Tag: Bidan

Indonesia Menduduki Peringkat TBC di Dunia, Bagaimana Peran Bidan dalam Eliminasi TBC? –Indonesia Menduduki Peringkat TBC di Dunia, Bagaimana Peran Bidan dalam Eliminasi TBC? –

Tahun 2022 Indonesia menempati ranking dua terbesar beban kasus Tuberkulosis (TBC). Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki kasus TBC tinggi. TBC anak merupakan salah satu faktor penyebab kematian Anak. TBC pada anak memiliki kemungkinan tidak ditemukan karena ketidaktahuan dan ketidaksadaran orang tua sehingga diperlukan upaya pencegahan dengan melibatkan masyarakat.

Wahyul Anis S.Keb.,Bd.,M.Kes sebagai dosen Bidan FK Unair sekaligus sebagai PIC Program Eliminasi TBC pada anak di Geliat Unair (Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Berbasis Keluarga dan Masyarakat) bekerjasama dengan UNICEF sejak Tahun 2023 aktif dalam Upaya Eliminasi TBC pada anak. Pada tanggal 24 Januari 2023 telah dilaksanakan kegiatan monitoring evaluasi kegiatan eliminasi TBC anak di Kecamatan Pabean Cantian. Pabean Cantian menjadi lokasi pertama Upaya eliminasi TBC anak oleh Geliat Unair karena merupakan salah satu kantong TBC di Kota Surabaya. Kegiatan monitoring evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk memantau kegiatan yang dilakukan sebelumnya yaitu peran Kader Surabaya Hebat (KSH) dalam melakukan edukasi dan skrining TBC anak pada masyarakat.

Penulis : Wahyul Anis

Katakan Tidak Pada Pernikahan Dini Bersama Mahasiswa Bidan FK UNAIR –Katakan Tidak Pada Pernikahan Dini Bersama Mahasiswa Bidan FK UNAIR –

SURABAYA – Pernikahan dini masih menjadi trend pada sebagian masyarakat di Indonesia sampai saat ini. Minimnya pengetahuan seseorang tentang bahaya pernikahan dini menyebabkan trend pernikahan dini ini terjadi. Pernikahaan usia dini atau lebih dikenal dengan “ Nikah muda “ adalah pernikahan yang dilakukan sebelum mempelai cukup umur. Fenomena ini semakin marak terjadi dikalangan masyarakat Indonesia. Angka pernikahan anak di Jawa Timur (Jatim) masih cukup tinggi. Berdasarkan Data BKKBN pada 2015, jumlah perempuan di bawah usia 16 tahun yang menikah atau hamil di Jawa Timur mencapai 5 ribu orang.Tercatat sepanjang tahun 2021 kemarin, terdapat 17.585 pengajuan dispensasi pernikahan anak yang diterima oleh Pengadilan Tinggi Agama Jatim. Sepanjang tahun 2022 tercatat 150 pengajuan pernikahan usia dini di Surabaya.

Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang terjadi sebelum calon pengantin cukup umur. Minimal usia menikah seorang calon pengantin baik pria maupun wanita adalah 19 tahun (Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2019). Sedangkan menurut BKKBN, pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) menurut BKKBN adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, yaitu usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Batasan usia ini dianggap sudah siap menghadapi kehidupan keluarga yang dipandang dari sisi kesehatan dan perkembangan emosional (BKKBN, 2014). Remaja putra dan putri perlu mengetahui bahwa saat menikah, mereka akan menjalani fungsi keluarga yaitu fungsi afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan pemeliharaan kesehatan (KEMENKES RI, 2016; Herawati et al., 2020).

Berbagai faktor yang mendorong terjadinya pernikahan usia dini yaitu karena adanya faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, seks bebas pada remaja maupun kehamilan di luar nikah Akibatnya angka putus sekolah semakin tinggi sehingga remaja tersebut tidak bisa menggapai cita-citanya. Selain itu pernikahan dini juga meningkatkan resiko kematian ibu dan KDRT (BKKBN, 2018). Salah satu cara pencegahan dari trend pernikahan dini adalah meningkatkan pengetahuan remaja terkait dampak pernikahan dini bagi masa depannya, karena pengetahuan akan mempengaruhi sikap para remaja dalam memandang trend tersebut.

