Hari: 21 November 2023

FK UNAIR Kukuhkan 3 Guru Besar Mitra Luar Negeri dari Belanda –FK UNAIR Kukuhkan 3 Guru Besar Mitra Luar Negeri dari Belanda –

Untuk kali pertama Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mengukuhkan tiga guru besar mitra (Adjunct Professor Inauguration) sekaligus, Selasa, 09 Mei 2023. Gelar adjunct professor baru ini diberikan kepada Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn, Prof. dr. Jan M. M. van Lith dan Prof. dr. Wilco C. Peul. Ketiganya merupakan profesor dari Leiden University, Belanda.

“Inaugurasi adjunct professor ini memperkuat hubungan antara FK UNAIR dan Leiden University yang terjalin sejak tahun 2017. Kami harapkan akan terus meningkat ke depan,” terang Dekan FK UNAIR, Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subps, F.E.R, ditemui seusai acara di Aula FK UNAIR.

Dengan kolaborasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan rekognisi dan paparan FK UNAIR pada dunia pendidikan kesehatan di tingkat internasional. Leiden University saat ini masuk dalam jajaran 100 kampus terbaik di dunia. Selain sebagai kampus tertua di Belanda yang tentunya memiliki sejarah perkembangan pendidikan yang panjang.

“Secara emosional kami juga memiliki kedekatan. FK UNAIR yang saat ini berusia 100 tahun juga menjadi salah satu kampus tertua di Indonesia. FK UNAIR yang saat itu masih bernama NIAAS pada tahun 1948 juga dipimpin orang Belanda,” tambah dekan.

Dengan menggandeng tiga adjunct professor baru ini, dekan menargetkan peningkatan capaian dari segi kualitas dan kuantitas. Terutama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan penelitian & pengabdian masyarakat.

Tiga professor ini merupakan pakar dari berbagai departemen. Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn seorang pakar ahli jaringan tumor dan nantinya akan aktif dalam Departemen Patologi Anatomi. Prof. dr. Jan M. M. van Lith sebagai pakar di bidang Fetomaternal yang akan bergabung ke Departemen Obstetri & Ginekologi. Serta dr. Wilco C. Peul sebagai pakar bedah saraf & tulang belakang yang akan bergabung dalam Departemen Bedah Saraf.

Dilantik menjadi adjunct professor, Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn optimis kolaborasi ini akan menguntungkan kedua belah pihak. FK UNAIR bisa mempelajari bagaimana para dokter di Leiden University menangani suatu kasus.

Di sisi lain, dari Leiden juga bisa memperluas paparan pengetahuan mengingat kasus-kasus yang berkaitan dengan kesehatan sangat luas di Indonesia. Misalnya dalam bidang obstetric dan ginekologi dengan kasus AKI yang disebabkan oleh kanker dan preeklamsi.

“Kita akan banyak bertukar pemikiran melalui riset. Sehingga kami harapkan nanti akan ditemukan solusi untuk menyumbang pemecahan pada permasalahan kesehatan yang ada. Tentu dengan kekuatan masing-masing. Mungkin Belanda dengan teknologinya, di sini dengan banyaknya kasus,” tambahnya.

Terakhir, Dekan Leiden University ini juga berharap kolaborasi ini bisa bertahan lama dan diteruskan hingga generasi selanjutnya.

“Kami berharap tidak hanya berhenti di kami. Tapi profesor dan dosen muda di kampus kami bisa melanjutkan hubungan baik ini sehingga terus ada regenerasi,” tukasnya. (ISM)

Dekan FK UNAIR Berangkatkan Tim Dokter RSTKA Ke NTT –Dekan FK UNAIR Berangkatkan Tim Dokter RSTKA Ke NTT –

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp.F.E.R memberangkatkan tim relawan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) untuk berlayar menuju kepulauan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 10 Mei 2023. Mereka berangkat pada Rabu sore dan akan melakukan pelayanan hingga 3 Juni mendatang.

Dalam pelayarannya kali ini RSTKA membawa 17 tenaga medis yang terdiri dari 7 dokter umum, 1 dokter spesialis, dan 6 dokter level chief yakni dokter tersebut akan lulus dalam waktu dekat dan berhak menyandang status sebagai spesialis.

“Support yang selalu kita bantu tentu dalam bentuk SDM. Dokter-dokter PPDS yang sudah mau lulus atau biasa disebut chief. Kami persilahkan bagi yang mau berpartisipasi dan kita berikan perizinan dan legalitasnya,” ujar dekan usai menemui tim RSTKA di Ruang Sidang Dekan.

