatan klinik, manajemen, dan lain sebagainya yang cukup melelahkan tapi kita tidak melupakan kesehatan kita sendiri,” tuturnya.

“Jadi kode etik dokter adalah menjaga kesehatan diri sendiri dan kegiatan (lari) ini adalah bentuk usaha kita menjaga kesehatan,” jelasnya.

Tak hanya dari FK, Fun Run ini juga diikuti oleh Dekan Fakultas Hukum, Iman Prihandono, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. Ia menyebut, sepanjang 2022 berbagai capaian diraih UNAIR berkat kerja bersama antar Fakultas dan hal ini layak dirayakan bersama. “Kita di fakultas saling mendukung satu sama lain, kalau FK buat acara kita ikut. Kita menutup tahun 2022 dengan senang, ” tukasnya. (ISM)

Dosen FK UNAIR Bagi Tips Jaga Kesehatan Reproduksi : Hindari Pembalut Harian, Pilih Celana KatunDosen FK UNAIR Bagi Tips Jaga Kesehatan Reproduksi : Hindari Pembalut Harian, Pilih Celana Katun

Kepraktisan menjadi alasan para perempuan menggunakan pembalut tipis setiap hari. Lebih nyaman, demikian alasannya. Terutama bagi para perempuan yang mengalami keluhan kemaluan sering basah atau mengalami keputihan. Padahal, menurut Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K), ini bukan pilihan yang tepat. Alasannya, berganti celana dalam berulang dan memilih berbahan katun akan lebih sehat.

“Setiap hari memakai pembalut tipis, akan menyebabkan daerah kemaluan akan mudah berkeringat dan lembab karena keringat tersebut tidak diserap,” kata dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR/RSUD dr Soetomo saat memberi materi “Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan” di Yayasan Hidayatullah Surabaya, pada 14 Februari 2023 lalu.  Kondisi lembab ini berakibat bakteri dan jamur mudah tumbuh. Hasilnya, keputihan akan semakin parah.

Sebaliknya, pemilihan celana berbahan katun akan memudahkan diserapnya keringat. Sehingga daerah kemaluan tidak lembab lagi. Bila terasa basah, disarankan berganti berulang. Dan bukan memilih jalan pintas memakai pembalut harian.

Paham Gejala

Dokter Eighty menyebut, tidak semua keputihan harus dirisaukan. Karena ada keputihan yang normal dan bisa dialami semua perempuan. “Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih, muncul menjelang haid, setelahnya atau pertengan siklus, tidak gatal dan tidak berbau,” papar dr Eighty. Sebaliknya, keputihan  mulai tergolong tidak normal bila keluar sepanjang waktu, warna berubah hijau, kuning atau bahkan coklat dan bercampur darah dengan, maka harus mulai waspada. Begitu juga bila keputihan diserta rasa gatal atau panas terbakar.

Keputihan yang tidak normal, bisa disebabkan infeksi. Baik karena kuman, parasit atau jamur. Bila karena infeksi, lanjut dr Eighty, harus mendapat pengobatan antibiotika atau antijamur yang sesuai. Dan tidak boleh mengonsumsi obat tanpa melakukan pemeriksaan dan konsultasi dokter. Pemakaian obat yang tidak tepat, misalnya antibiotika, justru akan memunculkan resistensi kuman. Artinya, kuman semakin kebal terhadap antibiotika yang digunakan dengan cara tidak tepat.

Keputihan tidak normal dengan bau tidak sedap, bahkan disertai darah, juga bisa menjadi gejala awal kanker serviks. “Sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Supaya bisa diilakukan pemeriksaan detil , dan dipastikan sebab keputihan tersebut,” ungkap dr Eighty. Dengan pemeriksaan ini, dokter akan bisa mendiagnosis dengan tepat, sekaligus menentukan pengobatan yang sesuai.

3 MABA FK UNAIR Juara Favorit Lomba Kampanye Kesehatan Internasional –3 MABA FK UNAIR Juara Favorit Lomba Kampanye Kesehatan Internasional –

Jika mendengar kata es dawet pikiran kita pasti tertuju pada minuman manis legit khas Indonesia. Identitas ini secara cerdas diambil oleh tiga Maba FK UNAIR sebagai topik kampanye pencegahan diabetes millitus pada remaja. Menariknya, kampanye mereka menjadi juara favorit dalam lomba kampanye Kesehatan tingkat Internasional.

