Tag: Jaga

Beri Pesan Selalu Jaga Kesehatan, FK UNAIR Tutup 2022 dengan Lari 15KBeri Pesan Selalu Jaga Kesehatan, FK UNAIR Tutup 2022 dengan Lari 15K

Perayaan tahun baru di Indonesia identik dengan makan-makan, riuh terompet hingga pesta kembang api. Namun cara berbeda digelar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR). Dalam menyambut tahun baru 2023, kampus kedokteran tertua di Surabaya ini menggelar fun run bertajuk ’15K Year End Run’.

Kegiatan lari tersebut digelar di tengah rintik hujan yang mengguyur Kota Surabaya, Sabtu, 31 Desember 2022, pagi. “Orang itu kan macam-macam memeringati tahun baru. Kebetulan dengan komunitas lari saya, supervisor, staf-staf di FK Unair dan RSUD Dr Soetomo juga PPDS, 4 hari yang lalu baru muncul ide (15K Year End Run) ini,” ujar Dekan FK Unair Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG., Subs. F.E.R usai gelaran ’15K Year End Run’.

“Ini memang acara spontanitas, tapi kami punya program tahunan, Airlangga Run. Itu sempat terhenti selama 2 tahun karena pandemi. Di tahun 2023 nanti akan kami hidupkan kembali. Membuat event lari besar, mungkin 5K, 10K, dan 25K di seputaran Surabaya,” sambungnya.

Menempuh jarak 15 kilometer, lanjut Prof Budi, kegiatan ’15K Year End Run’ ini sebagai wujud syukur atas pencapaian di sepanjang 2022.

“Mensyukuri kita selama 2022 diberikan kesehatan. Kita lari bersama,” tukasnya.
Turut dalam kegiatan tersebut adalah dosen senior FK Unair Dr. Pudjo Hartono, dr., Sp.OG(K). Meski tak lagi muda namun Pudjo terlihat semangat mengikuti kegiatan ’15K Year End Run’.

“Ini acara yang cukup bagus digagas pak Dekan kita. Lepas dari kegiatan kita sehari-hari. Kegiatan klinik, manajemen, dan lain sebagainya yang cukup melelahkan tapi kita tidak melupakan kesehatan kita sendiri,” tuturnya.

“Jadi kode etik dokter adalah menjaga kesehatan diri sendiri dan kegiatan (lari) ini adalah bentuk usaha kita menjaga kesehatan,” jelasnya.

Tak hanya dari FK, Fun Run ini juga diikuti oleh Dekan Fakultas Hukum, Iman Prihandono, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. Ia menyebut, sepanjang 2022 berbagai capaian diraih UNAIR berkat kerja bersama antar Fakultas dan hal ini layak dirayakan bersama. “Kita di fakultas saling mendukung satu sama lain, kalau FK buat acara kita ikut. Kita menutup tahun 2022 dengan senang, ” tukasnya. (ISM)

Dosen FK UNAIR Bagi Tips Jaga Kesehatan Reproduksi : Hindari Pembalut Harian, Pilih Celana KatunDosen FK UNAIR Bagi Tips Jaga Kesehatan Reproduksi : Hindari Pembalut Harian, Pilih Celana Katun

Kepraktisan menjadi alasan para perempuan menggunakan pembalut tipis setiap hari. Lebih nyaman, demikian alasannya. Terutama bagi para perempuan yang mengalami keluhan kemaluan sering basah atau mengalami keputihan. Padahal, menurut Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K), ini bukan pilihan yang tepat. Alasannya, berganti celana dalam berulang dan memilih berbahan katun akan lebih sehat.

“Setiap hari memakai pembalut tipis, akan menyebabkan daerah kemaluan akan mudah berkeringat dan lembab karena keringat tersebut tidak diserap,” kata dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR/RSUD dr Soetomo saat memberi materi “Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan” di Yayasan Hidayatullah Surabaya, pada 14 Februari 2023 lalu.  Kondisi lembab ini berakibat bakteri dan jamur mudah tumbuh. Hasilnya, keputihan akan semakin parah.