Dekan menyebut, semangat RSTKA bukan menyelesaikan seluruh masalah. Namun memberikan model atau percontohan bagi institusi yang lain, baik center pendidikan ataupun daerah untuk mencontoh apa yang dilakukan oleh RSTKA.

Yang berbeda kali ini, RSTKA bukan hanya mengajak relawan dokter dari FK UNAIR saja. Namun juga membuka kesempatan bagi dokter dari kampus lain untuk bergabung. Diantaranya dari Unisma Malang dan UNS.

“RSTKA merupakan persembahan dari UNAIR yang saat ini merupakan milik nasional. Sehingga kami senang jika banyak dokter dari kampus lain juga tertarik,” ujarnya.

Dekan juga berencana untuk membuatkan sebuah program sehingga dokter-dokter dari kampus luar negeri dapat bergabung dengan RSTKA untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kepulauan.

“Ini juga akan sampaikan di forum AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) sehingga Fakultas kedokteran lain juga bisa mengirimkan lulusan dokternya untuk bergabung dalam RSTKA ini,” tambah ketua AIPKI ini.

Sementara itu, Direktur RSTKA, Agus Harianto, dr., Sp.B(K) menyebut, engungkapkan pelayanan kegiatan yang akan dilakukan antara lain skrining kasus penyakit jantung bawaan (PJB), upaya pencegahan dan eliminasi stunting, upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, kegiatan-kegiatan community development dan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan sesuai permintaan.

“Operasi-operasi (terkait penyakit jantung bawaan) saat ini sudah canggih tapi apakah masyarakat kepulauan itu sudah menikmatinya. Makanya misi kita adalah apapun operasi yang bisa dilakukan (RSUD Dr Soetomo) juga harus bisa dinikmati masyarakat kepulauan karena setiap orang pulau berharga,” ujarnya.

“Kemudian kenapa stunting? Karena itu berkaitan dengan generasi bangsa. Ini salah satu upaya kita untuk membantu menyelesaikan masalah stunting,” sambungnya.

Diungkapkan Agus jika daerah NTT menjadi salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting yang cukup tinggi. Ini kenapa pihaknya memilih NTT dan NTB sebagai wilayah pengabdian RSTKA. (ISM)

Ratusan Dokter Baru FK UNAIR Parade Ke Gedung Graha Bik –Ratusan Dokter Baru FK UNAIR Parade Ke Gedung Graha Bik –

Ada pemandangan menarik dalam acara Pelantikan Dokter Periode 2 tahun 2023 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) yang digelar Rabu, 10 Mei 2023 kemarin.186 dokter baru ini melakukan parade dari ruang aula menuju ke Gedung Graha BIK – IPTEKDOK.

Ini baru pertama terjadi dalam sejarah pelantikan dokter di FK UNAIR. Bukan tanpa alasan. Rupanya para dokter baru ini menemui orang tuanya yang sedang menanti di Gedung Graha BIK.

“Umumnya (orang tua dan dokter) bisa menjadi satu di sini (di Aula). Biasanya di extend ke Ruang Sidang 1, Namun karena lulusannya 196 ini sehingga tidak memungkinkan,Semoga ini tidak mengurangi kehidmatan prosesi pengambilan sumpah dokter,” terang Dekan FK UNAIR, Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp.F.E.R dalam sambutannya.

Biasanya, FK UNAIR menyiasati lulusan besar dengan menambahkan tenda di halaman depan hingga halaman parkir. Namun dengan berbagai pertimbangan, diputuskan orang tua diberikan tempat di Graha Bik. Menyaksikan prosesi pelantikan putra-putrinya melalui layer LCD.

Dekan pun turut dalam parade ini. Ia juga menyapa dan beramah tamah dengan orang tua mahasiswa.

Dokter baru yang dilantik ini menggenapkan jumlah dokter yang telah diluluskan FK UNAIR sejak tahun 1951. Sehingga jumlah lulusan dokter baru hingga saat ini sebanyak 11.513 orang.
Rangkaian prosesi kelulusan dokter baru ini diawali dengan acara pembekalan yang telah dilakukan kemarin, tanggal 9 Mei 2023. Pelantikan oleh Dekan FK UNAIR dan ditutup dengan Webinar AESCULAP yang narasumber hingga fasilitatornya adalah dokter baru itu sendiri.

“Pesan saya kepada adik-adik yang sekarang menjadi alumni, selalu ingatlah almamaternya. Kami tidak ingin sumbangan materiil, namun ide-ide, masukan maupun kritikan untuk pengembangan agar selalu bisa memberikan proses pendidikan terbaik,” pinta dekan.

Dalam sambutannya, dekan juga menyebutkan bahwa saat ini FK Bersama FKG UNAIR menempati peringkat pertama di Indonesia berdasarkan Times Higher Education (THE) World University Ranking (WUR) By Subject of Clinical and Health in the Field of Medicine & Dentistry 2023. (ISM)

FK UNAIR Sambangi Alumni UNAIR di KBRI Seoul –FK UNAIR Sambangi Alumni UNAIR di KBRI Seoul –

Setelah menyambangi Seoul National University dan Yonsei University, Rombongan dekanat FK UNAIR menyambangi Kantor KBRI Korea Selatan di Seoul, 28 April 2023 lalu. Rombongan FK UNAIR disambut oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Seoul, Gogot Suharwoto. Ia sendiri merupakan alumnus dari UNAIR.

Selain beramah tamah, kunjungan tersebut juga dipaparkan mengenai peluang bagi pelajar maupun peneliti Indonesia untuk menempuh pendidikan di Korea Selatan.

“Beliau juga menyampaikan KBRI Seoul siap untuk membantu pelajar Indonesia di Korea, ujar Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp.F.E.R.

KBRI Seoul juga mendorong pada pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Korea Selatan. Apalagi, selain dari beasiswa pemerintah, Korea Selatan juga menyediakan beberapa beasiswa pendidikan bagi mahasiswa asing. Baik dari pemerintah maupun masing-masing universitas.

Gogot menyampaikan, saat ini atase pendidikand dan kebudayaan KBRI Korea Selatan di Seoul memiliki laman resmi, yakni posspika.seoul.kemdikbud.go.id. Situs ini memberikan layanan Portal One Stop Service (POSS) yang dapat diakses publik, khususnya pelajar, peneliti, pelaku budaya, dan masyarakat Indonesia di Korea Selatan maupun masyarakat Korea Selatan yang memerlukan informasi terkait dengan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia dan Korea Selatan.

Dengan hadirnya portal POSSPIKA ini, diharapkan berbagai layanan, informasi penting dan pemberitaan terkini di bidang pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi KBRI Seoul dapat segera dimanfaatkan dan diketahui publik. Layanan dan Informasi pemberitaan tersebut dapat berupa informasi maupun liputan kegiatan yang menjadi tugas Atdikbud,

Beberapa layanan yang disediakan dalam laman untuk pelajar Indonesia diantaranya lapor diri mahasiswa, penyetaraan ijazah, surat keterangan lulus kuliah. Surat keterangan lulus atau pindah sekolah, surat bahan penilaian prestasi kerja. Juga surat rekomendasi penelitian di Indonesia, surat keterangan prodi baru hingga surat keterangan barang pindahan.

“KBRI siap menjadi jembatan. Baik bagi calon mahasiswa untuk mengurus administrasi untuk pendidikan, izin tinggal dan lain sebagainya,’ tukasnya. (ISM)

FK UNAIR Akan Buka Kembali Program Pertukaran Pelajar Ke Fukui University –FK UNAIR Akan Buka Kembali Program Pertukaran Pelajar Ke Fukui University –

Setelah sempat terhenti karena pandemi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) tengah mempertimbangkan untuk membuka kembali program pertukaran pelajar bagi mahasiswa S1 antara mahasiswa Fukui University, Jepang dengan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair.

Dalam kunjungannya ke Jepang awal Mei lalu, Wakil Dekan 3, Dr. Sulistiawati dr., M.Kes. dan Ketua International Office Affair FK UNAIR, Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS mengadakan rapat dan diskusi dengan team dari Fukui University yaitu Prof Sada Kiyonao beserta timnya.

“Dari diskusi kemarin, kami menyepakati akan kembali membuka program pertukaran pelajar di tahun ini atau tahun depan,” terang dokter Sulis. Sebelum Pandemi beberapa mahasiswa FK Unair sudah out bound di Fukui Univ begitu juga mahasiswa dari Fukui Univ sudah inbound di FK Unair.

Program pertukaran pelajar tentunya akan memberi manfaat kepada mahasiswa dari dua institusi untuk saling belajar tentang penyakit ataupun masalah kesehatan serta policy nya dari masing – masing negara.