Pada hari Senin, 11 Maret 2023 Mahasiswa Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memberikan penyuluhan mengenai pencegahan pernikahan dini pada remaja. Kegiatan ini dihadiri oleh sebagian besar remaja putra dan putri Rt. 09/ Rw.03 Kelurahan Sidotopo wetan. Ibu RT bersama kader dan para remaja RT 09/RW 03 mendukung program pernikahan usia dewasa. Kegiatan penyuluhan ini untuk memberikan pemahaman kepada remaja terkait pendewasaan usia pernikahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh pernikahan dini yang dapat sebagai salah satu upaya pencegahan dan menekan tingginya angka pernikahan dini. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan yakni berupa sosialisasi, pembagian leaflet, penayangan video dan diskusi atau sharing session untuk menunjang peningkatan pengetahuan, sikap dan kesadaran diri remaja tentang konsep pendewasaan usia pernikahan dan dampak negatif penikahan usia dini sehingga diharapkan remaja putra dan putri memiliki kemampuan untuk melakukan kontrol diri terkait kesehatan reproduksinya dan dapat menjadi pemberi edukasi bagi teman sebayanya.

Katakan tidak pada pernikahan dini, lakukan PUASA (mata, telinga, mulut, hati dan pikiran) dan tanamkan “ Aku masih ingin “ sehingga memotivasi kita untuk menghindari pernikahan usia dini dan fokus pada hal-hal berguna lainnya seperti mengejar cita-cita. Pada akhir kegiatan remaja diminta untuk membuat komitmen diri atau ajakan agar tidak menikah dini dengan salah satu jargon yang telah dibuat bersama.
Disesi akhir kegiatan, dipimpin oleh ketua RW 3/RT 09 kelurahan Sidotopo Wetan bersama remaja putra putri, kita menyuarakan jargon, Siapa kita ? Remaja Sehat. Perniakahan dini, NO. Pernikahan usia dewasa, Yes. Video jargon dapat diakses pada feed Instagram kelompok 2 mahasiswa profesi bidan 2023 pada link https://www.instagram.com/reel/CqA_vmDhh1X/?igshid=MzRlODBiNWFlZA%3D%3D

Mahasiswa Bidan FK Unair bersama Puskesmas Manukan Kulon Melakukan Inisiasi posyandu remaja dengan menentukan kader remaja –Mahasiswa Bidan FK Unair bersama Puskesmas Manukan Kulon Melakukan Inisiasi posyandu remaja dengan menentukan kader remaja –

Kegiatan pembentukan kader posyandu remaja ini dilakukan pada pertemuan remaja pada hari sabtu, tanggal 25 Maret 2023. kegiatan ini diadakan bersamaan dengan buka bersama dengan Perangkat RW, kader, karang taruna dan didampingi oleh puskesmas dan Dosen Pembimbing Profesi Kebidanan FK UNAIR. Buka bersama merupakan strategi untuk meningkatkan motivasi remaja untuk berkumpul menghadiri acara yang kebetulan bertepatan dengan bulan Ramadhan yang mewajibkan warga beragama muslim yang merupakan mayoritas agama warga di wilayah binaan untuk berpuasa.

Hasil dari kegiatan ini telah diperoleh beberapa calon kader posyandu remaja yang telah dipilih saat acara berlangsung. Kegiatan ini diikuti oleh ∓ 37 remaja dan ∓ 15 Karang Taruna Kelurahan Manukan Kulon. Pada akhir acara peserta diminta untuk mengisi post-test dan diberikan doorprize bagi peserta yang mendapatkan nilai tertinggi (Gambar 5). Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan meriah karena banyaknya antusias dari para tamu maupun peserta.

