Tag: dari

FK UNAIR Lepas 7 Mahasiswa Pertukaran dari ErasmusFK UNAIR Lepas 7 Mahasiswa Pertukaran dari Erasmus

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) melepas 7 Mahasiswa Pertukaran Pelajar dari Universitas Erasmus, Belanda, Senin, 24 Oktober 2022. Mereka dilepas langsung oleh dekan, Prof. Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG. Subs. F.E.R dan Wakil Dekan III, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes.

Dekan mengapresiasi mahasiswa preklinik ini yang menurut laporan dari dokter yang membimbing begitu antusias dalam mengikuti semua kegiatan yang ditawarkan oleh FK UNAIR.

“Semoga 6 minggu belajar di FK UNAIR bisa memberikan wawasan baru kepada kalian. Baik dari penanganan pasien hingga beragam penyakit yang tidak sering dijumpai di sana,” ujar dekan.

Dekan juga berharap, para mahasiswa ini juga bisa mengenalkan FK UNAIR di Erasmus. Sehingga semakin banyak yang berminat untuk belajar di FK UNAIR.

7 mahasiswa inbound ini mengikuti program Global Health kerjasama antara FK UNAIR dan Universitas Erasmus. Di mana fokus utamanya adalah pada kesehatan masyarakat. Selama enam minggu ini mereka diterjunkan ke puskesmas-puskesmas untuk mengetahui gambaran system pelayanan kesehatan tingkat dasar di Indonesia.

Elina, perwakilan dari mahasiswa menyebut, ia mendapatkan banyak wawasan saat bergabung dalam program ini, “Kami jadi tahu bagaimana penanganan kesehatan di Indonesia melalui puskesmas,” ujarnya.
Di sini mereka juga menjalani stase di di RSUD Dr. Soetomo. Antara lain di Departemen Ilmu Kesehatan Anak dan Kulit yang memberikan banyak paparan tentang penyakit yang ada di Indonesia.

“Kami senang bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat persamaan dan perbedaan kasus antara Indonesia dan Belanda. Terlebih mengenai penyakit tropis yang tidak bisa kami jumpai di Belanda,” tukasnya.

Dalam perpisahan ini, para mahasiswa asing ini dijamu dengan makanan khas Indonesia, Soto ayam yang rupanya digemari mahasiwa asing ini. “ Tidak pakai sambal,” celetuk Fleur riang. (ISM)

Departemen THT-KL Kukuhkan Ahli Onkologi THT dari Malaysia jadi Adjunct ProfessorDepartemen THT-KL Kukuhkan Ahli Onkologi THT dari Malaysia jadi Adjunct Professor

Departemen/ KSM Ilmu Kesehatan THT-KL FK UNAIR mengukuhkan adjunct professor baru, Selasa, 25 Oktober 2022. Kali ini yang digandeng adalah ahli onkologi kepala dan leher dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof. Dr. Mohd Razif Mohammad Yunus. Inaugurasi dilaksanakan di Aula FK UNAIR.

Melalui ini, diharapkan FK UNAIR mampu menghadapi era globalisasi dan meningkatkan kemampuan para dokter dan staf pengajar. Selain itu, untuk meningkatkan jumlah riset dan publikasi internasional.

Seperti disampaikan oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Dr. Ahmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.THT-KL(K), FICS, “Program ini memberi kesempatan bagi FK UNAIR untuk menjalin hubungan internasional dalam rangka mendukung target peningkatan publikasi internasional FK UNAIR dan menuju World Class University, oleh karena itu diperlukan dukungan international collaboration,” terangnya.

Professor Dr Mohd Razif Mohammad Yunus, seorang associate professor dan konsultan Ahli Bedah Kepala dan Leher. Iaterpilih menjadi ketua Perhimpunan Onkologi Kepala dan Leher Asia serta Perhimpunan Otorhinolaryngology Malaysia.

