Tag: Anak

Prodi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Jalani Visitasi Akreditasi LAMPT-KesProdi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Jalani Visitasi Akreditasi LAMPT-Kes

Program Studi Spesialis Ilmu Kesehatan Anak (Sp1 IKA) menjalani visitasi akreditasi dari LAMPT-Kes, Senin, 19 Desember 2022. Visitasi ini untuk memperbaharui akreditasi S2 IKA yang sudah habis di bulan November lalu.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Departemen S2 IKA, Dr. Muhammad Faizi, dr., Sp.A(K), “28 November lalu sudah berakhir (akreditasi) yang lama. Karenanya kita perbaharui lagi,” ujarnya di Aula.

Dokter Faizi menuturkan, akreditasi diperlukan untuk membuktikan peningkatan kualitas suatu prodi. Diharapkan prodi dapat mempertahankan akreditasi A seperti tahun-tahun sebelumnya.

Akreditasi Prodi Spesialis IKA ini akan berjalan selama dua hari hingga besok. Dekan FK UNAIR, Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subs. F.E.R. berharap akreditasi berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil terbaik.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa dan Alumni UNAIR, Prof. Dr. Bambang Septiari Lukiswanto, DEA, DVM . Peningkatan kualitas Pendidikan melalui akreditasi ini, lanjutnya, diharapkan bisa sejalan dengan penambahan kuota penerimaan mahasiswa PPDS baru. Jika daya tampung peserta PPDS diperbanyak, ia yakin masalah kekurangan dokter spesialis bisa terpecahkan.

“Kontribusi peningkatan kualitas pendidikan kesehatan menjadi komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis yang saat ini jadi masalah krusial yang perlu dipecahkan bersama,” tambahnya.

Akreditasi Sp1 IKA dinilai oleh dua orang assessor. Antara lain Prof. Dr. Aryono Hendarto, dr., Sp. A(K) dari Universitas Indonesia (UI) dan Dr.Supriatmo, dr., M.Ked(Ped), Sp.A (K) dari Universitas Sumatra Utara (USU), Medan. (ISM)

Pakar Psikiatri Anak FK UNAIR: Menonton Kartun Baru Boleh untuk Anak 3 Tahun KeatasPakar Psikiatri Anak FK UNAIR: Menonton Kartun Baru Boleh untuk Anak 3 Tahun Keatas

Saat ini semakin banyak orang tua yang mempertontonkan tayangan kartun kepada anak-anak. Biasanya untuk mengalihkan perhatian agar tidak rewel atau sekadar agar mau makan. Namun sebenarnya, apakah hal ini baik untuk tumbuh kembangnya?

Pakar psikiatri anak dan remaja Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Dr. Yunias Setiawati, dr., Sp.KJ(K), FISCM menuturkan, anak baru boleh dipertontonkan kartun saat berusia di atas 3 tahun. Hal ini juga berlaku dengan screentime atau paparan waktu bermain gadget.

“Anak dibawah 3 tahun sebaiknya jangan dikenalkan HP terlebih dahulu,” ujarnya dalam tayangan youtube Dokter Unair TV (16/12).

3 tahun pertama merupakan fase tumbuh kembang anak yang sangat penting dan menjadi landasan pada fase berikutnya. Perbanyak bermain karena ini akan melatih sensori integrasi mereka. Meliputi kognitif, emosional, keterampilan berbahasa dan keterampilan emosi.

Aktifitas yang dianjurkan juga disesuaikan dengan usianya. Misalnya di usia 0-18 bulan adalah waktunya perkembangan sensori motor. Permainan yang praktis seperti mencari sumber bunyi, menggerakan tangan maupun kaki bisa dilakukan.

