Pakar Tidur Fakultas Kedokteran UNAIR Berbicara di IndiaPakar Tidur Fakultas Kedokteran UNAIR Berbicara di India

Dr. Fidiana SpN(K) Dosen Fakultas Kedokteran UNAIR/Ketua SMF Neurologi Rumah Sakit Universitas Airlangga mendapatkan undangan untuk berbicara di India.

Dr Fidiana diundang hadir dalam rangkaian acara 18th Asian Oceanian Congress of Neurology

and 29th Annual Conference of the Indian Academy of Neurology.

Acara tersebut berlangsung di kota New Delhi, India. Dihadiri peserta dari India dan negara lain yang tergabung dalam Asean Oceanian Neurology.

Para pembicara beberapa dari luar India, termasuk dr Fidiana dari Indonesia. Acara berlangsung 2-6 november 2022.

Dr Fidiana berbicara pada sesi sleep disorder jam 14.09-17.30 waktu India. 7 pembicara dgn masing-masing mendapatkan alokasi waktu 25 menit disertai sesi hands on PSG (polisomnografi) dan CPAP (continuous positive airway pressure).

Dr Fidiana SpN(K) sebagai konsultan neurologi di bidang sleep memberikan edukasi pada peserta mengenai “OSA in patients with syndromic craniosynostosis”. Obstructive Sleep Apnea (OSA) merupakan salah satu gangguan yang terjadi saat tidur. Dr Fidiana yang juga anggota divisi Sleep Disorder Departemen Neurologi FK Unair/RSUD Dr. Soetomo berbagi pengalaman dalam pemeriksaan polisomnografi pasien dengan OSA. 

Dr Fidiana mendapatkan pengalaman menarik selama menjadi pembicara. Dr Fidiana menyatakan sempat nervous dua kali. Nervous pertama karena chairman nya lulusan Yale University dan professor di Creighton university USA. Nervous kedua karena ternyata 2 pembicara lain dari cleveland clinic USA. Namun Alhamdulillah semua terlewati dan sesi tersebut berjalan lancar. (MSA/FDA/DIL/HBH)

Departemen Ilmu Faal dan Biokimia Kedokteran dan Badan Eksekutif Mahasiswa FK UNAIR  Menyelenggarakan “The 5th Indonesian Medical Physiology Olympiad” Secara Offline Pertama Kali Pasca PandemiDepartemen Ilmu Faal dan Biokimia Kedokteran dan Badan Eksekutif Mahasiswa FK UNAIR  Menyelenggarakan “The 5th Indonesian Medical Physiology Olympiad” Secara Offline Pertama Kali Pasca Pandemi

Olimpiade Mahasiswa Kedokteran di Bidang Ilmu Faal atau Indonesian Medical Physiology Olympiad (IMPhO) ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2017. Semakin tahun dilaksanakan, animo mahasiswa seluruh Indonesia dalam berpartisipasi justru semakin meningkat. Kemudian sempat vakum satu tahun yaitu saat pandemi covid19 tahun 2020. Tahun 2021, IMPhO digelar kembali dengan cara online.

Melihat situasi pandemi yang membaik, maka tahun 2022 ini IMPhO dilaksanakan secara offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. IMPhO 2022 diikuti oleh 40 tim mahasiswa, dengan total 120 mahasiswa dari seluruh Indonesia. IMPhO 2022 diketuai oleh Akmal Zidan, mahasiswa semester 7 FK Unair. Eka Arum CP, dr., M.Kes. selaku dosen pembimbing IMPhO menyebutkan “IMPhO merupakan olimpiade fisiologi nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Profesi BEM KM FK Unair bersama Departemen Ilmu Faal dan Biokimia Kedokteran FK Unair serta menjadi program unggulan Departemen sejak tahun 2017.”

Acara IMPhO 2022 dilaksanakan selama 3 hari, hari pertama adalah Gala Dinner pada tanggal 14 Oktober 2022 di Hotel Harris Gubeng Surabaya. Hari kedua adalah Preliminary session, peserta mengikuti olimpiade babak penyisihan di Ruang CBT AMEC lt.4 FK Unair dan 16 tim dengan skor tertinggi dapat maju ke babak selanjutnya.