Dari FK UNAIR, mahasiswa bisa mengambil banyak ilmu melalui riset yang berkembang pesat di Jepang
Di sisi lain, mahasiswa dari Fukui yang belajar di FK UNAIR akan terpapar banyak mengenai kasus-kasus kesehatan beserta pelayanan kesehatan yang tentunya jauh berbeda dengan sistem pelayanan yang ada di Jepang.

Lebih lanjut, program ini akan menambah referensi kampus tujuan bagi mahasiswa kelas Internasional FK UNAIR. Di mana mereka memiliki kewajiban untuk mengambil semester pendek di kampus luar negeri untuk memenuhi modul elektifnya. (ISM)

FK UNAIR-RIMD- Osaka University Perbaharui MoA –FK UNAIR-RIMD- Osaka University Perbaharui MoA –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memperbaharui Perjanjian Kerjasama (MoA) dengan Research Institute for Microbial Diseases (RIMD) dan Osaka University. Ditandai dengan acara penandatanganan di RIMD pada 1 Mei 2023.

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Dekan 3 FK UNAIR, Dr. Sulistiawati dr., M.Kes. bersama dengan Direktur RIMD, Takakura Nobuyuki.

Turut mendampingi Ketua International Office Affair FK UNAIR, Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS dan disaksikan oleh peneliti dan tiga alumnus FK UNAIR yang tengah mengambil studi PhD di sana.

Penandatanganan MoA oleh Wakil Dekan 3 FK UNAIR, Dr. Sulistiawati dr., M.Kes. (kanan) bersama dengan Direktur RIMD, Takakura Nobuyuki (kiri)

Adapun isi dari perjanjian kerjasama ini adalah kesepakatan untuk pertukaran mahasiswa. Diharapkan ini juga mendorong kerjasama timbal balik dalam bidang riset dan publikasi jangka panjang ke depan.

“Harapan kami nantinya semakin banyak alumnus FK UNAIR yang bisa melanjutkan PhD di RIMD. Khususnya bagi staf sehingga meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan di FK UNAIR“ terang Dokter Sulis.

Hubungan baik antara RIMD, Osaka University dan FK UNAIR sendiri sudah berjalan sejak tahun 2013 dan akan terus dikembangkan lebih luas lagi. (ISM)

Wakil Dekan 1 Lepas KPLA Pengmas Ke Tuban –Wakil Dekan 1 Lepas KPLA Pengmas Ke Tuban –

Kelompok Pengkaji Lingkungan Aesculap (KPLA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memiliki agenda bakti sosial tahunan yang dinamakan Gelar Bakti Aesculap. Tahun ini, pengabdian masyarakat akan dilakukan di Desa Genaharjo, Kabupaten Tuban mulai Jumat-Minggu, 19-21 Mei 2023. Keberangkatan mereka dilepas oleh Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk.(K).

“Saya sangat bahagia dan berbangga karena melalui kegiatan ini, adik-adik KPLA dapat menunjukkan eksistensi FK UNAIR. Bahwa FK UNAIR ini ada untuk masyarakat, dan adik-adik disini berperan sebagai perwakilan Fakultas, yang tidak hanya berprestasi secara akademik, namun juga selalu berupaya untuk terus bermanfat bagi masyarakat luas” ujar beliau dalam sambutan di Ruang Sidang A, Jumat, 19 Mei 2023

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa inipun turut menyumbang capaian kegiatan Sustainable Development Goals (SDG’S) FK UNAIR. Hal ini penting untuk mempertahankan posisi FK UNAIR sebagai peringkat pertama Fakultas Kedokteran Indonesia berdasarkan Times Higher Education (THE) World University Ranking (WUR) By Subject of Clinical and Health in the Field of Medicine & Dentistry 2023.

“Ini semua tidak lepas dari partisipasi dan sumbangsih adik-adik mahasiswa,” lanjutnya.

Wadek 1 yang akrab disapa Dokter Dani ini berharap, kegiatan bakti sosial mahasiswa KPKA FK UNAIR dapat bersinergi dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat FK UNAIR secara keseluruhan, antara lain dengan baksos Angkatan, BEM dan yang ada di bawah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Artinya baksos tersebut dapat dilakukan di lingkungan yang sama dan kontinyu dengan mengambil target yang khas dari masing-masing program.

