Tag: Angkatan

Prasasti Alumni Kedokteran Angkatan 1997 Akan Dipasang di Lorong FakultasPrasasti Alumni Kedokteran Angkatan 1997 Akan Dipasang di Lorong Fakultas

Serangkaian kegiatan dilaksanakan pada puncak perayaan Dies Natalis UNAIR Ke 68 dan Pendidikan Dokter di Surabaya Ke-109 pekan lalu. Selain berbagai festival, juga dilaksanakan pemasangan prasasti alumni Kedokteran Angkatan 1997.

Acara simbolis dilakukan pada Sabtu pagi,12 November 2022 di Aula. Dilakukan oleh Dekan, Prof. Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subs. F.E.R bersama Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, digitalisasi dan infromasi.

Prof. M. Miftahussurur, dr., M.Kes, Sp.PD, K-GEH, Ph.D, FINASIM. Prof Miftah sendiri merupakan lulusan dokter UNAIR Angkatan 1997.

Ia mengatakan seluruh nama mahasiswa kedokteran angkatan 1997 ini namanya akan dipajang di lorong Fakultas. Tepatnya di samping Ruang Sidang A menghadap parkiran dekanat.

“Jumlahnya sebanyak 216 nama,” ungkapnya, Minggu, 13 November 2022.

Lorong FK UNAIR menjadi salah satu spot spesial di FK UNAIR. Karena di dinding-dindingnya ditempeli prasasti nama-nama dokter lulusan FK UNAIR. Mulai dari angkatan tahun 60-an. Dan angkatan 1997 ini menjadi angkatan yang terakhir dipasang namanya di Lorong.

“Kami bangga sekali,” tukasnya. (ISM)

Pengabdian Masyarakat Operasi Bibir Sumbing Gratis oleh Alumni Angkatan 1987Pengabdian Masyarakat Operasi Bibir Sumbing Gratis oleh Alumni Angkatan 1987

Dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis FK Unair ke-68 dan peringatan 109 tahun Pendidikan Dokter di Surabaya, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1987 melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat khususnya bagi kesehatan serta kesejahteraan ibu dan anak. 

Bekerjasama dengan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Kabupaten Sidoarjo, para alumni memberikan bantuan bahan pokok kepada ibu-ibu peserta keluarga berencana yang bertempat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana pada tanggal 27 September 2022.

Selain itu, para dokter juga melakukan kegiatan operasi bibir sumbing gratis bertempat di RS Bina Sehat Jember. 

Kegiatan Pengmas ketiga yakni memberikan santunan bagi putra putri teman sejawat alumni FK Unair angkatan 1987 yang telah wafat. (sch)

Link: https://www.youtube.com/watch?v=1zi-fG8SA9o 

Kompak, Satu Angkatan di FK UNAIR Pengmas Ke Desa Lokus Stunting di Pasuruan –Kompak, Satu Angkatan di FK UNAIR Pengmas Ke Desa Lokus Stunting di Pasuruan –

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di Indonesia menurun ke angka 14 persen per tahun 2024 mendatang. Data tahun 2021 menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan penurunan 2,7 persen setiap tahunnya.

Sebagai calon tenaga kesehatan, mahasiswa FK UNAIR tak menutup mata pada tantangan kesehatan ini. Karenanya, isu stunting diangkat dalam kegiatan Bakti Sosial (Baksos) angkatan tahun ini. Mereka mendatangi salah satu lokus stunting di Jawa Timur yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan.

Pengabdian masyarakat ini dimulai sejak Jumat, 15 Juli hingga Senin 17 Juli 2023. Total ada 360 mahasiswa yang berangkat untuk menggelar serangkaian acara selama empat hari. Berbagai kegiatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat pun dilakukan. Mulai dari kegiatan promotif dan preventif hingga kuratif.

Promosi kesehatan dilakukan dengan jemput bola dari rumah ke rumah untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya nutrisi yang adekuat untuk mencegah stunting. Edukasi diberikan kepada ibu hamil dan ibu dengan balita.

“Teman-teman mahasiswa menyebar ke beberapa dusun untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu di rumah. Kami berharap dengan begini edukasi yang kami berikan bisa lebih mengena untuk masyarakat,” ujar Berliana Salsabila Koordinator Baksos Stimulator ini.

Dalam empat hari pengmas ini, ditemukan beberapa tantangan yang perlu dicari solusinya. Selain stunting ini, berdasarkan laporan dari petugas BKKBN setempat, angka pernikahan dini di desa Jimbaran juga masih tinggi.

Karenanya Dosen Pembimbing Pengmas, Dr. Sulistiawati, dr. M. Kes, Minggu, 16 Juli 2023 mengupayakan agar pengmas di desa Jimbaran ini bisa berkelanjutan. Harapannya dengan begitu banyak hal yang bisa dikerjakan untuk membantu mengurai masalah di desa tersebut.