Hari ketiga adalah babak perempat final yang diikuti oleh 16 tim kemudian 8 tim dengan skor tertinggi maju ke babak semifinal. Babak semifinal menyisihkan 5 tim yang kemudian melaju ke babak grand final. Pemenang IMPhO 2022 adalah FK Universitas Indonesia – tim 1 (juara 1); FK Universitas Airlangga (juara 2) dan FK Universitas Indonesia – tim 2 (juara 3). Dekan FK Unair menyerahkan trophy dan hadiah untuk seluruh pemenang di Aula FK Unair dan menyampaikan kepada hadirin bahwa olimpiade seperti ini perlu diselenggarakan secara rutin untuk meningkatkan kemampuan akademis dan prestasi mahasiswa kedokteran.

Prof Saut, Guru Besar Departemen Kulit GugurProf Saut, Guru Besar Departemen Kulit Gugur

Guru Besar Departemen Dermatologi dan Venerologi FK UNAIR, Prof.Dr. Saut Sahat Pohan, dr.,Sp.KK(K),FINDV.,FAADV berpulang. Almarhum menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa 1 November 2022 Pukul : 17.28 WIB. Kemudian diberikan penghormatan terakhir di Aula FK UNAIR pada Kamis, 03 November 2022.

Mewakili UNAIR, Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Ahmad Chusnu Romdhoni dr., Sp.THT-KL(K)., FICS menyampaikan duka cita mendalam. Tak lupa juga terima kasih atas pengabdian dan dedikasi almarhum pada pengembangan keilmuan dan Pendidikan di FK UNAIR.

“Kehilangan almarhum merupakan kehilangan yang besar bagi FK UNAIR. Kami ucapkan terima kasih atas sumbangsihnya dalam ilmu pengetahuan, khususnya di departemen dermatologi dan venerologi. Ilmu yang beliau sampaikan memberikan manfaat pada murid-muridnya juga masyarakat,”terangnya dalam sambutan.

Almarhum lulus dokter di FK UNAIR pada tahun 1970. Kemudian ia mendapatkan gelar dokter spesialis kulit dan kelamin pada tahun 1973. Kemudian mendapatkan gelar konsultan di tahun 2001. Dua tahun setelahnya ia meraih gelar doctor.

Suami dari Sutyastuti, dr.,Sp.PK ini mulai bekerja di FK UNAIR pada tahun 1971 dan mendapatkan gelar guru besar di tahun 2008. Hingga akhirnya dibergentikan dengan hormat dengan hak pensiun pada tahun 2009. (ISM)

Paduan Suara FK UNAIR Iringi Penghormatan Terakhir Prof SautPaduan Suara FK UNAIR Iringi Penghormatan Terakhir Prof Saut

Setelah sempat vakum selama dua tahun, akhirnya tim paduan suara FK UNAIR Kembali mengiringi prosesi persemayaman guru besar. Mereka tampil perdana dalam penghormatan terakhir Prof.Dr. Saut Sahat Pohan, dr.,Sp.KK(K),FINDV.,FAADV, Kamis, 3 November 2022.

Hadirnya tim paduan suara ini menambah sakral prosesi penghormatan terakhir. Apalagi saat hymne airlangga dan lagu gugur bunga dinyanyikan.

Ketua Unit Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) & Museum FK UNAIR, Dr. Reny I’tishom menjelaskan, sebenarnya FK UNAIR selalu menghadirkan tim paduan suara setiap upacara penghormatan terakhir guru besar. Hanya saja, karena situasi pandemi 2 tahun terakhir dan mengikuti aturan pembatasan kerumunan, paduan suara untuk persemayaman ditiadakan.

“Sebagai gantinya kami putarkan lewat audio,” ujarnya.

Namun menimbang situasi yang sudah lebih kondusif, paduan suara ini Kembali dihadirkan, “Tentunya kami lebih senang begini, sehingga prosesi yang sudah menjadi pakem atau template kembali dijalankan sebagaimana mestinya,” tambahnya.