Anak usia 2 tahun adalah waktunya permainan simbolis. Ini merupakan waktu yang tepat untuk mengenalkan huruf dan angka. Kemudian di usia 3-4 tahun saatnya konstruktif play. Artinya permainan yang membangun. Misalnya menyusun lego atau rumah-rumahan. Ini akan mengasah kreatifitasnya. Dan pada anak usia SD, beri permainan roleplay seperti drama.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016 mengesahkan sebuah pernyataan kebutuhan anak adalah bermain. 80 persen kebutuhan anak adalah bermain juga disampaikan dalam pedoman Global Movement Behaviour.

Dari sini bisa disimpulkan pada dasarnya anak belum perlu diberi paparan gadget. Karena selain tidak memberikan manfaat signifikan, paparan gadget jika berlebihan juga bisa menyebabkan kecanduan, yang dampaknya akan buruk. Tidak hanya fisik namun juga pada bagi perkembangan hingga emosionalnya.

Jika berlebihan terpapar gadget, hormon dopamin dalam sistem limbik akan meningkat. Ini akan mempengaruhi lobus frontalis otak. Akibatnya anak menjadi malas, motibasi berkurang. Akibat fisik, karena terlalu asik bermain gadget hingga malas bergerak, akibatnya anak mengalami obesitas dan terjadi masalah pada mata.

Yang tak kalah penting adalah gangguan emosionalnya. Anak yang kecanduan gadget akan malas bergerak, mereka mudah merasa capek. Sehingga terjadi ganguan emosi, mudah marah, agresif.

“Secara tidak sadar anak jika bermain HP mereka tidak terpapar dengan temannya. Makanya akan timbul loneliness (kesepian) hingga depresi pada anak. Krn dia secara gak sadar klau main hp gak terpapar sama temannya, loneliness, depresi,” ujarnya.

Depresi pada anak berbeda dengan depresi pada orang dewasa. Ini karena anak-anak belum bisa mencurahkan isi hatinya. Jadi mereka cenderung sulit meregulasi emosi. Menjadi mudah ngambek, marah. Tumbuh kembangnya pun tidak sesuai dengan umurnya, “Yang sering datang ke kami, anak lambat bicara ada juga autism. Setelah ditelusuri, anak kurang stimulasi karena sejak kecil sudah kecanduan gadget,” tambahnya.

Paparan gadget diatas 3 tahun juga sebaiknya dimanfaatkan untuk belajar. Misalnya mengenal hewan dan tumbuhan. Dengan catatan dengan pendampingan orang tua dan restriksi. Atau diberikan batas waktu.
Untuk anak usia sekolah sedikit berbeda. Karena tak bisa dipungkiri saat ini pembelajaran pun ditunjang dengan gadget. Jika untuk kebutuhan sekolah, screentime tidak apa-apa. Namun untuk tujuan entertaimen atau hiburan, tentu orang tua harus membatasi.

“Misalkan dibatasi satu hari 30 menit. Kuncinya ada di cara komunikasi orang tua dan anak. Jangan langsung merampas atau melarang. Anak akan bertanya-tanya kenapa ia diperlakukan berbeda dengan anak lain(yang bebas bermain hp). Berikan pengertian, karena kalau langsung dirampas, anak cenderung akan tantrum,” tukasnya. (ISM)

Mengenali Hernia Pada Anak – Fakultas Kedokteran Universitas AirlanggaMengenali Hernia Pada Anak – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tidak hanya pada orang dewasa, hernia juga bisa terjadi pada anak-anak. Gejala hernia pada pada anak-anak dengan dewasa sama. Kendati demikian, penyebabnya berbeda.

Dokter Spesialis Bedah Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) Fransiska Kusumawidagdo, dr., Sp.BA(K) menjelaskan, hernia merupakan penonjolan organ yang seharusnya tidak terjadi. Hernia pada anak sendiri banyak jenisnya, salah satunya adalah hernia inguinalis.

“Bahasa umum dari Hernia Inguinalis adalah turun berok. Ditandai dengan benjolan di lipatan paha atau di kantong zakar,” paparnya dalam tayangan Dokter UNAIR TV edisi Jumat, 6 Januari 2023.