Sehingga tidak hanya membantu pembangunan dari luar saja, namun diharapkan juga dapat mendukung masyarakat untuk membentuk pola pikir dan pola hidup masyarakat yang lebih baik. Dengan demikian, slogan Excellent with Morality yang menjadi tagline UNAIR bisa diterapkan secara nyata.

“Saya kira dengan ini akan membentuk peradaban masyarakat yang lebih baik di masa depan” tambah wadek 1.

Pengobatan Gratis Hingga Penanaman Pohon

Gelar Bakti Aesculap Tahun 2023 terdiri dari banyak kegiatan. Selain memberikan bantuan materi kepada masyarakat, juga disediakan beberapa layanan kesehatan. Diantaranya cek kesehatan beserta pengobatannya bila diperlukan. Pemeriksaan kesehatan yang spesifik seperti katarak, skrining kanker serviks dengan metode IVA, serta skrining stunting pun tak luput dilakukan.

“Keenam kegiatan ini kami sesuaikan dengan kebutuhan yang ada di desa tersebut,” ujar Ketua pelaksana, Ikhsan Abdullah.

Sosialisai stunting menjadi salah satu penekanan dalam baksos kali ini. Hal ini karena berdasarkan data yang dikumpulkan lewat bidan desa terkait data stunting di desa Genaharjo, yang ternyata masih cukup tinggi. Hal ini antara lain terkait dengan rendahnya angka pemberian ASI Eksklusif di desa tersebut.

“Kami mengajak senior kami, DM dan dokter untuk memberikan sosialisasi terkait stunting ini dan masalah lain yg spesifik di Desa Genaharjo,” terangnya.

Sesuai dengan semangat cinta alam dari KPLA, dalam baksos kali ini juga dilakukan kegiatan penanaman pohon sebagai upaya untuk pencegahan banjir.

“Kami meneruskan keluhan oleh bapak kepala desa terkait banjir. Setelah diskusi, kami putuskan untuk membelikan bibit pepohonan untuk ditanam di sana,” tukasnya. (ISM)

Pengmas Departemen BTKV FK UNAIR, Beri Pelatihan di RSUD Blambangan –Pengmas Departemen BTKV FK UNAIR, Beri Pelatihan di RSUD Blambangan –

Departemen/Prodi Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular (BTKV) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memberikan pelatihan mengenai tata laksana BTKV terupdate di RSUD Blambangan, Banyuwangi, 17 Mei 2023.

Kegiatan yang termasuk dalam pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh Guru Besar, Prof. Dr. Med. Puruhito, dr. SpBTKV Subsp. VE (K), Kepala Departemen,Heroe Soebroto,dr. SpB SpBTKV Subsp. JPK(K), serta Koordinator Program Studi Dr. Yan Efrata Sembiring, dr. SpB SpBTKV Subsp dan para staf lainnya.

“Rombongan diterima dengan hangat oleh jajaran direksi RSUD Blambangan yang dipimpin langsung oleh Direktur RSUD Blambangan Dr. H. Widji Lestariono, M. Kes., “ ujar Kepala Departemen, Dokter Heroe Soebroto.

Pada kegiatan ini terdapat 4 sesi acara, sesi yang pertama tentang Update Penanganan Operasi Jantung Koroner. Sesi ke -2 mengenai manajemen dan tatalaksana bedah jantung pediatrik dan kongenital, Sesi ke-3 mengenai Peran Sp.BTKV dalam pelayanan Bedah Vaskular , dan sesi ke-4 mengenai Tindakan pembedahan pada kasus Bedah Toraks oleh Spesialis BTKV.

“Kegiatan ini disambut antusias oleh tenaga Kesehatan RSUD Blambangan. Jumlah peserta yang hadir 115 peserta, diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin untuk memberikan wawasan dan update mengenai pelayanan di bidang Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular,” tambahnya.

Program Studi Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular FK UNAIR juga turut serta dalam program Pengabdian Masyarakat ini. Prodi BTKV mengadakan penyuluhan di Poli Bedah RSUD Blambangan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pengenalan kaki diabet, bagaimana pencegahannya, dan pilihan-pilihan tatalaksananya.

Kegiatan tersebut disambut dengan sangat antusias oleh para pasien di poli Bedah RSUD Blambangan, dan dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan pada sesi interaksi. Semoga dengan program ini mampu membuka wawasan baru dan Kerjasama yang sudah terjalin ini mampu membawa kemajuan bagi peningkatan kesehatan masyarakat.