Tak hanya paduan suara, pendamping almarhum dari mahasiswa yang mengelilingi peti jenazah juga kembali dihadirkan dalam prosesi ini. (ISM)

Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Sukses Menggelar PKB XX Tahun 2022 Secara OfflineDepartemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Sukses Menggelar PKB XX Tahun 2022 Secara Offline

Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi (P&IKR) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menggelar Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Paru di Hotel Bumi Surabaya, Sabtu-Minggu (29-30 Oktober 2022). “Rangkaian kegiatan tahun ini bertema “Preparing the Next Level of Respiratory Care” ini berlangsung di tengah suasana pandemic dengan menerapkan protocol Kesehatan” ujar Garinda Alma Duta, dr. Sp.P (K) selaku ketua panitia. Kegiatan ini menjadi tempat bagi panitia yang juga merupakan peserta PPDS Prodi Sp1 Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi mengembangkan jiwa entrepreneur dan soft skill.

Kegiatan hari pertama (29/10) terdiri atas tiga kegiatan yaitu Workshop, Alumni Scientific Gala dan Diskusi Kesehatan Kerja. Workshop tahun ini mengangkat tema Management of NSCLC and Pleural Diseases; Spirometry and Occupational Lung Disease dan Comprehensive Sepsis Management. Animo peserta cukup tinggi yang terlihat dari jumlah peserta lebih dari 50 orang di tiap Workshop. “Alhamdulillah, luar biasa animo peserta. Ini rekor menurut saya, workshop paru diadakan di ruang Hall Isyana Hotel Bumi yang cukup besar, disekat jadi dua, biasanya workshop di Ruang Pertemuan lain yang lebih kecil.”tukas salah satu alumni.

Alumni Scientific Gala selain menjadi wadah alumni untuk reuni pun menjadi ajang untuk brainstorming berbagai permasalahan yang ada. “Senang sekali ada kegiatan temu alumni paru FK Unair, bisa bersua dengan teman-teman seperjuangan saat PPDS dan para senior dan guru-guru. Penuh kenangan dan canda tawa setelah 2 tahun tidak pernah ketemu”” ungkap Alfian Nur Rosyid, dr. Sp.P(K) pengurus alumni.

Hal senada juga disyukuri oleh Arief Bahtiar, dr. Sp.P (K). Beliau berpendapat bahwa acara PKB kali ini adalah acara offline besar pertama yang diadakan  setelah dua setengah tahun bergulat dengan Covid-19 dan selama itu pula sudah hampir terlena dengan pertemuan daring dalam bentuk webinar. Ketua Prodi Sp1 Pulmonologi ini juga menambahkan bahwa teman teman sejawat sudah merindukan suasana bertatap muka dalam update ilmu bersamaan dengan acara rapat alumni dengan format Gala Scientific.

Harapan lebih besar juga disampaikan oleh Dr. Isnin Anang Marhana, dr. SpP (K), FCCP, FIRS, FAPSR selaku Ketua DP&IKR. Umpan balik dari para alumni membantu dalam memfasilitasi kebutuhan sejawat dokter baik dokter umum maupun spesialis paru di daerah masing-masing.

Pararel dengan kegiatan Gala, diselenggarakan Diskusi Kesehatan Kerja oleh Divisi Paru Kerja dan Lingkungan D&IPKR yang bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI) cabang Jawa Timur dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh praktisi, dokter perusahaan dan dokter dengan keseminatan di bidang Kesehatan kerja. Diskusi dipimpin oleh dr. Sho’im Hidayat, MS dan dr. Hari Subagiyo selaku wakil pengurus IDKI Jatim.

Puncak kegiatan PKB Paru XX 2022 adalah Symposium (30/11) dibuka oleh Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes yang mewakili Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Sambutan pembuka mengenai Etika Kedokteran juga diberikan juga oleh Prof. Doddy M Soebadi, dr. SpB SpU (K) selaku perwakilan Ikatan Dokter Indonesia dan Dr. Isnin Anang Marhana, dr. SpP (K). Symposia  menampilkan pembicara dari unsur staff dan Guru Besar di lingkungan  D&IPKR serta 1 Pembicara dari Department Radiologi. Kegiatan yang terdiri dari enam sesi ini dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta.