Sebaliknya, pemilihan celana berbahan katun akan memudahkan diserapnya keringat. Sehingga daerah kemaluan tidak lembab lagi. Bila terasa basah, disarankan berganti berulang. Dan bukan memilih jalan pintas memakai pembalut harian.

Paham Gejala

Dokter Eighty menyebut, tidak semua keputihan harus dirisaukan. Karena ada keputihan yang normal dan bisa dialami semua perempuan. “Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih, muncul menjelang haid, setelahnya atau pertengan siklus, tidak gatal dan tidak berbau,” papar dr Eighty. Sebaliknya, keputihan  mulai tergolong tidak normal bila keluar sepanjang waktu, warna berubah hijau, kuning atau bahkan coklat dan bercampur darah dengan, maka harus mulai waspada. Begitu juga bila keputihan diserta rasa gatal atau panas terbakar.

Keputihan yang tidak normal, bisa disebabkan infeksi. Baik karena kuman, parasit atau jamur. Bila karena infeksi, lanjut dr Eighty, harus mendapat pengobatan antibiotika atau antijamur yang sesuai. Dan tidak boleh mengonsumsi obat tanpa melakukan pemeriksaan dan konsultasi dokter. Pemakaian obat yang tidak tepat, misalnya antibiotika, justru akan memunculkan resistensi kuman. Artinya, kuman semakin kebal terhadap antibiotika yang digunakan dengan cara tidak tepat.

Keputihan tidak normal dengan bau tidak sedap, bahkan disertai darah, juga bisa menjadi gejala awal kanker serviks. “Sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Supaya bisa diilakukan pemeriksaan detil , dan dipastikan sebab keputihan tersebut,” ungkap dr Eighty. Dengan pemeriksaan ini, dokter akan bisa mendiagnosis dengan tepat, sekaligus menentukan pengobatan yang sesuai.

UU Kesehatan Disahkan, Forum Dekan FK se-Indonesia Komitmen Jaga Kualitas Pendidikan Dokter –UU Kesehatan Disahkan, Forum Dekan FK se-Indonesia Komitmen Jaga Kualitas Pendidikan Dokter –

keterangan foto : (Dua dari kiri) Ketua AIPKI Periode 2022-2024, Prof. Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subsp. F.E.R bersama pengurus AIPKI lain dalam Pertemuan FORDEK – AIPKI di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh pada tanggal 21 -23 Juli 2023

Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (FORDEK-AIPKI) berkomitmen untuk menjaga kualitas pendidikan dokter.

Pernyataan ini menyikapi disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan menjadi Undang-Undang (UU) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa persidangan V, 11 Juli 2023 lalu.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan FORDEK-AIPKI 2023 yang terselenggara pada 21-23 Juli 2023 di Banda Aceh.

Ketua AIPKI Periode 2022-2024, Prof. Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subsp. F.E.R mengungkapkan, AIPKI terus berkomitmen mengembangkan pendidikan kedokteran di Indonesia kendati belakangan pola pendidikannya tengah menjadi sorotan dari berbagai pihak.

“Kita sikapi UU Kesehatan yang disahkan DPR terlepas dari pro dan kontranya. Kita sama-sama mengawal dan memastikan sistem pendidikan dokter spesialis, dan sub spesialis tetap berkualitas,” ujarnya ditemui seusai acara, Minggu, 23 Juli 2023.

Dalam forum yang diikuti oleh dekan dari 91 institusi penyelenggara Pendidikan Kedokteran ini juga disepakati untuk pembentukan Kelompok Kerja (Pokja). Pokja ini akan memberikan masukan terhadap rancangan peraturan pemerintah dan menteri, sebagai representasi Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan.

AIPKI tetap berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan kedokteran yang bermartabat, beretika, bermoral, dan profesional.

“Kami akan memastikan agar pendidikan kedokteran di masa mendatang tetap melahirkan dokter berkualitas baik. Yang melayani dengan hati dan rasa belas kasih yang tinggi,” terang Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) ini.

FORDEK-AIPKI merupakan wadah penting bagi para dekan dan pemimpin institusi pendidikan kedokteran di seluruh Indonesia untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan berdiskusi mengenai isu-isu kunci dalam bidang pendidikan kedokteran

“AIPKI akan turut berperan aktif dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” tukasnya. (ISM)