Tag: Ilmu

Dosen dan PPDS Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK UNAIR Periksa Sindroma Lokomotif Gratis Lansia di NgawiDosen dan PPDS Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK UNAIR Periksa Sindroma Lokomotif Gratis Lansia di Ngawi

Dosen Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK UNAIR di melakukan bakti sosial di Ngawi, 2 Oktober 2022. Bakti sosial yang dilakukan berupa pemeriksaan Sindroma Lokomotif gratis yang dilanjutkan dengan senam sindroma Lokomotif bersama. Pengabdian masyarakat ini dilakukan juga dalam rangka merayakan dies natalis ke-68 Universitas Airlangga dan dies natalis ke-109 Pendidikan Kedokteran di Surabaya

Sindroma Lokomotif adalah suatu keadaan dimana fungsi gerak menurun karena gangguan pada sistem muskuloskeletal. Organ lokomotor manusia antara lain otot, saraf, dan tulang. Pemeriksaan yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah kita berisiko menderita sindrom lokomotif yaitu dengan locomo check,antara lain:

  1. tidak mampu mengenakan kaos kaki saat anda sedang berdiri dengan satu kaki
  2. mudah tersandung atau terpeleset di rumah
  3. perlu berpegangan pada pegangan tangga saat menaiki tangga
  4. mengalami kesulitan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga yang membutuhkan kekuatan fisik 
  5. mengalami kesulitan saat harus berjalan di rumah sambil membawa tas belanja seberat sekitar 2 kg 
  6. kesulitan berjalan selama 15 menit tanpa berhenti 
  7. tidak mampu mencapai seberang jalan sebelum lampu lalu lintas berganti warna saat menyeberang di tempat penyeberangan

Hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah sindrom lokomotif antara lain dengan meningkatkan kebiasaan olahraga, asupan nutrisi yang cukup, serta melakukan pengobatan penyakit yang mendasari. Peningkatan kebiasaan olahraga yang dapat dilakukan antara lain dengan senam lokomo. Latihan lokomo dapat dilakukan dengan:

  1. berdiri dengan satu kaki dengan mata terbuka dilakukan 3 kali sehari, 1 menit untuk setiap kaki
  2. latihan berjongkok diulang 5 sampai 6 kali (3 kali per hari)
  3. latihan angkat tumit atau jinjit dilakukan 10-20 kali (dikali 2 sampai 3 set)
  4. latihan melangkah ke depan 5-10 kali (dikali 2 sampai 3 set) 

Selain itu disertai juga dengan latihan ringan dan peregangan. (Sch)

Link https://www.youtube.com/watch?v=NcDaLcuUjwA

Deklarasi Komunitas Asma Sehat, Puncak Bakti Sosial Dosen dan PPDS Pulminologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK UnairDeklarasi Komunitas Asma Sehat, Puncak Bakti Sosial Dosen dan PPDS Pulminologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK Unair

Dosen dan PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK Unair melakukan bakti sosial bertajuk “Surabaya Sehat, Segar, dan Bugar” selama dua hari di Kampus C Unair (18 September 2022) dan Taman Bungkul Surabaya (16 Oktober 2022). Bakti sosial ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat, juga dalam rangka merayakan dies natalis ke-68 Universitas Airlangga dan dies natalis ke-109 Pendidikan Kedokteran di Surabaya.

Banyak kegiatan yang dilakukan selama bakti sosial hari pertama di Kampus C UNAIR diantaranya pemeriksaan dan skrining PUMA Score gratis pada masyarakat umum dan pemeriksaan spirometri gratis.

