Tag: Dapat

FK UNAIR Perkenalkan Manekin Bedah Sesar, Dapat Hibah Kedai Reka untuk Produksi AwalFK UNAIR Perkenalkan Manekin Bedah Sesar, Dapat Hibah Kedai Reka untuk Produksi Awal

Kebutuhan manekin untuk latihan keterampilan calon dokter atau dokter spesialis, menjadi perhatian khusus institusi pendidikan kedokteran. Fakultas Kedokteran UNAIR menyadari ini dan terus melakukan inovasi di bidang pendidikan.

Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR, Prof Dr Budi Santoso, dr, SpOG (K) memberi apresiasi terhadap karya sivitas akademika FK UNAIR berupa manekin bedah sesar berbahan latex silikon dengan teknik 3D printing. Karya gabungan dosen dan mahasiswa ini diperkenalkan Senin (12/12 2022) lalu dalam acara di Hotel Bumi Surabaya.

“Inovasi dan kreativitas untuk proses pembelajaran seperti ini memberi manfaat luas. Bukan hanya bagi institusi FK UNAIR, tapi juga semoga dapat dimanfaatkan institusi pendidikan kedokteran di Indonesia,” ungkap Prof Bus, panggilan akrab Dekan FK UNAIR.

Apresiasi Kedai Reka

Inovasi ini pun mendapat perhatian dari Kedai Reka (Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka) yang diprakarsai Kemendikbud. Dalam program Matching Fund oleh Kedai Reka, tim FK UNAIR berhasil mendapatkan dana hibah dan menggandeng PT Tekno Sains Medika.

“Dalam program ini, kami membuat 2 manekin, yang akan kami perkenalkan bagi Program Studi Obstetri Ginekologi di FK Universitas Brawijaya dan Universitas Lambung Mangkurat,” ungkap Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG(K), Ketua Tim yang menginisiasi manekin ini.

Dengan manekin bedah sesar, Eighty berharap, para calon spesialis obgin (obstetri ginekologi) dapat belajar lebih baik. Karena manekin berbahan latex silikon ini memungkinkan mereka dapat melakukan irisan lapisan serupa kulit, lemak, jaringan ikat, otot hingga rahim hingga melahirkan bayi. “Tahap demi tahap penjahitan juga dapat dilakukan menyerupai pada manusia,” papar Eighty.

Bersama Dr Hermanto, dr, SpOG(K) dan anggota tim lain, dr Riska Wahyuningtyas, dr Citra Aulia dan Nur Anisah S.Keb, tim ini akan bertolak di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin pada 15 Desember mendatang. Tujuannya melakukan serah terima manekin sekaligus melakukan pelatihan.

Sebelumnya, 31 Oktober 2022, tim telah melakukan serah terima dan pelatihan bagi program studi spesialis obgin FK Universitas Brawijaya.

FK UNAIR Dapat Hibah Alkes dan APD dari Panglima TNIFK UNAIR Dapat Hibah Alkes dan APD dari Panglima TNI

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mendapatkan hibah alat kesehatan (Alkes) dan Alat Pelindung Diri (APD) dari Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa dan istri, Ibu Hetty Andika Perkasa. Alkes dan APD ini diangkut dalam dua truk besar TNI. Hibah ini didatangkan langsung dari Jakarta Dan diserah terimakan di halaman FK UNAIR, Senin pagi.

Dekan FK UNAIR, Prof.Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subs.F.E.R menyampaikan terima kasih atas perhatian dari panglima TNI beserta istri. Alkes dan APD akan sangat bermanfaat manfaat kepada civitas akademika FK UNAIR. Baik untuk pembelajaran maupun pengabdian masyarakat.

“Hibah ini juga bisa kami manfaatkan saat mengabdi ke masyarakat Bersama RS. Terapung Ksatria Airlangga yang berlayar dari pulau ke pulau. Atau disalurkan saat bakti sosial dan mengunjungi korban bencana alam,” terangnya dalam sambutan, Senin, 19 Desember 2022.

Penyerahan APD dan Alkes ini diwakilkan oleh Kapten Inf Wayan Pasek. “Bapak Panglima tidak berpesan banyak. Beliau berharap yang diberikan ini bisa memberikan manfaat untuk FK UNAIR,” ujarnya.

Adapun alkes APD yang diberikan antara lain stetoskop dan tensimeter. Juga ada sarung tangan, face shield, eagle ban, dan masker. Juga ada beberapa vitamin, hand sanitizer, minyak kayu putih dan lain sebagainya.

Prosesi serah terima APD ini diikuti juga Wakil Dekan 2, Dr Hanik Badriyah, dr, SpS(K), staf Khusus Dekanat, Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG(K) dan Koordinator Program Spesialis Hybrid FK UNAIR-TNI, Prof. Dr. David Perdanakusuma , Sp.BP-RE(K).(ISM)

APAC Bioinformatics Workshop, Diharapkan Dapat Mendorong Kemajuan Penelitian Genomic di FK UnairAPAC Bioinformatics Workshop, Diharapkan Dapat Mendorong Kemajuan Penelitian Genomic di FK Unair

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga  merupakan fakultas yang terus melaju dalam melakukan riset genomik dan bioinformatik khususnya di bidang bioinformatik kedokteran. Salah satu dosen di fakultas ini, dr. Firman Setiawan, Sp.MK., Ph.D.  mendapat kesempatan untuk mengikuti The Asia-Pasific (APAC) Population-Genomics, Informatics, and Interpretation Workshop 2023 di Thailand. Diselenggarakan oleh Oxford Nanopore Technology, dan didukung oleh Satriabudi Dharma Setia Foundation. Workshop dilaksanakan di Thailand Science Park Convention CenterThe National Science and Technology Development Agency (NSTDA),  Rangsit, Bangkok, Thailand, pada tanggal 15-16 Maret 2023.