Pada anak-anak, hernia disebabkan karena lubang jalan turunnya buah zakar ke kantong skrotum tidak bisa menutup sempurna. Resiko ini terjadi pada bayi yang lahir prematur atau berat badan lahir yang rendah. Ini karena pembentukan organnya tidak sempurna.

Karena tidak bisa menutup, maka organ usus atau cairan dari organ dalam bisa masuk ke kantong zakar. Inilah yang menyebabkan timbulnya benjolan.

Benjolan karena hernia ini bisa terkadang nampak maupun tidak. Biasanya benjolan akan terlihat pada saat anak-anak menangis atau mengedan. Dan kembali hilang saat anak rileks. Orang tua bisa mengecek ada tidaknya hernia pada saat memandikan anak dan anak menangis.

Jika sudah diketahui, sebaiknya orang tua segera membawa anak ke dokter spesialis bedah anak untuk ditangani. Semakin cepat dibawa ke dokter, semakin cepat pula penanganannya. Sebaliknya semakin lama dibiarkan, maka bisa menyebabkan komplikasi.

“Hernia pada bayi sebaiknya dioperasi sejak dini karena beresiko terjadi jepitan. Organ yang terjepit lama beresiko tidak vital atau tidak bisa hidup,” paparnya.

Hernia pada anak semakin parah jika muncul beberapa gejala seperti kembung, muntah, kesulitan Buang Air Besar(BAB) dan buang angin, serta keluhan lain yg disebabkan sumbatan usus. Jika sudah terjadi kondisi ini, Tindakan medis perlu dilakukan segera

Hernia pada anak ini bisa disembuhkan melalui operasi. Pada bayi yang lahir premature, sebaiknya operasi dilakukan sesaat setelah keluar dari NICU.

“Gejala hernia yang diabaikan dan terlambat ditangani bisa menyebabkan pendarahan. Jika ini terjadi, salah satu organ yang terjepit bisa jadi tidak bisa dipertahankan lagi. Semakin lama tertangani, resiko komplikasi juga semakin besar karenanya PR nya semakin berat. Menangani hernianya juga menangani komplikasinya,” tukasnya. (ISM)

Departemen Anak FK UNAIR Undang Ahli Pertumbuhan dari JermanDepartemen Anak FK UNAIR Undang Ahli Pertumbuhan dari Jerman

Pertumbuhan anak merupakan cerminan dari kesejahteraan anak. Selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) poin 2 dan 3, pertumbuhan dan kesehatan anak merupakan amanat yang menjadi perhatian penting setiap negara.Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pertumbuhan anak maka Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Endokrinologi RSUD Dr Soetomo – FK Unair mengundang Prof. Dr. Med. Michael Hermanussen, MD, PhD dan Dr. Christiane Scheffler dalam acara Guest Lecture pada Jumat, 10 Maret 2023. Acara ini diikuti oleh total 300 peserta luring dan 500 peserta daring yang terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis anak. 

“Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berkomitmen untuk memberikan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan kualitas perawatan anak di Indonesia, sebagai upaya kontribusi dalam menjawab tantangan global SDGs” jelas Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes, Wakil Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Kegiatan ini juga sebagai wadah untuk meningkatkan kerjasama riset tentang pertumbuhan, dan follow up kerjasama riset referensi kurva pertumbuhan nasional Indonesia, yang dilaksanakan secara multisenter di Bali, Jakarta, Kupang, dan Medan.

“Kami sangat berharap kegiatan ini dapat membentuk ikatan kerjasama dengan para ahli di seluruh dunia untuk meningkatkan pengetahuan kita sebagai tenaga kesehatan” tutur drg. Primada Kusumaninggar, M.Kes, Wakil Direktur Perencanaan dan Keuangan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Ketua departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo, Dr. Muhammad Faizi, dr., Sp.A(K) berharap bahwa melalui acara ini departemen anak dapat memperluas kerjasama penelitian, pembelajaran, dan akademik, serta para audiens dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkait pertumbuhan anak.