Hari kedua baksos diawali dengan gowes bersama dari Kampus A Unair menuju Taman Bungkul. Pemberangkatan gowes dilakukan oleh Dekan FK UNAIR Prof. Dr. Budi Santoso, dr.,Sp.OG(K). Baksos di Taman Bungkul Surabaya dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Dekan FK UNAIR. Masyarakat yang ada di Taman Bungkul saat itu dapat menikmati talkshow kesehatan paru, senam asma bersama, dan pemeriksaan kesehatan paru gratis yang dilakukan oleh para dosen dan PPDS. Puncak dari baksos hari kedua adalah dilakukannya Deklarasi Komunitas Asma Sehat dengan motto “napas lega, aktivitas terjaga”. (sch)

Link: https://www.youtube.com/watch?v=6cHmdtUFGQg

Prodi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Jalani Visitasi Akreditasi LAMPT-KesProdi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Jalani Visitasi Akreditasi LAMPT-Kes

Program Studi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak (Sp1 IKA) menjalani visitasi akreditasi dari LAMPT-Kes, Senin, 19 Desember 2022. Visitasi ini untuk memperbaharui akreditasi S2 IKA yang sudah habis di bulan November lalu.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Departemen S2 IKA, Dr. Muhammad Faizi, dr., Sp.A(K), “28 November lalu sudah berakhir (akreditasi) yang lama. Karenanya kita perbaharui lagi,” ujarnya di Aula.

Dokter Faizi menuturkan, akreditasi diperlukan untuk membuktikan peningkatan kualitas suatu prodi. Diharapkan prodi dapat mempertahankan akreditasi A seperti tahun-tahun sebelumnya.

Akreditasi Prodi Spesialis IKA ini akan berjalan selama dua hari hingga besok. Dekan FK UNAIR, Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subs. F.E.R. berharap akreditasi berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil terbaik.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa dan Alumni UNAIR, Prof. Dr. Bambang Septiari Lukiswanto, DEA, DVM . Peningkatan kualitas Pendidikan melalui akreditasi ini, lanjutnya, diharapkan bisa sejalan dengan penambahan kuota penerimaan mahasiswa PPDS baru. Jika daya tampung peserta PPDS diperbanyak, ia yakin masalah kekurangan dokter spesialis bisa terpecahkan.

“Kontribusi peningkatan kualitas pendidikan kesehatan menjadi komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis yang saat ini jadi masalah krusial yang perlu dipecahkan bersama,” tambahnya.

Akreditasi Sp1 IKA dinilai oleh dua orang assessor. Antara lain Prof. Dr. Aryono Hendarto, dr., Sp. A(K) dari Universitas Indonesia (UI) dan Dr.Supriatmo, dr., M.Ked(Ped), Sp.A (K) dari Universitas Sumatra Utara (USU), Medan. (ISM)

Prodi Ilmu Bedah FK UNAIR Pastikan Lulusan Kuasai Kemoterapi, Bedah Mikro, dan Minimal InvasifProdi Ilmu Bedah FK UNAIR Pastikan Lulusan Kuasai Kemoterapi, Bedah Mikro, dan Minimal Invasif

Program Studi (Prodi) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran (FK UNAIR) memastikan lulusannya menguasai tiga keahlian khusus. Antara lain Kemoterapi, Bedah Mikro, dan Minimal Invasif. Tiga Ini menjadi keunggulan prodi yang berdiri sejak tahun 180-an ini.

Sesuai yang disampaikan oleh Koordinator Program Studi (KPS), Edwin Danardono, dr. Sp.B, Subsp.BD(K). “3 ini akan kita upayakan bersinergi dalam kurikulum, penelitian, pengabdian masyarakat DI prodi kami sehingga profil lulusan kami semua unggul di bidang ini,” ujarnya ditemui seusai Assesmen Lapangan Akreditasi LAM- PT-Kes, Jumat, 10 Februari 2023.

Dalam akreditasi keduanya ini, Edwin yakin Prodinya akan kembali mendapatkan nilai A. Mengingat tahun ini banyak luaran yang dihasilkan. Terutama dalam penelitian, kualitas SDM dari dosen maupun peserta didik hingga produk outcome.

“Kita optimis ke depan akan menjadi lebih baik meski banyak tantangan untuk dicari solusinya,” tambahnya.

Beberapa tantangan tersebut antara lain menambah animo peserta didik khususnya dari luar negeri. Setiap tahunnya, prodi ini menerima setidaknya delapan hingga sepuluh peserta didik per semester.

“ Jumlah peserta didik kami saat ini ada 60 orang dengan harapan di 2023 yang lulus first taker sebanyak 12 orang,” tambahnya.