Adalah Harsari Irza R, Hanifah Dzakiyah, Shafira Tsabita B. Mereka menjadi juara favorit dalam lomba kampanye kesehatan yang digelar oleh AMSA (Asosiasi Mahasiswa Kedokteran Asia) Internasional. Mereka berhasil bersaing dengan kelompok dari 20 negara di Asia seperti Uzbekistan, Korea dan lain sebagainya.
Es Dawet Campaign sendiri merupakan kependekan dari Let’s Significantly Elevate Diabetes Mellitus Awarenes Together. Yang artinya merupakan ajakan untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit Diabetes Mellitus. Kampanye berlangsung selama satu bulan sejak November 2022 lalu.

“AMSA Internasional ini mengadakan beberapa lomba salah satunya kampanye mengenai Non-Communication Disease (Penyakit Tidak Menular, Red). Kami ikut yang ini,” ujar Hanifah ditemui di Gazebo Tengah, Jumat, 20 Januari 2023.

Kampanye mengenai Diabetes Mellitus dipilih karena kasus diabetes terutama Diabetes Mellitus (Diabetes Tipe 2) di Indonesia meningkat dan terjadi tidak hanya pada orang tua tapi juga remaja. Karena alasan itulah mereka mengangkat tema ini. Merangkul penderitanya dengan memberikan dukungan serta membagikan kesadaran akan pentingnya mencegah diabetes bagi remaja sebagai upaya preventif.

“Kami memberikan love letter kepada teman-teman kami, anak muda yang sedang berjuang dengan diabetes dengan love letter, ajakin mereka main game dan bentuk dukungan moral lain supaya mereka tidak merasa sendiri dalam perjuangan ini,” ujar Icha.

Usaha tiga maba ini dalam kampanye tidak main-main. Sebagai generasi milenial, Mereka memaksimalkan platform digital. Seperti Instagram. Di sana mereka membagikan fakta-fakta mengenai diabetes tipe 1 dan 2. Baik dalam postingan, story maupun reels.

“Kami juga membuat podcast mengajak salah satu remaja penyintas diabetes millitus. Harapannya, banyak anak muda penikmat podcast yang sadar bahwa diabetes mellitus itu ada dan sudah bisa dialami remaja,” timpal Shafira.

Untuk memberikan informasi yang akurat, mereka juga mengadakan seminar online menggandeng dokter spesialis anak.

Usaha kampanye juga dilakukan offline dengan memberikan edukasi kepada masyarakat di tempat wisata Jalan Tunjungan. Mereka juga sempat mengadakan acara untuk anak-anak.

Agar kampanyenya bisa sampai lebih luas, tiga mahasiswa kreatif ini juga merekrut 30 relawan dari berbagai daerah di Indonesia untuk meluaskan kesadaran yang sama.

Ditanya apakah mereka kerepotan menyiapkan lomba di tengah penyesuaian masa kuliah, ketiganya sepakat mengiyakan. Namun keduanya bisa berjalan dengan baik dengan manajemen waktu. Seringkali mereka diskusi dan mengerjakan proyek saat mengisi jam kuliah dimulai. Bahkan sampai sepulang kuliah.

“Sebenarnya lomba ini berat poll karena banyak yang harus dikerjakan. Alhamdulillah semester ini bloknya Medico Socio Entrepreneurship. Materinya masih ringan dan tidak membutuhkan hafalan yang bagaimana banget. Jadi tidak menyita konsentrasi kami,” ungkap Shafira lagi.

Tiga mahasiswa ini senang sekaligus tak menyangka menyandang gelar juara meskipun Maba. Mereka berharap edukasi dan kampanye yang dilakukan memberikan insight yang positif kepada anak-anak muda tidak hanya di lingkungan FK UNAIR, tapi sampai ke anak muda ti luar Indonesia. (ISM).

