WORLD CANCER DAY MOMENTUM , Everyone Deserve Access to Cancer Care, Pengabdian kepada Masyarakat Pulmonologi Dan Ilmu Kedokteran RespirasiWORLD CANCER DAY MOMENTUM , Everyone Deserve Access to Cancer Care, Pengabdian kepada Masyarakat Pulmonologi Dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Perspektif
Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak kedua sedunia dan menyebabkan 10 juta jiwa meninggal setiap tahun. Sepertiga kematian akibat kanker dapat dicegah melalui skrining rutin, deteksi dini, dan perawatan. Hal ini disebabkan karena 40% kematian tersebut berkaitan dengan preventable and modifiable risk factor, misalnya pola makan dan nutrisi, merokok aktif dan pasif, obesitas, infeksi, alcohol, radiasi, dan pajanan di tempat kerja serta aktivitas fisik.
Setiap tahun kanker diperingati pada tanggal 4 Februari sebagai Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day). Peringatan tersebut ditetapkan pada 4 Februari 2000 di World Cancer Summit, Paris melalui Piagam Paris Againts Cancer. Hari kanker Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran, mereduksi stigma, dan mencegah mitos serta hoax mengenai kanker.
Peringatan Hari Kanker Sedunia diadakan setiap tahun oleh berbagai nongovernment organizations (NGO) termasuk Union for International Cancer Control (UICC) sebagai inisiator dan motor, dan World Health Organization (WHO). Tema peringatan berubah setiap periode relevans dengan tujuan dan sasaran gerakan kampanye. Tema – tema tersebut antara lain I love my healthy active childhood (2009 – 2010), Cancer can be prevented (2010 – 2011), Together let’s do something (2012), Cancer Myths – Get the Facts (2013), Debunk the Myths (2014), Not Beyond Us (2015), We can, I can (2016 – 2018), I am and I Will (2019 – 2021), dan Close the care gap (2022 – 2024).
Tema Close the Care Gap mendorong reduksi dan eliminasi kesenjangan pelayanan kanker. Kesenjangan yang dimaksud adalah inequity dalam kesehatan karena equity adalah keadilan yang mana setiap orang mendapat apa yang dibutuhkan guna mencapai outcome yang sama. Terdapat 8 hambatan dalam health equity yakni gender, minoritas, status ekonomi, tempat tinggal, usia, imigran, homophobia, dan disabilitas. Bahwa everyone deserve access to cancer care merupakan asa dan tujuan serta bukan utopia. Close the Care Gap terdiri atas subtema realising the problem (2022), uniting our voices and take actions (2023), dan together, we challenge those in power (2024).
Berkaitan dengan World Cancer Day 2023, kanker paru di Indonesia merupakan kanker yang relatively neglected. Penderita kanker paru cenderung mengabaikan keluhan dan risiko sehingga berkunjung ke fasilitas kesehatan dalam kondisi stadium lanjut. Semata – mata bukan hanya disebabkan oleh tingkat pendidikan melainkan juga gejala kanker paru asymptomatic pada stadium awal dan bilamana gejala muncul sering ringan.
Meskipun berpredikat sebagai penyakit kanker terbanyak kedua di dunia dan ketiga di Indonesia, kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian akibat kanker. Statistik menunjukkan 1 dari 16 orang laki – laki dan 1 dari 17 perempuan akan menderita kanker paru sepanjang hidupnya. Penderita kanker paru yang tidak memperoleh perawatan memiliki harapan hidup rata – rata 4 – 7 bulan. Harapan hidup dalam 5 tahun bagi penderita kanker paru stadium awal 56% sedangkan stadium lanjut terjun hingga 5% saja. Ironisnya, hanya 16% penderita kanker paru terdiagnosis di stadium awal. Mengutip dari American Lung Association, bila dibandingkan dengan jenis kanker lain, kanker paru memilki 5-survival years 18,6% sedangkan kanker usus 64,5%, kanker payudara 89,6%, dan kanker prostat 98,2%. Oleh karena itu, pars pro toto, Close the Care Gap seyogyanya juga digalakkan pada pelayanan kanker paru. Health inequity apa yang dapat diidentifikasi dan ditanggulangi. Kemudian berkolaborasi dan bertindak proaktif dalam meningkatkan health equity serta melakukan audiensi dan advokasi bersama semua elemen dan stakeholders.
Konkret
Bertepatan dengan momentum World Cancer Day Departemen/program studi sekaligus kelompok senat medik (KSM) Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAIR/RS Dr. Soetomo secara kongkret mengadakan kegiatan promotif pengabdian kepada masyarakat (PkM) melalui rangkaian program literasi kesehatan, yakni live instagram, podcast, dan talk show. Kegiatan PkM tersebut menyasar masyarakat umum terutama generasi yang akrab dengan media sosial. Live instagram mengetengahkan bincang – bincang dengan narasumber dr. Farah Fatmawati Sp.P(K)Onk dan dr. Dhihintia Jiwangga Sp.BTKV(K) serta moderator dr. Yulia Devina dengan topik “World Cancer Day Close The Care Gap : Peran Operasi pada Kanker Paru”, memaparkan diskusi mengenai health equity terutama layanan pembedahan pada kanker paru. Dilanjutkan podcast yang menghadirkan narasumber dr. Anna Febriani Sp.P(K)Onk dan dr. Garinda Almaduta Sp.P(K) serta moderator dr. Richar dengan topik “Zat Pemicu Kanker Paru di sekitar Kita : Memperingati Hari Kanker Sedunia 4”, mengupas karsinogen yang mengintai dan upaya – upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier. Kegiatan penutup PkM berupa talk show DOKTER UNAIR TV berjudul “Tutup Kesenjangan Pelayanan di Hari Kanker Sedunia dari Sudut Pandang Paru” dengan menghadirkan DR. dr. Laksmi Wulandari Sp.P(K)Onk, DR. dr. Isnin Anang Sp.P(K), dan dr. Farah Fatmawati Sp.P(K)Onk. Talk show ini bertujuan mengurangi gap atau kesenjangan dalam pelayanan kanker terutama kanker paru baik akses diagnostik maupun akses terapeutik tanpa melihat gender, demografi, dan status sosial ekonomi. Rangkaian kegiatan tersebut merupakan wujud dari strategi empowerment Departemen/PS/KSM Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi dalam meningkatkan pemberdayaan dan penguatan masyarakat melalui dua dari tiga program utama PkM, yakni komunitas dan literasi. Selain itu, kegiatan ini adalah hilirisasi dari disiplin ilmu Pulmonologi.
Referensi :