Mahasiswa Belanda Sebar Bibit Ikan untuk Cegah Malaria di BanyuwangiMahasiswa Belanda Sebar Bibit Ikan untuk Cegah Malaria di Banyuwangi
Genangan air bisa jadi sarana jentik-jentik nyamuk berkembang biak. Yang akan menjadi bakal nyamuk pembawa penyakit DBD hingga malaria.Sebagai upaya pencegahan, sekelompok mahasiswa dari Universitas Erasmus, Belanda menebar bibit ikan di danau air asin d Bangsring, Banyuwangi.
Tujuh mahasiswa yang merupakan mahasiswa kedokteran preklinik begitu antusias saat menuangkan ikan dari wadah ke danau. Anna Kiladze (19) menyebut, ini merupakan pengalaman pertamanya.
“Menyenangkan sekali. Ini seperti hiburan tapi juga memiliki dampak untuk kesehatan masyarakat,” terangnya.
Di Eropa sendiri, penyakit karena nyamuk seperti Malaria sudah tereliminasi sejak tahun 1970. Melihat bahwa penyakit ini masih ada meskipun jarang di Indonesia menjadi suatu pengalaman baru baginya sebagai mahasiswa kedokteran.
“Di Indonesia saya belajar banyak mengenai penyakit tropis hingga penanggulangannya. Ini yang saya cari dengan datang ke Indonesia,” tambahnya.

Mereka didampingi oleh Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari FK UNAIR, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes.
“Genangan air berpotensi jadi tempat jentik-jentik nyamuk berkembang biak. Karenanya kami sebar bibit yang bisa memakan jentik-jentik sehingga tidak sampai jadi nyamuk,” ujarnya.
Karena dekat pantai, Banyuwangi memiliki banyak danau air asin. Diharapkan, gerakan ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.
Selain menyebar bibit ikan, mahasiswa ini juga datang ke rumah-rumah di Daerah Alas Bulu, Banyuwangi. Mereka memberikan edukasi mengenai Demam Berdarah Dengue. Diketahui, ditemukan kasus DBD di daerah tersebut setiap tahun.
Ketujuh mahasiswa ini masuk dalam program global health kerjasama antara FK UNAIR dan Universitas Erasmus, Belanda. Di mana selama di Indonesia mereka diajak untuk terjun ke pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar serta ke masyarakat langsung seperti ini. (ISM)