FK UNAIR Beri Penyuluhan Penanganan Trauma Pasca Bencana di LumajangFK UNAIR Beri Penyuluhan Penanganan Trauma Pasca Bencana di Lumajang

Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memberikan penyuluhan trauma paska bencana untuk anak-anak di Desa Kertowono, Lumajang, Kamis, 20 Oktober 2022. Mereka menggandeng tim dokter dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa untuk memaparkan materi. Penyuluhan diikuti oleh 25 kader posyandu dan 10 perangkat desa.

Ketua Pengabdian Masyarakat, Kusuma Eko Purwantari, dr., M.Si menyampaikan, di Tahun 2021, Kertowono dua kali mengalami bencana alam. Antara lain gempa bumi dan gunung meletus. Karenanya diharapkan melalui penyuluhan ini, anak-anak yang terdampak bencana bisa mendapatkan dukungan baik fisiologis maupun psikis yang baik jika musibah ini terulang kembali.

“UNAIR sebagai salah satu kampus yang cukup dikenal di Jawa Timur. Kami juga ingin memberikan perhatian kepada saudara kita yang terkena musibah,” terangnya.

Penyuluhan diberikan oleh Izzatul Fitriyah, dr., Sp.KJ(K) dibantu oleh dua orang residen IKJ, Efendi Rimba, dr dan Igha Vinda H, dr.

Kader posyandu dipilih karena di desa, mereka merupakan perpanjangan tangan dari tenaga kesehatan tingkat dasar. Mereka memegang peranan penting berbagai informasi mengenai kesehatan bisa sampai ke masyarakat.

“Kader-kader ini kami berikan simulasi kasus dan penanganan. Serta permainan-permainan yang bisa melupakan kesedihan dan memperbaiki trauma mereka,” terangnya.

Beri Pengobatan Gratis Ke 70 Lansia

Selain memberikan penyuluhan, tim pengmas Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi juga memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada 90 lansia. Pemeriksaan lab dasar meliputi tes gula, tensi dan kolesterol. Selain itu masyarakat juga bisa konsultasi mengenai kesehatannya kepada dokter-dokter yang terlibat.

“Kami juga menyediakan obat-obatan. Seperti obat-obatan darah tinggi kami berikan juga. Karena sudah masuk musim hujan keluhannya banyak yang flu,” tambahnya.

Penyuluhan PHBS dan Pengukuran Lingkar Kepala pada 64 Siswa SD

Tak hanya menyasar orang tua, pengmas Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi ini juga menyasar anak-anak. Tim datang ke SD Kertowono 1 Lumajang untuk memberikan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Lucky Prasetiowati, dr., M.Biomed selaku ketua pelaksana pengmas di sekolah menjelaskan, penyuluhan PHBS ini merupakan penyuluhan 8 langkah PHBS di sekolah. “Anak-anak separuh harinya di sekolah ketemu banyak teman dan banyak dilakukan. Karenanya menjaga lingkungan sekolah yang sehat siswanya juga sehat. Dan kalua sehat, tentu status gizi mereka juga meningkat. Dan tentu prestasi akademik juga ikut mengikuti. ,” ujarnya.

8 bentuk PHBS di sekolah ini antara lain meliputi cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Konsumsi jajanan sehat di kantin sekolah. Memakai jamban yang bersih. Dan olahraga teratur.

Kemudian timbang badan dan mengukur tinggi badan rutin setiap bulan. Lalu buang sampah ditempatnya. Tidak merokok di sekolah dan memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah. Semua itu diharapkan dilakukan secara rutin.

“Agar siswa bisa mengingat, kami juga diberikan poster untuk ditempel di sekolah, “ terangnya.

Pengukuran Antropometri untuk Siswa

Selain diberikan penyuluhan PHBS, para siswa juga menjalani pengukuran antropometri. Yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks masa tubuh (BMI). Juga pemeriksaan antropometri yang lain meliputi lingkar lengan atas, Perut, panggul, lemak bawah kulit.