FK UNAIR-BPJS Diskusi Mengenai Pelayanan Kesehatan Dasar –FK UNAIR-BPJS Diskusi Mengenai Pelayanan Kesehatan Dasar –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menerima kunjungan Direktur Utama BPJS, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, AAK, di Ruang Sidang Dekan, Kamis, 25 Mei 2023. Wakil Dekan 3, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes Bersama para dosen di Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan hadir menyambut.

“Prof Gufron hari ini mengisi kegiatan di FKM. Karena ingin nostalgia beliau mampir ke FK UNAIR,” terang Dokter Sulis ditemui seusai acara.

Dalam forum yang hangat tersebut, dilakukan diskusi mengenai pelayanan kesehatan di tingkat dasar dan upaya untuk peningkatannya serta beberapa program BPJS.

“Program yang dimiliki BPJS sudah sangat bagus. Terbukti saat ini cakupan kepesertaannya juga sangat tinggi. artinya sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat,” lanjut Dokter Sulis.

Demi peningkatan layanan ke depan, Ia memberikan masukan untuk pengembangan BPJS sehingga semakin mudah diakses publik. Dengan keterbukaan informasi, masyarakat bisa mendapatkan pengalaman untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik. Imbasnya juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BPJS.

Dalam kesempatan yang sama, Prof Ali Ghufron menyampaikan bahwa cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Sosial (JKN) per bulan Mei tahun 2023 ini sebesar 92,57%. Dari, total penduduk 275,3 juta jiwa, 254,15 juta jiwa sudah memiliki JKN.

“Setiap harinya, sebanyak 1,4 juta peserta JKN mengunjungi fasilitas kesehatan,” terangnya.

Per tahun 2023 ini, BPJS mengalokasikan dana 24 Triliun untuk pengobatan penyakit Kataspropik. Seperti diantaranya Gagal ginjal, jantung, stroke dan lain sebagainya.

BPJS mentargetkan untuk memperluas cakupan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP Seperti dengan klinik pratama, DPP, praktik dokter gigi, Klinik TNI, klinik Polri dan Rs D Pratama yang presentasenya tidak sebanyak puskesmas dengan presentase kerjasama dengan BPJS sebanyak sebanyak 44 persen.

“Penguatan FKTP sebagai gatekeeper menjadi sangat krusial. FKTP menjadi pilihan utama peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan. Dengan cakapnya FKTP mengelola status kesehatan peserta JKN,proses rujukan dan rujuk balik ke FKTL (fasilitas kesehatan tingkat lanjutan) juga akan berjalan dengan baik,” tambahnya.

Beberapa upaya untuk optimalisasi FKTP sebagai gatekeeper ini antara lain dengan memperluas aksesibilitas FKTP.Memberikan pelayanan yang komprehensif dari promotif hingga prefentif, serta menguatkan peran FKTP sebagai koordinator pelayanan kesehatan, termasuk pemantau status kesehatan peserta JKN. (ISM)

Webinar Class on Entrepreneurship “Entrepreneurial Leadership dan Kompleksitas Kesehatan & Kedokteran”Webinar Class on Entrepreneurship “Entrepreneurial Leadership dan Kompleksitas Kesehatan & Kedokteran”

You are invited to

Webinar Class on Entrepreneurship 2023

Topic:
Entrepreneurial Leadership dan Kompleksitas Kesehatan & Kedokteran

Saturday, June 10 2023
09.00 – 10.05 WIB (GMT+7)
Via Zoom Webinar

register at s.id/wcefkua11

After registering for online session, you will receive a confirmation email containing information about joining the webinar.

Opening Speech:
Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG., Subsp. FER
Dean of Faculty of Medicine Universitas Airlangga

Speaker:
Triono Soendoro, dr., M.Sc, M.Phil, Ph.D
Head of Komite Etik Penelitian dan Pelayanan Indonesia

Host:

  • Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.THTBKL, Subsp. Onk(K), FICS

Moderator:
- Hanifa Erlin Dharmayanti, dr., Sp.OG, M.M.

UU Kesehatan Disahkan, Forum Dekan FK se-Indonesia Komitmen Jaga Kualitas Pendidikan Dokter –UU Kesehatan Disahkan, Forum Dekan FK se-Indonesia Komitmen Jaga Kualitas Pendidikan Dokter –

keterangan foto : (Dua dari kiri) Ketua AIPKI Periode 2022-2024, Prof. Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subsp. F.E.R bersama pengurus AIPKI lain dalam Pertemuan FORDEK – AIPKI di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh pada tanggal 21 -23 Juli 2023

Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (FORDEK-AIPKI) berkomitmen untuk menjaga kualitas pendidikan dokter.

