Tag: Desa

Pengmas BEM KM FK UNAIR Gelar Cek Kesehatan Bagi Masyarakat Desa KuripansariPengmas BEM KM FK UNAIR Gelar Cek Kesehatan Bagi Masyarakat Desa Kuripansari

Pada tanggal 26 November 2022, Departemen Pengabdian Masyarakat BEM KM FK UNAIR baru saja melaksanakan cek kesehatan di Desa Kuripansari Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Cek kesehatan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari program kerja Desa Binaan yang sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Kegiatan cek kesehatan ini akan dilakukan oleh anggota PENGMAS, volunteer, dan dokter. Kegiatan ini mendapat antusias yang sangat luar biasa dari masyarakat Desa Kuripansari.

Rangkaian cek kesehatan dibagi menjadi beberapa pos dimulai dengan registrasi peserta yang dilakukan di POS 1. Setiap peserta dipanggil sesuai urutan untuk mengisi data yang dibutuhkan di pos-pos selanjutnya. Pada POS 2, akan dilakukan cek tinggi badan, berat badan, dan BMI peserta. Selanjutnya, peserta akan diberikan edukasi mengenai BMI apabila hasil penghitungan BMI-nya lebih atau kurang dari angka BMI normal. Pemeriksaan ini sangat berguna bagi peserta agar dapat menjaga pola makan dan mengatur kegiatan sehari-hari agar dapat memenuhi BMI normal.

Kemudian, peserta berpindah di POS 3 yang akan dilakukan cek tensi dan anamnesis. Anamnesis bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai keluhan penyakit peserta. Peserta terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan anamnesis yang diberikan. Hal ini tentu akan mempermudah untuk menemukan diagnosis yang tepat. Pada pos selanjutnya, beberapa anggota Pengmas melakukan cek gula darah, asam urat, dan kolesterol peserta sekaligus memberikan edukasi.

Tidak hanya sampai di situ, Pengmas juga menggandeng dua dokter sebagai wadah peserta untuk berkonsultasi mengenai penyakit yang dikeluhkan sehingga peserta dapat secara langsung memperoleh penanganan dan obat yang tepat. Pada akhir rangkaian cek kesehatan, peserta akan mendapatkan obat sesuai dengan resep yang diberikan dokter beserta konsumsi. Obat-obatan disiapkan oleh beberapa anggota Pengmas dengan penuh kehati-hatian untuk menghindari kesalahan.

Kegiatan cek kesehatan ini memberikan pengalaman dan manfaat yang luar biasa bagi anggota maupun peserta magang Pengmas karena kami bisa mengaplikasikan hasil belajar kami saat perkuliahan dan juga banyak belajar hal-hal baru. Kami berharap kegiatan ini juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat Desa Kuripansari untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup yang baik.

Penulis : Alivia Zahraturahma/ 111221134/ S1 Kedokteran

Pengabdian Masyarakat Alumni FK UNAIR 1984 – Sehat Bersama di Desa Biting, PonorogoPengabdian Masyarakat Alumni FK UNAIR 1984 – Sehat Bersama di Desa Biting, Ponorogo

Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Alumni FK UNAIR Angkatan 1984 yang berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Biting sebagai bentuk partisipasi angkatan 1984 untuk turut menyemarakkan kegiatan Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang ke 109. Kegiatan ini mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat sekitar yang diberi nama dengan Kegiatan Sehat Bersama di Desa Biting, Ponorogo. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2022.

Kegiatan ini terdapat banyak kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan seperti pemberian bantuan sembako dan alat bantu gerak untuk pasien stroke, penyuluhan penanggulan stress, penyuluhan dan pemeriksaan hipertensi dan diabetes. Skrining katarak, dan workshop perbaikan gizi dan cegah stunting. Kegiatan ini mempunyai animo yang tinggi karena banyak masyarakat sekitar yang ikut hadir dalam setiap pelaksanaan nya. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo.

