Mahasiswa FK X FST Meraih Medali Emas dengan Menciptakan Alat Bantu Skrining Kanker Serviks berbasis AI –Mahasiswa FK X FST Meraih Medali Emas dengan Menciptakan Alat Bantu Skrining Kanker Serviks berbasis AI –
Kegiatan pendelegasian berkompetisi pada ajang Indonesia International IoT Olympiad 2023 atau yang selanjutnya disebut I3O. I3O dilaksanakan pada tanggal 13 ─ 17 Juni 2023 secara hybrid. Acara offline bertempat di Universitas Syiah Kuala, Aceh dan tim delegasi mengikuti acara secara online. Acara inovasi tahunan ini mempertemukan para inovator global, pengusaha, peneliti dan ilmuwan, serta para ahli dari berbagai bidang dan industri untuk memamerkan inovasi terbaru mereka, berbagi ide, dan berkolaborasi dengan industri untuk mengembangkan teknologi dan solusi yang lebih baik terutama yang berkaitan dengan IoT.
Tim delegasi berkompetisi pada kategori IoT in Healthcare dengan membawa judul Alat bantu skrining mulut rahim secara otomatis berbasis Artificial Intelligence. Sebuah Artificial Intelligence (AI) pendeteksi lesi acetowhite (citra tanda gejala kanker pada mulut rahim) yang dikombinasikan dengan hardware berupa probe (tabung berkamera mini) yang nyaman sebagai alternatif spekulum (alat logam yang biasa digunakan untuk membuka organ vagina dan melihat citra mulut rahim).
Hal yang melatarbelakangi hadirnya inovasi ini yaitu karena tingginya prevalensi kematian akibat kanker serviks di Indonesia. Salah satu penyebabnya ialah kurang rutinnya wanita melakukan pemeriksaan berulang dengan alasan pengalaman tidak nyaman saat prosedur pemeriksaan menggunakan spekulum. Di samping itu, prosedur skrining kanker serviks melalui tes IVA (menginspeksi mulut rahim dengan mata telanjang setelah olesan asam asetat) yang sering digunakan ini memiliki subjektivitas yang tinggi dan hanya bergantung pada kompetensi pemeriksa yang tidak merata di Indonesia. Ini menjadi isu sentral, pasalnya semakin dini mengetahui adanya lesi, maka tingkat kesembuhan juga akan tinggi. melalui inovasi ini, tim dapat berkontribusi meningkatkan kualitas skrining dan kesediaan wanita dalam mengecek mulut rahimnya lebih sering sehingga menjadi solusi yang apik bagi permasalahan tersebut.
Tim delegasi ini bersaing dengan 13 negara, yaitu Vietnam, Thailand, Iran, Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, Turkey, Indonesia, Meksiko, Bangladesh, Timor Leste, Uni Emirat Arab and Azerbaijan. Terhitung sebanyak 75 tim yang mengikuti kompetisi secara daring dan 25 tim lainnya secara luring di Universitas Syah Kuala, Aceh. Pelaksanaan pendelegasian lomba I3O 2023 ini tidak didapati masalah yang berarti dan berhasil mendapat Gold Medal I3O 2023 dan Special Award dari Indonesian Young Scientist Association (IYSA) berupa Semi Grand Award for free registration to WYIIA 2023 Yogyakarta. Semoga perjuangan dan prestasi tersebut dapat berlanjut ke lebih banyak keberhasilan.
Penulis: Nabilah Sabilillah (Pendidikan Profesi Bidan 2023, FK UNAIR)