Pernyataan ini menyikapi disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan menjadi Undang-Undang (UU) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa persidangan V, 11 Juli 2023 lalu.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan FORDEK-AIPKI 2023 yang terselenggara pada 21-23 Juli 2023 di Banda Aceh.

Ketua AIPKI Periode 2022-2024, Prof. Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subsp. F.E.R mengungkapkan, AIPKI terus berkomitmen mengembangkan pendidikan kedokteran di Indonesia kendati belakangan pola pendidikannya tengah menjadi sorotan dari berbagai pihak.

“Kita sikapi UU Kesehatan yang disahkan DPR terlepas dari pro dan kontranya. Kita sama-sama mengawal dan memastikan sistem pendidikan dokter spesialis, dan sub spesialis tetap berkualitas,” ujarnya ditemui seusai acara, Minggu, 23 Juli 2023.

Dalam forum yang diikuti oleh dekan dari 91 institusi penyelenggara Pendidikan Kedokteran ini juga disepakati untuk pembentukan Kelompok Kerja (Pokja). Pokja ini akan memberikan masukan terhadap rancangan peraturan pemerintah dan menteri, sebagai representasi Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan.

AIPKI tetap berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan kedokteran yang bermartabat, beretika, bermoral, dan profesional.

“Kami akan memastikan agar pendidikan kedokteran di masa mendatang tetap melahirkan dokter berkualitas baik. Yang melayani dengan hati dan rasa belas kasih yang tinggi,” terang Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) ini.

FORDEK-AIPKI merupakan wadah penting bagi para dekan dan pemimpin institusi pendidikan kedokteran di seluruh Indonesia untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan berdiskusi mengenai isu-isu kunci dalam bidang pendidikan kedokteran

“AIPKI akan turut berperan aktif dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” tukasnya. (ISM)

Mahasiswa Kebidanan FK Unair Menginisiasi Berdirinya Posyandu Remaja untuk Mengoptimalkan Kesehatan Remaja –Mahasiswa Kebidanan FK Unair Menginisiasi Berdirinya Posyandu Remaja untuk Mengoptimalkan Kesehatan Remaja –

Tim profesi kebidanan UNAIR mendirikan posyandu remaja di RT 01 RW 08 Dukuh Kupang Timur, Pakis. Posyandu remaja itu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang terkelola dan terselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Hal itu, termasuk remaja dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan remaja.

Peran tersebut guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja. Terlebih untuk meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.

“Di sini kami melibatkan Kader Kesehatan Remaja dalam pengelolaannya sendiri. Kader terpilih secara sukarela mengajukan diri dan mendapat pelatihan untuk ikut melaksanakan upaya pelayanan. Baik bagi diri sendiri, teman sebaya, keluarga, serta masyarakat,” ujar Sonia, salah satu anggota pendiri, saat wawancara UNAIR NEWS, Kamis (27/04/2023).

Meninjau hal itu, tim kemudian bekerja sama dengan Puskesmas setempat, pihak ketua RT dan RW, Kader SurabayaHebat (KSH) dan diketahui oleh pihak Kelurahan, Posyandu remajaitu dirasaperlu hadir di tengah masyarakat RT1 RW 08. Hal tersebut tidak lain karena setelah kelompok 6 program Pendidikan Profesi Kebidanan Fakultas Kedokteran UNAIR melakukan pendataan secara door to door (antar rumah, red).

Dari hal itu terdapat data sebanyak 95% remaja putri tidak melakukan deteksi dini kanker payudara. Yaitu SADARI atau periksa payudara sendiri, serta 66% tidak mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.

“Setelah mendapatkan data tersebut, kami berdiskusi dengan dosen pembimbing juga diskusi dengan pihak puskesmas Pakis. Dari hal itu akhirnya mendapat persetujuan untuk dilaksanakan pembentukan posyandu remaja ini” ucap Sonia.