Pertemuan remaja ini menghasilkan 10 kader remaja terpilih yang berasal dari tujuh RT yang ada di RW 02. Pemilihan tersebut dengan mempertimbangkan keaktifan selama acara diskusi, rekomendasi sebaya, dan keterwakilan dari ketujuh RT yang dimiliki RW 02, serta tentunya dengan kesediaan remaja terkait untuk menanggung tanggung jawab sebagai kader remaja dan sepengetahuan dan persetujuan perangkat desa meliputi bapak RW 02 dan karang taruna desa. Pertemuan diakhiri dengan koordinasi masing-masing remaja terpilih dengan penanggung jawab remaja puskesmas.

Penulis: Wahyul Anis dan Evanggelia Dwilda Ferdinandus

Pemberdayaan Masyarakat Tentang SADARI oleh Bidan Muda Universitas Airlangga –Pemberdayaan Masyarakat Tentang SADARI oleh Bidan Muda Universitas Airlangga –

Kanker Payudara di Indonesia sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan angka kematian yaitu 17 per 100.000 penduduk, yang diikuti kanker serviks (leher rahim) sebesar 23,4 perpenduduk dengan rata-rata angka kematian 13,9 per 100.000 penduduk. (Kemenkes RI, 2019). SADARI adalah cara sederhana dan mudah dalam deteksi dini kanker payudara yang bisa dilakukan secara mandiri tanpa bantuan tenaga kesehatan. Kebidanan komunitas adalah salah satu wadah dalam memberdayakan masyarakat yang bisa menjadi solusi dari pengetahuan dan praktik tentang SADARI yang kurang. Pelaksaan kegiatan komunitas di wilayah binaan dimulai sejak tanggal 06 Maret hingga 08 April 2023 dengan jumlah mahasiswa bidan muda dalam kelompok yaitu 11 orang. Sasaran dari kegiatan komunitas ini adalah wanita Pasangan Usia Subur (PUS). Pelaksanaan program kesehatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan demonstrasi praktik SADARI yang benar. Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan dengan cara ceramah yaitu pemaparan materi secara verbal dan tertulis tentang pentingnya SADARI dan bahayanya kanker payudara. Setelah pemberian penyuluhan dengan ceramah dilanjutkan dengan demonstrasi menggunakan phantom payudara terkait langkah-langkah SADARI yang mana fasilitator mempraktikkan terlebih dahulu disusul para peserta mempraktikkannya sendiri dengan payudara masing-masing.

Penulis : Wahyul Anis (Dosen Bidan FK UNAIR)

Mahasiswa Bidan FK Unair Melakukan Upaya Preventif Anemia pada Remaja Melalui Pemberian Tablet Tambah Darah dan Penyuluhan –Mahasiswa Bidan FK Unair Melakukan Upaya Preventif Anemia pada Remaja Melalui Pemberian Tablet Tambah Darah dan Penyuluhan –

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan buka bersama dan pembentukan kader posyandu remaja yaitu hari sabtu tanggal 25 Maret 2023 di Balai RW 02 Kelurahan Manukan Kulon. Pemberian Tablet Tambah Darah dilakukan di depan pintu masuk bersama dengan pemberian leaflet setelah mengisi daftar hadir. Kegiatan ini diikuti oleh 13 remaja putri dari RW 02 dengan diberikan 4 tablet tiap remaja. Dengan harapan meningkatkan konsumsi remaja selama 1 bulan dengan jangka 1 minggu 1 tablet dan dilanjutkan dengan program pemberian tablet oleh puskesmas di satu bulan setelah acara dan seterusnya.

Kegiatan ketika peserta telah memasuki ruangan pertemuan remaja meliputi menyaksikan bersama beberapa film pendek mengenai masalah-masalah kesehatan yang dapat merusak remaja. Selanjutnya para remaja diberikan penyuluhan, diskusi dan tanya jawab mengenai pentingnya Tablet Tambah Darah pada masa remaja

Penulis: Wahyul Anis dan Euvanggelia Dwilda Ferdinandus (Dosen Bidan FK Unair)

Prestasi Mahasiswa Bidan FK UNAIR dalam Kancah Nasional –Prestasi Mahasiswa Bidan FK UNAIR dalam Kancah Nasional –