Ia telah menerbitkan lebih dari 60 artikel dengan 41 scopus index . Dan sering diundang sebagai ahli bedah onkologi di berbagai rumah sakit di seluruh Malaysia serta telah melatih hingga 6 fellowship di bidang ini.

Prof Razi menjabat beberapa posisi penting di bidang yang ia geluti baik di Malaysia hingga di Asia. Ia juga merupakan editor untuk berbagai Jurnal Kedokteran dan Kesehatan serta Jurnal Internasional Karsinoma Nasofaring.

“Keahlian Professor Dr Mohd Razif Mohammad Yunus di bidang onkologi bedah kepala leher dapat diajarkan ke civitas akademika Program Studi Ilmu Kesehatan THT-KL melalui acara Adjunct Profesor ini,” tukas Ketua Departemen THT KL- Dr. Muhtarum Yusuf, dr.,SpTHT-KL(K),FICS. (ISM)

Beda Dari Biasanya, FK UNAIR Dapat Kunjungan dari Kelas 10 SMABeda Dari Biasanya, FK UNAIR Dapat Kunjungan dari Kelas 10 SMA

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) kembali menerima kunjungan dari SMA. Kali ini kunjungan datang dari SMA Al Muslim Sidoarjo. Tak seperti biasanya, peserta kunjungan ini adalah anak-anak SMA baru atau anak-anak kelas 10.

Kedatangan tamu ini diapresiasi oleh Ketua Unit Komunikasi dan Informasi Publik dan Museum FK UNAIR, Dr. Reny I’tishom. Semakin dini kunjungan dilakukan, adik-adik SMA bisa mendapatkan pandangan tentang kehidupan kampus sejak dini.

“Kehidupan kampus itu menentukan masa depan adik-adik. Karenanya memilih jurusan hingga proses masuknya harus dipersiapkan dengan matang. Bagus adik-adik kelas 10 sudah mau melakukan kunjungan. Artinya bisa mengambil ancang-ancang lebih awal,” ujarnya.

Biasanya, kunjungan SMA di FK UNAIR diikuti oleh kelas 12. Sementara timeline yang baik, kelas 12 adalah waktunya anak SMA sudah mantap pada pilihan jurusanya. Artinya persiapan masuk juga sudah dilakukan saat kelas 11 atau sepuluh.

“Jika kunjungan sekolah tujuannya untuk memotivasi adik-adik dan memberikan wawasan mengenai dunia kampus, ya memang sebaiknya dilakukan sejak awal masuk SMA,” tambahnya.

Kunjungan 60 siswa dari Al Muslim ini disambut oleh Duta FK UNAIR berbagai Angkatan. Mereka banyak bercerita mengenai perjuangan masuk PTN, kiat-kiat belajar hingga lolos. Tak hanya itu, kakak-kakak hebat FK UNAIR ini juga berbagi tentang berbagai jalur masuk di FK UNAIR, berbagi motivasi hingga bagaimana kehidupan kampus yang jauh berbeda dengan kehidupan SMA.

“Benar kata Pak Ishom, persiapan agar masuk perguruan tinggi harus dimulai sejak kelas 10. Misalnya untuk masuk jalur SNMPTN tanpa tes. Ini syaratnya adalah nilai rapot. Adik-adik harus menjaga ranking agar terus naik dan minimal stabil. Pengetahuan-pengetahuan seputar itu harus sudah diketahui sejak kelas 10,” tukas Dian Maharani, Duta FK UNAIR Angkatan 2022 ini. (ISM)

FK UNAIR Dapat Hibah Alkes dan APD dari Panglima TNIFK UNAIR Dapat Hibah Alkes dan APD dari Panglima TNI

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mendapatkan hibah alat kesehatan (Alkes) dan Alat Pelindung Diri (APD) dari Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa dan istri, Ibu Hetty Andika Perkasa. Alkes dan APD ini diangkut dalam dua truk besar TNI. Hibah ini didatangkan langsung dari Jakarta Dan diserah terimakan di halaman FK UNAIR, Senin pagi.