FK UNAIR Sambut Tamu Dari Taiwan National University Hospital –FK UNAIR Sambut Tamu Dari Taiwan National University Hospital –

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menerima kunjungan dari Taiwan National University Hospital (NTU), Selasa, 16 Mei 2023. Berlokasi di Ruang Sidang A, pertemuan bertujuan untuk membangun kerjasama antar dua institusi.

Dalam kesempatan itu, Wakil Dekan 3 FK UNAIR, Dr. Sulistiawati, dr., M. Kes dan Kepala International Office, Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS hadir menyambut tamu. Mewakili dekan, Dr. Sulis menawarkan beberapa program kerjasama.

“Terutama dalam bidang pendidikan. Seperti mobility program untuk mahasiswa maupun staf,” ujarnya.

Selain itu juga peluang riset Bersama. Indonesia yang termasuk dalam daerah tropis menawarkan banyak peluang untuk penelitian. Utamanya dalam ilmu Kesehatan tropis. Terlebih UNAIR sudah memiliki Intitute Tropical Disease yang mumpuni untuk mensupport jalannya riset.

“Kami juga memiliki program Global Health dengan Erasmus University Belanda yang sudah berjalan 10 tahun. Dalam program tersebut, selain riset, kami juga mengajak mahasiswa asing untuk mempelajari pelayanan kesehatan mulai tingkat dasar hingga rujukan di Indonesia. Kami harap hal yang sama juga bisa dilakukan dengan NTU,” tambah dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan ini.

Tawaran ini mendapatkan respon baik dari Inspektur NTU Hospital, Prof Chien Ching Hung. alam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa National Taiwan University Hospital akan sangat mendukung penuh kerja sama penelitian maupun pendidikan.

“Kami juga akan mempertimbangkan untuk menerima rotasi PPDS untuk mengambil beberapa bulan untuk stase di rumah sakit kami. Tak menutup kemungkinan juga untuk mahasiswa tingkat S1,” terangnya. (ISM)

FK UNAIR Sambut Tamu Dari FK The University of Tokyo, Japan –FK UNAIR Sambut Tamu Dari FK The University of Tokyo, Japan –

Sehari setelah menyambut tamu dari Taiwan, FK UNAIR Kembali menerima tamu dari Institusi luar negeri. Kali ini dari Fakultas Kedokteran The University of Tokyo, Japan. Kunjungan untuk membangun kerjasama ini berlangsung di Ruang Sidang Dekan, Rabu, 18 Mei 2023.

Rombongan yang terdiri dari Prof Tomoyoshi Nozaki dan Natsuki watanabe, PhD ini disambut oleh Wakil Dekan 3 FK UNAIR, Dr. Sulistiawati, dr., M. Kes dan Kepala International Office, Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS.

Beberapa peluang kolaborasi yang ditawarkan seperti program pertukaran. Baik untuk mahasiswa staf dan PPDS. Terutama dalam pertukaran mahasiswa jenjang S1 mengingat FK UNAIR memiliki mahasiswa kelas Internasional yang mewajibkan mahasiswanya untuk mengambil kuliah elektif di luar negeri.

“Kami berharap mahasiswa kami nantinya bisa mengambil program elektif di The University of Tokyo, seperti sebelumnya kami sudah melakukan hal yang sama dengan Osaka University,” terang Dokter Sulis.

Kerjasama dalam bidang riset juga diharapkan bisa berjalan. Indonesia yang memiliki banyak kasus yang bisa dipelajari, didukung dengan majunya teknologi yang dimiliki oleh Jepang akan mewujudkan penelitian yang baik jika dikolaborasikan bersama.

Prof Tomoyoshi menyambut antusias tawaran ini. Program mobility maupun riset tentunya akan saling menguatkan eksistensi FK UNAIR dan The University of Tokyo, Japan.

Dalam waktu dekat, riset kolaborasi yang akan dijalankan bersama The Tokyo University yakni dengan Departemen Parasitologi dan Pediatri FK UNAIR.

Agar kolaborasi ini lebih kuat, ia memberi masukan agar kerjasama ini diikat oleh MoU antar universitas. Sehingga nantinya lebih banyak hal yang bisa dilakukan Bersama.

“Kami harap nanti bisa langsung antar universitas dengan universitas. Sehingga hubungan kerjasama ini lebih kuat, dan kitab isa melakukan banyak hal Bersama,” tukasnya. (ISM)