Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional tahun 2023 yang jatuh pada tanggal 25 Januari, SCOPH CIMSA UNAIR mengadakan kegiatan PROTEIN (Prevent Stunting for Better and Healthier Generation) di sepanjang tanggal 7–23 Januari 2023. Kegiatan yang merupakan program kedua selama masa jabatan periode ini diadakan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait pencegahan stunting dan peran generasi muda dalam mendukungnya. Stunting sendiri merupakan kondisi gangguan perkembangan ketika anak tumbuh lebih pendek dibanding teman sebayanya akibat kekurangan gizi kronis. Stunting dapat mengganggu kinerja akademik yang dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga berkaitan dengan penurunan kesejahteraan pada individu dengan kondisi tersebut. Hal ini dapat menjadi salah satu masalah besar bagi generasi mendatang di Indonesia apabila tidak disikapi dengan cepat dan baik. Oleh karena itu, SCOPH CIMSA UNAIR memutuskan untuk bertindak bersama dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat, khususnya terkait stunting, melalui pengadaan rangkaian kegiatan PROTEIN.
Pada kegiatan Upgrading yang merupakan salah satu rangkaian pre-event dari kegiatan PROTEIN, salah satu member yang telah menjalani pelatihan pada 7 Januari 2023 sebelumnya sebagai trainer dari CIMSA Public Health Leader (PHL) diundang untuk berbagi informasi berharga terkait promosi kesehatan, stunting, dan malnutrisi. Amilia Putri Larasati sebagai CIMSA PHL berbagi ilmu terkait dasar dari promosi kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat, yang merupakan topik yang relevan dengan SCOPH sebagai SCO yang bergerak di bidang public health. Selain itu, Caesariska Deswima selaku CIMSA PHL juga berbagi ilmu terkait hubungan antara stunting dengan kondisi gizi buruk. Wawasan ini penting bagi para member untuk dapat memahami tindakan mereka terhadap masalah stunting sebelum memasuki pemberdayaan masyarakat pada Main Event PROTEIN.
Main Event dari PROTEIN sendiri dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2023. SCOPH CIMSA UNAIR memutuskan untuk bekerjasama dengan Puskesmas Mojo terkait sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini meliputi seminar dan workshop yang dihadiri oleh ibu-ibu dari Posyandu Kelurahan Mojo yang memiliki bayi di bawah usia lima tahun. Sekitar 40 ibu hadir bersama anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan ini. Suasana acara terasa menyenangkan melihat ruang aula penuh oleh anak-anak yang sibuk bermain bersama sementara para ibu mendengarkan seminar. Seminar pada main event ini dibawakan oleh dr. Ratna Megasari, M. Kes., selaku Kepala Puskesmas Mojo. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam memahami stunting dan hubungannya dengan malnutrisi. Selain itu, topik yang dibawakan juga menekankan pentingnya MPASI (Makanan Pendamping ASI) dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.
Setelah berdiskusi serius tentang stunting dan MPASI, para peserta masih antusias untuk mengikuti rangkaian kegiatan workshop setelah seminar berakhir. Acara ini mendemonstrasikan cara memasak kroket nasi, sebagai salah satu MPASI sehat bergizi dengan biaya bahan yang terjangkau, dipandu oleh Vivin Retno Lestari, selaku Konselor Anak Puskesmas Mojo. Para ibu tampak bersemangat untuk mempelajari resep-resep baru yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.
Setelah mengalami pengalaman luar biasa dalam Main Event PROTEIN dengan Puskesmas Mojo dan Posyandu, rangkaian acara ditutup dengan melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran peran generasi muda dalam mencegah stunting sebagai masalah kesehatan masyarakat. Post-event berupa kampanye yang dilakukan ini merupakan talkshow yang disiarkan melalui Instagram live yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2023. Bersama Dominikus Raditya Atmaka, B.Sc.(Nutr.), MPH selaku dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, kami membahas secara tuntas mengenai pentingnya peran generasi muda dalam mencegah stunting. Dengan suksesnya post-event ini, rangkaian kegiatan PROTEIN telah mencapai akhir.
Selama proses persiapan keseluruhan rangkaian acara ini, tentunya kami sempat bertemu dengan beberapa kendala yang tetap tidak menghalangi kami untuk dapat melaksanakan acara sebagaimana mestinya. Meski demikian, besar harapan kami agar acara yang serupa juga dapat diadakan pada tahun kepengurusan berikutnya yang juga bertujuan untuk memperingati Hari Gizi Nasional. Mengingat masih cukup banyak problema kesehatan terkait gizi di negara Indonesia yang dapat diangkat untuk disosialisasikan, acara serupa cukup penting untuk diadakan kembali.
Penulis: Nathanael Jonathan Tjipta (Kedokteran 2021)