Dekan FK UNAIR, Prof.Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subs.F.E.R menyampaikan terima kasih atas perhatian dari panglima TNI beserta istri. Alkes dan APD akan sangat bermanfaat manfaat kepada civitas akademika FK UNAIR. Baik untuk pembelajaran maupun pengabdian masyarakat.

“Hibah ini juga bisa kami manfaatkan saat mengabdi ke masyarakat Bersama RS. Terapung Ksatria Airlangga yang berlayar dari pulau ke pulau. Atau disalurkan saat bakti sosial dan mengunjungi korban bencana alam,” terangnya dalam sambutan, Senin, 19 Desember 2022.

Penyerahan APD dan Alkes ini diwakilkan oleh Kapten Inf Wayan Pasek. “Bapak Panglima tidak berpesan banyak. Beliau berharap yang diberikan ini bisa memberikan manfaat untuk FK UNAIR,” ujarnya.

Adapun alkes APD yang diberikan antara lain stetoskop dan tensimeter. Juga ada sarung tangan, face shield, eagle ban, dan masker. Juga ada beberapa vitamin, hand sanitizer, minyak kayu putih dan lain sebagainya.

Prosesi serah terima APD ini diikuti juga Wakil Dekan 2, Dr Hanik Badriyah, dr, SpS(K), staf Khusus Dekanat, Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG(K) dan Koordinator Program Spesialis Hybrid FK UNAIR-TNI, Prof. Dr. David Perdanakusuma , Sp.BP-RE(K).(ISM)

Beri Kuliah Tentang Sindroma Lokomotif, 5 Dosen Tamu dari Jepang Datangi FK UNAIRBeri Kuliah Tentang Sindroma Lokomotif, 5 Dosen Tamu dari Jepang Datangi FK UNAIR

Setelah Desember lalu mendatangkan dosen tamu dari Jepang, Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR) kembali mengundang dosen dari negeri matahari terbit untuk mengajar mengenai Sindroma Lokomotif untuk pasien geriatri Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR).

Kali ini lebih banyak. Ada lima dosen yang datang dari Hiroshima University Hospital. Antara lain Prof Yukio Mikami, MD, PhD., Dr. Saaya Amano, Dr. Akihiro Matsumoto, Ms. Izumim Umehara, PT dan Dr. Kitagawa. Kelima dosen ini memiliki beragam kepakaran. Mulai dari rehabilitasi, pengobatan pencegahan, sindroma lokomotif hingga prosthesis.

Seperti sebelum-sebelumnya, FK UNAIR selalu menyambut rombongan tamu yang datang. Wakil dekan 2 dan 3 serta Kepala Bagian International Office menyambut di ruang sidang dekan.

Wakil Dekan 3, Dr. Sulistiawati, M.Kes mengatakan, kerjasama dengan Hiroshima University Hospital ini sudah terjalin sejak tahun 2014. Saat ini FK UNAIR sedang mempersiapkan pembaharuan Memorandung of Agreement baru.

“Jadi sebelumnya sudah ada MoA, tapi masa berlakunya sudah habis. Karenanya akan segera kita buatkan pembaharuannya,” jelasnya, Senin, 6 Januari 2023.

Kepala International Office FK UNAIR, Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS menambahkan, FK UNAIR sudah mengirimkan staf pengajar untuk melakukan outbound ke Hiroshima University Hospital. Diantaranya dari Departemen Ortophaedi dan Traumatologi serta IKFR ini.Kedepan diharapkan departemen lain menyusul.

“Salah satu dosen tamu ini sudah jadi adjunct professor kita, Prof Yukio Makami ini,” tambahnya.