Materi pertama oleh Dr. Nur Rochmah, dr., Sp.A(K) membahas tentang pertumbuhan anak dari sudut pandang endokrin. Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan anak adalah hormon, terutama hormon pertumbuhan. Penting bagi dokter untuk mengetahui kelainan pertumbuhan yang dipengaruhi hormon, agar anak mendapat tatalaksana yang tepat.

Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Med. Michael Hermanussen, MD, PhD menyampaikan materi tentang faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan anak antara lain status ekonomi, kondisi sosial, politik, dan emosional.

Mengangkat topik stunting dan nutrisi di Indonesia, Dr. Christiane Scheffler memaparkan bahwa perlu dilakukan optimalisasi perkembangan dan pencegahan morbiditas pada anak pendek di Indonesia agar anak dapat mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

Dr. Muhammad Faizi, dr., Sp.A(K) sebagai promotor acara juga menyampaikan materi tentang tatalaksana anak yang lahir dengan kondisi kecil masa kehamilan (small for gestational age). Perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan yang ketat terhadap anak yang lahir kecil, sehingga apabila anak menunjukkan pola pertumbuhan yang tidak sesuai target maka dapat segera dirujuk ke dokter spesialis anak.

Acara ini diselenggarakan dengan harapan dapat membuka wawasan dalam hal pertumbuhan anak, yang telah lama menjadi masalah besar tidak hanya di Indonesia, namun juga secara global.

FK UNAIR Berikan Santunan Pada Anak Yatim –FK UNAIR Berikan Santunan Pada Anak Yatim –

Menyemarakkan Bulan Ramadhan, Fakultas Kedokteran memberikan santunan kepada anak yatim, Sabtu, 1 April 2023 sore. Kegiatan dilakukan di gedung Graha Bik Iptekdok.

Santunan ini diikuti oleh 100 anak dari beberapa panti asuhan di Surabaya. Selain mendapatkan santunan, mereka juga diajak untuk bershalawat, menyimak pengajian dan salat magrib berjamaah dan buka bersama.

Kegiatan santunan ini dilaksanakan atas kerjasama antara FK UNAIR, organisasi keislaman Assalam dan UKMKI (Unit Kegiatan Mahasiswa Keislaman Indonesia) Surabaya dengan tema acara BREGMIN X SERUNI. Selain itu juga menggandeng Dharma Wanita FK UNAIR.

Dalam kesempatan yang sama, FK UNAIR juga mendatangkan dr. Gamal Albinsaid.M.Biomed untuk mengisi kajian keislaman.

dr. Gamal Albinsaid.M.Biomed saat mengisi kajian keislaman

Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp. F.E.R menuturkan, lebih meriah dari tahun – tahun sebelumnya, di 2023 ini FK UNAIR menyiapkan beberapa kegiatan. Mulai dari Dokter Mengaji merupakan agenda mengaji yang diisi oleh departemen. Juga edukasi kesehatan seputar ramadhan melalui tayangan youtube DokterUNAIR TV, beberapa kegiatan sosial seperti santunan dan lain sebagainya.

“Harapan kami dengan kegiatan selama ramadhan ini meningkatkan ketaqwaan warga FK UNAIR dalam menyambut bulan ramadhan,” terangnya.

Setelah santunan dan buka bersama, kegiatan dilanjutkan dengan tarawih bersama yg diikuti civitas akademika FK UNAIR dari dosen, tenaga kependidikan, PPDS hingga mahasiswa. (ISM)

Para anak yatim yang datang ke acara kajian acara BREGMIN X SERUNI
Para anak yatim yang datang ke acara kajian acara BREGMIN X SERUNI

Mahasiswa FK UNAIR Ajak Anak Disabilitas Berani Tampil –Mahasiswa FK UNAIR Ajak Anak Disabilitas Berani Tampil –

Meski tidak sempurna, setiap manusia mempunyai kelebihan masing-masing. Semangat inilah yang digaungkan mahasiswa angkatan tahun 2021 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) dengan mengajak anak-anak difabel beraktifitas, Sabtu, 28 Mei 2021.

