Tag: Bersinergi

FK UNAIR – Pemkot Surabaya Bersinergi Turunkan Stunting, Kematian Ibu & Anak –FK UNAIR – Pemkot Surabaya Bersinergi Turunkan Stunting, Kematian Ibu & Anak –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menggelar diskusi dengan PemKot (Pemerintah Kota) Surabaya pada Selasa, 8 Agustus 2023. Diskusi ini membahas mengenai percepatan penanganan kesehatan di Surabaya, khususnya dalam menekan angka stunting, gizi buruk, serta kematian ibu dan anak.

Dalam diskusi yang bertempat di Aula FK UNAIR ini, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, S.T., M.T hadir bersama Kepala Dinas kesehatan Kota Surabaya dan beberapa direktur rumah sakit di Kota Surabaya.

“Kami akan upayakan agar angka stunting, gizi buruk dan kematian ibu dan anak di Surabaya bisa ditekan,” ungkapnya.

Eri menyadari, untuk mewujudkan semua itu, pemkot tidak bisa berjalan sendiri. Karenanya ia menggandeng FK UNAIR.

“Kota Surabaya memiliki perguruan tinggi yang sangat hebat, yakni Fakultas Kedokteran UNAIR, dari hasil pemaparan beliau tadi (para dokter) muncul keyakinan dan semangat baru insyaallah di akhir tahun ini kita bisa melewati itu semuanya,” tambahnya.

Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp. F.E.R menyebut tiga poin yang diusulkan dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak ini. Pertama adalah memberikan pelatihan USG dasar kepada semua puskesmas di Surabaya. Tak hanya mendeteksi jenis kelamin, USG juga memegang peranan krusial dalam mendeteksi kelainan pada janin. Jika USG rutin dilakukan, maka Angka Kematian Bayi bisa ditekan.

“Kami berikan pelatihan ini, nanti pemkot yang melengkapi alatnya di puskesmas-puskesmas. Jika ini berjalan dengan baik, maka dampak positifnya juga tinggi,” ungkap dekan.

Sinergi ini juga disempurnakan dengan menerjunkan mahasiswa sebagai pendamping ibu hamil di Surabaya. Mereka akan mendampingi ibu dari hamil hingga melahirkan. Dan pendampingan ini akan berlanjut jika bayi yang lahir stunting.

Konsepnya, nantinya satu mahasiswa akan mendampingi satu ibu hamil. Pendamping berperan untuk memantau kondisi kehamilan, mengingatkan untuk kontrol, dan sebagainya. Jika ada keluhan, maka mahasiswa akan mencatat dan melaporkan. Kemudian FK UNAIR yang memiliki Departemen Obstetri dan Ginekologi akan terjun dalam kondisi diperlukan.

“Program pendampingan ini sebenarnya sudah berjalan satu tahun sebelum pandemi. Mahasiswa kami mendampingi setidaknya 10 puskesmas. Karenanya ini akan kami hidupkan kembali,” tambah dekan.
Mendukung program pengentasan gizi buruk dan stunting, departemen pediatri juga akan mengakomodir konsultasi gizi di puskesmas.

Sebenarnya tidak kurang upaya FK UNAIR untuk menekan angka stunting di Surabaya. Dalam beberapa tahun terakhir, dosen dan mahasiswa rutin melakukan pengabdian masyarakat dan penelitian dengan tema stunting. Ini dilakukan untuk merumuskan inovasi pelayanan kesehatan yang efektif untuk penanganan stunting. (ISM)