Sistem Pelayanan Posyandu Remaja Pakis

Mendukung pelayanan Posyandu Remaja Pakis tersebut, tenaga kesehatan dari puskesmas dikerahkan dalam sistem pelayanan kesehatan. Menurut informasi dari Sonia, pelaksanaan pembentukan posyandu berawal dari dana pribadi kelompok profesi kebidanan, termasuk kegiatan penyuluhan dan diskusi.

“Kemudian untuk selanjutnyapembiayaan Posyandu Remaja dapat berasal dari  APBN, APBD Provinsi, APBD Kab/Kota termasuk Anggaran Dana Desa (ADD) dan sumber-sumber dan lainnya,” pungkas Sonia.

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan

Mahasiswa Kebidanan Lakukan Aksi Pemberdayaan Kesehatan –Mahasiswa Kebidanan Lakukan Aksi Pemberdayaan Kesehatan –

Tim bidan muda Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) melakukan pemberdayaan kesehatan di kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya pada Kamis – Jumat (30-31/3/2023). Kegiatan itu berlatar belakang minimnya pengetahuan ibu-ibu mengenai tes iva (tes deteksi kanker leher rahim) dan banyak yang tidak memakai kontrasepsi. Selain itu juga minimnya kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi.

“Untuk itu, dari tiga masalah besar yang terjadi pada 153 kartu keluarga di RT 03/RW03 Tenggilis Mejoyo. Kami mengadakan tiga program besar, dengan fokus utama yakni remaja tingkat menengah. Kami menyasar siswa-siswi kelas 7 dan 8 SMPN 49 Surabaya,’’ papar Ardhel Koordinator Kegiatan.

Di bawah bimbingan Bidan koordinator Puskesmas Tenggilis Elly Fatmawati A.Md., Keb dan dua dosen Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR Sofia Al Farizi S. Keb., Bd., M. Kes dan Dwi Izzati Budiono S. Keb., Bd., M. Sc mengarahkan program-program tersebut mencakup paparan materi mengenai stunting, diskusi dan pembagian poster, serta pelantikan 35 kader remaja sehat.

Deklarasi Komitmen Kesehatan Bagi Siswa

Dalam prosesnya, peserta memiliki rasa curiosity dan terbuka sehingga mereka antusias dengan materinya. Selanjutnya tim bidan muda ini membuat deklarasi komitmen. Pihaknya (red: bidan muda) meminta peserta untuk menandatangani secara simbolis sebagai remaja bebas stunting, anemia, dan Infeksi Menular Seksual (IMS), serta peduli gizi.

Tim juga mendapat respons dan dukungan sangat baik dari Puskesmas Tenggilis maupun SMPN 49 Surabaya. Bahkan pihak sekolah berharap agar kegiatan serupa dapat terselenggara secara rutin.

“Gurunya bilang, ini adalah materi yang kami cari selama ini, dan harapannya bisa terselenggara secara rutin,” jelas Ardhel.

Menegaskan hal itu, tim juga menyambut baik harapan dari pihak sekolah. Sebab remaja ialah fase persiapan sebelum dewasa dan menikah. Menurutnya stunting pada anak terjadi karena pola hidup orang tua yang kurang baik sedari remaja, utamanya gizi. Berkaitan dengan hal itu, permasalahan hamil di luar nikah dan pernikahan dini (married by accident) juga berpotensi membawa dampak masalah kesehatan yang buruk, seperti infeksi menular seksual ataupun HIV AIDS.

“Oleh sebabnya, ini bukan ilmu tabu. Jangan ragu untuk divalidasi, karena di sosial media juga barangkali bias. Terlepas dari hal itu, setiap sekolah pun terjadi regenerasi dari siswa kelas 7 ke 8 dan begitu seterusnya. Maka kegiatan serupa ini gak menutup kemungkinan diadakan setiap tahun,’’ ucap Lia Octaviana Ketua tim.

Daftar Pustaka :

UNAIR News (2023) ‘Mahasiswa Kebidanan Lakukan Aksi Pemberdayaan Kesehatan’. Surabaya: PUSAT KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK (PKIP). Available at:

https://unair.ac.id/mahasiswa-kebidanan-unair-lakukan-aksi-pemberdayaan- kesehatan/.