Jubir SATGAS Covid Jatim Dilantik Jadi Spesialis Jantung FK UNAIR –

Jubir SATGAS Covid Jatim Dilantik Jadi Spesialis Jantung FK UNAIR – post thumbnail image


Manajer data dan Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, M.Sc M.Biomed MBA Sp.JP dilantik jadi dokter spesialis Jantung di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Selasa, 20 Juni 2023. Ia dilantik Bersama 69 dokter spesialis dan subspesialis lain di Aula FK UNAIR.

Bisa dibilang ia adalah sosok yang penuh semangat dalam menuntut ilmu. Kendati sudah mengantongi tiga gelar master di berbagai universitas kenamaan dalam maupun luar negeri, Ia masih semangat menempuh studi spesialis.

“Kita itu kalau memilih menjadi seorang dokter, tanggung jawab untuk menuntut ilmu seumur hidup. Makanya sejak awal saya masuk kuliah, dijelaskan ilmu kedokteran selalu update. Ilmu yang sudah saya pahami tahun lalu bisa berubah, makanya perlu untuk terus belajar. Bahkan dokter senior kami juga terus mengupdate pengetahuan,” terangnya ditemui seusai prosesi Pelantikan Dokter Spesialis 1 & 2 Periode 145 di FK UNAIR ini.

Dokter yang akrab dipanggil Dokter Jibril ini menyeimbangkan antara ilmu klinis dan non klinis. Setelah lulus dokter dan master bidang biomedik di universitas terkemuka Malang, ia menempuh pendidikan master manajemen bisnis di Quantic Bussiness School Amerika Serikat. Gelar MBA ia peroleh di tahun 2018.

Di tahun yang sama, dia lulus S2 di Bidang Healthcare Enterpreneurship di University College London melalui beasiswa pemerintah Inggris, Chevening. Kemudian di tahun 2019 ia menempuh sekolah PPDS di Departemen Kardiologi FK UNAIR.

“Dalam teori-teori yang disebutkan Mc Kinsey sekarang, manusia-manusia di masa depan adalah manusia-manusia yang punya pengetahuan general supaya bisa menyelesaikan masalah secara luas. Karena kita tahu stakeholder kesehatan dan pemerintah itu gimana. Tapi kita juga harus punya satu spesialisasi. Satu bidang yang kita kuasai lebih dalam,” terangnya.

Spesialis jantung dipilihnya karena merasa prevalensi penyakit beserta tingkat kematiannya di Indonesia masih sangat tinggi. Apalagi jantung menjadi salah satu penyakit yang menjadi beban utama BPJS.

Dengan menjadi dokter spesialis jantung, pria kelahiran 20 Maret 1991 ingin ambil bagian dalam penyelesaikan masalah. “Kalau saya dokter spesialis, saya mungkin menyelesaikan masalah satu. Tapi dengan ilmu-ilmu yang tadi, macem-macem (manajemen dan entrepreneurship), saya bisa menyelesaikan masalah secara holistik mulai dari sosial dan molekuler secara bersamaan,” tambahnya.

dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, M.Sc M.Biomed MBA Sp.JP saat menerima jiazah spesialis oleh Dekan FK UNAIR Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.O.G., Subsp.F.E.R.

Sebagai langkah awal, pekan depan Jibril akan bertolak ke Papua untuk mengaplikasikan ilmu manajemen kesehatan dan jantung di Dinas Kesehatan Papua. Juga memberikan training dalam pelaksanaan telemedicine yang menjadi alternatif pelayanan kesehatan saat ini.

Ditanya apakah nantinya dia akan bergabung ke birokrasi untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia, ia belum memberikan target pasti. Saat ini fokusnya adalah terus menjalin relasi, karena itu menjadi hal krusial baik dalam pengembangan pengetahuan dan karir.

Setelah lulus ini, ia akan mengabdi di Departemen Kardiologi FK UNAIR sembari mempersiapkan diri untuk menempuh subspesialis (Sp 2) kardiologi yang hanya ada satu-satunya di FK UNAIR.

“Saya bersyukur, FK UNAIR memiliki mindset yang progresif. Subspesialis Jantung di Indonesia satu-satunya ada di sini. FK UNAIR juga membekali mahasiswanya dengan ilmu entrepreneurship. Jadi saya rasa sangat layak FK UNAIR menjadi Fakultas kedokteran terbaik di Indonesia menurut Times Higher Education,” tambahnya.

Apalagi, FK UNAIR senantiasa mendukung mahasiswanya untuk berkembang. Jibril sendiri membuktikan saat pertama kali ditunjuk menjadi Jubir Satgas COVID-19 oleh Gubernur Jatim, FK UNAIR dan RSUD Dr. Soetomo langsung memberikan dukungan.

Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.O.G., Subsp.F.E.R., mengapresiasi semangat Dokter Jibril yang terus mengembangkan ilmunya.

“FK UNAIR sangat senang jika punya murid-murid special seperti Dokter Jibril ini. Yang mendedikasikan tenaga maupun pikirannya untuk kesehatan. Karena seperti yang saya sampaikan dalam sambutan, sejatinya pendidikan kedokteran bukan hanya melahirkan dokter yang berfikir egosentris kecukupan materi diri. Namun juga bertanggung jawab akan kemajuan bangsa,” tukasnya. (ISM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Belajar Bersama Komunitas (BBK) Internasional Mahasiswa UNAIR di Universiti Malaysia Terengganu (UMT) –Belajar Bersama Komunitas (BBK) Internasional Mahasiswa UNAIR di Universiti Malaysia Terengganu (UMT) –

Sebelas mahasiswa program studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) beserta 25 mahasiswa dari berbagai fakultas di UNAIR mengikuti kegiatan Belajar Bersama Komunitas (BBK) Internasional pada 31 Juli hingga 14 Agustus 2023 di Universiti Malaysia Terengganu (UMT) dan Institut Biodiversiti Tropika dan Pembangunan Lestari (IBTPL) . Kegiatan ini diinisiasi

Dukung Program AHS, Dekan Dapat Penghargaan KemenkesDukung Program AHS, Dekan Dapat Penghargaan Kemenkes

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Prof.Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subs. F.E.R mendapatkan penghargaan sebagai Mitra Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan yang Mendukung Program Academic Health System (AHS). Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pertemuan AHS Nasional, Senin, 28 November 2022. Dekan FK UNAIR menjadi satu dari 5