Sekretaris Departemen IKFR, Lydia Arfianti, dr., Sp.KFR(K) berharap, dengan penguatan kerjasama ini ada peningkatan publikasi dari departemen. Juga dengan mengirimkan staf dan PPDS ke Jepang, diharapkan adanya peningkatan skill baik segi pengetahuan, ilmu dan kemampuan praktis.

“Karena kita belajar ke negara maju, kami harap ada peningkatan skill. Terutama pada advance rehabilitation,” tambahnya.

Tak hanya dengan kampus Jepang, Departemen IKFR juga membidik kolaborasi dengan beberapa kampus asing. Seperti Siriraj University dan Mahidol University Thailand dan beberapa kampus Asia lain. (ISM)

FK UNAIR Gandeng Ahli Bedah Torak, Kardiak Vaskuler dari IJN MalaysiaFK UNAIR Gandeng Ahli Bedah Torak, Kardiak Vaskuler dari IJN Malaysia

Sebagai departemen yang masih muda di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Departemen Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular (BTKV) terus berupaya meningkatkan kapasitas. Salah satunya dengan berkolaborasi dengan mitra luar negeri. Seperti menggandeng dosen mitra atau adjunct profesor.

Pada Kamis, 23 Februari 2023 Departemen BTKV menyelenggarakan inaugurasi adjuct profesor dari Malaysia. Dato’ Seri Dr. Jeffrey Jeswant Dillon, MD, FRCS (Edin), FCTS (Mayo Clinic), AM (Mal). Ia merupakan ahli BTKV dari Institut Jantung Negara (IJN), Malaysia.

Wakil Dekan 3 FK UNAIR, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes menjelaskan Dokter Jeswant merupakan ahli di bidang bedah katub jantung. Selain itu sangat aktif melakukan riset dan publikasi. Dikukuhkannya menjadi adjunct professor di departemen diharapkan mampu memperkuat departemen BTKV dalam penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi termasuk di dalamnya pelayanan kesehatan hingga riset.

“Banyak hal yang bisa dilakukan bersama dari UNAIR dan IJN. Seperti join publikasi, riset. Kami juga sedang merancang program pengabdian masyarakat bersama,” terangnya dalam Konferensi Pers Inaugurasi Adjunct Professor di Sidang A, Kamis, 23 Februari 2023.

Kepala Departemen BTKV FK UNAIR, Heroe Soebroto, dr., Sp.B, Sp.BTKV (K) menjelaskan, Departemen BTKV FK UNAIR baru berdiri pada tahun 2018. Usia yang relatif muda ini mendorong departemennya untuk selalu berkembang. Saat ini, Departemen BTKV memiliki empat divisi. Diantaranya Bedah Jantung Dewasa, Pediatrik Kongenital, Bedah Vaskular dan Bedah Toraks

“Kami harapkan melalui kerjasama ini pelayanan BTKV di rumah sakit pendidikan kami, RSUD Dr. Soetomo semakin berkemban,” tambahnya.

Dokter Jesswat menyebut, IJN sudah 30 tahun malang melintang dalam pelayanan bedah toraks kardiak dan vaskuler khususnya pada pelayanan toraks di Malaysia. Dengan volume pasien yang tinggi tidak hanya dari dalam maupun luar negeri. IJN juga berkembang dalam hal riset mengenai jantung. Sebagai adjunct professor FK UNAIR, Jesswat berharap bisa menjadi penghubung kolaborasi ke depan. Seperti dalam hal pendidikan dengan menerima putaran PPDS FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo ke IJN.

