Thailand Inventors Day merupakan gelaran kompetisi dan pameran temuan ilmiah yang diselenggarakan National Research and Council of Thailand (NRCT) yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi Thailand. Pertemuan ini diselenggarakan di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC), Bangkok, Thailand selaku tuan rumah. Pertemuan ini diselenggarakan sebagai pengakuan atas peran mahasiswa, akademisi, dan masyarakat umum sebagai agen perubahan yang diharapkan dapat terus memberikan wadah bagi mahasiswa, praktisi, dan peneliti di seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Pada gelaran acara ini, didatangkan hasil penemuan dari seluruh dunia yang membawa karya intelektual masing-masing untuk dapat dipamerkan dan berkompetisi dalam meraih penghargaan yang telah ada secara luring.
Kegiatan ini diawali dengan pengiriman abstrak karya dan deskripsi produk kemudian diseleksi oleh komite NRCT. Finalis diberi kesempatan untuk memamerkan produk inovasinya pada acara exhibition pada tanggal 1–6 Februari 2023. Kegiatan kemudian akan diikuti dengan panel internasional lalu diakhiri dengan pemberian penghargaan pada karya terpilih. Tingginya minat pada acara ini mendatangkan peserta berasal dari 24 negara dan mencapai 250 instansi pendidikan termasuk perguruan tinggi, kegiatan ini terbagi menjadi klasifikasi highschool, elementary, dan university collage. Total audiance yang hadir dalam enam hari penyelenggaraan sebanyak 1.246 audience termasuk Putri Bajrakitiyabha, selaku duta besar Thailand sekaligus putri pertama Raja Vajiralongkorn (Raja Thailand) dengan istri pertamanya, Putri Soamsawali.
Penulis percaya melalui kompetisi ini, penulis akan meningkatkan pengetahuan di bidang teknologi secara pesat serta memperluas cakrawala perkembangan pengetahuan di kancah internasional. Dari kegiatan ini pula, penulis berpotensi untuk menambah international exposure yang dapat menambah pengalaman lebih, khususnya bagi mahasiswa serta membawa citra baik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di mancanegara.
Adapun delegasi membawa inovasi brem kulit durian sebagai bioregulator serotonin pada otak. Dengan kombinasi kulit durian, brem yang diciptakan dapat menjadi alternatif penghilang dampak buruk terhadap kesehatan bagi pecandu maupun mantan pengguna Narkoba Lysergic Acid Diethylamide (LSD), serta memanfaatkan pektin kulit durian dalam mendukung proses fermentasi brem asli Madiun tersebut.
Kegiatan ini memiliki kendala internal pada anggaran biaya subsidi yang terbatas, sehingga perlu menambahkan sumber dana swadaya cukup besar, walaupun sudah mendapatkan swadaya dari UKM Penalaran dan Puspas UNAIR. Dan kendala eksternal pada technical meeting acara yang tidak memaparkan banyaknya juri utama dan juri pertimbangan, sehingga banyaknya juri yg hadir kurang lebih 12 juri membuat proses penjurian cukup rumit, saran untuk proaktif bertanya mengenai transparansi juri yang ada.
Penulis: Ardelia Bertha Prastika (Kebidanan, 2019)