Setiba di FK UNAIR, 110 anak dari lima sekolah dasar inklusi di Surabaya ini diajak untuk jalan sehat. Kemudian mereka diberi kesempatan untuk menunjukkan bakat masing-masing. Ada yang menyanyi, ada yang membacakan puisi, ada juga yang berlenggak-lenggok seperti model dan Cak Ning Surabaya.

Kegiatan ini masuk dalam pre event Bakti Sosial STIMULATOR yang diselenggarakan oleh mahasiswa semester empat FK UNAIR, baik dari Program Studi S1 Kedokteran maupun Kebidanan.

“Kami mengambil tema unity in diversity. Kami melibatkan adik-adik berkebutuhan khusus karena kami ingin mendukung dan menambah kepercayaan diri mereka. Meskipun mereka berbeda, kami yakin masing-masing anak memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan,” ujar Ketua Panitia, Berliana Salsabila di Gedung Graha BIK.

Melalui inisiatif ini, diharapkan masyarakat umum juga lebih memahami bahwa ada banyak anak berkebutuhan khusus yang sebenarnya memiliki hak yang sama untuk bersosial dan mengembangkan diri.

“Berinteraksi dengan adik-adik ini juga mengajari kami (mahasiswa) untuk lebih peduli terhadap sesama. Juga bagaimana berperilaku terhadap seorang yang sedikit berbeda dengan kami,” tambah mahasiwa Prodi Kebidanan ini.

Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk.(K) juga hadir dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa ini.

” Saya bangga dengan adik-adik. Karena mereka tidak hanya melihat yang biasa saja. (Anak-anak) yang luar biasa mereka datangkan kemari. Ini sangat menyentuh hati dan luar biasa,” ujarnya.

Selain olahraga dan unjuk bakat, kegiatan ini juga membekali anak-anak dengan pengetahuan kesehatan. Di mana di akhir acara anak-anak disuguhi penampilan dongeng mengenai pentingnya cuci tangan.

Salah satu anak disabilitas yang unjuk kebolehan adalah Muhammad Azriel Aliansyah, siswa kelas 4 SDN Pacar Keling 9. Meski mengalami keterlambatan berbicara namun Azriel mampu membawakan puisi yang ditulis oleh ibunya.

“Judul puisinya Anak Surabaya Hebat. Yang bikin puisinya mama,” ujar sulung dari dua bersaudara yang didiagnosis autis ini.

Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa tokoh seperti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti, S.Si., M.PDSM dan dari KPAI Surabaya.

“Semoga melalui mahasiswa FK UNAIR bisa masyarakat untuk lebih aware terhadap adik-adik spesial di Kota Surabaya ini,” tukasnya.

Kegiatan Posyandu Balita Bersamaan Dengan Perayaan Hari Anak Nasional Ala FK UNAIR –Kegiatan Posyandu Balita Bersamaan Dengan Perayaan Hari Anak Nasional Ala FK UNAIR –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memiliki program rutin bulanan posyandu balita yang dikelola oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP).

Di Bulan Juli ini, pelaksanaan Posyandu Balita berbarengan dengan Perayaan Hari Anak Nasional 2023. Turut merayakan, pada Kamis, 13 Juli 2023, DWP FK UNAIR menggelar beberapa kegiatan di Kantor Sekretariat DWP.

Pemeriksaan dan Konsultasi Kesehatan dengan para DM (mahasiswa coass) yang membantu selama kegiatan posyandu

Selain posyandu, kegiatan juga diisi dengan pemberian santunan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Anak-anak yang datang juga diajak untuk menikmati cerita dongeng bersama.