Tantangan selanjutnya adalah menjalin kerjasama dengan mitra institusi luar negeri. Sebenarnya Prodi Ilmu Bedah sudah memiliki mitra ahli luar negeri yang sifatnya interpersonal. Ke depan hubungan yang baik ini akan diresmikan melalui MoU antar institusi sehingga diakui di nasional maupun internasional.

Penulis : Ismaul Choiriyah

WORLD CANCER DAY MOMENTUM , Everyone Deserve Access to Cancer Care, Pengabdian kepada Masyarakat Pulmonologi Dan Ilmu Kedokteran RespirasiWORLD CANCER DAY MOMENTUM , Everyone Deserve Access to Cancer Care, Pengabdian kepada Masyarakat Pulmonologi Dan Ilmu Kedokteran Respirasi

Perspektif

Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak kedua sedunia dan menyebabkan 10 juta jiwa meninggal setiap tahun. Sepertiga kematian akibat kanker dapat dicegah melalui skrining rutin, deteksi dini, dan perawatan. Hal ini disebabkan karena 40% kematian tersebut berkaitan dengan preventable and modifiable risk factor, misalnya pola makan dan nutrisi, merokok aktif dan pasif, obesitas, infeksi, alcohol, radiasi, dan pajanan di tempat kerja serta aktivitas fisik.

Setiap tahun kanker diperingati pada tanggal 4 Februari sebagai Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day). Peringatan tersebut ditetapkan pada 4 Februari 2000 di World Cancer Summit, Paris melalui Piagam Paris Againts Cancer. Hari kanker Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran, mereduksi stigma, dan mencegah mitos serta hoax mengenai kanker.

Peringatan Hari Kanker Sedunia diadakan setiap tahun oleh berbagai nongovernment organizations (NGO) termasuk Union for International Cancer Control (UICC) sebagai inisiator dan motor, dan World Health Organization (WHO). Tema peringatan berubah setiap periode relevans dengan tujuan dan sasaran gerakan kampanye. Tema – tema tersebut antara lain I love my healthy active childhood (2009 – 2010), Cancer can be prevented (2010 – 2011), Together let’s do something (2012), Cancer Myths – Get the Facts (2013), Debunk the Myths (2014), Not Beyond Us (2015), We can, I can (2016 – 2018), I am and I Will (2019 – 2021), dan Close the care gap (2022 – 2024).

Tema Close the Care Gap mendorong reduksi dan eliminasi kesenjangan pelayanan kanker. Kesenjangan yang dimaksud adalah inequity dalam kesehatan karena equity adalah keadilan yang mana setiap orang mendapat apa yang dibutuhkan guna mencapai outcome yang sama.  Terdapat 8 hambatan dalam health equity yakni gender, minoritas, status ekonomi, tempat tinggal, usia, imigran, homophobia, dan disabilitas. Bahwa everyone deserve access to cancer care merupakan asa dan tujuan serta bukan utopia. Close the Care Gap terdiri atas subtema realising the problem (2022), uniting our voices and take actions (2023), dan together, we challenge those in power (2024).

Berkaitan dengan World Cancer Day 2023, kanker paru di Indonesia merupakan kanker yang relatively neglected. Penderita kanker paru cenderung mengabaikan keluhan dan risiko sehingga berkunjung ke fasilitas kesehatan dalam kondisi stadium lanjut. Semata – mata bukan hanya disebabkan oleh tingkat pendidikan melainkan juga gejala kanker paru asymptomatic pada stadium awal dan bilamana gejala muncul sering ringan.

Meskipun berpredikat sebagai penyakit kanker terbanyak kedua di dunia dan ketiga di Indonesia, kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian akibat kanker. Statistik menunjukkan 1 dari 16 orang laki – laki dan 1 dari 17 perempuan akan menderita kanker paru sepanjang hidupnya. Penderita kanker paru yang tidak memperoleh perawatan memiliki harapan hidup rata – rata 4 – 7 bulan. Harapan hidup dalam 5 tahun bagi penderita kanker paru stadium awal 56% sedangkan stadium lanjut terjun hingga 5% saja. Ironisnya, hanya 16% penderita kanker paru terdiagnosis di stadium awal. Mengutip dari American Lung Association, bila dibandingkan dengan jenis kanker lain, kanker paru memilki 5-survival years 18,6% sedangkan kanker usus 64,5%, kanker payudara 89,6%, dan kanker prostat 98,2%. Oleh karena itu, pars pro toto, Close the Care Gap seyogyanya juga digalakkan pada pelayanan kanker paru. Health inequity apa yang dapat diidentifikasi dan ditanggulangi. Kemudian berkolaborasi dan bertindak proaktif dalam meningkatkan health equity serta melakukan audiensi dan advokasi bersama semua elemen dan stakeholders.