Menuju Indonesia emas 2045, kesehatan ibu dan bayi baru lahir menjadi salah satu target dari SDGs. Sebagai calon bidan yang akan meneruskan tombak perjuangan, anggota himpunan mahasiswa kebidanan HIMAWARY Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengikuti pendelegasian lomba NCMSC untuk menuangkan ide-ide kreatifnya serta mengembangkan softskill maupun hardskill mahasiswa. National Camp Midwifery Student Competition (NCMSC) adalah lomba kebidanan tingkat nasional yang merupakan salah satu program kerja Departemen Pendidikan dan Profesi Ikatan Lembaga Mahasiswa Kebidanan (IKAMABI) dan dilaksanakan melalui sistem tenderisasi. Acara NCMSC tahun ini yang mengangkat tema “Improvement of Maternal and Newborn Health Through Midwifery” diselenggarakan secara offline di Universitas Andalas, Padang.

Pada tanggal 24 Februari – 26 Februari 2023, Prodi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mengirim 10 mahasiswa kebidanan untuk mengikuti delegasi babak final lomba NCMSC cabang artikel penyegar, poster publik, dan vokal solo. Di ajang perlombaan tingkat nasional ini berhasil menyabet juara 1 artikel penyegar dengan ide berupa aplikasi CATIN CENTER, juara 2 artikel penyegar dengan ide ANETYN Kalung Anti Cemas Berbasis Neuropsikologis, dan juara harapan 2 poster publik yang mebawakan ide Rencanakan Persalinan dan Cegah Komplikasi dengan TANDA TANYA. Berbagai ide-ide tersebut dikemas dalam bentuk prototype yang siap dipresentasikan di Universitas Andalas, Padang. Dengan mengikuti ajang perlombaan ini, berharap agar ide-ide yang dicetuskan dapat diimplementasikan dan berguna untuk masyarakat.

Penulis: Wahyul Anis dan Ari Tricahyanti

Dosen dan Mahasiswa Bidan FK UNAIR Melaksanakan Upaya Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan –Dosen dan Mahasiswa Bidan FK UNAIR Melaksanakan Upaya Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan –

SURABAYA – Permasalahan anak balita pendek (stunting) menjadi masalah kesehatan masyarakat yang global. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting atau anak pendek dan anemia defisiensi besi merupakan masalah utama pada balita di Indonesia. Oleh karena itu, penyuluhan mengenai stunting menjadi salah satu prioritas kegiatan promosi kesehatan di masyarakat. Hasil pengkajian di wilayah binaan, RT 5 RW 1 Kelurahan Putat Gede, tidak ditemukan adanya kasus stunting. Namun, penyuluhan mengenai stunting tetap dilaksanakan karena merupakan program yang sedang digalakkan untuk mencapai target prevalensi stunting turun menjadi 14% di tahun 2024.

Dosen profesi bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Ratna Dwi Jayanti, S.Keb, M.Keb, Bd. Sebagai pemateri penyuluhan stunting mengatakan “Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kurangnya pemenuhan gizi pada 1000 hari Pertama Kehidupan (HPK)” Ujarnya dalam pertemuan di Balai RT.05 RW.1 Putat Gede Surabaya, Selasa, 21 Maret 2023.

Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. Para peserta yang terdiri dari ibu ibu PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH) terlihat antusias dan aktif mengikuti sesi diskusi serta tanya jawab. “Adanya penyuluhan mengenai stunting, kami sebagai kader mendapat gambaran apa saja faktor faktor yang menyebabkan stunting. Sehingga, kami dapat melakukan pendampingan keluarga secara optimal terutama pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan bayi” ujar Bu Partini, TPK RT. 05 RW.01 Putat Gede. Para peserta diharapkan bisa berbagi informasi dan sharing mengenai stunting kepada anak atau saudaranya perempuannya yang ingin merencanakan kehamilan atau sedang hamil. Dengan bertambahnya pengetahuan stunting, diharapkan para peserta bisa lebih peduli dan saling mengingatkan mengenai pentingnya mencegah stunting.