Ketua DWP FK UNAIR, Dra Elmi Mufidah, Apt.M.Kes mengatakan, dalam setiap kegiatan, DWP selalu menggandeng dokter dan mahasiswa FK UNAIR.

“Dibantu 2 Dokter Spesialis Anak, 2 Dokter Muda dan 9 PPDS Ilmu Kesehatan Anak, “ujarnya.

Kegiatan posyandu balita diikuti oleh 56 balita yang berdomisili di lingkungan FK UNAIR. Diantaranya di Kedung Tarukan , Kedung Sroko, Pacar Keling dan sekitarnya.

“Warga menyambut dengan postitif. Mereka juga berharap agar mendapat dukungan dan kedepannya bisa melayani pemeriksaan kesehatan ibu dan balita mendapatkan pelayanan vaksinasi, imunisasi,” tambah Elmi.

Sedangkan santunan diikuti oleh anak-anak dari Yayasan Peduli Kasih ABK di Surabaya.

“Sama dengan anak-anak yang lain, ABK juga memiliki hak yang sama untuk merasa aman , tumbuh dan berkembang. Sesuai tema kegiatan Hari Anak Nasional tahun 2023, 3 yaitu Anak terlindungi, Indonesia Maju,” tambahnya.

Foto bersama dengan Bunda Atin (kerudung biru) dan anak-anak yang meraih juara lomba mewarnai

Sebagai puncak acara, balita dan ABK ini diajak Bersama-sama menyaksikan dongeng yang disampaikan oleh Bunda Titin Supriyatin S.PD. mengusung penyampaian informasi bagaimana cerdas bermedia Sosial dan antisipasi kekerasan Anak di medis Sosial. Orang tua harus lebih waspada dan selektif terhadap durasi pemakaian Hp pada anak anak maupun konten yang diunduh. “Kekerasan pada Anak saat ini berbeda dengan kekerasan fisik yang dulu terjadi pada 20 tahun yang lalu”, begitu yang dikatakan bunda Atin.

Penulis : ismaul Choiriyah

Produk Inovasi Karya Anak Bangsa sampai Malaysia –Produk Inovasi Karya Anak Bangsa sampai Malaysia –

Nama lomba pada Kegiatan pendelegasian ini adalah Malaysia Technology Expo  2023 atau yang selanjutnya disebut MTE. MTE dilaksanakan pada tanggal 16-18  Maret 2023 secara offline bertempat di World Trade Center, Kuala Lumpur,  Malaysia. Acara inovasi tahunan ini mempertemukan para inovator global,  pengusaha, peneliti dan ilmuwan, serta para ahli dari berbagai bidang dan industri  untuk memamerkan inovasi terbaru mereka, berbagi ide, dan berkolaborasi dengan  industri untuk mengembangkan teknologi dan solusi yang lebih baik membentuk  masa depan kita. Ini juga merupakan platform bagi inovator untuk memenuhi  potensi investor dan mitra.

MTE 2023 dihadiri oleh beberapa pihak terkait yang baik untuk menambah relasi  dan kesempatan baru di bidang inovasi, pengetahuan, dan riset. Pejabat Malaysia  yang sempat ditempat meliputi Pusat Informasi Sains dan Teknologi Malaysia,  Kementerian Sains Teknologi dan Inovasi Malaysia, National STEM Association,  Ministry of Higher Education, Ministry of Education Malaysia, Ministry of  Science, Technology and Innovation. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong  pertumbuhan MTE dan TechMart, sebuah teknologi pasar untuk startup dan usaha  kecil dan menengah. Melalui kemitraan ini, organisasi bertujuan untuk  menyediakan platform bagi para penggemar teknologi, investor, dan wirausahawan  untuk berjejaring, berbagi pengetahuan, dan menjelajahi peluang bisnis. Kolaborasi  ini juga akan berfokus pada promosi inovasi dan pengembangan ekosistem  teknologi lokal, menjadikan Malaysia sebagai pusat teknologi kemajuan.