Dari kegiatan ini, terdapat surat dari Kepala Desa yang diberikan kepada Alumni FK UNAIR 2918 yang bertuliskan “Semua masyarakata di Desa Biting sangat puas atas terselenggaranga baksos dan antusias dari setiap kegiatan. Kami berharap para dokter dari FKUA 84, jike kedepannya akan mengadakan kembali semoga kami bisa bersinergi kembali. Tempat pelayanan saat sekarang nebeng atau gabung dengan ruang PAUD. Terkait masalah kesehatan yang masih belum bisa kami kami lakukan diantaranya program dari 5 pilar STBM yaitu pemilahan sampah dan pengelolaan limbah RT. Utk sarana kesehatan Gedung PONKESDES karena rusak.” (Mas)

Mahasiswa FK – AMSA Unair Adakan Pengmas Desa Binaan untuk warga RW 04 Simomulyo Baru SurabayaMahasiswa FK – AMSA Unair Adakan Pengmas Desa Binaan untuk warga RW 04 Simomulyo Baru Surabaya

Desa Binaan merupakan acara yang diselenggarakan oleh divisi Community Outreach AMSA-Unair yang merupakan bentuk pelayanan dari mahasiswa kepada masyarakat. Pada tahun ini, desa binaan yang termasuk didalamnya juga mahasiswa FK UNAIR, membawakan tema Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 4 kali dalam waktu yang berbeda-beda. Pada Day 1 yang diadakan Minggu, 11 Desember 2022, Kegiatan dimulai dengan pemberian materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang diberikan oleh narasumber terpercaya, yakni Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes. Lalu, kami melanjutkan dengan sesi FGD (Focus Group Discussion) dan diakhiri dengan sesi Medical Check Up yakni pemeriksaan kesehatan gratis berupa pemeriksaan tinggi badan, berat badan, tekanan darah, gula darah, dan asam urat.  Inovasi yang diberikan Desa Binaan kali ini yaitu merekap hasil pemeriksaan kesehatan untuk nantinya diberikan ke dokter yang akan memberi konsultasi ke warga di Day 4.

Selanjutnya pada Day 2 yang diadakan Minggu, 8 Januari 2023, Selain Medical Check Up, terdapat intervensi abate yang juga dijelaskan oleh dokter-dokter dari departemen parasitologi, ambil jentik di tiap rumah warga, dan pemberian sejumlah abate. Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap jentik nyamuk. Setelah rangkaian intervensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kegiatan dilanjutkan dengan sesi Medical Check Up.

Minggu, 26 Februari 2023 merupakan pelaksanaan kegiatan Day 3, hari dimulai dengan senam pagi bersama warga. Didampingi oleh instruktur senam, warga sangat bersemangat untuk melakukan gerakan yang menyehatkan badan. Tak hanya itu, warga juga dengan antusias membawa karya-karya dari masing-masing RW untuk mengikuti lomba daur ulang. Mulai dari bungkus minuman yang dijadikan tas dan meja, sampai plastik yang dibentuk sedemikian rupa menjadi bunga warna-warni. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi Kesehatan Keluarga oleh Dr. Widati Fatmaningrum, dr., M.Kes, Sp.GK. dan diakhiri dengan sesi Medical Check Up.

Day 4 diadakan pada Minggu, 19 Maret 2023 merupakan puncak dari kegiatan desa binaan. Pada hari itu dilaksanakan konsultasi oleh 2 Dokter, yakni dr. Abu Rizal Dwikatmono Johan dan juga dr. Yunobi Azhari.. Warga diberi kesempatan untuk melakukan konsultasi hasil Medical Check Up yang telah dilaksanakan selama Day 1-3.

Desa Binaan tahun ini berjalan sangat lancar. Desa Binaan tahun ini mampu diikuti dengan total 144 warga dari Day 1-4. Kelancaran kegiatan ini tak luput dari bantuan para panitia, sukarelawan, dan tentunya warga yang mengikuti. Besar harapan kami, kegiatan Desa Binaan selanjutnya dapat berlangsung lebih baik lagi tanpa kendala, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas, dapat menjadi wadah pengalaman yang besar bagi panitia yang mengikuti. Diharapkan juga agar pengalaman sampai evaluasi yang didapat oleh Desa Binaan tahun ini bisa menjadi bekal yang berguna untuk kegiatan Desa Binaan selanjutnya.