Konkret

Bertepatan dengan momentum World Cancer Day Departemen/program studi sekaligus kelompok senat medik (KSM) Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAIR/RS Dr. Soetomo secara kongkret mengadakan kegiatan promotif pengabdian kepada masyarakat (PkM) melalui rangkaian program literasi kesehatan, yakni live instagram, podcast, dan talk show. Kegiatan PkM tersebut menyasar masyarakat umum terutama generasi yang akrab dengan media sosial. Live instagram mengetengahkan bincang – bincang dengan narasumber dr. Farah Fatmawati Sp.P(K)Onk dan dr. Dhihintia Jiwangga Sp.BTKV(K) serta moderator dr. Yulia Devina dengan topik “World Cancer Day Close The Care Gap : Peran Operasi pada Kanker Paru”, memaparkan diskusi mengenai health equity terutama layanan pembedahan pada kanker paru.  Dilanjutkan podcast yang menghadirkan narasumber dr. Anna Febriani Sp.P(K)Onk dan dr. Garinda Almaduta Sp.P(K) serta moderator dr. Richar dengan topik “Zat Pemicu Kanker Paru di sekitar Kita : Memperingati Hari Kanker Sedunia 4”, mengupas karsinogen yang mengintai dan upaya – upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier. Kegiatan penutup PkM berupa talk show DOKTER UNAIR TV berjudul “Tutup Kesenjangan Pelayanan di Hari Kanker Sedunia dari Sudut Pandang Paru” dengan menghadirkan DR. dr. Laksmi Wulandari Sp.P(K)Onk, DR. dr. Isnin Anang Sp.P(K), dan dr. Farah Fatmawati Sp.P(K)Onk. Talk show ini bertujuan mengurangi gap atau kesenjangan dalam pelayanan kanker terutama kanker paru baik akses diagnostik maupun akses terapeutik tanpa melihat gender, demografi, dan status sosial ekonomi. Rangkaian kegiatan tersebut merupakan wujud dari strategi empowerment Departemen/PS/KSM Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi dalam meningkatkan pemberdayaan dan penguatan masyarakat melalui dua dari tiga program utama PkM, yakni komunitas dan literasi. Selain itu, kegiatan ini adalah hilirisasi dari disiplin ilmu Pulmonologi.

Referensi :

Prof Willy Maramis, Pendiri Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNAIR BerpulangProf Willy Maramis, Pendiri Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNAIR Berpulang

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) kembali kehilangan guru terbaiknya. Guru besar Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa, Prof. Willy Maramis, dr., Sp.S., Sp.KJ(K) berpulang pada Selasa, 14 Februari 2023. Almarhum merupakan salah satu pendiri Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo.

Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subs.F.E.R menceritakan, almarhum merupakan sosok guru yang aktif melahirkan buku. 70 buah buku lahir dari tangan dinginnya. Dekan ingat betul, salah satu buku pegangan Dokter Muda (DM) FK UNAIR pada tahun 1980-an adalah buku ajar Panduan Psikiatri karya Prof Maramis.

Dedikasinya pada ilmu pengetahuan juga sangat tinggi. Selain di FK UNAIR, Almarhum juga merupakan pendiri Fakultas Psikologi UNAIR. Bahkan jauh setelah pensiun di FK UNAIR tahun 1986 pun, ia aktif menjadi dekan di salah satu universitas swasta di Surabaya.

“Beliau sempat berdiskusi dengan saya di ruang dekan. Di usianya yang tak lagi muda, sangat terlihat betapa besar dedikasinya pada pendidikan. Insyaallah kami, murid Prof Maramis akan melanjutkan serta mencontoh bagaimana beliau seorang guru”, ujar dekan dalam Upacara penghormatan terakhir di Aula FK UNAIR, Minggu, 19 Februari 2023.