Tujuan pemeriksaan antropometri ini untuk mengetahui status gizi dari siswa,” tambah Dokter Lucky.
Selain untuk data perbandingan status gizi antara anak-anak di pedesaan dan perkotaan, hasil dari pengukuran juga akan dilaporkan ke pihak sekolah. (ISM)

Dosen FK UNAIR Beri Penyuluhan Tentang DBD di Bintan, Kepulauan RiauDosen FK UNAIR Beri Penyuluhan Tentang DBD di Bintan, Kepulauan Riau

Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi masalah kesehatan serius di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut data dari Kemenkes per tanggal 15 Juni lalu ditemukan 45.387 kasus. Sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus. Tingginya kasus ini mendorong pakar kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes selalu mengedukasi masyarakat di setiap kesempatan.

Seperti dalam acara Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2022 di Desa Pengudang, Kecamatan Sebong, Kabupaten Bintan, Riau, pada 19 hingga 22 Juni lalu . Dokter Sulis memberikan penyuluhan mengenai DBD dan pencegahannya kepada ibu-ibu yang hadir.

“DBD ini menjadi perhatian bersama karena setiap tahun kasusnya ada. Apalagi memasuki musim peralihan menuju ke hujan,” terang Dokter Sulis.

Acara ACDH 2022 ini menggandeng berbagai Fakultas di Universitas Airlangga. Dokter Sulis sendiri bergabung dalam kluster kesehatan bersama dengan dosen dari Fakultas Keperawatan dan Fakultas Psikologi. Selain Dokter Sulis, Fakultas Kedokteran juga menerjunkan Linda Dewanti,dr., M.Kes, MHSC., Ph.D yang memberikan edukasi mengenai pneumonia dan diare pada anak-anak.

Tak hanya fakultas-fakultas kesehatan, Fakultas sosial seperti ekonomi dan bisnis juga bergabung untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat terutama ibu-ibu di Bintan.

“Pengmas ini memang sasarannya adalah ibu dan balita. Kami berharap terjadi peningkatan kesehatan dan ekonomi untuk ibu-ibu di Kepulauan Riau ini,” tukasnya. (ISM)

Anak Obesitas Rentan Mengalami DBD Berat

Sebelum tahun 60-an, DBD banyak menjangkit anak-anak di bawah usia 15 tahun. Namun semakin berjalannya waktu terjadi pergeseran. Kini orang dewasa pun juga memiliki resiko sama besarnya. Kendati demikian, tingkat keparahan antara pasien satu dan yang lain akan berbeda.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan DBD ini. Diantaranya respon imun. Kemudian etnis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dokter Sulis, orang yang berkulit putih seperti etnis Tionghoa memiliki resiko DBD berat dibandingkan etnis lain.

Penyakit komorbid juga menjadi salah satu faktor pemberat saat menderita DBD, “Pasien obesitas juga beresiko mengalami keparahan saat terjangkit DBD,” terangnya.

Namun yang paling krusial diantara yang disebut diatas adalah gaya hidup. Gaya hidup yang dimaksud adalah bagaimana pasien mau menjaga tubuhnya saat sakit. Rutin tidaknya pasien konsumsi makanan sehat, minum air putih serta dan obat teratur berpengaruh besar pada tingkat keparahan penyakit.

Mendeteksi penyakit DBD lebih awal juga bisa menekan tingkat keparahan penyakit hingga kematian. Lalu seperti apa gejala DBD yang bisa diketahui.

Gejala DBD diantaranya panas naik turun selama 3-7 hari. Namun yang perlu diwaspadai DBD adalah Ketika di lingkungan sekitar sudah ada orang yang terjangkit DBD, baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Didukung dengan kondisi cuaca yakni terjadi di musim penghujan.

Kemudian terjadi pendarahan. Keluar bintik-bintik merah dan mual, pusing, meriang dan sakit perut karena pembengkakan liver.

“Jadi kalau gejala diatas muncul di fase satu minggu ini kita harus berhati-hati. Apalagi sampai terjadi kejang. Jangan sampai terlambat mengirim ke rumah sakit karena resikonya bisa fatal,” tukasnya.