“Jadi ini merupakan mutual agreement, sifatnya dua arah dan kami percaya kolaborasi yang terjalin akan memberikan manfaat dua arah, baik kepada FK UNAIR dan IJN,” tukasnya. (ISM)

Departemen Anak FK UNAIR Undang Ahli Pertumbuhan dari JermanDepartemen Anak FK UNAIR Undang Ahli Pertumbuhan dari Jerman

Pertumbuhan anak merupakan cerminan dari kesejahteraan anak. Selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) poin 2 dan 3, pertumbuhan dan kesehatan anak merupakan amanat yang menjadi perhatian penting setiap negara.Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pertumbuhan anak maka Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Endokrinologi RSUD Dr Soetomo – FK Unair mengundang Prof. Dr. Med. Michael Hermanussen, MD, PhD dan Dr. Christiane Scheffler dalam acara Guest Lecture pada Jumat, 10 Maret 2023. Acara ini diikuti oleh total 300 peserta luring dan 500 peserta daring yang terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis anak. 

“Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berkomitmen untuk memberikan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan kualitas perawatan anak di Indonesia, sebagai upaya kontribusi dalam menjawab tantangan global SDGs” jelas Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes, Wakil Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Kegiatan ini juga sebagai wadah untuk meningkatkan kerjasama riset tentang pertumbuhan, dan follow up kerjasama riset referensi kurva pertumbuhan nasional Indonesia, yang dilaksanakan secara multisenter di Bali, Jakarta, Kupang, dan Medan.

“Kami sangat berharap kegiatan ini dapat membentuk ikatan kerjasama dengan para ahli di seluruh dunia untuk meningkatkan pengetahuan kita sebagai tenaga kesehatan” tutur drg. Primada Kusumaninggar, M.Kes, Wakil Direktur Perencanaan dan Keuangan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Ketua departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo, Dr. Muhammad Faizi, dr., Sp.A(K) berharap bahwa melalui acara ini departemen anak dapat memperluas kerjasama penelitian, pembelajaran, dan akademik, serta para audiens dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkait pertumbuhan anak.

Materi pertama oleh Dr. Nur Rochmah, dr., Sp.A(K) membahas tentang pertumbuhan anak dari sudut pandang endokrin. Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan anak adalah hormon, terutama hormon pertumbuhan. Penting bagi dokter untuk mengetahui kelainan pertumbuhan yang dipengaruhi hormon, agar anak mendapat tatalaksana yang tepat.

Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Med. Michael Hermanussen, MD, PhD menyampaikan materi tentang faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan anak antara lain status ekonomi, kondisi sosial, politik, dan emosional.

Mengangkat topik stunting dan nutrisi di Indonesia, Dr. Christiane Scheffler memaparkan bahwa perlu dilakukan optimalisasi perkembangan dan pencegahan morbiditas pada anak pendek di Indonesia agar anak dapat mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

Dr. Muhammad Faizi, dr., Sp.A(K) sebagai promotor acara juga menyampaikan materi tentang tatalaksana anak yang lahir dengan kondisi kecil masa kehamilan (small for gestational age). Perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan yang ketat terhadap anak yang lahir kecil, sehingga apabila anak menunjukkan pola pertumbuhan yang tidak sesuai target maka dapat segera dirujuk ke dokter spesialis anak.

Acara ini diselenggarakan dengan harapan dapat membuka wawasan dalam hal pertumbuhan anak, yang telah lama menjadi masalah besar tidak hanya di Indonesia, namun juga secara global.

Dokter Mengaji, 40 Hafidz dari FK UNAIR Khataman Quran –Dokter Mengaji, 40 Hafidz dari FK UNAIR Khataman Quran –

Memaksimalkan ibadah di akhir bulan ramadhan, empat puluh hafidz khataman Al Quran di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR). Mereka semua merupakan mahasiswa. Terdiri dari mahasiswa Fakultas kedokteran dan fakultas lain di UNAIR.

Khataman dimulai sejak pukul 12.00 hingga 15.00 WIB. Bergelut dengan teriknya matahari Surabaya tidak menyurutkan semangat para calon dokter ini untuk mengaji. Alunan merdu ayat-ayat al Quran yang mereka bawakan terdengar sampai ke jalan raya.

“Dari empat puluh orang tadi, tiga puluh enam diantaranya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran, ”ujar Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp. F.E.R., Sabtu, 15 April 2023.