Peran guru besar kelahiran Manado, 20 Juli 1926 ini juga sangat dirasakan oleh sejawat hingga murid-muridnya di departemen. Diceritakan oleh Guru Besar Psikogeriatri dan Perawatan Geriatri pada masanya, Prof. Marlina Setiawati Mahayudin, Sp.KJ(K), “Beliau ini salah satu tokoh pendiri Departemen Psikiatri. Sekiranya tahun 1975 saat Departemen ini berd berdiri sendiri. Karena sebelumnya masih bergabung tiga departemen yakni Saraf dan Rehabilitasi Medik,” terangnya.

Dalam mendidik, almarhum merupakan sosok pengajar yang sangat menguasai ilmu psikologi dan, biologi. Sehingga melihat manusia secara holistik. “Saat mengajar kami pun beliau lebih banyak menggunakan applied knowledge, bukan hanya teori,” paparnya.

Sebagai pemimpin, beliau juga merupakan sosok yang visioner. Karena visionernya ini ia sampai membidangi empat center pendidikan.

Secara pribadi, guru besar yang pensiun tahun 1986 ini dikenal dengan sosok low profile yang baik dalam tutur kata. Karena kepribadiannya yang baik ini juga, ia dikenang sebagai sosok yang cakap dalam ilmu pedagogi.

“Dalam pendidikan, misalnya bagaimana kita mengajar, menarik perhatian dan memotivasi mahasiswa, berinteraksi dengan pasien, beliau sangat ahli, itu adalah Prof Maramis,” tambah Prof Hendy Muagiri Margono, Sp.KJ(K), mantan sejawat dan muridnya di departemen dari Divisi AdiksI.

Putra Pertama Almarhum Prof Maramis, Albert Agustinus Maramis menceritakan betapa bangganya sang ayah menjadi bagian dari FK UNAIR, mulai menempuh pendidikan dan lulus dokter pada tahun 1958 hingga berkarir.

“Waktu saya kecil, saya pernah diajak ke Departemen. Saya merasakan betapa bangganya beliau waktu itu dengan menunjukkan ke anak-anaknya tempat beliau bekerja,” kenangnya.

Albert berterima kasih kepada FK UNAIR karena telah memberikan kesempatan ayahnya menempuh pendidikan, berkarir hingga mendapatkan penghormatan terakhir di almamater kebanggaannya. (ISM)

Pengabdian Masyarakat Departemen Ilmu Bedah FK UNAIR/RSUD Dr Soetomo di BanyuwangiPengabdian Masyarakat Departemen Ilmu Bedah FK UNAIR/RSUD Dr Soetomo di Banyuwangi

Dalam rangka World Cancer Day yang diperingati setiap bulan Februari, Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dan Yayasan Sahabat Osing Peduli mengadakan Pengabdian Masyarakat dalam kemasan Seminar Edukasi Awam “Mengenal Kanker Lebih Dini dan Pemeriksaan Klinis” yang diadakan di Balai Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi pada tanggal 17 Februari 2023.

Topik – topik yang dibahas dalam kegiatan ini disampaikan oleh para staf Departemen Ilmu Bedah FK UNAIR/RSUD dr. Soetomo. Edukasi yang disampaikan adalah mengenai deteksi dini kanker kepala & leher yang dibawakan oleh Dr. dr. Sahudi, Sp.B, Subsp. KL(K), deteksi dini kanker payudara oleh dr. Vidi Vianney CM Tanggo, Sp.B, Subsp.Onk(K), kanker pada anak oleh dr. Ariandi Setiawan, Sp.BA, Subsp. DA(K) dan pemeriksaan SADARI (periksa payudara sendiri) yang disampaikan oleh Laili Dian P, AMd.Kep selaku perwakilan dari Yayasan Sahabat Osing Peduli.