Saat gejala demam terjadi, pasien boleh minum pereda panas seperti parasetamol diiringi dengan minum air putih yang banyak. Namun jika panas tak kunjung turun, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan tepat. (ISM)

Empat Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Meraih Penghargaan di Seoul, Korea SelatanEmpat Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Meraih Penghargaan di Seoul, Korea Selatan

Empat staf dosen fakultas kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) diantaranya Dr. Puspa Wardhani, dr., SpPK(K), Dr. Yetti Hernaningsih, dr., SpPK(K), Dr. Lina Lukitasari, dr., M.Si, Dr. Siti Khaerunnisa, M.Si meraih penghargaan “Global Investigator Award” di Seoul, Korea Selatan dalam acara Laboratory Medicine Conference and Exhibition 2022 & Korean Society for Laboratory Medicine 63rd Annual Meeting (LMCE 2022 & KSLM 63rd Annual Meeting) tanggal 26-28 Oktober 2022 di Swiss Grand Hotel, Seoul, Korea Selatan.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 2000 peserta seluruh dunia dan sebanyak 25 peserta mendapatkan penghargaan “Global Investigator Award (GIA)” yang diseleksi oleh panitia setempat. Kegiatan ini merupakan seminar terbesar pertama kali setelah pandemi di Negeri Ginseng yang diselenggarakan oleh Korean Society for Laboratory Medicine.

Para awardee GIA diumumkan secara formal pada Opening Ceremony tanggal 26 Oktober 2022 di Convention Center Ballroom, Swiss Grand Hotel Seoul. Sebanyak 6 dari 25 Awardee GIA berasal dari Indonesia dan 4 dari 6 Awardee GIA tersebut berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Kegiatan ini bertema “Digital Transformation of Laboratory Medicine : Linchpin of Future Medical Value” yang terdiri dari Scientific Program (Plenary Lectures, Keynote Speech, Symposia, Pre-Congress Workshop dan Education Workshop) serta Exhibition.

Dr. Siti Khaerunnisa selaku ketua tim dari Unair menyatakan bahwa keunikan dari acara ini adalah  selain materi-materi yang sangat menarik juga terdapat 24 macam Education Workshop dan Exhibition yang disponsori oleh 87 Perusahaan ternama di seluruh dunia. Dimana setiap peserta  dapat mengakses seluruh booth sponsor secara bebas. Setiap booth menampilkan peralatan-peralatan modern yang membuat kita dapat belajar tentang kemajuan kedokteran laboratorium, seperti pemeriksaan sampel menggunakan Next Generation Sequencing, Modern Diagnostic test, dan lain sebagainya. Bahkan tahun 2019, ia pernah berkesempatan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) untuk praktek.

Dr. Lina Lukitasari juga merasakan manfaat mengikuti kegiatan ini diantaranya mendapatkan ilmu dan media komunikasi untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan peneliti Internasional dan menambah wawasan mengenai berbagai metode pelaksanaan penelitian karena di acara tersebut terdapat pameran alat penelitian, serta mengenalkan institusi kita, Fakultas Kedokteran Universtas Airlangga, di panggung internasional.

Staf Dosen FK Unair ini mewakili utamanya Universitas Airlangga dan Fakultas Kedokteran serta khusunya Program Studi Patologi Klinik, Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Dasar (S2 IKD), Program Studi Pendidikan Dokter (S1 Pendidikan Dokter), Program Studi Ilmu Kedokteran (S3 IK), Departemen Departemen Ilmu Faal dan Biokimia Kedokteran serta Departemen Patologi Klinik FK Unair

Kegiatan ini merupakan acara yang diadakan setiap tahunnya di Seoul, Korea Selatan. Semoga perjalanan ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi kepada semua civitas akademik dimanapun untuk berkiprah dalam dunia Internasional.

Dosen dan Mahasiswa FK Unair Presentasi di Negeri GinsengDosen dan Mahasiswa FK Unair Presentasi di Negeri Ginseng

Tim Dosen dan Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Dasar (S2 IKD) berkesempatan presentasi di Negeri Ginseng dalam kegiatan Internasional “Laboratory Medicine Conference and Exhibition 2022 & Korean Society for Laboratory Medicine 63rd Annual Meeting (LMCE 2022 & KSLM 63rd Annual Meeting)” tanggal 26-28 Oktober 2022 di Swiss Grand Hotel, Seoul, Korea Selatan.