Pelaksanaan pendelegasian lomba MTE 2023 ini tidak didapati masalah yang  berarti dan berhasil mendapat Gold Medal MTE 2023 dan Special Award dari  International Invention and Trade Expo London. Semoga perjuangan dan prestasi  tersebut dapat berlanjut ke lebih banyak keberhasilan.

Penulis: Nabilah Sabilillah (Pendidikan Profesi Bidan FK UNAIR 2023)

Dosen Bidan FK UNAIR Bersama Kader Surabaya Hebat Melakukan Penyuluhan dan Skrining TBC Anak –Dosen Bidan FK UNAIR Bersama Kader Surabaya Hebat Melakukan Penyuluhan dan Skrining TBC Anak –

Tahun 2022 Indonesia menempati ranking dua terbesar beban kasus Tuberkulosis (TBC). Kasus TBC pada anak seperti fenomena gunung es. Jika orang tua tidak peduli dan tidak mengetahui tanda gejala TBC maka anakpun ada kemungkinan tidak mendapatkan akses untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan TBC. Wahyul Anis sebagai dosen Kebidanan FK Unair secara aktif bersama GELIAT Unair dan UNICEF melakukan kegiatan dalam rangka eliminasi TBC anak khususnya di Kota Surabaya.  Upaya tersebut dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat bersama Kader Surabaya Hebat (KSH). Setelah memberikan peningkatan kapasitas pada KSH terkait TBC anak maka tindak lanjut kegiatan adalah melakukan penyuluhan dan skrining TBC anak. Kegiatan tersebut bisa dilakukan di posyandu, sekolah maupun rumah anak di Kecamatan Pabean Cantian. Kegiatan pendampingan kepada KSH yang melakukan penyuluhan dan skrining dilakukan di 4 posyandu yaitu Posyandu Wijaya Kusuma 2 Kelurahan Tanjung Perak yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2023, Posyandu Melati 3 Kelurahan Bongkaran tanggal 10 Mei 2023, Posyandu Cempaka Kelurahan Nyamplungan pada tanggal 11 Mei 2023 dan Posyandu Dahlia 1 Kelurahan Krembangan Selatan pada tanggal 17 Mei 2023. Hasil kegiatan skrining kemudian akan ditindaklanjuti bersama Puskesmas Perak Timur.

Penulis: Wahyul Anis (Dosen Kebidanan, FK UNAIR)

Sosialisasi TBC pada Anak Kepada Kader Surabaya Hebat Sebagai Langkah Awal Pemberdayaan Masyarakat –Sosialisasi TBC pada Anak Kepada Kader Surabaya Hebat Sebagai Langkah Awal Pemberdayaan Masyarakat –

Pada tanggal 30 Mei 2023 Wahyul Anis Dosen FK Unair bersama Tim Geliat Universitas Airlangga dan UNICEF melakukan kegiatan sosialisasi TBC anak kepada lebih dari 100 Kader Surabaya Hebat (KSH). Kegiatan dilakukan di Hotel Ibis City Center Surabaya dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Geliat Universitas Airlangga. Sebagai Penanggung Jawab Kegiatan, Wahyul Anis menjelaskan tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kapasitas KSH terkait TBC pada anak. Langkah selanjutnya setelah mengikuti sosialisasi adalah diharapkan KSH dapat memberikan edukasi dan deteksi dini TBC anak di wilayah sekitarnya sehingga diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan, temuan kasus dan investigasi kontak TBC pada anak. TBC masih menjadi masalah di Indonesia. Program eliminasi TBC pada tahun 2030 menjadi dasar pelaksanaan kegiatan. Kerjasama lintas program dan linstas sektor dibutuhkan untuk bahu membahu mempercepat eliminasi TBC di Indonesia.

Penulis: Wahyul Anis