Penulis Berita : Luthfiana Rofhani – Vice Project Officer

Kompak, Satu Angkatan di FK UNAIR Pengmas Ke Desa Lokus Stunting di Pasuruan –Kompak, Satu Angkatan di FK UNAIR Pengmas Ke Desa Lokus Stunting di Pasuruan –

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di Indonesia menurun ke angka 14 persen per tahun 2024 mendatang. Data tahun 2021 menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan penurunan 2,7 persen setiap tahunnya.

Sebagai calon tenaga kesehatan, mahasiswa FK UNAIR tak menutup mata pada tantangan kesehatan ini. Karenanya, isu stunting diangkat dalam kegiatan Bakti Sosial (Baksos) angkatan tahun ini. Mereka mendatangi salah satu lokus stunting di Jawa Timur yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan.

Pengabdian masyarakat ini dimulai sejak Jumat, 15 Juli hingga Senin 17 Juli 2023. Total ada 360 mahasiswa yang berangkat untuk menggelar serangkaian acara selama empat hari. Berbagai kegiatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat pun dilakukan. Mulai dari kegiatan promotif dan preventif hingga kuratif.

Promosi kesehatan dilakukan dengan jemput bola dari rumah ke rumah untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya nutrisi yang adekuat untuk mencegah stunting. Edukasi diberikan kepada ibu hamil dan ibu dengan balita.

“Teman-teman mahasiswa menyebar ke beberapa dusun untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu di rumah. Kami berharap dengan begini edukasi yang kami berikan bisa lebih mengena untuk masyarakat,” ujar Berliana Salsabila Koordinator Baksos Stimulator ini.

Dalam empat hari pengmas ini, ditemukan beberapa tantangan yang perlu dicari solusinya. Selain stunting ini, berdasarkan laporan dari petugas BKKBN setempat, angka pernikahan dini di desa Jimbaran juga masih tinggi.

Karenanya Dosen Pembimbing Pengmas, Dr. Sulistiawati, dr. M. Kes, Minggu, 16 Juli 2023 mengupayakan agar pengmas di desa Jimbaran ini bisa berkelanjutan. Harapannya dengan begitu banyak hal yang bisa dikerjakan untuk membantu mengurai masalah di desa tersebut.

“Kami akan mengupayakan itu. Jika tidak dengan pengmas ini mungkin dalam bentuk kegiatan lain,” ungkap Wakil Dekan 3 ini.

Lokasi pengmas kali ini bisa dikatakan cukup unik. Desa Jimbaran sendiri merupakan salah satu desa penghasil susu perah terbanyak di Pasuruan. Kendati demikian, Desa Jimbaran menghadapi tantangan angka stunting yang cukup tinggi. Dari tahun 2021-2023, Jimbaran masih bertahan sebagai Lokasi Khusus (Lokus) stunting.

“Kenapa anak-anak kita ini sampai kena stunting. Padahal susunya ada. Oh, ternyata di sini ibu-ibunya ke posyandu tidak aktif. Dianggap anak dua tahun ke atas tidak perlu posyandu. Inilah masyarakat perlu sosialisasi.

Berbagai upaya untuk menekan angka stunting juga sudah dilakukan. Salah satunya dengan BKKBN setempat. Kehadiran mahasiswa FK UNAIR ini diapresiasi untuk semakin meningkatkan pemahaman masyarakat akan stunting.

“Karenanya ada sosialisasi dari Mahasiswa FK UNAIR seperti ini ya Alhamdulillah. Masyarakat semakin paham. Kami berharap ini tidak berhenti di sini saja,” pintanya.

Tak hanya soal stunting, ada banyak kegiatan yang dilakukan mahasiswa FK UNAIR dalam pengmas kali ini. Mulai edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke sekolah-sekolah. Kegiatan jalan sehat hingga pengobatan gratis kepada masyarakat yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Juli pagi.

Pengobatan gratis ini sendiri diikuti oleh warga sekitar. Dengan mahasiswa sebagai fasilitastor dan ditangani oleh 12 dokter spesialis dari FK UNAIR.

Penulis : Ismaul Choiriyah