Dosen tersebut diantaranya Dr. Siti Khaerunnisa, M.Si dan Dr. Lina Lukitasari, dr., M.Si yang berasal dari Departemen Ilmu Faal dan Biokimia FK Unair sedangkan Mahasiswa tersebut diantaranya Eldiani Aulia dan Aletheia Threskeia minat studi Biokimia Kedokteran S2 IKD. Masing-masing membawakan sebuah artikel yang luarannya dimuat dalam Supplemen “Annals of Laboratory Medicine” sebuah jurnal bereputasi terindeks Scopus dengan Kuartil 2. Adapun kedua dosen tersebut juga meraih penghargaan “Global Investigator Award” berdasarkan penilaian dari panitia setempat.

Tantangan memotivasi mahasiswa postgraduate utamanya magister untuk mengikuti kegiatan ilmiah di Luar Negeri agak berbeda dengan mahasiswa undergraduate. Hal ini mungkin disebabkan karena masa studi yang cukup singkat, sebagian telah bekerja dan memiliki keluarga, terkendala ekonomi dan lain sebagainya. Namun berkat dukungan dari seluruh Pimpinan FK Unair beserta jajarannya serta Dr. Arifa Mustika, dr., M.Si selaku Ketua Program Studi S2 IKD dan Dr. Gwenny Ichsan Prabowo selaku Ketua Departemen Ilmu Faal dan Biokimia FK Unair, hal ini menjadi mudah untuk direalisasikan.

“Kedua mahasiswa ini adalah mahasiswa yang rajin dan cerdas serta memiliki motivasi diri untuk ikut serta dalam kegiatan skala Internasional. Mereka hanya saya beri bimbingan tentang cara membangun review sistematis dan metaanalisis dalam waktu singkat dan dalam sebulan mereka dapat menghasilkan sebuah artikel yang dapat dipresentasikan. Semua ini tergantung dari niat dan motivasi masing-masing mahasiswa. Hal tersebut yang sangat saya syukuri sebagai Dosen sekaligus Gugus Penjaminan Mutu S2 IKD” ujar Dr. Siti Khaerunnisa.

Eldiani Aulia dan Aletheia Threskeia selaku mahasiswa S2 IKD merasakan manfaat diantaranya pengalaman mengikuti acara Internasional, kesempatan menyalurkan ide dan kreativitas, menambah wawasan dan pengetahuan tentang perkembangan ilmu kedokteran di luar negeri, memotivasi diri untuk terus belajar dan mengembangkan ide penelitian baru di bidang medis serta menambah wawasan tentang kehidupan masyarakat dan Pendidikan di Korea Selatan. Adapun momen seru yang ia rasakan adalah challenge dari panitia LMCE untuk mengumpulkan stempel pada booth exhibition, kuliah umum yang diberikan oleh para ahli dari berbagai negara yang membuka pengetahuan tentang perkembangan penelitian di luar negeri, serta keseruan dan sensasi mengakses transportasi umum (Subway) di Negeri Ginseng.

Kegiatan Staf Mobility maupun Student Mobility seperti ini sekiranya harus tetap berlangsung secara kontinyu setiap tahunnya. Hal ini tentunya sangat bermanfaat baik dari segi personal maupun institusi. Belajar berbagai hal di dunia luar akan membuka wawasan kita akan hal-hal baru serta bertemu dengan banyak orang akan menambah jejaring kita.

Kegiatan LMCE ini dilaksanakan secara kontinyu setiap tahunnya dan LMCE 2022 ini merupakan LMCE luring pertama setelah 3 tahun terdampak pandemi dan dihadiri lebih 2000 peserta dari seluruh dunia.

Seoul, Korea Selatan terkenal dengan sebutan Negeri Ginseng ini ditambah musim gugurnya yang indah memberikan nuansa yang menyenangkan dan momen mengesankan bagi Dosen dan Mahasiswa S2 IKD FK Unair yang ikut berpartisipasi. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memotivasi seluruh civitas akademika untuk tampil di panggung Internasional.