Dekan terkesan dengan banyaknya hafidz di lingkungan FK UNAIR. Prestasi yang terus melesat di FK UNAIR ini tak lepas dari peran mahasiswanya yang tidak hanya berprestasi dalam hal akademis. Ia berharap, akan semakin banyak penghafal al quran dari FK UNAIR.

“Kami berharap lulusan FK UNAIR bisa memberikan manfaat lebih luas ke masyarakat. Bisa mengobati pasien sekaligus berdakwah,” tambahnya.

Bilal Baharuddin Baihaqi, salah satu hafidz Al Quran menyebut, ini menjadi kali pertamanya melakukan khataman al Quran di tempat terbuka. Selain diganjar pahala, ia berharap kegiatan ini juga bisa menjadi wadah dakwah mahasiswa.

“Semoga dengan dilakukan di tempat terbuka secara tidak langsung menjadi ajang dakwah untuk masyarakat sekitar,” terangnya.

Ketua organisasi mahasiswa keislaman, Assalam ini bersyukur, FK UNAIR selalu mendukung bahkan memfasilitasi segala kegiatan mahasiswanya. Tak terkecuali kegiatan keagamaan.

“Alhamdulillah banget FK UNAIR ini sangat peduli terhadap aspek-aspek keagamaan. Yang jadi tugas kit aini tinggal bagaimana mengoptimalisasi dukungan yang sudah ada tersebut,” tambahnya.

Khataman Al Quran ini merupakan bagian dari acara dokter mengaji. Program Ramadhan baru FK UNAIR di tahun 2023. Tak hanya khataman, kegiatan yang juga untuk memperingati NuzuluL Quran ini juga diisi dengan tausiah agama yang disampaikan oleh Ustadz Muh. Munir.

Dokter Mengaji merupakan acara ke empat dari rangkaian kegiatan FK UNAIR di Bulan Ramadhan. Sebelumnya, sudah ada kegiatan santunan kepada anak yatim, tarawih berjamaah, juga pengajian. Rangakaian acara akan ditutup dengan Halal Bihalal setelah lebaran nanti.

Diharapkan, segala kegiatan keislaman bisa mendekatkan warga FK UNAIR pada Allah. Tentunya sekaligus memaksimalkan amalan di bulan Ramadhan. (ISM)

FK UNAIR Kukuhkan 3 Guru Besar Mitra Luar Negeri dari Belanda –FK UNAIR Kukuhkan 3 Guru Besar Mitra Luar Negeri dari Belanda –

Untuk kali pertama Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mengukuhkan tiga guru besar mitra (Adjunct Professor Inauguration) sekaligus, Selasa, 09 Mei 2023. Gelar adjunct professor baru ini diberikan kepada Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn, Prof. dr. Jan M. M. van Lith dan Prof. dr. Wilco C. Peul. Ketiganya merupakan profesor dari Leiden University, Belanda.

“Inaugurasi adjunct professor ini memperkuat hubungan antara FK UNAIR dan Leiden University yang terjalin sejak tahun 2017. Kami harapkan akan terus meningkat ke depan,” terang Dekan FK UNAIR, Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subps, F.E.R, ditemui seusai acara di Aula FK UNAIR.

Dengan kolaborasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan rekognisi dan paparan FK UNAIR pada dunia pendidikan kesehatan di tingkat internasional. Leiden University saat ini masuk dalam jajaran 100 kampus terbaik di dunia. Selain sebagai kampus tertua di Belanda yang tentunya memiliki sejarah perkembangan pendidikan yang panjang.

“Secara emosional kami juga memiliki kedekatan. FK UNAIR yang saat ini berusia 100 tahun juga menjadi salah satu kampus tertua di Indonesia. FK UNAIR yang saat itu masih bernama NIAAS pada tahun 1948 juga dipimpin orang Belanda,” tambah dekan.