Penulis: Wahyul Anis,S.Keb.,Bd., M.Kes. dan Ratna Dwi Jayanti S.Keb.,Bd.,M.Keb.

Inovasi Mahasiswa Profesi Bidan FK UNAIR –Inovasi Mahasiswa Profesi Bidan FK UNAIR –

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) dorong remaja masyarakat khususnya remaja di Kelurahan Gunungsari untuk mendirikan Posyandu Remaja. Kegiatan tersebut diawali dengan penyuluhan dan pengenalan Posyandu Remaja pada remaja setempat yang dilaksanakan pada Minggu, (19/3/2023) di Balai RW 03 setempat.

Inovasi pendirian Posyandu Remaja tersebut awalnya direncanakan hanya didirikan di RT 01, namun karena antusias masyarakat dan remaja setempat akhirnya pendirian Posyandu Remaja ini melibatkan seluruh remaja di RW 03. Roy Purwanto menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dapat menjadi harapan RW setempat untuk merangkul remaja memajukan dan mensejahterakan warga RW 03.

“Harapan kami dengan melibatkan seluruh RT di wilayah RW 03 akan semakin banyak pemuda-pemudi yang peduli terhadap lingkungan dan kesehatan sehingga warga RW 03 semakin maju dan sejahtera,” ujarnya.

Selain melakukan penyuluhan dan pengenalan mengenai posyandu remaja, dilaksanakan pula kegiatan posyandu yang perdana dilakukan di RW 03 yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2023.

Kegiatan posyandu perdana tersebut sebagai bentuk perkenalan bagi para kader remaja terhadap pelayanan dan pemeriksaan apa saja yang dilakukan dalam posyandu. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain pengukuran tensi, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, lingkar perut, dan indeks massa tubuh (IMT) yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan dan gizi para kader posyandu remaja.

Para kader remaja juga dibekali ilmu terkait stunting oleh fasilitator, Andriyanti S.Keb, Bd., M.Keb, dosen dari Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang diharapkan agar remaja terutama remaja putri memahami bahwa mereka adalah calon ibu dimana pemenuhan gizi seimbang perlu diperhatikan mulai saat ini agar nantinya ketika mereka siap menjadi ibu tidak mengalami kekurangan energi kronis (KEK) sehingga dapat menurunkan angka kejadian stunting.

Kegiatan perdana posyandu remaja tersebut juga diselingi dengan acara buka bersama. Harapan dari dilakukan posyandu remaja ini remaja dapat lebih perduli dengan kesehatan dan lingkungan sehingga menjadi contoh yang baik untuk masyarakat wilayah RW 03. Tindaklanjut dari kegiatan posyandu remaja ini adalah diresmikannya Kader dan Kegiatan oleh Dinas Kesehatan Surabaya dibantu oleh Eka Aprilia Jati R, A.Md.Keb selaku penanggungjawab kegiatan remaja di Puskesmas Dukuh Kupang. Harapannya setelah resmi didirikan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, posyandu remaja ini dapat rutin dilaksanakan setiap bulannya di RW 03 RT 01 Kelurahan Gunungsari Kecamatan Dukuh Pakis oleh kader remaja setempat.

Penulis: Wahyul Anis dan Andriyanti

Dosen dan Mahasiswa Bidan FK UNAIR Memberdayakan Remaja Putat Gede Melalui Posyandu Remaja –Dosen dan Mahasiswa Bidan FK UNAIR Memberdayakan Remaja Putat Gede Melalui Posyandu Remaja –

SURABAYA – Untuk menjaga kesehatan remaja, mahasiswa Profesi Kebidanan FK UNAIR menginisiasi terbentuknya Posyandu remaja di RT 05 RW 01 Putat Gede. Inisiasi terbentuknya Posyandu remaja ini dilatarbelakangi oleh adanya temuan ibu hamil dan ibu nifas yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Salah satu penyebabnya yaitu tidak ada pemeriksaan dan pemantauan kesehatan berkala pada remaja, khususnya remaja putri.

