FK UNAIR Gandeng Ahli Bedah Torak, Kardiak Vaskuler dari IJN MalaysiaFK UNAIR Gandeng Ahli Bedah Torak, Kardiak Vaskuler dari IJN Malaysia
Sebagai departemen yang masih muda di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Departemen Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular (BTKV) terus berupaya meningkatkan kapasitas. Salah satunya dengan berkolaborasi dengan mitra luar negeri. Seperti menggandeng dosen mitra atau adjunct profesor.
Pada Kamis, 23 Februari 2023 Departemen BTKV menyelenggarakan inaugurasi adjuct profesor dari Malaysia. Dato’ Seri Dr. Jeffrey Jeswant Dillon, MD, FRCS (Edin), FCTS (Mayo Clinic), AM (Mal). Ia merupakan ahli BTKV dari Institut Jantung Negara (IJN), Malaysia.
Wakil Dekan 3 FK UNAIR, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes menjelaskan Dokter Jeswant merupakan ahli di bidang bedah katub jantung. Selain itu sangat aktif melakukan riset dan publikasi. Dikukuhkannya menjadi adjunct professor di departemen diharapkan mampu memperkuat departemen BTKV dalam penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi termasuk di dalamnya pelayanan kesehatan hingga riset.
“Banyak hal yang bisa dilakukan bersama dari UNAIR dan IJN. Seperti join publikasi, riset. Kami juga sedang merancang program pengabdian masyarakat bersama,” terangnya dalam Konferensi Pers Inaugurasi Adjunct Professor di Sidang A, Kamis, 23 Februari 2023.
Kepala Departemen BTKV FK UNAIR, Heroe Soebroto, dr., Sp.B, Sp.BTKV (K) menjelaskan, Departemen BTKV FK UNAIR baru berdiri pada tahun 2018. Usia yang relatif muda ini mendorong departemennya untuk selalu berkembang. Saat ini, Departemen BTKV memiliki empat divisi. Diantaranya Bedah Jantung Dewasa, Pediatrik Kongenital, Bedah Vaskular dan Bedah Toraks
“Kami harapkan melalui kerjasama ini pelayanan BTKV di rumah sakit pendidikan kami, RSUD Dr. Soetomo semakin berkemban,” tambahnya.
Dokter Jesswat menyebut, IJN sudah 30 tahun malang melintang dalam pelayanan bedah toraks kardiak dan vaskuler khususnya pada pelayanan toraks di Malaysia. Dengan volume pasien yang tinggi tidak hanya dari dalam maupun luar negeri. IJN juga berkembang dalam hal riset mengenai jantung. Sebagai adjunct professor FK UNAIR, Jesswat berharap bisa menjadi penghubung kolaborasi ke depan. Seperti dalam hal pendidikan dengan menerima putaran PPDS FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo ke IJN.
“Jadi ini merupakan mutual agreement, sifatnya dua arah dan kami percaya kolaborasi yang terjalin akan memberikan manfaat dua arah, baik kepada FK UNAIR dan IJN,” tukasnya. (ISM)