Workshop yang mengundang peserta dari para ilmuwan dan peneliti genomik  di Asia-Pasifik dan pembicara dari UK tersebut  memberikan kesempatan yang sangat baik untuk memahami permasalahan sekuensing long-read genom manusia dengan platform Oxford Nanopore Technology (ONT) dan bagaimana mengatasi berbagai permasalahan; memahami struktur data ONT dan perbedaannya dari analisis short reads; dan menyiapkan alur kerja untuk analisis variasi genetika manusia dan penyakit menular, termasuk di dalamnya adalah analisis  Single Nucleotide  Variant (SNV)/indelsCopy Number Variations (CNV) dan Short Tandem Repeat (STR), metagenomic, transcriptomes, genome Sarcov2, genome Tuberculosis dan lain-lain. Selain itu, peserta workshop mendapat kesempatan mendengarkan presentasi NIVDIA, tentang dukungan mereka dengan merancang unit pemroses grafis untuk studi genomik skala besar.  

Para peserta antusias mendengarkan penjelasan terkait dengan pengembangan penelitian berbasis genomik di Thailand

Pada hari ke-2, peserta workshop diajak berkeliling di Innovation Cluster NSTDA, salah satunya mengunjungi NSTDA Supercomputer Center (ThaiSC) dan melihat Supercomputer LANTA System. LANTA System merupakan infrastruktur penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Dukungan pendanaan tersebut dialokasikan dari Science, Research and Innovation Fund pada tahun 2021 untuk membangun sistem superkomputer yang menyediakan sumber daya komputasi berkinerja tinggi mutakhir untuk komunitas riset Thailand dan mendukung studi di bidang ilmu komputasi, analitik data, dan kecerdasan buatan (AI). LANTA merupakan sistem pertama di Thailand yang mengadopsi teknologi pendingin cair yang lebih hemat energi daripada sistem berpendingin udara, membawa Thailand ke era komputasi hijau. Superkomputer LANTA System siap untuk mendukung beragam penelitian di domain publik dan pribadi, berkontribusi pada inovasi di berbagai bidang termasuk kedokteran presisi, penemuan obat, prakiraan cuaca real-time berdasarkan citra satelit, desain material baru, pemodelan molekuler, keanekaragaman hayati, artificial intelligent (AI), dan analitik Big Data.

Kesempatan penting di akhir kegiatan adalah berdiskusi membangun jejaring kolaborasi dan mendapatkan manfaat dari pengalaman tim bioinformatika dari beberapa institusi di Asia-Pasific untuk nantinya dapat berkontribusi bersama pada kemajuan penelitian genomik di bidang kedokteran khususnya di Indonesia. MAN

Lulus Dokter Dapat Gelar Master dari University of Manchester, FK UNAIR Tawarkan Program Intercalated Degree –Lulus Dokter Dapat Gelar Master dari University of Manchester, FK UNAIR Tawarkan Program Intercalated Degree –

FK UNAIR punya program baru yang memungkinkan dokter lulusan baru bisa menyandang gelar master dari University of Manchester, Inggris. Program ini dinamai dengan Intercalated Degree.

Intercalated degree merupakan program baru yang bisa diambil oleh Sarjana Kedokteran (S.Ked) untuk melanjutkan studi master di University of Manchester selama satu tahun.

“Jika S.Ked pada umumnya langsung mengambil putaran Dokter Muda (DM), untuk yang mengambil Intercalated degree ini mereka akan pending masa DMnya untuk menuntaskan studi master di Manchester selama satu tahun. Setelah lulus, baru akan meneruskan putaran DM,” terang Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp.F.E.R, Jumat, 29 September lalu.

Untuk membahas pelaksanaaannya, pekan lalu rombongan dekan beserta wakilnya bertolak ke Inggris untuk berdiskusi dan melakukan perjanjian kerjasama (MoA) dengan dekan Fakultas Kedokteran University of Manchester, Prof Graham Lord.

Dekan menyebut, ini merupakan sesuatu yang baru dari FK UNAIR. Setelah sebelumnya FK UNAIR membuat program double degree dengan beberapa kampus luar negeri.

“Saya kira, mudah-mudahan ini juga pertama di Indonesia. Sepertinya yang lain juga banyak yang melirik program ini tapi yang jalan baru kita,” tambah dekan.

Melalui program Intercalated degree ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas lulusan dokter dari FK UNAIR. Program ini tentunya akan menguntungkan lulusan, apalagi program ini bekerjasama dengan universitas yang memiliki posisi cukup kuat.

Adapun nantinya, mahasiswa bisa memilih satu diantara sepuluh program master yang ditawarkan. Mahasiswa diharapkan menyelesaikan studi dalam kurun waktu satu tahun.

Karena padatnya masa studi, FK UNAIR pun memberikan persyaratan khusus bagi mahasiswa yang ingin mengambil program ini. Seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang baik, kemampuan Bahasa inggris yang baik dibuktikan dengan hasil tes IELTS serta tentunya finansial.

Pendaftaran untuk program ini sudah dibuka tahun ini dan akan mulai berjalan di tahun depan. Saat ini FK UNAIR masih memberikan sosialisasi dan mendata mahasiswa yang berminat untuk mengikuti program.

“Di awal kami akan buka kuota antara 10-15 orang. Nantinya mereka akan menyebar ke 10 prodi master yang ada,” tambah Wakil Dekan 3, Dr. Sulistiawati, dr., Mkes.

Program intercalated degree ini terbuka bagi mahasiswa kelas internasional maupun kelas regular. (ISM)