Sebelum penyuluhan dimulai, dilakukan pemeriksaan pada peserta meliputi pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, berat badan, kadar gula darah dan kadar hemoglobin pada remaja.

Pembukaan posyandu remaja secara simbolis dilakukan oleh Budi Setya Wardhani, S.ST selaku bidan kordinator Puskesmas Tanjungsari, dibantu oleh Lana Zuhara, S.Kep.Ners selaku Penangung jawab posyandu remaja, Rabu (21/3/2023).

Pada kesempatan ini, mahasiswa memaparkan materi terkait kesehatan remaja. Materi yang disampaikan terkait dengan pendewasaan usia perkawinan. “Usia ideal untuk menikah yaitu minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki”. Hal ini dilakukan Bukan Tanpa Alasan karena pada umur tersebut pria dan wanita memiliki kematangan organ reproduksi dan psikologi yang baik dan kemampuan finansial untuk menuju ke jenjang yang berikutnya. Fadiah Maharani,S.Keb sebagai pemateri menyampaikan “sehat secara sosial fisik dan mental berkaitan dengan sistem fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja”.

Selain itu juga memaparkan materi mengenai siklus menstruasi. “Mayoritas remaja tidak pernah mencatat siklus haid padahal itu sangat penting untuk mengetahui keteraturan periode siklus haid” Ujar Putri Fina, S.Keb. Acara ini dihadiri oleh anggota karang taruna, para remaja dan Kader Surabaya Hebat RT.05 Rw 01 Putat Gede. Acara berjalan dengan baik dan remaja sangat antusias bertanya dan sangat setuju bila acara seperti ini dapat dilaksanakan rutin setiap bulan.

Penulis: Wahyul Anis,S.Keb.,Bd., M.Kes. dan Ratna Dwi Jayanti S.Keb.,Bd.,M.Keb.

Inovasi Mahasiswa Bidan FK UNAIR Menggalakan Kegiatan PROLAKTIN (Penuhi Program MP-ASI, Galakkan Anti Stunting) –Inovasi Mahasiswa Bidan FK UNAIR Menggalakan Kegiatan PROLAKTIN (Penuhi Program MP-ASI, Galakkan Anti Stunting) –

Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang harus segera terselesaikan. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak-anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO. Saat ini, Surabaya berada pada angka 4,8 persen. Sedangkan target nasional, penurunan stunting di tahun 2024 mencapai angka 14 persen. Untuk mengejar angka tersebut salah satu yang memiliki peranan penting adalah bidan. Dalam bentuk kepedulian serta kontribusi calon bidan, oleh karena itu pada tanggal 18 Februari 2023 himpunan mahasiswa kebidanan HIMAWARY Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) terjun langsung ke masyarakat melakukan bakti sosial dengan tema PROLAKTIN: Penuhi Program MP-ASI, Galakkan Anti Stunting.

Untuk menyukseskan acara bakti sosial PROLAKTIN, mahasiswa S1 Kebidanan angkatan 2021 yang tergabung dalam HIMAWARY sepakat menggandeng Kader Posyandu dan Puskesmas RW VII Pacar Kembang, serta Ikatan Lembaga Mahasiswa Kebidanan Indonesia Nasional (IKAMABINAS). Bakti sosial ini berisikan penyuluhan, demonstrasi MPASI, pembagian sembako dan obat-obatan, serta pemeriksaan kesehatan gratis untuk ibu hamil dan masyarakat RW VII Pacar Kembang. Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi tinggi badan, berat badan, IMT, tekanan darah, asam urat dan gula darah. Lebih dari 60 peserta yang meliputi ibu hamil, ibu menyusui dan kader Posyandu RW VII Pacar Kembang, Surabaya menghadiri penyuluhan dan demonstrasi MPASI. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan tersebut dihadiri oleh 90 peserta mulai dari ibu hamil, orang dewasa hingga lanjut usia baik perempuan maupun laki-laki. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat membantu menurunkan angka stunting khususnya di RW VII Pacar Kembang, Surabaya.

Penulis: Wahyul Anis dan Ari Tricahyanti