Dengan menggandeng tiga adjunct professor baru ini, dekan menargetkan peningkatan capaian dari segi kualitas dan kuantitas. Terutama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan penelitian & pengabdian masyarakat.

Tiga professor ini merupakan pakar dari berbagai departemen. Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn seorang pakar ahli jaringan tumor dan nantinya akan aktif dalam Departemen Patologi Anatomi. Prof. dr. Jan M. M. van Lith sebagai pakar di bidang Fetomaternal yang akan bergabung ke Departemen Obstetri & Ginekologi. Serta dr. Wilco C. Peul sebagai pakar bedah saraf & tulang belakang yang akan bergabung dalam Departemen Bedah Saraf.

Dilantik menjadi adjunct professor, Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn optimis kolaborasi ini akan menguntungkan kedua belah pihak. FK UNAIR bisa mempelajari bagaimana para dokter di Leiden University menangani suatu kasus.

Di sisi lain, dari Leiden juga bisa memperluas paparan pengetahuan mengingat kasus-kasus yang berkaitan dengan kesehatan sangat luas di Indonesia. Misalnya dalam bidang obstetric dan ginekologi dengan kasus AKI yang disebabkan oleh kanker dan preeklamsi.

“Kita akan banyak bertukar pemikiran melalui riset. Sehingga kami harapkan nanti akan ditemukan solusi untuk menyumbang pemecahan pada permasalahan kesehatan yang ada. Tentu dengan kekuatan masing-masing. Mungkin Belanda dengan teknologinya, di sini dengan banyaknya kasus,” tambahnya.

Terakhir, Dekan Leiden University ini juga berharap kolaborasi ini bisa bertahan lama dan diteruskan hingga generasi selanjutnya.

“Kami berharap tidak hanya berhenti di kami. Tapi profesor dan dosen muda di kampus kami bisa melanjutkan hubungan baik ini sehingga terus ada regenerasi,” tukasnya. (ISM)

FK UNAIR Sambut Tamu Dari Taiwan National University Hospital –FK UNAIR Sambut Tamu Dari Taiwan National University Hospital –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menerima kunjungan dari Taiwan National University Hospital (NTU), Selasa, 16 Mei 2023. Berlokasi di Ruang Sidang A, pertemuan bertujuan untuk membangun kerjasama antar dua institusi.

Dalam kesempatan itu, Wakil Dekan 3 FK UNAIR, Dr. Sulistiawati, dr., M. Kes dan Kepala International Office, Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS hadir menyambut tamu. Mewakili dekan, Dr. Sulis menawarkan beberapa program kerjasama.

“Terutama dalam bidang pendidikan. Seperti mobility program untuk mahasiswa maupun staf,” ujarnya.

Selain itu juga peluang riset Bersama. Indonesia yang termasuk dalam daerah tropis menawarkan banyak peluang untuk penelitian. Utamanya dalam ilmu Kesehatan tropis. Terlebih UNAIR sudah memiliki Intitute Tropical Disease yang mumpuni untuk mensupport jalannya riset.

“Kami juga memiliki program Global Health dengan Erasmus University Belanda yang sudah berjalan 10 tahun. Dalam program tersebut, selain riset, kami juga mengajak mahasiswa asing untuk mempelajari pelayanan kesehatan mulai tingkat dasar hingga rujukan di Indonesia. Kami harap hal yang sama juga bisa dilakukan dengan NTU,” tambah dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan ini.

Tawaran ini mendapatkan respon baik dari Inspektur NTU Hospital, Prof Chien Ching Hung. alam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa National Taiwan University Hospital akan sangat mendukung penuh kerja sama penelitian maupun pendidikan.

“Kami juga akan mempertimbangkan untuk menerima rotasi PPDS untuk mengambil beberapa bulan untuk stase di rumah sakit kami. Tak menutup kemungkinan juga untuk mahasiswa tingkat S1,” terangnya. (ISM)