Seminar edukasi awam berlangsung secara interaktif dan dikuti oleh lebih dari 100 peserta dari seluruh kecamatan Blimbingsari. Setelah pemberian materi edukasi oleh para staf departemen, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan klinis gratis bagi peserta yang memiliki keluhan, yang dilakukan oleh PPDS 1 Ilmu Bedah FK UNAIR. Pasien-pasien yang pada pemeriksaan klinis didapatkan kecurigaan adanya kanker, dilanjutkan dengan pemeriksaan USG oleh dokter radiologi dr. Hajar Ariani, Sp.Rad. Selain itu, ada juga pemeriksaan IVA gratis yang dilakukan oleh bidan pada 28 warga kecamatan Blimbingsari. Pasien-pasien yang membutuhkan pelayanan lebih lanjut kemudian diarahkan untuk melakukan pemeriksaan ke puskesmas, dan dilanjutkan dengan rujukan berjenjang ke RSUD Blambangan Banyuwangi.

Kegiatan ini disambut baik oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi karena program pencegahan penyakit kanker termasuk salah satu program prioritas Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi di tahun 2023. Begitu juga dengan pihak Kecamatan Blimbingsari yang menjadi tuan rumah acara ini. Acara ini menjadi salah satu rangkaian pengabdian kepada masayarakat Departemen Ilmu Bedah, dengan tujuan akhir di tahun 2025 menjadikan desa Watukebo sebagai desa binaan yang diharapkan menjadi percontohan di Kabupaten Banyuwangi. (dr Connie/dr Asdi Wihandono)

Prodi Doktor dan Prodi Magister Ilmu Kedokteran Dasar FK UNAIR Ikuti Rakernas XII dan KONAS Luar Biasa 2023 Konsorsium Ilmu Biomedik Indonesia (KIBI) di UNSRI PalembangProdi Doktor dan Prodi Magister Ilmu Kedokteran Dasar FK UNAIR Ikuti Rakernas XII dan KONAS Luar Biasa 2023 Konsorsium Ilmu Biomedik Indonesia (KIBI) di UNSRI Palembang

Tim dari Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menghadiri kegiatan Rakernas XII dan KONAS Luar Biasa 2023 Konsorsium Ilmu Biomedik Indonesia (KIBI) di UNSRI Palembang pada tanggal 26 – 27 Mei 2023. Bertindak sebagai tuan rumah adalah Program Studi S2 Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

Tim Prodi Doktor Ilmu Kedokteran FK UNAIR yaitu Sekretaris Program Studi Dr. Arifa Mustika, dr.,M.Si dan Gugus Penjaminan Mutu (GPM) Dr. Reny I’tishom, M.Si. Sedangkan Prodi Magister Ilmu Kedokteran Dasar diwakili oleh Koordinator Program Studi Dr. Arifa Mustika, dr.,M.Si dan Gugus Penjaminan Mutu (GPM) Dr. Siti Khairunnisa, M.Si. Kegiatan ini dihadiri oleh 18 anggota Prodi S2 dan S3 Ilmu Biomedik maupun Ilmu Kedokteran dari seluruh Indonesia yaitu Universitas Sumatera Utara Medan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Andalas Padang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Indonesia Jakarta, Universitas YARSI Jakarta, Universitas Atmajaya Jakarta, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Jendral Sudirman Purwokerto, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Sultan Agung Semarang, Universitas Gadjah Mada Yogjakarta, Universitas Airlangga Surabaya,  Universitas Brawijaya Malang, Universitas Hasanudin Makassar dan Universitas Udayana Denpasar.

Acara ini bertempat di Aula Azwar Agoes Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembanga dan dibuka oleh Ketua Konsorsium Ilmu Biomedik Indonesia (KIBI) Prof. Dr. Loeki Enggar Fitri, dr.,M.Kes.,Sp.Park. Agenda Rakernas kali ini adalah Penetapan anggota baru program studi S3 Ilmu Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung dan presentasi profil anggota baru. Agenda kedua Laporan kinerja semua divisi Komite KIBI dan agenda ketiga pembahasan kurikulum minimal Program Studi S2 dan S3 Biomedik.

