FK UNAIR Kembali Kukuhkan Guru Besar dari Belanda –

FK UNAIR Kembali Kukuhkan Guru Besar dari Belanda – post thumbnail image


Setelah Mei lalu mengukuhkan guru besar mitra ( Adjunct Professor ) dari Belanda, Kemarin, 13 Juli 2023 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) kembali mengukuhkan guru besar dari negeri kincir angin tersebut.

Kali ini adalah Prof. Rob G.H.H. Nelissen, MD, PhD. Ia merupakan ahli bedah orthopaedi yang mengepalai Departemen Orthopaedi dari Leiden University Medical Center (LUMC) Leiden, Belanda.

Reputasi Prof Nelissen di bidang riset sudah diragukan lagi. Ia menghasilkan publikasi terindeks scopus lebih dari 450 publikasi dan indeks-H 72 serta jumlah sitasi sebanyak 200.023. Selama meneliti, ia telah banyak memenangkan penghargaan dan hibah riset bernilai jutaan Euro selama karirnya.

“Kapasitas dan kualitas beliau ini tentunya akan dapat memberi dampak positif untuk UNAIR sehingga bisa makin meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi UNAIR di level dunia,” ungkap Wakil Dekan 3, Dr. Sulistiawati, Dr. M.Kes ditemui seusai acara.

Selain sebagai guru besar orthopedi di LUMC, Prof Nelisen juga menjabat sebagai profesor bidang teknik biomedis di Delft University of Technology. Di sini dia berkontribusi aktif dalam mengembangkan inovasi-inovasi di bidang kesehatan.

Luaran produk ini juga menjadi salah satu hal yang diharapkan dari kolaborasi dengan Prof Nelisen.

“Tentunya kami juga mengharapkan untuk mengembangkan sebuah teknologi di bidang orthopaedi & traumatologi nantinya. Sehingga departemen kami memiliki alat untuk menunjang Pendidikan dan pelayanan ke masyarakat,” tambah Kepala Departemen Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran (FK) Unair – RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tri Wahyu Martanto dr., SpOT(K).

Diangkat menjadi adjunct professor di FK UNAIR menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi Prof Nelissen. Ia bersemangat untuk segera berkolaborasi dan menularkan ilmu dan pengalamannya kepada dokter dan mahasiswa FK UNAIR.

Satu hal yang akan ia tekankan adalah bagaimana meningkatkan pola berpikir kritis kepada mahasiswa juga kepada sesama dokter. Menurutnya proses transfer ilmu tidak bisa serta merta diterima langsung antara dosen sebagai pemberi ilmu dan mahasiswa yang menerima. Proses ini seharusnya melalui banyak pertanyaan seperti ‘kenapa’ dan ‘bagaimana bisa’ sebelum diserap.

“Pola berpikir kritis saat ini menjadi tren yang dikembangkan di negara eropa. Pola ini sangat membantu melahirkan inovasi-inovasi yang menjawab permasalahan kesehatan,” tambahnya.

Komitmen untuk menguatkan pola berpikir kritis ini akan Nelisson implementasikan dalam pelaksanaan riset.

Penulis : Ismaul Choiriyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

FK UNAIR Dukung UNAIR Cegah dan Berantas Kekerasan SeksualFK UNAIR Dukung UNAIR Cegah dan Berantas Kekerasan Seksual

Lingkungan akademis bukan menjadi jaminan seseorang bisa terbebas dari kekerasan seksual. Mengantisipasi hal ini, Universitas Airlangga (UNAIR) memiliki Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). Jika ada civitas akademis di lingkungan FK maupun UNAIR yang mengalami kekerasan seksual, diharapkan segera lapor ke Satgas PPKS. Ketua Satgas PPKS UNAIR,

FK UNAIR Jalin Kerjasama dengan Northwest General Hospital & Research Center, PakistanFK UNAIR Jalin Kerjasama dengan Northwest General Hospital & Research Center, Pakistan

Memiliki jejaring internasional yang luas menjadi salah satu indikator kemajuan Institiusi. Sebagai Fakultas kedokteran yang visioner, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) terus memperluas kolaborasi dengan mitra luar negeri. Yang terbaru dengan Northwest General Hospital & Research Center, Pakistan. Senin, 16 Januari 2023, FK UNAIR menerima tamu dari Northwest General