Benchmark S2 IKD FK Unair di Seoul National University, TOP 100 World Class UniversityBenchmark S2 IKD FK Unair di Seoul National University, TOP 100 World Class University

Tim Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (S2 IKD FK UNAIR) mendapat kesempatan berkunjung ke Seoul National University Hospital (SNUH) pada 31 Oktober 2022. Seoul National University (SNU) merupakan Universitas tertua dan ternama di Korea Selatan yang menduduki ranking 1 pada urutan Universitas di Republik Korea, ranking 9 di Asia, dan ranking 31 di dunia berdasarkan QS World University Ranking tahun 2022.

Pada kesempatan ini, Dr. Siti Khaerunnisa, M.Si dan Dr. Lina Lukitasari, dr., M.Si selaku tim Dosen FK Unair turut membawa serta mahasiswa S2 IKD FK Unair (Eldiani Aulia dan Aletheia Threskeia) dalam acara kunjungan ini.

Dr. Lina Lukitasari mengatakan bahwa “Kami sangat berterima kasih kepada Pimpinan FK Unair, Prodi S2 IKD serta Departemen Ilmu Faal dan Biokimia Kedokteran serta seluruh pihak terkait yang selalu mendukung kegiatan seperti ini. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi berbagai pihak termasuk untuk Pribadi, Prodi, Fakultas dan Universitas. Kami juga sangat berterima kasih kepada SNU khususnya Professor Hyun Kyung Kim yang sangat ramah dan memperlakukan kami dengan sangat baik”. Professor Hyun Kyung Kim atau Prof Kim adalah Professor Departemen Kedokteran Laboratorium SNUH. Kerjasama antara Departemen di Fakultas dengan Rumah Sakit di SNU berjalan dengan saling   Kerjasama dan saling menguntungkan.

“Saya sangat menyukai bertemu dan berbuat baik dengan banyak orang, karena dengan kita berbuat baik maka Tuhan juga akan sayang dengan kita sehingga kedamaian selalu ada dalam hati kita” ucap Prof Kim. Sebuah pesan moril yang sangat menyentuh dan patut kita contoh.

Dr. Siti Khaerunnisa atau yang akrab disapa Dr. Annisa mengatakan bahwa “Hari tersebut sangat menyenangkan bagi kami. Kami disambut dengan ramah dan diajak mengelilingi Fakultas Kedokteran SNU dan SNUH yang berada di kawasan Kampus Yongon. Setelah itu, kami berdiskusi banyak hal di Gedung Pusat Penelitian Biomedis (의생명연궁원) di ruang Prof Kim, dan diberikan kesempatan keliling untuk belajar bagaimana pemeriksaan sampel pasien di SNUH. Banyak hal yang sangat menarik kami bincangkan dan diskusikan. Kami juga diberikan jamuan makan siang oleh Prof Kim yang tentunya dengan mempertimbangkan kehalalannya. Bahkan beliau membuatkan kami teh dan kopi sembari berdiskusi dengannya. Beliau adalah orang yang sangat baik dan sangat respek. Pertemuan ini juga membahas tentang peluang kerjasama antara Seoul National University dengan Universitas Airlangga ke depannya.

Diskusi seputar pelayanan kedokteran laboratoriun di SNUH
Diskusi tim S2 IKD bersama Prof Kim

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kegiatan lokakarya Program Pascasarjana FK Unair tahun 2021 lalu yang bertema “Towards World Class Study Program”. Jadi, bukan hanya level Universitas maupun Fakultas yang berkelas dunia, namun S2 IKD juga berharap bisa menjadi Program Studi yang berkelas dunia. Salah satu upaya pencapaiannya adalah dengan Benchmark untuk belajar mengenai hal-hal baru dalam suatu program studi serta memperlebar jejaring di kancah Internasional.

Kegiatan ini adalah bentuk kunjungan awal yang diharapkan adanya tindak lanjut dari kegiatan ini. Pada kesempatan ini juga sekaligus mewakili Tim Departemen dan Program Studi Patologi Klinik FK Unair yang berhalangan hadir.

Diharapkankegiatan ini tidaklah dilakukan satu kali waktu, namun bisa juga merupakan kegiatan berkesinambungan oleh fakultas maupun prodi di lingkungan FK UNAIR sehingga memperoleh manfaat dalam meraih praktek aktifitas fakultas/prodi yang terbaik dan berkualitas menuju Kelas Dunia.