“Kami akan mengupayakan itu. Jika tidak dengan pengmas ini mungkin dalam bentuk kegiatan lain,” ungkap Wakil Dekan 3 ini.

Lokasi pengmas kali ini bisa dikatakan cukup unik. Desa Jimbaran sendiri merupakan salah satu desa penghasil susu perah terbanyak di Pasuruan. Kendati demikian, Desa Jimbaran menghadapi tantangan angka stunting yang cukup tinggi. Dari tahun 2021-2023, Jimbaran masih bertahan sebagai Lokasi Khusus (Lokus) stunting.

“Kenapa anak-anak kita ini sampai kena stunting. Padahal susunya ada. Oh, ternyata di sini ibu-ibunya ke posyandu tidak aktif. Dianggap anak dua tahun ke atas tidak perlu posyandu. Inilah masyarakat perlu sosialisasi.

Berbagai upaya untuk menekan angka stunting juga sudah dilakukan. Salah satunya dengan BKKBN setempat. Kehadiran mahasiswa FK UNAIR ini diapresiasi untuk semakin meningkatkan pemahaman masyarakat akan stunting.

“Karenanya ada sosialisasi dari Mahasiswa FK UNAIR seperti ini ya Alhamdulillah. Masyarakat semakin paham. Kami berharap ini tidak berhenti di sini saja,” pintanya.

Tak hanya soal stunting, ada banyak kegiatan yang dilakukan mahasiswa FK UNAIR dalam pengmas kali ini. Mulai edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke sekolah-sekolah. Kegiatan jalan sehat hingga pengobatan gratis kepada masyarakat yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Juli pagi.

Pengobatan gratis ini sendiri diikuti oleh warga sekitar. Dengan mahasiswa sebagai fasilitastor dan ditangani oleh 12 dokter spesialis dari FK UNAIR.

Penulis : Ismaul Choiriyah

Alumni FK UNAIR Angkatan 1995 Goes to Pondok Pesantren –Alumni FK UNAIR Angkatan 1995 Goes to Pondok Pesantren –

Ajak Santri Kenali dan Cegah Stunting. Puluhan santri putra dan putri di pondok pesantren Yanabiul Ulum Wal-Hikam, sore 28 Oktober kemarin, tampak antusias mendengarkan paparan dr Virany Diana, SpA (K) di aula pondok.

“Ayo, coba 5 anak yang duduk di depan berdiri bersama. Silakan dibandingkan tinggi badan masing,” kata dr Virany.

Serempak, lima santri putra berdiri lalu melihat teman di sebelah masing-masing dan tertawa.

Virany menyebut, saat ini stunting perlu menjadi perhatian para remaja juga. Lebih awal mengenali, lebih cepat menangani. Ia menyarankan konsumsi makanan yang tidak sehat diperbaiki dan memperbanyak protein sebagai salah satu sumber gizi yang berperan dalam pertumbuhan.

“Nanti kalau sudah jadi bapak atau ibu, juga harus memperhatikan ini. Kalau jumlah lauk tinggi protein terbatas, lebih baik memprioritaskan anak yang sedang mengalami tumbuh kembang,” saran alumni FK UNAIR Angkatan 1995.

Pengmas Serempak

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) pada tanggal 28 Oktober 2023, secara serentak melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat diseluruh Indonesia sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan mengusung tema “Cegah Stunting Menuju Generasi Indonesia Sehat.”

Salah satu yang terlibat adalah angkatan 1995. “Kami memilih pondok pesantren karena di pondok adalah tempat berkumpulnya generasi muda, usia di bawah 15 tahun. Masih ada waktu untuk memperbaiki stunting pada mereka sekaligus melakukan edukasi untuk mencegahnya karena mereka ini calon orang tua,” kata Prof Dr Eighty Mardiyan K, dr, Sp.OG (K) yang turut terjun bertemu santri di pondok.

Selain edukasi oleh dr Virany, dr Febrian Renatasari, SpDV juga memberikan penjelasan tentang cara mencegah dan mengobati scabies . Ini merupakan jenis penyakit kulit yang banyak dialami santri di pondok.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan serah terima obat scabies bagi para santri.

Kompak, 2 Dokter Wakili Angkatan 73 FK UNAIR Pengmas Stunting di Kalimantan –Kompak, 2 Dokter Wakili Angkatan 73 FK UNAIR Pengmas Stunting di Kalimantan –

Sabtu lalu, 28 Oktober 2023 Alumni Fakultas Kedokteran Unair secara serentak melakukan pengabdian masyarakat tentang stunting di 38 Provinsi di Indonesia. Para lulusan dokter dari angkatan senior hingga baru pun berkegiatan di daerah masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh Dokter Emil dan Djatmiko. Kendati hanya berdua, Alumni angkatan 1973 (ALFK73) ini kompak melakukan pengmas di Pulau Kalimantan. Tepatnya di Kecamatan Samarinda Seberang.