Kegiatan hari kedua yaitu Seminar Nasional bertajuk Aspek Biomedis dan Aplikasi Klinis Herbal Medicine dengan menampilkan empat pembicara yaitu Prof. dr. Wawaimuli Arozal, M.Biomed.,Ph.D dengan topik “Potential product of medicinal herbs in metabolic, cardiovascular and aging from bench to bedside approaches”,. pembicara kedua Didik Huswo Utomo, Ph.D dengan topik “Accelarating drugs discovery from natural product using bioinformatics approach”., Pembicara ketiga Dr. dr. Mgs. M. Irsan Saleh, M.Biomed dengan topik “Potential of Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) for preventing insulin resistence in diabetes mellitus”dan pembicara keempat Dr. dr. Salmon Charles Siahaan, Sp.OG membawakan topik “Potential antioxidant effect of Moringa oliefera on Gynecologic”.

Prodi Doktor Ilmu kedokteran FK UNAIR juga aktif sebagai pengurus KIBI yaitu Dr. Reny I’tishom, M.Si sebagai Editor in Chief Jurnal KIBI “Indonesian Archieves of Biomedical Research (InABR)”. Sedangkan dari Magister Ilmu Kedokteran Dasar Dr. Siti Khairunnisa, M.Si mempunyai tugas sebagai Bendahara KIBI.

Closing ceremony Rakernas dan Konas ini yaitu hari Sabtu, 27 Mei 2023 dengan menerima anggota baru Prodi S3 Ilmu Kedokteran FK UNPAD sekaligus penutupan Seminar Nasional. (Ish)

Ilmu Penyelamatan Korban Secara Vertikal –Ilmu Penyelamatan Korban Secara Vertikal –

Sekolah Vertical Rescue Indonesia merupakan kegiatan pelatihan untuk melakukan penyelamatan korban secara vertical dengan seritifikasi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Vertical Rescue Indonesia, sebuah organisasi yang menggeluti bidang vertical rescue yang berbasis di Malang. Kegiatan ini sebelumnya pernah diikuti oleh KPLA FK UNAIR di tahun 2018. Adanya pandemi Covid-19 membuat kegiatan ini baru dilaksanakan kembali di tahun 2023. Kegiatan ini dilaksanakan pada 17 – 19 Februari 2023 di Wisata Coban Putri Jalur Lkr. Bar., Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.

KPLA FK UNAIR mengirimkan 3 orang anggotanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, yaitu Hanin (GPN XXXIII), Aziz (GPN XXXIII), dan Mughni (GPN XXXI). Partisipasi KPLA FK UNAIR dalam kegiatan ini dimaksudkan agar nantinya KPLA FK UNAIR sebagai tim bantuan medis, dapat memiliki anggota yang terampil dalam melakukan penyelamatan dan penanganan korban, walaupun dalam keadaan vertikal.

Sekolah Vertical Rescue diadakan dalam bentuk pemberian materi dan praktik. Acara dimulai pada hari Jumat, 17 Februari 2023 pukul 08.00 WIB, namun para delegasi baru bisa mengikuti acara pada pukul 15.00 WIB karena jadwal kuliah yang tidak dapat ditinggalkan. Sayangnya, dengan keterlambatan tersebut para delegasi melewatkan pemberian materi, namun masih mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktik. Materi disampaikan oleh para ahli di bidangnya. Beberapa materi yang diberikan adalah: pengenalan alat, suspension tramu dan first aid, anchoring media lunak dan keras, houling system dan lowering system 1 tahap. Selain pemberian materi, dilakukan juga beberapa demo simulasi dan praktik, salah satunya mengenai bilayer, ascending, descending. Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi seluruh peserta dan panitia.

Kegiatan ini sangat berkesan dan memberikan banyak ilmu dan pengalaman baru bagi para delegasi. Pemateri-pemateri yang expert dan sangat berpengalaman di bidangnya membuat seluruh peserta dapat memiliki kesan yang baik terhadap acara ini. Secara keseluruhan, para delegasi tidak menemukan kendala yang berarti. Harapannya dengan kegiatan pendelegasian ini, ilmu yang didapatkan oleh delegasi dapat diteruskan kepada anggota KPLA lainnya sehingga nantinya dapat diterapkan ketika dibutuhkan.

Oleh: M. Herdianto Hanindyo (Kedokteran 2021), Aziz Syaharuddin (Kedokteran 2021), M. Hawaril Mughni (Kedokteran 2019), Salma Nur Sajidah (Kedokteran 2019)