“Kami mendapat mandat dan dipercaya untuk melaksanakan kegiatan ini, dengan dana yang dikumpulkan dari sumbangan teman-teman ALFK73 semua,” ujar Emil.

Kecamatan Samarinda Seberang dipilih setelah berkoordinasi dengan DKK Samarinda dan rekan -rekan nakes di puskesmas Kampung Baqa Samarinda di awal Bulan Oktober. Dari sini didapatkan data bahwa di kecamatan ini masih banyak balita yang kurang gizi-stunting.

“Menurut data lalu disetujui sebanyak 700 ibu-ibu dengan balita stunting-kurang gizi yang menjadi sasaran pemberian paket PMT,” tambahnya.

dr. Emil dan dr. Djatmiko saat memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada ibu-ibu yang memiliki balita stunting

Kegiatan pengmas dilakukan di tanggal 28 Oktober 2023 dengan 2 kegiatan utama. Pertama penyuluhan kesehatan tentang masalah stunting dan gizi buruk. Materi ini disampaikan oleh dr. Wisnu M.Sc., Sp.A.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu-ibu yang memiliki balita stunting atau gizi kurang. Total ada 66 balita penerima paket PMT.

Tak hanya orang tua dan nakes, kegiatan ini juga dihadiri oleh camat, /kepala desa dan lurah serta para kader kesehatan.

“Kami senang karena ini menunjukkan perhatian pemerintah setempat mengenai isu kesehatan yang sedang dihadapi saat ini. Semoga sedikit dari apa yang kami lakukan dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih perhatian kepada asupan gizi anak sehingga stunting dapat dicegah,” tukas Djatmiko.

Penulis : dr. Emil, dr. Djatmiko
Penyunting : Ismaul Choiriyah

Pengmas Alumni FK UNAIR Angkatan 1993 di Pulau Mandangin, Sampang, Madura –Pengmas Alumni FK UNAIR Angkatan 1993 di Pulau Mandangin, Sampang, Madura –

Dalam rangka Dies Natalies 69 UNAIR dan 110 tahun Pendidikan Dokter di Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) melaksanakan Pengabdian Masyarakat pada 41 titik di 24 Propinsi di Indonesia yang dilakukan serentak pada tanggal 28 Oktober 2023.

Keluarga Besar FK Unair 93 Duluran Saklawase melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Pulau Mandangin, Sampang, Madura mengusung tema “Say No To Stunting: Menuju Generasi Indonesia Sehat” diketuai oleh dr. Zakky Sukmajaya, Sp.OG. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting dan cara pencegahannya, berkoordinasi dengan Tim Puskesmas dan pemerintah desa setempat serta STIKES Sukma Wijaya, Sampang.

Berangkat bersama menggunakan kapal layar yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Kabupaten Sampang untuk hadir ditengah-tengah masyarakat Pulau Mandangin.

Kegiatan diisi dengan penyuluhan oleh dr. Yeni K., Sp.A., dan disertai sesi tanya-jawab masalah kesehatan, resep anti-stunting dan pembagian paket sehat anti-stunting kepada 150 Balita Stunting. Banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pembicara menunjukkan tingkat antusiasme masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai pencegahan dan bahaya stunting pada generasi penerus bangsa.

Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Pulau Mandangin, Choirul Anam mengaku terbantu dengan digelarnya kegiatan tersebut. Sebab pada tahun 2023, desanya masuk lokus stunting.

“Data stunting di Mandangin sejak 2019, 2020, 2021, dan 2022 menurun. Tapi 2023 kembali masuk lokus stunting, artinya ini ada yang keliru dan kami serius menekan angka ini, tahun ini ada sekitar 176 kasus stunting di Mandangin,” ungkapnya.

Dengan begitu, pihaknya menginginkan keseriusan pemerintah daerah menangani kasus stunting lebih intens. Pasalnya, Mandangin merupakan kepulauan yang notabene akses cukup sulit, maka komitmen bersama menekan angka stunting harus diperhatikan.

“Jangan main-main, mari jika memang ingin mengurangi angka stunting terus lakukan upaya pendataan, pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan bayi, perhatian kesejahteraan nakes, dan upaya masif lainnya terus dilakukan bersama,” pintanya.

Sementara warga setempat, Marwati mengatakan, kegiatan tersebut bermanfaat untuk warga di Pulau Mandangin. Melalui kegiatan ini, ia bisa tahu bagaimana menjalankan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi sehat pada bayi dan ibu hamil.

“Ini kegiatan bagus, kami juga dikasih paket sembako tambahan gizi untuk kebutuhan anak agar tidak alami stunting,” ujarnya.

Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala, dan dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas.